Fritz Hotman Syahmahita Damanik
Universitas Negeri Yogyakarta

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Menanamkan Nilai Kesetaraan Gender dalam Hubungan Berpacaran melalui Pembelajaran Sosiologi di Jenjang Sekolah Menengah Atas Fritz Hotman Syahmahita Damanik; Saliman
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 1 (2024): DIDAKTIKA Februari 2024
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.376

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi efektivitas pembelajaran sosiologi di tingkat Sekolah Menengah Atas dalam menanamkan nilai kesetaraan gender dalam hubungan berpacaran. Fokus utama penelitian adalah pada materi Harmoni Sosial (kelas XI) dan Perubahan Sosial (kelas XII). Metode penelitian yang digunakan bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dan sumber data diperoleh dari penelitian terdahulu terkait. Teknik pengumpulan data melibatkan observasi terhadap kajian literatur yang relevan, sedangkan analisis data dilakukan melalui reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dalam materi Harmoni Sosial, penelitian ini memfokuskan pada pengenalan konsep kesetaraan gender dengan menggunakan teori feminis sebagai landasan. Analisis norma-norma gender dalam hubungan berpacaran didukung oleh teori peran sosial. Diskusi kelas dan studi kasus, berdasarkan teori interaksionalisme simbolik, memungkinkan siswa mengaplikasikan konsep kesetaraan gender dalam konteks nyata. Materi Perubahan Sosial membahas kritik terhadap norma-norma patriarki dengan teori feminis dan pengenalan konsep kemitrasejajaran. Pemahaman perubahan nilai dan norma didukung oleh teori perubahan sosial. Proyek kelompok tentang hubungan berpacaran, berdasarkan teori perubahan perilaku, memperbolehkan siswa aktif terlibat dalam mengadvokasi kesetaraan gender. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran sosiologi dapat efektif membentuk persepsi siswa terhadap kesetaraan gender dalam hubungan berpacaran, menggali pemahaman yang mendalam, dan memberikan dasar untuk perubahan sosial positif.
Kajian Sosiologi dan Antropologi tentang Perilaku Berpacaran Remaja Fritz Hotman Syahmahita Damanik
Social, Humanities, and Educational Studies (SHES): Conference Series Vol 7, No 2 (2024): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/shes.v7i2.83346

Abstract

Fenomena berpacaran remaja menjadi pusat perhatian karena memegang peranan penting dalam pembentukan identitas dan hubungan interpersonal di masa-masa awal kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pemahaman mendalam mengenai perilaku berpacaran remaja dengan memanfaatkan pendekatan sosiologi dan antropologi berdasarkan berbagai literatur. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian literatur. Data diperoleh melalui pencarian pada Google scholar dengan rentang waktu 2019-2024. Pencarian dilakukan dengan kata kunci “sosiologi remaja”, “kajian antropologi remaja”,dan “gaya pacaran remaja”. Hasil literatur yang diperoleh selanjutnya dianalisis meliputi tahapan reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan untuk memberikan pemahaman komprehensif terhadap temuan. Hasil kajia menunjukkan konteks sosial dan budaya memainkan peran sentral dalam membentuk perilaku berpacaran remaja. selain itu, perubahan zaman dan kemajuan teknologi memodifikasi pola hubungan percintaan remaja, terutama dalam hal komunikasi digital. Kajian sosiologi dan antropologi mengenai perilaku berpacaran remaja memberikan landasan bagi pemahaman yang lebih baik tentang dinamika hubungan percintaan remaja dalam konteks kompleks yang melibatkan interaksi berbagai faktor sosial dan budaya.
Analysis of a Competency Based Curriculum Model to Improve the Quality of Secondary Education in the Era of Globalization Jeditia Taliak; Gerlan Apriandy Manu; Nurbayani Nurbayani; Hayati Hayati; Fritz Hotman Syahmahita Damanik
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol 14 No 1 (2022): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/qalamuna.v14i1.5078

Abstract

The primary objective of this study is to analyze a competency-based curriculum model tailored to secondary education, with a specific focus on addressing the challenges and opportunities presented by globalization. This study adopts a qualitative research design, specifically focusing on literature review and library research. Qualitative research is chosen due to its suitability for exploring complex phenomena and gaining in-depth insights into the development of a competency-based curriculum model. The primary sources of data for this study include scholarly articles, books, reports, and other relevant publications related to competency-based education, curriculum development, and secondary education in the era of globalization. The results of this research indicate that the competency-based curriculum model represents a pivotal step towards enhancing the quality of secondary education in the era of globalization. Through a comprehensive analysis of key competencies essential for success in today's interconnected world, including critical thinking, communication, collaboration, creativity, digital literacy, intercultural competence, and adaptability, this study underscores the importance of integrating these competencies into the curriculum framework.
Peran Bimbingan Konseling Pada Sekolah Ramah Anak dalam Memberikan Dukungan Emosional di Sekolah Menengah Atas Fritz Hotman Syahmahita Damanik
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 2 (2024): Didaktika Mei 2024
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.559

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peran bimbingan dan konseling dalam mendukung kesejahteraan emosional siswa di SMA Harapan Mandiri Medan, yang menerapkan kebijakan Sekolah Ramah Anak (SRA). Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara mendalam dengan guru bimbingan konseling dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bimbingan konseling efektif dalam membantu siswa mengelola emosi, khususnya kecemasan menjelang ujian, memberikan dukungan dalam situasi krisis, mengembangkan keterampilan sosial, dan menyediakan ruang ekspresi. Sebanyak 85% siswa melaporkan penurunan kecemasan, 90% merasa didukung dalam situasi krisis, dan 75% mengalami peningkatan keterampilan komunikasi. Interpretasi hasil ini menegaskan pentingnya peran bimbingan konseling dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung kesejahteraan emosional siswa. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan pelatihan konselor dan pengembangan program konseling yang terstruktur untuk memperkuat efektivitas bimbingan konseling di sekolah.
PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF UNTUK PENDIDIKAN SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI DI ERA DIGITAL Fritz Hotman Syahmahita Damanik
Prosiding Ilmu Pendidikan dan Keguruan Vol. 1 (2023): Tantangan, Peluang Pendidikan dan Pembelajaran di Era Society 5.0
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study aims to determine the development of a collaborative learning model for sociology and anthropology education in the digital era. The research method uses descriptive qualitative with literature study data collection techniques, in analyzing data researchers use reduction, presentation, and conclusion drawing techniques. The results showed that the collaborative learning approach in Sociology and Anthropology education in the digital era has significant implications and benefits. This model improves students' social interaction, strengthens social skills, and creates a dynamic classroom environment. In addition, students develop critical thinking skills through discussions, collaborative projects and skills-based evaluation. Technological literacy is a key focus, preparing students for the digital world and giving them flexibility in learning. The model also provides practical experience in applying sociological and anthropological concepts in real-world situations, and builds students who are ready to face complex future challenges. Despite challenges such as teacher training and access to technology, the development of this model responds to changes in education, providing a solid foundation for relevant learning and deep understanding.