Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Meningkatkan Motivasi Bisnis Melalui Pembuatan Jamu Temulawak (Curcuma Zanthorrhiza) Dalam Bentuk Sediaan Minuman Kesehatan Prasetyorini Prasetyorini; Oom Komala; E Mulyati Effendi; Moerfiah Moerfiah
KENDURI : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2022): Desember
Publisher : Yayasan Darussalam Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu kebijakan pembangunan Desa Cibadak, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor yang masih menemui kendala adalah bidang ekonomi tepatnya pada aspek industri. Antara lain jumlah usaha ekonomi produktif yang masih sedikit. Hal ini disebabkan masih kurangnya kemampuan warga dalam menghasilkan produk rumah tangga yang bisa menjadi produk unggulan. Temulawak adalah tanaman asli Indonesia. Rimpang temulawak mengandung kurkuminoid, minyak atsiri, pati, protein, lemak, selulosa dan mineral, serta sudah dikenal banyak khasiatnya. Umumnya Ibu Rumah Tangga Desa Cibadak sudah mengenal temulawak. Tujuan kegiatan pengabdian pada masyarakat adalah memberikan penyuluhan dan pendampingan pembuatan jamu seduhan dan serbuk, serta memberi motivasi untuk penanaman temulawak bagi Kelompok Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Desa Cibadak, kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Metode pelaksanaan meliputi pelatihan, pembuatan, pengemasan sediaan jamu seduhan dan serbuk temulawak. Hasil iptek untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini disimpulkan bahwa pelatihan pembuatan jamu temulawak dapat meningkatkan motivasi untuk mengembangkan jamu temulawak 77,8%, meningkatakan motivasi untuk menjual produk temulawak 88,9%, baik jamu seduhan segar (44,4%) maupun serbuk (55,6%).
Peningkatan Bisnis Melalui Pelatihan Pembuatan Sediaan Bumbu Dapur Dalam Bentuk Serbuk Prasetyorini Prasetyorini; Oom Komala; E Mulyati Effendi; Moerfiah Moerfiah
KENDURI : Jurnal Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat Vol. 2 No. 3 (2022): Desember
Publisher : Yayasan Darussalam Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Cibadak adalah sebuah desa mitra binaan yang terletak di Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Salah satu kebijakan pembangunan Desa Cibadak yang masih menemui kendala adalah di bidang ekonomi tepatnya pada aspek industri. Antara lain jumlah usaha ekonomi produktif yang masih sedikit. Hal ini disebabkan masih kurangnya kemampuan warga dalam menghasilkan produk rumah tangga yang bisa menjadi produk unggulan. Tujuan kegiatan pengabdian adalah meningkatnya pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu rumah tangga yang tergabung pada Kelompok Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga Desa Cibadak melalui pendampingan pembuatan bumbu dapur dalam bentuk serbuk sehingga bisa membuat produk industri rumah tangga yang diharapkan dapat meningkatan perekonomian keluarga. Metode pelaksanaan meliputi pelatihan, pembuatan, pengemasan sediaan serbuk aneka bumbu dapur (jahe, sereh, bawang putih, ketumbar, merica, dan kunyit). Hasil iptek untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini disimpulkan bahwa pelatihan pembuatan serbuk bumbu dapur pada ibu-ibu kelompok masyarakat industri rumah tangga Perum Dramaga Pratama RT06, Desa Cibadak kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor dapat meningkatkan pengetahuan ibu-ibu rumah tangga 80%. Dari hasil evaluasi diketahui bahwa pengetahuan membuat serbuk bumbu dapur ini sudah dimulai menjadi bisnis 50%
POTENSI ANTIOKSIDAN BERBAGAI SEDIAAN BUAH SIRSAK [ANONNA MURICATA LINN Prasetyorini Prasetyorini; Moerfiah Moerfiah; Sri Wardatun; Zaldy Rusli
Penelitian Gizi dan Makanan (The Journal of Nutrition and Food Research) Vol. 37 No. 2 (2014)
Publisher : Persagi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22435/pgm.v37i2.4017.137-144

