Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Penerapan Model Pembelajaran Carousel Feedback Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Maryamah Maryamah; Fitri Oviyanti; Muhammad Wahyu Ilhami; Arivan Mahendra; Wiyanda Vera Nurfajriani
Cetta: Jurnal Ilmu Pendidikan Vol 6 No 4 (2023)
Publisher : Jayapangus Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37329/cetta.v6i4.2852

Abstract

The role of the teacher is crucial in determining the learning model and plays a vital role in student learning outcomes. The model chosen must be in accordance with the characteristics of the class, besides that students have a tendency not to listen to the teacher's explanation if students are less involved in the process, then the carousel feedback learning model can present the missing element, which is more involved students in the learning process. This research is an experimental research, and uses Pre-Experimental Designs research design with One-Group Pretest-Posttest Design research technique. The results of this study indicate that student learning outcomes before applying the carousel feedback learning model are known in the high category as many as 1 person or 3.9%, 21 people or 80.7% in the medium category, and 4 people or 15.4% in the low category, then student learning outcomes after applying the carousel feedback learning model in the high category as many as 3 people or 11.5%, 20 people or 77% in the medium category, and 3 people or 11.5% in the low category, so there is an increase in student learning outcomes before and after the application of the carousel feedback learning model. The increase in student learning outcomes in the high category from 3.9% to 11.5% is also reinforced by the results of hypothesis testing using IBM SPSS 26 which shows that the sig value. (2-tailed) is 0.00 0.05 which indicates that the hypothesis (Ha) is accepted and shows a significant difference, so it can be concluded that the application of carousel feedback learning media can improve the learning outcomes of ninth grade students in PAI subjects at SMP Negeri 55 Palembang.
PERAN POLITIK PENGURUS BESAR NAHDLATUL ULAMA DALAM PENGUATAN PENDIDIKAN PESANTREN Arivan Mahendra; Muhammad Sirozi
AT-TAJDID Vol 8, No 2 (2024): JULI-DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Muhammadiyah Metro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24127/att.v8i2.3409

Abstract

Dalam konteks politik pendidikan di Indonesia, peran Nahdlatul Ulama (NU) tidak hanya sebagai pemangku kepentingan, tetapi juga sebagai agen perubahan yang proaktif dan berpengaruh.Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sebagai lembaga tertinggi dalam struktur organisasi NU memainkan peran penting dalam mendukung dan mengembangkan pendidikan pesantren.Pendidikan pesantren memiliki peran historis dan strategis dalam pembentukan karakter serta penyebaran nilai-nilai keislaman di Indonesia. Tulisan ini, akan menjelaskan bagaimana peran politik PBNU berkontribusi dalam penguatan pendidikan pesantren.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi pustaka (library research). PBNU memiliki peran krusial dalam memperkuat pendidikan pesantren. Upaya PBNU dalam pengesahan Undang-Undang Pesantren, peningkatan kualitas pendidikan, serta kemandirian ekonomi pesantren menunjukkan komitmen kuat terhadap pengembangan pesantren sebagai bagian integral dari sistem pendidikan nasional. Dukungan ini memastikan pesantren tetap relevan dan mampu menghasilkan lulusan yang berakhlak mulia, berpengetahuan luas, dan berdaya saing tinggi, serta berkontribusi signifikan bagi pembangunan bangsa.Success in education is not only achieved through the educational system but also requires the improved performance of educational institutions in implementing education. Human resource development is a process carried out by a leader (school principal) towards subordinates (educators and education staff) to achieve the goals of the educational institution. The research method used is descriptive qualitative, with data collection conducted using observation and interview techniques. Data analysis involves three stages: data reduction, data presentation, and drawing conclusions and verification. The research results show that human resource development innovation in improving the quality of institutional performance, based on recent reviews and practical implications, highlights the importance of collaboration among teaching staff, management staff, and external stakeholders as a key to success. Careful recruitment, focused employee development, visionary leadership, structured performance management systems, and technology integration form a strategic unity. Collaboration among various stakeholders is also crucial for the sustainability and success of the educational institution's performance quality. By doing so, it can manage human resources more efficiently, respond quickly to changes, and create a dynamic organizational culture.
Pengaruh Pergaulan Teman Sebaya dan Pelaksanaan Tata Tertib Sekolah Terhadap Akhlak Siswa Arivan Mahendra; Abu Mansur; Muhammad Win Afgani
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 14 No. 2 Mei (2025): Didaktika Jurnal Kependidikan
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.2117

Abstract

Sekolah memiliki peran penting dalam membentuk akhlak siswa, terutama melalui pengaruh teman sebaya dan penerapan tata tertib sekolah. Permasalahan yang ditemukan di SMA Negeri 1 Tiga Dihaji menunjukkan adanya indikasi perilaku kurang baik di kalangan siswa, seperti kurangnya kesopanan dan pelanggaran tata tertib. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pergaulan teman sebaya terhadap akhlak siswa, menganalisis seberapa besar pengaruh pelaksanaan tata tertib sekolah terhadap akhlak siswa, serta menguji pengaruh kedua variabel tersebut secara simultan terhadap akhlak siswa. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi akademik dalam pengembangan kajian pendidikan karakter, serta menjadi referensi bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas pembinaan akhlak siswa melalui pengelolaan lingkungan sosial dan disiplin sekolah yang lebih efektif. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan ex post facto. Sampel penelitian terdiri dari 142 siswa yang dipilih menggunakan teknik sensus. Data dikumpulkan melalui kuesioner, observasi, dan dokumentasi, lalu dianalisis menggunakan regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pergaulan teman sebaya berpengaruh signifikan terhadap akhlak siswa dengan nilai signifikansi 0,048 < 0,05 dan kontribusi sebesar 29,9%. Pelaksanaan tata tertib sekolah juga berpengaruh signifikan terhadap akhlak siswa dengan nilai signifikansi 0,037 < 0,05 dan kontribusi sebesar 15,1%. Secara simultan, kedua variabel ini memiliki pengaruh terhadap akhlak siswa dengan nilai Fhitung 8,730 lebih besar dari Ftabel 3,06 dan tingkat signifikansi 0,011 < 0,05. Koefisien determinasi (R²) menunjukkan bahwa pergaulan teman sebaya dan pelaksanaan tata tertib sekolah secara bersama-sama memberikan pengaruh sebesar 37,4% terhadap akhlak siswa, sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Penelitian ini menyimpulkan bahwa pergaulan teman sebaya yang positif dan penerapan tata tertib sekolah yang konsisten dapat membantu membentuk akhlak siswa yang lebih baik. Oleh karena itu, diperlukan strategi efektif dalam membangun lingkungan pergaulan yang baik dan menegakkan tata tertib sekolah secara optimal.