Dari sudut pandang teoritis, konsep interaksi sosial berakar pada konstruktivisme sosial, yang menyatakan bahwa individu membangun pemahamannya sendiri tentang realitas melalui interaksi sosial. Teori gender menyatakan bahwa peran dan harapan gender dapat mempengaruhi perilaku dan interaksi sosial. Gender merupakan faktor penting yang membentuk interaksi dan hubungan sosial. Penelitian tentang ``hubungan interaksi sosial di kalangan pelajar'' ini bertujuan untuk memperdalam analisis fenomena ini dari perspektif gender. Studi ini mengkaji bagaimana perbedaan gender mempengaruhi kualitas dan kuantitas interaksi sosial antar siswa, apakah terdapat perbedaan sifat interaksi antara siswa laki-laki dan perempuan, dan apakah interaksi tersebut berdampak pada akademik dan akademik. Mereka menginginkan jawaban atas pertanyaan seperti bagaimana dampaknya pengalaman sekolah mereka? Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode kausal komparatif yang dapat mendukung adanya hubungan sebab akibat antara kedua variabel dalam penelitian. Penelitian ini mengkaji dua variabel penelitian yaitu variabel gender sebagai variabel independen dan variabel interaksi sosial sebagai variabel dependen. Peneliti menggunakan kuesioner sosiometri. Survei sosiometri nominasi adalah jenis survei yang menggunakan serangkaian pertanyaan yang menanyakan siswa tentang teman favorit dan tidak disukai selama kegiatan sekolah, dimulai dari yang paling populer. Analisis data menggunakan angket sosiometri bernama menunjukkan bahwa siswa dengan nomor absensi 3, 4, dan 19 adalah yang paling populer. Dan ketiganya adalah siswa laki-laki. Siswa yang dikarantina saat ini adalah siswa dengan nomor absensi 2, 18, 20, 26, 28, dan 29 Ini termasuk empat pria dan dua wanita. Hal ini terjadi dengan munculnya teori hukum feminis atau feminist legal theory. Teori ini menegaskan bahwa undang-undang yang dibuat didasarkan pada nilai-nilai maskulin dan hukum yang ditegakkan didasarkan pada nilai-nilai sosial yang menindas.