Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Analisis Nilai Tambah Produksi Pakan Lele Dari Sampah Organik Mutia Intan Savitri Herista; Siti Wahana
Paradigma Agribisnis Vol 4, No 2 (2022): Paradigma Agribisnis
Publisher : lembaga penelitian universitas swadaya gunung jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jpa.v4i2.6793

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai tambah dan keuntungan yang diperoleh dari proses pengolahan sampah organik menjadi pakan ikan. Pakan ikan dengan memanfaatkan sampah organik mampu menjadi alternatif pengganti pakan komersial yang dapat menekan ongkos produksi sekaligus mengurangi food loss dan food waste di masyarakat. Penelitian dilakukan di Komunitas Peduli Lingkungan (Kopeling) warga RW 05 Kelurahan Sumber Kabupaten Cirebon Jawa Barat yang sudah berhasil memproduksi pakan lele dari sampah organik. Analisis kuantitatif yang digunakan pada penelitian ini antara lain analisis nilai tambah pada hasil produksi pakan organik dan penentuan harga pokok produksi pakan organik. Nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan setiap satu kilogram bahan  baku sampah  menjadi  pakan organik  adalah  Rp. 7.943,3/kg sedangkan biaya yang dibutuhkan untuk produksi pakan per kg hanya sebesar Rp 36,74,- Kata kunci: lele, organic, pakan, limbah, metode hayami
Analisis Perbandingan Pendapatan dan Kelayakan Usahatani Ubi Jalar antara Pola Kemitraan dengan Pola Usahatani Mandiri Tomi Hidayat; Andung Rokhmat Hudaya; Siti Wahana
Paradigma Agribisnis Vol 5, No 2 (2023): Paradigma Agribisnis
Publisher : lembaga penelitian universitas swadaya gunung jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jpa.v5i2.7627

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pendapatan dan kelayakan usahatani ubi jalar antara pola kemitraan dengan pola mandiri. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bandorasa Wetan yang mana merupakan wilayah tempat berdirinya Perusahaan Agribisnis PT Galih Estetika yang mengolah ubi jalar. Penelitian dilakukan selama dua bulan sejak November hingga Desember 2021. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode survey. Pengambilan sampel sebanyak 25 petani ubi jalar pada masa tanam 2021 dengan rincian petani mitra sebanyak 10 petani dan petani mandiri sebanyak 15 petani. Sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data primer diperoleh melalui wawancara dan hasil kuesioner dan data sekunder diperoleh dari instansi yang terkait dengan penelitian ini. Untuk mengetahui perbandingan maka digunakan alat analisis SPSS dengan uji beda rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola kemitraan yang terjalin antara petani ubi jalar dengan PT Galih Estetika mencakup pendampingan dan pengawasan pada teknis budidaya ubi jalar, pengolahan hasil, bagi hasil dan penentuan harga dengan tambahan pola kemitraan pada petani mitra berupa pemberian modal berupa bibit dan sarana produksi. Terdapat perbedaan biaya, pendapatan dan kelayakan usahatani petani mitra dengan petani mandiri dengan biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani mitra per ha adalah Rp 20,173,188 sedangkan biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani mandiri per ha adalah Rp 20,427,982 dan diketahui pendapatan petani mitra adalah Rp 12,863,345 sedangkan pendapatan petani mandiri adalah Rp 14,211,028. Nilai R/C ratio untuk petani mitra dan petani mandiri  > 1, dan nila B/C ratio untuk petani mitra dan petani mandiri > 0. Sehingga pola kemitraan usahatani ubi jalar petani mitra dan petani mandiri dengan perusahaan memperoleh keuntungan dan layak untuk diusahakan. Kata Kunci: Pola Kemitraan, Biaya, Pendapatan, Kelayakan, Usahatani Ubi Jalar.
Analisis Nilai Tambah Produksi Pakan Lele Dari Sampah Organik Mutia Intan Savitri Herista; Siti Wahana
Paradigma Agribisnis Vol 4 No 2 (2022): Paradigma Agribisnis
Publisher : lembaga penelitian universitas swadaya gunung jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jpa.v4i2.6793

