Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN MAYANA (Coleus atropurpureus [L] Benth) TERHADAP Staphylococcus aureus, Escherichia coli DAN Pseudomonas aeruginosa SECARA IN-VITRO Mpila, Deby; Fatimawali, Fatimawali; Wiyono, Weny
PHARMACON Vol 1, No 1 (2012)
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.1.2012.440

Abstract

The aims of this research were to study antibacterial activity, effective concentration and effect ofincreasing concentrations of ethanolic extract from mayana leaf (Coleus atropurpureus [L] Benth) onbacteria growth inhibition of Staphylococcus aureus, Escherichia coli and Pseudomonas aeruginosa.Extraction was done by maceration using ethanol 96%. Antibacterial activity test was done by usingpitting method, Kirby and Bauer agar difussion with modification. The result was analyzed by Oneway anova, followed by Duncan test. The result showed that extract concentrations (5, 10, 20, 40 and80%) possess bacterial inhibition activity. Extract concentrations (20, 40 and 80%) were effectivelyinhibit S. aureus growth and on effective concentration to inhibit E. coli were at 10, 20, 40 and 80%,while for P. aeruginosa were at 5, 10, 20, 40 and 80% extracts. The increase concentrations ofmayana extract shows high inhibition diameter of bacterial growth.Keywords : Antibacterial activity, Coleus atropurpureus [L] Benth, pathogen bacterial, agar difussionmethod
Analisis Perencanaan Dan Pengadaan Obat Antibiotik Berdasarkan Metode ABC Indeks Kritis Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Advent Manado Lolo, Widya Astuty; Widodo, Weny Indayany; Mpila, Deby Afriani
Jurnal MIPA Vol 10, No 1 (2021)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/jmuo.10.1.2021.30639

Abstract

Perencanaan dan pengadaan obat merupakan salah satu fungsi penting dalam tahapan manajemen logistik obat, termasuk  obat antibiotik.  Sistem pengelolaan yang baik akan menjamin tersedianya obat sesuai dengan kebutuhan pasien.  Analisis ABC Indeks Kritis dapat digunakan untuk menentukan prioritas obat yang akan diadakan.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perencanaan dan pengadaan obat antibiotik di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Advent Manado menggunakan analisis ABC Indeks Kritis.  Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif.  Data primer diperoleh dari 8 orang responden yang mengisi kuesioner dan data sekunder diperoleh dari Instalasi Farmasi, Bagian Logistik dan Bagian Keuangan.  Data yang diperoleh dianalisis dengan metode ABC Indeks Kritis.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total 63 item obat antibiotik, 6 item merupakan kelompok A (9,52%), 29 item merupakan kelompok B (46,03%), dan 28 item merupakan kelompok C (44,44%).  Metode ABC Indeks Kritis dapat membantu rumah sakit dalam melakukan perencanaan dan pengadaan obat secara efisien dengan mempertimbangkan nilai pakai, nilai investasi dan nilai kritis obat.Drug planning and procurement is one of the most important function in steps of logistics management, include antibiotic drugs. A good management system will ensure the medical availability of drugs according to patient needs. The ABC critical index analysis can be used to prioritize drug procurement. This study aim to analyze the planning and procurement of antibiotic drugs in Pharmacy Installation at Manado Adventist Hospital by using ABC critical index analysis. The design of this research was quantitative descriptive study. Primary data were obtained from 8 respondents who filled the questionnaires; and secondary data were obtained from Pharmacy Installation, Logistic Division and Finance Division. Data were analyzed with ABC critical index method. The result of ABC critical index analysis showed that 63 antibiotic drug items were found, respectively, amounting for 6 (9.52%), 29 (46.03%) and 28 (44.44%) of drug items were found to be category A, B and C items. ABC critical index method can help hospital drug management in order to planning and procurement the drug efficiently by considering the use value, investment value, and critical value of drug.
IDENTIFIKASI INTERAKSI OBAT POTENSIAL PADA PASIEN STROKE RAWAT INAP DI RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Solang, Natasia G; Wiyono, Weny; Mpila, Deby Afriani
PHARMACON Vol 10, No 1 (2021): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.10.2021.32749

