Rika Yessica Rahma
Universitas Mercu Buana

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

FENOMENA SELF POTRAIT DI KALANGAN REMAJA STUDI PRESENTASI DIRI DAN SELF ACCAPTANCE REMAJA PUTRI DI JAKARTA Rahma, Rika Yessica
Jurnal Visi Komunikasi Vol 15, No 1 (2016): May 2016
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (637.325 KB) | DOI: 10.22441/visikom.v15i1.1690

Abstract

The rapid development of information technology has spawned a culture of gadgets, namely high-tech tools. The function of this gadget also vary depending on the wearer. One implication of the sophistication of the smartphone camera spawned a new phenomenon in the world community. The phenomenon is called self portrait or selfie. Theory and concepts used in this study include self-presentation theory of Erving Goffman, Symbolic Interaction Theory, the concept of youth and self-acceptance or self acceptance. The research subjects are young women that student private university in Jakarta with the criteria of the age between 18 to 22 years. From the research selfie reason they do not only worry about the physical appearance, there are some key informants emotionally also can not accept about him. They generally cover the melancholy, boredom, loneliness in a way making it seem happier when photographed selfie. Selfie through photos, they can do presentations themselves in accordance role that you want to appear and to present themselves many symbols that exchanged its meaning through the setting, the appearance of the face and involvement in his role. Perkembangan pesat teknologi informasi telah melahirkan budaya gadget, yaitu alat berteknologi tinggi yang memiliki berbagai macam fungsi tergantung pemakainya. Salah satu implikasi dari kecanggihan kamera smartphone melahirkan fenomena self potrait atau selfie. Teori maupun konsep yang digunakan dalam penelitian ini antara lain teori presentasi diri dari Erving Goffman, Teori Interaksi Simbolik, konsep mengenai remaja dan self acceptance atau peneriman diri. Adapun subjek penelitian adalah remaja putri yakni mahasiswi perguruan tinggi swasta di Jakarta dengan kriteria usia antara 18 sampai 22 tahun. Dari hasil penelitian terungkap bahwa alasan mereka melakukan selfie tidak hanya cemas terhadap penampilan fisik, tetapi juga secara emosi mereka belum dapat menerima tentang dirinya. Mereka umumnya menutupi kemurungan, kebosanan, kesepian dengan cara membuatnya diri mereka tampak lebih bahagia di saat berfoto selfie. Melalui foto selfie, mereka dapat melakukan presentasi diri sesuai peran yang ingin ditampilkan. Mereka menunjukkan diri melalui simbol-simbol yang dipertukarkan maknanya lewat setting, penampilan muka dan keterlibatan dalam perannya.
Publikasi dan Promosi Kuliner Food Vlogger di Media Sosial Rahma, Rika Yessica
CARAKA : Indonesia Journal of Communication Vol 3, No 2 (2022): Caraka : Indonesia Journal of Communication
Publisher : Indonesian Scientific Journal (Jurnal Ilmiah Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/caraka.v3i2.69

Abstract

Pertumbuhan industri makanan dan minuman mulai menjadi andalan sebagai penopang pertumbuhan ekonomi nasional dan manufaktur. Sektor makanan dan minuman diyakini terus menjadi primadona, terutama pada sektor industri pariwisata yang mengembangkan wisata kuliner. Pada 2018 Kementrian Perindustrian menyebut sektor makanan dan minuman berhasil menyumbang produk domestik bruto (PDB) nasional sebesar 6,34%. Bisnis kuliner secara online (daring) di Indonesia semakin berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini salah satunya disebabkan oleh kebutuhan dan gaya hidup penduduk yang makin tinggi. Saat ini makanan juga bisa dijadikan untuk menunjukkan eksistensi diri. Melalui media sosial, masyarakat sering menunjukkan dirinya dengan cara mengunggah makanan yang dia konsumsi di media sosial. Ketika makan sudah menjadi lifestyle, secara tidak langsung menjadikan makanan atau aktifitas makan sebagai alat untuk berkomunikasi dalam masyarakat. Makanan yang dipublikasikan ke media sosial kemudian menjadi suatu alat berkomunikasi nonverbal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis publikasi dan promosi kuliner melalui media sosial oleh Food Vlogger di Indonesia. Penelitian ini menggunakan konsep media baru, publikasi dan promosi. Metode penelitian yang digunakan kualitatif deskriptif dengan subjek penelitian para vlogger kuliner yang aktif membuat video vlog kuliner di akun media sosial Instagram dan youtube. Hasil penelitian adalah  promosi dan publikasi yang dilakukan oleh para vlogger kuliner di media sosial membuat industri kuliner di Indonesia menjadi lebih dikenal, berkembang dan maju. Tidak hanya untuk industri kuliner, namun ini menjadi penting bagi penonton ataupun followers yang mencari referensi kuliner. Hal lainnya, unggahan kuliner di media sosial memberikan profit bisnis untuk industri usaha dan juga para pembuat kontennya.
Dominasi Makna dalam Personal Branding : Studi Resepsi terhadap Konten Youtube Gaming MiawAug Yani, Hanifa Isma; Rahma, Rika Yessica; Sukmarini, Andi Vita
Marcommers : Jurnal Marketing Communication and Advertising Vol 13, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/marcommers.v13i2.33499

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis resepsi subscribers terhadap personal branding Reggie Prabowo Wongkar dalam channel YouTube MiawAug dengan menggunakan pendekatan analisis resepsi Stuart Hall. Penelitian menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar audiens berada dalam posisi dominant-hegemonic, menerima citra positif yang dibangun Reggie. Faktor konsistensi, keaslian, dan komunikasi strategis menjadi kunci keberhasilan personal branding di era media baru.
Strategi Visual Branding dan Resepsi Khalayak : Studi Kasus % Arabica Indonesia di Instagram Mauliddiyah, Dwi Shafira; Rahma, Rika Yessica; Sukmarini, Andi Vita
Marcommers : Jurnal Marketing Communication and Advertising Vol 13, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Mercu Buana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22441/marcommers.v13i1.33411

Abstract

Penelitian ini menganalisis resepsi khalayak terhadap brand image % Arabica melalui akun Instagram @arabica.indonesia menggunakan paradigma konstruktivis dan model analisis resepsi Stuart Hall. Wawancara mendalam dengan empat informan menunjukkan bahwa brand image % Arabica diterima secara dominan positif, dengan sedikit posisi negosiasi terkait harga. Visual minimalis dan narasi emosional membentuk persepsi eksklusif di benak konsumen. Temuan ini menegaskan pentingnya strategi visual dan storytelling dalam membangun brand image di media sosial.