Abstract

ABSTRACTSoursop is a potential source of antioxidant due to high vitamin C and poliphenol content. Antioxidant activity of three different preparations i.e. fruit juice, 96% ethanol extract, and ethyl acetate extract. The antiocdidant were measured by using 1.1-diphenyl-2 pycrihidrazyl (DPPH) radical solution. In addition, vitamin C and polyphenol content of each preparation were also measured. Polyphenol content as measured in gram Gallic Acid Equivalent (GAE)/100 g). Showed the fruit juice, 96% ethanol extract and ethyl acetate extract were 0,473, 0,324, and 0,194, respectively. Vitamin C content (mg/100 g) of these three preparations were 36.24, 30.56, and 35.66, respectively. The antioxidant activities (ppm) determined by IC50 showed fruit juice, 96% ethanol extract and ethyl acetate extract were 282.61 ppm, 660.08 and 480.26, respectively. There was strong correlation between vitamin C content and antioxidant activity, and between polyphenol content and antioxidant activities. In conclusion, the use of fruit juice as antioxidant source was better than ethyl acetate and ethanol 96% extract.Keywords: antioxidant activity, soursop (Annona muricata Linn), poliphenol, vitamin CABSTRAKSirsak memiliki potensi sebagai sumber antioksidan karena kandungan vitamin C dan polifenol yang cukup tinggi. Aktivitas antioksidan dari tiga sediaan sirsak yaitu sari buah, ekstrak etanol 96% dan ekstrak etil asetat. Pengujian antioksidan dilakukan dengan senyawa radikal 1,1-diphenyl-2-pycrilhidrazyl (DPPH). Selain diuji potensi antioksidannya, masing-masing bentuk sediaan juga diukur kadar vitamin C dan kadar polifenolnya. Hasil penelitian menunjukkan kandungan polifenol yang dihitung dalam gram Setara Asam Galat (SAG)/100 g) sari buah, ekstrak etanol 96% dan ekstrak etil asetat berturut-turut adalah 0,473; 0,324 dan 0,194 dan kandungan vitamin C (mg/100 g) berturut-turut adalah 36,24; 30,56, dan 35,66. Aktivitas antioksidan (ppm) yang ditunjukkan oleh nilai IC50, untuk sari buah, ekstrak etanol 96% dan ekstrak etil asetat berturut-turut adalah sebesar 282,61; 660,08 dan 480,26. Hasil uji korelasi menunjukkan bahwa terdapat korelasi yang kuat antara kandungan vitamin C dengan aktivitas antioksidan, dan kadar polifenol dengan aktivitas antioksidan. Pemanfaatan buah sirsak sebagai antioksidan lebih baik menggunakan sediaan sari buah daripada ekstrak etil asetat dan ekstrak etanol 96%. [Penel Gizi Makan 2014, 37(2): 137-144]Kata kunci: aktivitas antioksidan, buah sirsak (Annona muricata Linn), polifenol, vitamin C
POTENSI ANTIPLATELET CAMPURAN EKSTRAK BINAHONG, JAHE DAN KUNYIT PADA MENCIT PUTIH JANTAN Lusi Indriani; Moerfiah Moerfiah; Oktaviana Zunnita; Faisal Pradana
Jurnal Ilmiah Manuntung: Sains Farmasi Dan Kesehatan Vol. 7 No. 2 (2021): Jurnal Ilmiah Manuntung: Sains Farmasi Dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51352/jim.v7i2.509

Abstract

Antiplatelets can inhibit platelets aggregation and have been used in prevention and treatment the trombotic desease. Binahong leaves, ginger dan turmeric have antiplatelets activity. The mixture of these plants are expected to increase the antiplatelets potency. This study aimed to determine the optimum dose of ethanol extracts of binahong leaves, ginger dan turmeric as antiplatelets agent. The antiplatelets testing were carried out by in vivo method using parameter of bleeding and coagulation time. The testing solutions were administered orally once a day for 8 days. There were 7 treatment groups consist of positive control (Acetosal 0.29mg/20gBW), negative control (CMC-Na 0.5%), binahong 10mg/20gBW, mixture 1 of binahong:ginger:turmeric (5:0.5:1mg/20gBW), mixture 2 (10:0.5:1mg/20gBW), mixture 3 (5:1:1mg/20gBW), and mixture 4 (5:0.5:2mg/20gBW). The bleeding and coagulation time were determined at 0, 3rd, 6th and 9th day. The bleeding time was determined by injuring mice tail, the blood that comes out were absorbed with absorption paper. From the first bleeding time until stopped was calculated as bleeding time. The coagulation time was determined by observing the formation of fibrin thread in the broken capillary pipe. The blood from the end tail were absorbed with capillary pipe, and then was broken every 15 seconds. The antiplatelets activity in mice with bleeding time parameter showed that mixture 3 was more effective at 3rd day with an increased of 16.60%, than the positive control group (3.92%). The coagulation time parameter showed that the binahong group was more effective at 9th day with an increased of 203.55%, than the positive control group (89.71%). The mixture of binahong, ginger, and turmeric were the most effective in increasing bleeding time, whereas binahong was the most effective in increasing coagulation time.