Abstract

ABSTRACTMost stroke patients receive polypharmacy, because most stroke patients have complications. Stroke therapy is important because if an interaction occurs, it can cause an increased risk of hospitalized patients and higher health care costs. This study is a descriptive study which aims to determine the prevalence of potential drug interactions that occur in inpatients of stroke hospitalization at Prof. Dr. R. D. Kandou Manado with retrospective data collection in October-December 2017. Samples were obtained as many as 40 patients. The results showed potential drug interactions in 20 patients (50%), with 57 potential interactions. Based on the mechanism, 30 events (52.63%) were pharmacokinetic, 15 events (26.31%) included in the pharmacokinetic and pharmacodynamic combination and 12 events (21.05%) were pharmacodynamic. The potential severity of the drug, at the moderate level was found to be 27 potential (47.36%), at the minor level 16 potential (28.07%) and at the major level with 14 potential (24.56%). Keywords: Drug Interaction, Stroke ABSTRAKKebanyakan pasien stroke menerima obat polifarmasi karena sebagian besar pasien stroke mengalami komplikasi. Terapi penyakit stroke sangat penting karena jika terjadi interaksi dapat menyebabkan peningkatan risiko pasien dirawat rawat inap dan biaya perawatan kesehatan akan lebih tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui prevalensi interaksi obat potensial yang terjadi pada pasien stroke rawat inap di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado dengan pengambilan data secara retrospektif pada bulan oktober-desember 2017. Sampel diperoleh sebanyak 40 pasien. Hasil penelitian menunjukan adanya interaksi obat potensial pada 20 pasien (50%), dengan jumlah potensial interaksi sebanyak 57 kejadian. Berdasarkan mekanismenya, 30 kejadian (52,63%) merupakan farmakokinetik, 15 kejadian (26,31%) termasuk dalam kombinasi farmakokinetik dan farmakodinamik dan 12 kejadian (21,05%) merupakan farmakodinamik. Tingkat keparahan potensial interaksi obat, pada tingkat moderate didapati 27 potensi (47,36%), pada tingkat minor 16 potensi (28,07%) dan pada tingkat major dengan 14 potensi (24,56%). Kata Kunci: Interaksi Obat, Stroke
EVALUASI PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN PPOK (PENYAKIT PARU OBSTRUKTIF KRONIS) DI INSTALASI RAWAT JALAN RSUP PROF. DR. R.D. KANDOU MANADO Hathasary, Rochmat Hidayat; Wiyono, Weny; Mpila, Deby Afriani
PHARMACON Vol 10, No 1 (2021): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.10.2021.32748