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai tambah dan keuntungan yang diperoleh dari proses pengolahan sampah organik menjadi pakan ikan. Pakan ikan dengan memanfaatkan sampah organik mampu menjadi alternatif pengganti pakan komersial yang dapat menekan ongkos produksi sekaligus mengurangi food loss dan food waste di masyarakat. Penelitian dilakukan di Komunitas Peduli Lingkungan (Kopeling) warga RW 05 Kelurahan Sumber Kabupaten Cirebon Jawa Barat yang sudah berhasil memproduksi pakan lele dari sampah organik. Analisis kuantitatif yang digunakan pada penelitian ini antara lain analisis nilai tambah pada hasil produksi pakan organik dan penentuan harga pokok produksi pakan organik. Nilai tambah yang dihasilkan dari pengolahan setiap satu kilogram bahan  baku sampah  menjadi  pakan organik  adalah  Rp. 7.943,3/kg sedangkan biaya yang dibutuhkan untuk produksi pakan per kg hanya sebesar Rp 36,74,- Kata kunci: lele, organic, pakan, limbah, metode hayami
Analisis Perbandingan Pendapatan dan Kelayakan Usahatani Ubi Jalar antara Pola Kemitraan dengan Pola Usahatani Mandiri Tomi Hidayat; Andung Rokhmat Hudaya; Siti Wahana
Paradigma Agribisnis Vol 5 No 2 (2023): Paradigma Agribisnis
Publisher : lembaga penelitian universitas swadaya gunung jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jpa.v5i2.7627

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pendapatan dan kelayakan usahatani ubi jalar antara pola kemitraan dengan pola mandiri. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bandorasa Wetan yang mana merupakan wilayah tempat berdirinya Perusahaan Agribisnis PT Galih Estetika yang mengolah ubi jalar. Penelitian dilakukan selama dua bulan sejak November hingga Desember 2021. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan metode survey. Pengambilan sampel sebanyak 25 petani ubi jalar pada masa tanam 2021 dengan rincian petani mitra sebanyak 10 petani dan petani mandiri sebanyak 15 petani. Sampel menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data primer diperoleh melalui wawancara dan hasil kuesioner dan data sekunder diperoleh dari instansi yang terkait dengan penelitian ini. Untuk mengetahui perbandingan maka digunakan alat analisis SPSS dengan uji beda rata-rata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola kemitraan yang terjalin antara petani ubi jalar dengan PT Galih Estetika mencakup pendampingan dan pengawasan pada teknis budidaya ubi jalar, pengolahan hasil, bagi hasil dan penentuan harga dengan tambahan pola kemitraan pada petani mitra berupa pemberian modal berupa bibit dan sarana produksi. Terdapat perbedaan biaya, pendapatan dan kelayakan usahatani petani mitra dengan petani mandiri dengan biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani mitra per ha adalah Rp 20,173,188 sedangkan biaya produksi yang dikeluarkan oleh petani mandiri per ha adalah Rp 20,427,982 dan diketahui pendapatan petani mitra adalah Rp 12,863,345 sedangkan pendapatan petani mandiri adalah Rp 14,211,028. Nilai R/C ratio untuk petani mitra dan petani mandiri  > 1, dan nila B/C ratio untuk petani mitra dan petani mandiri > 0. Sehingga pola kemitraan usahatani ubi jalar petani mitra dan petani mandiri dengan perusahaan memperoleh keuntungan dan layak untuk diusahakan. Kata Kunci: Pola Kemitraan, Biaya, Pendapatan, Kelayakan, Usahatani Ubi Jalar.
Analisis Kemitraan Terhadap Pendapatan Usaha Petani Jagung Manis Yudi Gunawan; Yoyo Sunaryo; Siti Wahana
Paradigma Agribisnis Vol 6 No 2 (2024): Paradigma Agribisnis
Publisher : lembaga penelitian universitas swadaya gunung jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jpa.v6i2.9022

Abstract

Farming activities have a partnership pattern that is considered to be able to help solve farmers' problems with limited capital and access to marketing. Many sweet corn farmers have made partnerships with middlemen. This research was conducted in Gebang Kulon Village with the implementation time from January to June 2023. The research design is descriptive quantitative with research techniques using survey methods. The sampling technique was carried out on a sample size of 114 farmers. Data analysis used descriptive analysis. The results of the analysis show that the condition of sweet corn farming carried out by farmers in one season with a fixed cost of Rp. 3,661,849 and variable costs Rp. 21,951,046 and a total cost of Rp. 25,612,895. The average production of baby corn is 1,470 kg and 13,303 kg of corn on the cob. Judging from the receipt of baby corn Rp. 3,301,620 and corn cobs Rp. 36,995,643. so that the total revenue is about Rp. 40,297,263. The condition means that the farmer's income is Rp. 14,684,368. Analysis of the partnership pattern found that farmers and middlemen partnered based on the principle of mutual trust. Most of the capital provided by middlemen is 50% which is issued to meet the needs of farming costs. The analysis of rights and obligations found that these rights and obligations were carried out in writing, the obligations of the middlemen at the same time were the rights of the partner farmers and the rights of the middlemen at the same time were the obligations of the partner farmers.Keywords: Sweet Corn, Partnership, Farmers, Cirebon
Analisis Kemitraan Terhadap Pendapatan Usaha Petani Jagung Manis Yudi Gunawan; Yoyo Sunaryo; Siti Wahana
Paradigma Agribisnis Vol 6 No 2 (2024): Paradigma Agribisnis
Publisher : lembaga penelitian universitas swadaya gunung jati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33603/jpa.v6i2.9022

