Riadinata Shinta Puspitasari
Akademi Kebidanan Mulia Madani Yogyakarta

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN KEPUASAN WUS TERHADAP KONTRASEPSI SUNTIK DMPA (DEPO MEDROXY PROGESTERONE ACETATE) DI KLINIK PRATAMA AMANDA GAMPING SLEMANYOGYAKARTA Ferina Dewi Rahayu; Riadinata Shinta Puspitasari; Nurul Ariningtyas
Jurnal Ilmu Kesehatan Mulia Madani Yogyakarta Vol. 3 No. 2 (2022): JIK MMY : Jurnal Ilmu Kesehatan Mulia Madani Yogyakarta
Publisher : Akademi Kebidanan Mulia Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang: Suntik merupakan alat kontrasepsi yang paling banyak dipakai oleh masyarakat Provinsi D.IYogyakarta, dibandingkan alat kontrasepsi lain yaitu sebanyak 157,734. Jumlah peserta KB suntik di KabupatenSlemanterdapat 46,935jiwa yang memakai KBsuntik (BPSProv D.IYogyakarta, 2020).Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan dan kepuasan WUS terhadap kontrasepsisuntik DMPAdiKlinik PratamaAmanda GampingSlemanYogyakarta.Metode Penelitian: Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Pengambilan data menggunakandesain cross sectional. Data diperoleh sebanyak 36 responden.Hasil Penelitian: Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan WUS terhadap kontrasepsi suntik DMPA,sebagian besar memiliki pengetahuan yang cukup sebanyak 24 responden (67%), responden yang memilikipengetahuan baik sebanyak 10 reponden (28%) dan responden yang memiliki pengetahuan kurang sebanyak 2responden (5%). Tingkat kepuasan responden merasa puas terhadap kontrasepsi suntik DMPA dengan jumlah 31responden (86%), responden dengan kategori tidak puas berjumlah 1 responden (3%), dan responden dengankategori sangat puas berjumlah 4 responden (11%).Kesimpulan dan Saran: Tingkat pengetahuan dan kepuasan WUS Terhadap Kontrasepsi DMPAdi Klinik PratamaAmanda Gamping Sleman Yogyakarta adalah cukup sebanyak 24 responden (67%) dan tingkat kepuasan 31responden (86%).
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG RISIKO PERNIKAHAN DINI PADA KEHAMILAN DI SMK MA’ARIF 2 SLEMAN Riadinata Shinta Puspitasari; Yulia Adhisty; Melati Sari Kusuma P
Jurnal Ilmu Kesehatan Mulia Madani Yogyakarta Vol. 4 No. 2 (2023): JIK MMY : JURNAL ILMU KESEHATAN MULIA MADANI YOGYAKARTA
Publisher : Akademi Kebidanan Mulia Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar Belakang : Pada masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak dapat pula disebut anak-anak. Masa remaja merupakan masa peralihan manusia dari anak-anak menuju dewasa. Early Marriage (pernikahan dini) diartikan sebagai ikatan yang disahkan secara hukum antara dua lain jenis untuk membentuk sebuah keluarga berada dibawah batas umur dewasa. Perkawinan anak merupakan masalah kritis mengingat masih banyak daerah yang memiliki angka perkawinan dini tinggi. Kabupaten Sleman dengan 232 kasus permintaan dispensasi nikah dari januari hingga akhir Oktober 2022 angka itu masih bisa naik, oleh karena itu peneliti melakukan penelitian di SMK Ma’arif 2 Sleman karena sekolah ini terletak di Kabupaten Sleman.Tujuan Penelitian : Mengetahui Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Risiko Pernikahan Dini Pada Kehamilan Di SMK Ma’arif 2 Sleman.Metode Penelitian : Penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif, dengan pedekatan cross sectional, pengumpulan data menggunakan data primer dengan mengambil data langsung, populasi dalam penelitian ini sebanyak 100 orang, dan sampel dalam penlitian ini ada 36 orang, teknik sampling yaitu purposive sampling. Hasil Penelitian : Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan remaja putri tentang resiko pernikahan dini pada kehamilan di SMK Ma’arif 2 Sleman. Sebagian besar responden memiliki tingkat pengetahuan cukup 58.33% dan sebagian responden memiliki pengetahuan baik 41,67%. Kata kunci : Pengetahuan, Resiko pernikahan diniABSTRACKBackground: In adolescence, humans cannot be called adults, but they cannot also be called children. Adolescence is a period of human transition from children to adults. Early Marriage is defined as a legalized bond between two other types to form a family under the age limit of adulthood. Child marriage is a critical issue considering that there are still many areas that have high rates of early marriage. Sleman Regency, with 232 cases of requests for marriage dispensation from January to the end of October 2022, this number could still increase. Therefore, researchers conducted research at SMK Ma'arif 2 Sleman because this school is located in Sleman Regency.Research Objectives: To know the description of the level of knowledge of young women about the risks of early marriage in pregnancy at SMK Ma'arif 2 Sleman.Research Methods: This research was conducted using a descriptive method, with a cross-sectional approach, data collection using primary data by taking direct data, the population in this study were 100 people, and the sample in this research were 36 people, the sampling technique was purposive sampling.Research Results: Based on the results of the research on the level of knowledge of young women about the risks of early marriage in pregnancy at SMK Ma'arif 2 Slemanl. Most of the respondents have sufficient level of knowledge 58.33% and some respondents have good knowledge 41.67%.Keywords: Knowledge, Risk of early marriag