Abstract

ABSTRACTChronic Obstructive Pulmonary Disease (COPD) is a chronic lung disease characterized by limited airflow in the airways that is not completely reversible and is progressive. The accuracy of drug use in this study is that patients receive treatment which is then evaluated for its accuracy based on the right category of indication, right drug, right patient, and right dose. This study aims to identify the characteristics and presentation of the accuracy of drug use in COPD patients. This study is a descriptive study with retrospective data collection from 30 medical records of  COPD patients for the period July - September 2020. The results of the study based on the characteristics of COPD patients showed that the number of male patients was greater than that of women, namely 23 patients (76.67%) and The highest number of patients was in the 56-65 years age group of 13 patients (43.33%). Diseases of the digestive system were the most common comorbidities found in 2 patients (6.67%) and 3-4 drugs were prescribed more, namely in 16 patients (53.34%). The percentage of accuracy of drug use consisted of 93.33% right indication, 53.33% right drug, 100% correct patient, and 96.67% correct dose. Keywords: drug evaluation , COPD, outpatient  ABSTRAKPenyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) adalah penyakit paru kronik yang ditandai dengan keterbatasan aliran udara di dalam saluran napas yang tidak sepenuhnya reversible dan bersifat progresif. Ketepatan penggunaan obat dalam penelitian ini adalah pasien menerima pengobatan yang kemudian di evaluasi ketepatannya berdasarkan kategori tepat indikasi, tepat obat, tepat pasien, dan tepat dosis.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik dan presentasi ketepatan penggunaan obat pada pasien PPOK. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif dari 30 catatan rekam medik pasien PPOK periode Juli - September 2020. Hasil penelitian berdasarkan karakteristik pasien PPOK menunjukkan jumlah pasien laki-laki lebih banyak dibanding perempuan yaitu sebesar 23 pasien (76,67%) dan jumlah pasien terbanyak pada kelompok usia 56-65 tahun sebesar 13 pasien (43,33%). Penyakit pada sistem pencernaan merupakan penyakit penyerta terbanyak yang ditemukan pada 2 pasien (6,67%) dan 3-4 obat diresepkan lebih banyak yaitu pada 16 pasien (53,34%). Persentase ketepatan penggunaan obat terdiri dari tepat indikasi 93,33%, tepat obat 53,33%, tepat pasien 100%, dan tepat dosis 96,67%. Kata kunci: Evaluasi Obat, PPOK, rawat jalan
EVALUASI PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN ASMA DI INSTALASI RAWAT INAP RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Alotia, Gerry S.; Wiyono, Weny I.; Mpila, Deby A.
PHARMACON Vol 9, No 4 (2020): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.9.2020.31372

Abstract

ABSTRACTAsthma is a disease in the top five causes of death in the world, which varies between 5-10%. Drug use accuracy in this study was that patients who received treatment were evaluated for accuracy based on the category of indication, drug, patient and the correct dose. This study aims to identify the characteristics and presentation of the accuracy of drug use in asthma patients. This study is a descriptive study with retrospective data collection from 59 medical records of asthma patients for the period January - December 2017. The results of the study based on the characteristics of asthma patients show the number of female patients more than men, namely 33 patients (55.93%) and the highest number of patients age is in the 56 - 65 years for 10 patients (16.95%). Endocrine diseas, nutritional and metabolic disorders were the most common comorbidities was found in 13 patients (17.33%) and 3-4 drugs were prescribed more, namely 28 patients (47.46%). The accuracy percentage of drug use consisted of 81.36% right indication, 74.58% right drug, 94.92% right patient, and 86.44% correct dose. Keywords: Inpatient Asthma, Drug evaluation  ABSTRAKPenyakit asma merupakan penyakit lima besar penyebab kematian di dunia yang bervariasi antara 5 - 10%. Ketepatan penggunaan obat dalam penelitian ini adalah pasien menerima pengobatan yang kemudian di evaluasi ketepatannya berdasarkan kategori tepat indikasi, tepat obat, tepat pasien, dan tepat dosis. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik dan presentasi ketepatan penggunaan obat pada pasien asma. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pengambilan data secara retrospektif dari 59 catatan rekam medik pasien asma periode Januari - Desember 2017. Hasil penelitian berdasarkan karakteristik pasien asma menunjukkan jumlah pasien perempuan lebih banyak dibanding laki-laki yaitu sebesar 33 pasien (55,93%) dan jumlah pasien terbanyak pada kelompok usia 56 - 65 tahun sebesar 10 pasien (16,95%). Penyakit endoktrin, nutrisi dan gangguan metabolik merupakan penyakit penyerta terbanyak yang ditemukan pada 13 pasien (17,33%) dan 3 - 4 obat diresepkan lebih banyak yaitu pada 28 pasien (47,46%). Persentase ketepatan penggunaan obat terdiri dari tepat indikasi 81,36%, tepat obat 74,58%, tepat pasien 94,92%, dan tepat dosis 86,44%. Kata Kunci: Asma rawat inap, Evaluasi obat
Evaluasi Kepatuhan Penggunaan Antihipertensi pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Simpang Raya, Banggai. Ni Made Novi Trisnayanti; Weny Wiyono; Deby Mpila
PHARMACON Vol. 11 No. 3 (2022): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

