Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Tingkat Pemanfaatan Ikan Tuna Mata Besar (Thunnus obesus) yang Didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari Dedy Oetama; Sudarno; Yustika Intan Permatahati
JSIPi (JURNAL SAINS DAN INOVASI PERIKANAN) (JOURNAL OF FISHERY SCIENCE AND INNOVATION) Vol 7 No 1 (2023): JURNAL SAINS dan INOVASI PERIKANAN
Publisher : Pascasarjana Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui laju tangkap (CPUE), hasil tangkapan maksimum lestari (MSY), upaya maksimum (fMSY) dan tingkat pemanfaatan tuna mata besar yang didaratkan di PPS Kendari. Data yang dikumpulkan berasal dari PPS Kendari selama 7 tahun terakhir (2013-2019). Data sekunder yang diperoleh, meliputi jumlah produksi ikan tuna mata besar dan banyaknya jumlah armada yang digunakan per trip penangkapan dengan alat tangkap huhate. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata hasil tangkapan, jumlah trip dan nilai CPUE ikan tuna mata besar masing-masing 33,4265 ton; 2013,4285 trip dan 0,0183 ton/trip. Berdasarkan grafik hubungan upaya penangkapan dan CPUE ikan tuna mata besar diperoleh persamaan linear y = -6.10-6x + 0,0297 dengan R2 = 0,0986. Hasil tangkapan maksimum lestari (MSY) dan tingkat upaya optimum (fMSY) ikan tuna mata besar yang didaratkan di PPS Kendari menggunakan Model Surplus Produksi Schaefer dan Fox masing-masing MSY 36,7537 ton per tahun dengan fMSY sebesar 2.475 trip per tahun dan MSY 36,5212 ton per tahun dengan fMSY sebesar 5.000 trip per tahun. Rata-rata tingkat pemanfaatan ikan tuna mata besar yang ditangkap dengan alat tangkap huhate berdasarkan model Schaefer dan Fox masing-masing 90,95% dan 91,53% berada pada kriteria tingkat optimum.
PENDAMPINGAN MASYARAKAT: RENCANA PENGUNAAN SUMBER DAYA AIR DOMESTIK UNTUK INDUSTRI DI MATA AIR SAMAENRE KECAMATAN WOLO KABUPATEN KOLAKA Uniadi Mangidi; Muhammad Zamrun Firihu; Viska Inda Variani; Fahmiati; Dedy Oetama; Muhamad Alim Mahardi; Armid; Yustika Intan Permatahati
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 8 No. 2 (2024): Jurnal Panrita Abdi - April 2024
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v8i2.24178

Abstract

Water is the most basic need for human life. The increasing need for water shall become a social problem if it is not followed by a deep understanding by the users of water in clean water sources. The plan for taking water from the springs in Samaenre Village, Wolo District, Regency of Kolaka, by industry to meet domestic needs for industrial support facilities has the potential to cause conflict with the surrounding community. Some of the community's concerns include limited access to springs and the reduced allocation of water for the needs of residents. An effort to avoid this potential conflict is to carry out community assistance activities through Community Consultation Meetings (CCM) to increase community understanding, especially regarding the location of collection, the amount of water to be taken, the allocation of water to be taken, and the process of water extraction. The result of this activity is to increase public understanding regarding the use of water by industry and reduce public concerns regarding the impact of the use of springs on the daily conditions of residents. This community assistance enables effective communication between residents, local government, and industry. It is hoped that this service activity can continue, considering that the community has a role in supervising water extraction activities by the industry as regulated by the water resources law.  ---  Air merupakan kebutuhan paling mendasar bagi kehidupan manusia. Kebutuhan air yang terus meningkat menjadi permasalahan sosial jika tidak diikuti pemahaman mendalam oleh para pengguna air di sumber air bersih. Rencana pengambilan air dari mata air Desa Samaenre, Kec. Wolo, Kab. Kolaka, oleh industri guna memenuhi kebutuhan domestik fasilitas penunjang industri berpotensi menimbulkan konflik dengan masyarakat sekitar. Beberapa kekhawatiran masyarakat antara lain terbatasnya akses ke sumber mata air dan juga berkurangnya alokasi air untuk keperluan warga sekitar. Usaha untuk menghindari potensi konflik tersebut adalah melakukan kegiatan pendampingan masyarakat melalui Pertemuan Konsultasi Masyarakat (PKM) dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman warga khususnya terkait lokasi pengambilan, jumlah air yang akan diambil, peruntukan air yang akan diambil dan proses pengambilan air. Hasil dari kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman masyarakat terkait pemanfaatan air oleh industri dan mengurangi kekhawatiran masyarakat terkait dampak dari pemanfaataan mata air terhadap kondisi keseharian warga. Pendampingan masyarakat ini memungkinan komunikasi yang efektif antara warga, pemerintah daerah dan industri. Diharapkan Kegiatan pengabdian ini dapat terus berlangsung, mengingat masyarakat memiliki peran dalam mengawasi kegiatan pengambilan air oleh industi sebagaimana yang diatur oleh undang-undang sumber daya air.
PENINGKATAN SOFTSKILL WARGA PESISIR BUNGKUTOKO, SULAWESI TENGGARA MELALUI DIVERSIFIKASI PRODUK OLAHAN NUGGET DAN OTAK-OTAK BERBAHAN DASAR IKAN Yustika Intan Permatahati; Armid Armid; Dedy Oetama; Sri Susanty; Indrayani Indrayani
DedikasiMU : Journal of Community Service Vol 5 No 4 (2023): DedikasiMU Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Gresik

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30587/dedikasimu.v5i4.6770

Abstract

Nugget dan Otak-otak merupakan produk diversifikasi dari pemanfaatan ikan teri sebagai bahan baku bagi perempuan pesisir Bungkutoko dalam pembuatan variasi hasil olahan produk perikanan agar dapat meningkatkan nilai tambah pada komoditas ikan tersebut. Tujuan dari pelaksanaan KKN Tematik adalah untuk membuat olahan dari bahan baku ikan teri yang melimpah pada bulan tertentu di Keluarahan Bungkutoko. Metode pengambilan data yang dilakukan yaitu dengan metode deskriptif sedangkan teknik pengambilan datanya dilakukan dengan cara observasi, wawancara, partisipasi aktif dan dokumentasi. Alur proses pembuatan nugget dan otak-otak meliputi persiapan persiapan bahan baku, persiapan bahan tambahan, pencampuran adonan nungget, pencetakan otak-otak, pemotongan nungget, penggorengan, pemanggangan, dan pengemasan. Demi menghasilkan produk yang berkualitas dan aman untuk dikonsumsi, perempuan pesisir Bungkutoko mengemas produk hasil olahan nugget dan otak-otak agar bernilai ekonomis tinggi.