Abstract

Farming activities have a partnership pattern that is considered to be able to help solve farmers' problems with limited capital and access to marketing. Many sweet corn farmers have made partnerships with middlemen. This research was conducted in Gebang Kulon Village with the implementation time from January to June 2023. The research design is descriptive quantitative with research techniques using survey methods. The sampling technique was carried out on a sample size of 114 farmers. Data analysis used descriptive analysis. The results of the analysis show that the condition of sweet corn farming carried out by farmers in one season with a fixed cost of Rp. 3,661,849 and variable costs Rp. 21,951,046 and a total cost of Rp. 25,612,895. The average production of baby corn is 1,470 kg and 13,303 kg of corn on the cob. Judging from the receipt of baby corn Rp. 3,301,620 and corn cobs Rp. 36,995,643. so that the total revenue is about Rp. 40,297,263. The condition means that the farmer's income is Rp. 14,684,368. Analysis of the partnership pattern found that farmers and middlemen partnered based on the principle of mutual trust. Most of the capital provided by middlemen is 50% which is issued to meet the needs of farming costs. The analysis of rights and obligations found that these rights and obligations were carried out in writing, the obligations of the middlemen at the same time were the rights of the partner farmers and the rights of the middlemen at the same time were the obligations of the partner farmers.Keywords: Sweet Corn, Partnership, Farmers, Cirebon
Differences In Raw Material Types On The Production Costs of Skin Crackers In Tengah Tani District Rezkika Desmalia; Akhmad Saroji; Faizal Rifaldi; Siti Wahana
Agricultural Science Vol. 9 No. 1 (2025): September
Publisher : Faculty of Agriculture, Merdeka University Surabaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55173/agriscience.v9i1.167

Abstract

Business actors often choose raw materials based on availability and price, without considering the total cost and overall product quality. This study aims to: (1) determine how the skin cracker production process for fresh, gareman and dried raw materials; (2) determine the contribution of raw material types to production process costs; and (3) determine the differences in raw material types on production costs. The hypothesis of this study is that there are suspected significant differences in the production costs of the skin cracker business based on the type of raw material used. The study was conducted in Tengah Tani District with purposive considerations with a research period from February to August 2025. The population of this study amounted to 16 business units, including 10 units using gareman raw materials, 3 units using fresh raw materials, and 3 units using dried raw materials. The research technique used a census technique so that the entire population was used as a sample and the data analysis technique used one-way ANOVA. The results of the study indicate that based on the selection of raw materials, more consideration is related to technical aspects. The largest contribution to raw material costs is garment raw materials. The total production costs based on differences in raw materials show differences with further analysis showing that production costsdrymuch lower than salted and fresh, but for salted and fresh, there was no statistically significant difference.
Factors That Influence Purchasing Decisions On Brazilian Grapes AT CV. Gentar Brazilian Grapes Teja Village, Rajagaluh Sub-District, Majalengka District Sri Muriyanti; Elisa Yulistiani; Evi Noviyanti; Siti Wahana; Dina Dwirayani
Agricultural Science Vol. 9 No. 1 (2025): September
Publisher : Faculty of Agriculture, Merdeka University Surabaya, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55173/agriscience.v9i1.169

Abstract

The purpose of this study was to analyze the factors that influence purchasing decisions for Brazil grapes at CV. Gentar Brazil Wine, Majalengka. A quantitative approach was used with a survey method of 100 respondents. The independent variables are price, product quality, promotion, and location, while the dependent variable is the purchase decision. Data analysis was carried out using multiple linear regression. The results showed that the four variables had a significant effect on purchasing decisions, with an R² value of 71.5%. Only product quality and location have a significant effect partially, while price and promotion do not. Product quality is the dominant factor influencing purchasing decisions, and strategic location. These results indicate the importance of improving product quality and distribution access in Brazil grape marketing strategies. This research can be expected to be a reference for the development of exotic horticultural agribusiness at the local level