NI MADE NOVI TRISNAYANTI. Evaluasi Kepatuhan Penggunaan Antihipertensi pada Pasien Hipertensi di Puskesmas Simpang Raya, Banggai Di bawah bimbingan WENY I. WIYONO sebagai ketua dan DEBY A. MPILA sebagai anggotaHipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah sistolik ≥ 140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥ 90 mmHg. Kepatuhan terhadap penggunaan antihipertensi diperlukan untuk menjaga agar tekanan darah tetap terkontrol dan mencegah terjadinya komplikasi yang berujung pada kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan pasien hipertensi dalam menggunakan antihipertensi di Puskesmas Simpang Raya, Banggai. Penelitian ini menggunakan kueisioner Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8) dengan pengambilan sampel secara purposive sampling sebanyak 57 pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien dengan tingkat kepatuhan tinggi sebesar 21,05%, tingkat kepatuhan sedang sebesar 31,58%, dan tingkat kepatuhan rendah sebesar 47,37%. Dengan demikian tingkat kepatuhan penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi di Puskesmas Simpang Raya Banggai termasuk dalam kategori rendah.Kata kunci:    Hipertensi, Kepatuhan Minum Obat, MMAS-8.
EVALUASI TINGKAT KEPATUHAN MINUM OBAT ANTIDIABETES PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 RAWAT JALAN DI PUSKESMAS MINANGA MANADO Antyka Bellah Esti Kawa; Weny Wiyono; Deby Mpila
PHARMACON Vol. 11 No. 3 (2022): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Ketidakpatuhan terhadap pengobatan menjadi hambatan utama untuk mencapai hasil terapi yang optimal pada pasien penyakit kronis dengan terapi jangka panjang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepatuhan minum obat antidiabetes pada pasien diabetes melitus tipe 2 rawat jalan di Puskesmas Minanga Manado menggunakan kuesioner MMAS-8 terhadap 46 responden. Jenis penelitian ini adalah deskriptif observasional dan pengambilan data dilakukan secara prospektif dengan teknik purposive sampling. Berdasarkan karakteristik pasien, hasil penelitian menunjukkan mayoritas pasien berjenis kelamin perempuan sebesar 60,87%, berusia 56-65 tahun sebesar 34,78%, tingkat pendidikan SMA sebesar 50,00%, pekerjaan ibu rumah tangga sebesar 50,00%, pasien dengan penyakit penyerta hipertensi sebesar 56,52%, dan jenis pengobatan kombinasi sebesar 52,17%. Berdasarkan tingkat kepatuhan pasien, hasil penelitian menunjukkan pasien dengan tingkat kepatuhan tinggi sebanyak 7 responden (15,22%), kepatuhan sedang sebanyak 12 responden (26,09%), dan kepatuhan rendah sebanyak 27 responden (58,70%). Kepatuhan minum obat pada pasien diabetes melitus tipe 2 di Puskesmas Minanga Manado tergolong kepatuhan rendah.
Studi Tingkat Pengetahuan Masyarakat Tentang Antibiotik di Kelurahan Ardipura Kota Jayapura Tasya Arta Mevia Putri Santoso; Weny Wiyono; Deby Mpila
PHARMACON Vol. 11 No. 4 (2022): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Antibiotik merupakan golongan senyawa alami atau sintesis yang memiliki kemampuan untuk menekan atau menghentikan proses biokimiawi dalam suatu mikroorganisme, khususnya proses infeksi bakteri. Penggunaan antibiotik secara tidak tepat dipengaruhi oleh pengetahuan seseorang, sehingga apabila pengetahuan seseorang tidak tepat maka akan berdampak pada penggunaan antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang antibiotik di Kelurahan Ardipura, Kecamatan Jayapura Selatan, Kota Jayapura. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional terhadap 394 responden yang memenuhi kriteria inklusi dengan pengambilan data menggunakan kuesioner. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu tingkat pengetahuan antibiotik pada masyarakat di Kelurahan Ardipura, Jayapura yang termasuk kategori baik (37%), cukup (33%) dan kurang baik (30%). Mayoritas tingkat pengetahuan tentang antibiotik pada masyarakat di Kelurahan Ardipura termasuk kategori Baik. Kata kunci: Antibiotik, tingkat pengetahuan, kelurahan ardipura
Hubungan karakteristik sosiodemografi masyarakat dan pengetahuan terhadap sikap menggunakan antibiotik di apotik di kecamatan beo, kabupaten talaud Given Awulle Mamusung; Weny Wiyono; Deby Mpila; Julianri Lebang; Welong Surya
PHARMACON Vol. 12 No. 1 (2023): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.12.2023.41942

