Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Hubungan Tingkat Kepatuhan Minum Obat dengan Kadar Gula Darah dan Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Klinik Imanuel Manado Deby A. Mpila; Weny I. Wiyono; Widya A. Lolo
Medical Scope Journal Vol. 6 No. 1 (2024): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.v6i1.51696

Abstract

Abstract: Effectiveness of therapy in patients with type 2 diabetes mellitus (T2DM) is strongly supported by medication adherence. This study aimed to determine the correlation between the level of medication adherence with blood glucose level and the quality of life (QoL) of patients with T2DM at the Imanuel Clinic Manado. This was an observational analytical study with a cross sectional design. Data were obtained prospectively in the period of August to September 2023 with a sample size of 45 respondents. Data of patient medication adherence were obtained using MARS-5 questionnaire; data of patient quality of life using the DQoL-BCI questionnaire; and data of blood glucose level (FPG/2-h PG) were obtained from patient medical records. The correlation between medication adherence and blood glucose levels was statistically analyzed using the chi-square test, while the correlation between medication adherence and patients’ QoL was analyzed using Spearman Rho. A p-value of <0.05 was considered statistically significant. The results showed that there were significant correlations between medication adherence and patients’ blood glucose level (p=0.017), as well as between medication adherence and patient QoL (p=0.05) with a positive correlation coefficient and moderate correlation level (r=0.294). In conclusion, medication adherence plays an important role in the management of type 2 diabetes mellitus patients to achieve blood glucose target and improved quality of life. Keywords: type 2 diabetes mellitus; medication adherence; blood glucose level; quality of life    Abstrak: Efektivitas terapi pada pasien diabetes melitus tipe 2 (DMT2) sangat didukung oleh kepatuhan minum obat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat kepatuhan minum obat dengan kadar gula darah dan kualitas hidup pasien DMT2 di Klinik Imanuel Manado. Penelitian bersifat analitik observasional dengan desain potong lintang. Data diperoleh secara prospektif pada periode Agustus–September 2023 dengan jumlah sampel sebanyak 45 responden. Data kepatuhan minum obat diperoleh menggunakan kuesioner MARS-5; data kualitas hidup pasien menggunakan kuesioner DQoL-BCI; dan data kadar gula darah (GDP, GD2PP) diperoleh dari rekam medik pasien. Hubungan antara kepatuhan minum obat dan kadar gula darah dianalisis secara statistik menggunakan uji chi-square, sedangkan hubungan kepatuhan minum obat dan kualitas hidup pasien dianalisis menggunakan Spearman Rho. Nilai p<0,05 dianggap bermakna secara statistik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara kepatuhan minum obat dengan kadar gula darah (p=0,017), serta antara kepatuhan minum obat dan kualitas hidup pasien (p=0,05), dengan koefisien korelasi arah positif dan tingkat korelasi cukup kuat (r=0,294). Simpulan penelitian ini ialah kepatuhan minum obat berperan penting dalam tatalaksana terapi pasien diabetes melitus tipe 2 untuk mencapai target kadar gula darah dan perbaikan kualitas hidup. Kata kunci: diabetes melitus tipe 2; kepatuhan minum obat; kadar gula darah; kualitas hidup
Pola Penggunaan Obat Antihipertensi pada Pasien Rawat Jalan di Rumah Sakit X Manado Widya A. Lolo; Gayatri Citraningtyas; Imam Jayanto
Medical Scope Journal Vol. 6 No. 1 (2024): Medical Scope Journal
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/msj.v6i1.51701

Abstract

Abstract: Hypertension is a degenerative disease with a high prevalence which is still a health problem worldwide. This study aimed to determine the pattern of the use of antihypertensive drugs in outpatients at X hospital in Manado. This was a descriptive and observational study with a cross sectional design. Data collection was carried out retrospectively by tracing patients’ medical record data in 2022. The results obtained 56 patients that met the criteria. The patients’ characteristic data showed that hypertension was dominant in women (59%), aged 56-65 years (27%), and included in controlled hypertension (55.4%). Data on drugs received by patients showed that out of 56 patients, there were 19 patients (34%) using a single antihypertensive and 37 patients (66%) using a combination of antihypertensives.  Amlodipine was the most widely used as single antihypertensive, namely 13 patients (68.5%), while the most widely used combination of antihypertensives was amlodipine and candesartan as many as 16 patients (43%). In conclusion, the most widely used single antihypertensive is amlodipine and the combination therapy is amlodipine and candesartan. Keywords: pattern of drug use; antihypertensives; single drug; combination therapy    Abstrak: Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif dengan prevalensi tinggi yang hingga kini masih menjadi masalah kesehatan di dunia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat antihipertensi pada pasien rawat jalan di rumah sakit X Manado. Metode penelitian yang digunakan ialah observasional deskriptif dengan rancangan potong lintang.  Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dengan menelusuri data rekam medis pasien tahun 2022. Hasil penelitian mendapatkan 56 pasien yang memenuhi kriteria penelitian. Pada data karakteristik pasien diketahui bahwa penyakit hipertensi dominan terjadi pada perempuan (59%), usia 56-65 tahun (27%), dan termasuk dalam hipertensi terkontrol (55,4%). Data obat yang diterima pasien menunjukkan bahwa dari 56 pasien, terdapat 19 pasien (34%) menggunakan antihipertensi tunggal dan 37 pasien (66%) menggunakan antihipertensi kombinasi. Amlodipin merupakan antihipertensi tunggal yang paling banyak digunakan yaitu sebanyak 13 dari 19 pasien (68,5%), sedangkan terapi antihipertensi kombinasi yang paling banyak digunakan yaitu amlodipin dan kandesartan sebanyak 16 dari 37 pasien (43%). Simpulan penelitian ini ialah obat antihipertensi tunggal yang paling banyak digunakan ialah amlodipin dan terapi kombinasi ialah  amlodipin dan kandesartan. Kata kunci: pola penggunaan obat; antihipertensi; obat tunggal; terapi kombinasi