PENGABDIAN MASYARAKAT “DETEKSI DINI KANKER SERVIKS” DI PLAWONAN RT.04, ARGOMULYO, SEDAYU, BANTUL, YOGYAKARTA Riadinata Shinta Puspitasari
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Mulia Madani Yogyakarta Vol. 1 No. 1 (2023): DIMASLIA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Mulia Madani Yogyakarta
Publisher : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Mulia Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Kanker serviks atau kanker leher rahim merupakan penyebab kematian akibat kanker yangterbesar bagi wanita di negara-negara berkembang. Secara global terdapat 600.000 kasus baru dan 300.000kematian setiap tahunnya, yang hampir 80% terjadi di negara berkembang. Jumlah penderita kanker serviksdi Indonesia semakin tinggi. Promosi kesehatan dan deteksi dini menjadi prioritas untuk mencegah danmenangani penyakit. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, tiap tahun sekitar 15.000 kasus kankerserviks (leher rahim) ditemukan di Indonesia. Indonesia menjadi negara dengan jumlah kasus kanker servikstertinggi di dunia.Tujuan : Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan “Deteksi Dini Kanker Serviks” audience diharapkan mampumengerti dan paham tentang bagaimana kanker serviks dan mengetahui bagaimana mendeteksi sedinimungkin tanda tanda adanya kanker serviks.Metode : metode penyuluhan dengan diskusi tanya jawab dengan media visual dan lea etHasil : Sasaran memberikan respon baik terhadap penyuluhan. Sasaran dapat penyimpulkan tentang materideteksi dini kanker servik.
PENGABDIAN MASYARAKAT “PENYULUHAN TANDA BAHASA NIFAS” DI KARANGBER, GUWOSARI, PAJANGAN, BANTUL, YOGYAKARTA Riadinata Shinta Puspitasari
Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Mulia Madani Yogyakarta Vol. 1 No. II (2023): DIMASLIA JURNAL PENGABDIAN MASYARAKAT MULIA MADANI YOGYAKARTA
Publisher : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Mulia Madani Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK :Masa nifas merupakan masa yang beresiko terjadi kematian pada ibu, sekitar 60% kematian ibu terjadi setelah melahirkan dan hampir 50% dari kematian pada masa nifas terjadi pada 24 jam pertama setelah persalinan.Penyebab kematian ibu dalam masa nifas diantaranya disebabkan oleh adanya komplikasi masa nifasseperti perdarahan postpartum dan infeksi masa nifas. Tanda bahaya masa nifas merupakan suatu tanda abnormal yang mengindikasikan adanya bahaya atau komplikasi yang dapat terjadi selama masa nifas seperti perdarahan berlebihan pasca melahirkan, demam tinggi lebih dari 38ᴼ C, sakit kepala hebat, nyeri pada dada, nyeri pada betis, sesak nafas, gangguan buang air kecil, merasa sedih terus menerus, darah nifas berbau menyengat yang mana apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu. Kira-kira 75 % kematian ibu disebabkan oleh perdarahan parah (sebagian besar perdarahan pasca salin) yaitu perdarahan yang melebihi 500 ml setelah bayi lahir, infeksi (biasanya pasca salin), tekanan darah tinggi saat kehamilan (preeklamsia/eklamsia), partus lama/macet, aborsi yang tidak aman. Penyebab tidak diketahuinya masalah bahaya masa nifas yaitu kurangnya pengetahuan ibu nifas, sehingga ibu nifas tidak menyadari jika mengalami tanda bahaya pada masa nifas. Kegiatan pengabdian masyarakat dapat dilakukan dalam berbagai kegiatan, salah satunya dengan penyuluhan. Kegiatan penyuluhan dilakukan dengan media audiovisual dan leaflet. Pengabdian ini dilakukan pada bulan februari 2023 di padukuhan Karangber, Guwosari, Pajangan, Bantul.ABSTRACT : The postpartum period is a period that is at risk of death in the mother, around 60% of maternal deaths occur after giving birth and almost 50% of deaths during the postpartum period occur in the first 24 hours after delivery. The causes of maternal death during the postpartum period include complications during the postpartum period such as bleeding. postpartum and postpartum infections. Danger signs during the postpartum period are abnormal signs that indicate danger or complications that can occur during the postpartum period, such as excessive postpartum bleeding, high fever of more than 38°C, severe headaches, chest pain, calf pain, shortness of breath, urinary problems. urinating, feeling sad all the time, postpartum blood has a strong odor which, if not reported or detected, can cause the mother's death. Approximately 75% of maternal deaths are caused by severe bleeding (mostly post-natal bleeding), namely bleeding that exceeds 500 ml after the baby is born, infection (usually post-natal), high blood pressure during pregnancy (preeclampsia/eclampsia), prolonged/obstructed labor. , unsafe abortion. The cause of not knowing the dangers of the postpartum period is the lack of knowledge of postpartum mothers, so that postpartum mothers are not aware if they experience danger signs during the postpartum period. Community service activities can be carried out in various activities, one of which is counseling. Extension activities are carried out using audiovisual media and leaflets. This service will be carried out in February 2023 in Karangber, Guwosari, Pajangan, Bantul