Abstract

Penggunaan antibiotik dalam pelayanan kesehatan seringkali tidak tepat sehingga dapat menimbulkan pengobatan kurang efektif, peningkatan risiko terhadap keamanan pasien, meluasnya resistensi dan tingginya biaya pengobatan. Berbagai faktor memengaruhi penggunaan antibiotika di kalangan masyarakat seperti faktor pengetahuan dan karakteristik sosiodemografi. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode deskriptif analitik melalui pendekatan cross sectional. Pengambilan data menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah respoden sebanyak 96 orang. Pengujian dan analisis data menggunakan program perangkat lunak IBM Statistics 25 SPSS dan analisis dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji chi square. Hasil penelitian yang di peroleh dari analisis univariat menunjukan kelompok umur paling banyak (18-30 tahun ( 54,2%), jenis kelamin (laki-laki ( 63,5%), pendidikan (kelompok yang tidak sekolah atau tidak tamat sekolah ( 74,0%), pekerjaan (pegawai/nelayan/buruh/pedagang ( 52,1%), pendapatan (> 2,000,000.- ( 84,4%), pengetahuan (baik ( 64,6%) dan sikap (kurang baik ( 60,4%), antibiotik yang paling banyak dibeli adalah amoksisillin (74%). Dari hasil analisis bivariat berdasarkan uji chi square menunjukan tidak terdapat hubungan antara umur dan pendapatan dengan sikap dalam menggunakan antibiotik oral. Tetapi, terdapat hubungan antara pengetahuan, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan dengan sikap dalam menggunakan antibiotik oral pada masyarakat.
POTENSI EKSTRAK DAN FRAKSI SPONS Theonella swinhoei YANG DIPEROLEH DARI PERAIRAN PULAU MANADO TUA TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli Diana Graselia Maniagasi; Defny S.Wewengkang; Deby A. Mpila
PHARMACON Vol. 12 No. 2 (2023): PHARMACON
Publisher : UNIVERSITAS SAM RATULANGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pha.12.2023.41078

Abstract

DIANA GRASELIA MANIAGASI. Potensi Ekstrak Dan Fraksi Spons Theonella swinhoei yang diperoleh dari Perairan Pulau Manado Tua Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus dan Eschericia coli. Dibawah bimbingan DEFNY S. WEWENGKANG sebagai ketua dan DEBY A. MPILA sebagai anggota. Spons merupakan salah satu penyusun komponen kehidupan bawah laut, spons juga adalah salah satu biota laut penyusun terumbu karang yang mempunyai potensi bioaktif yang belum banyak dimanfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak spons Theonella swinhoei terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dan Eschericia coli. Metode ekstraksi yang digunakan adalah maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 95%. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode disc diffusion Kirby-bauer. Hasil yang ditunjukkan dari pengujian aktivitas antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus menghasilkan zona hambat pada semua ekstrak dan fraksi yaitu, ekstrak etanol dengan daya hambat 9,17 mm, fraksi n-heksan 8,89 mm, fraksi kloroform 9,35 mm, dan fraksi methanol 9,27 mm sedangkan pada bakteri Escherichia coli menghasilkan zona hambat pada semua ekstrak dan fraksi yaitu, ekstrak etanol dengan daya hambat 8,17 mm, fraksi n-heksan 7,46 mm, fraksi kloroform 8,86 mm, dan fraksi methanol 8,85 mm. Dengan demikian, ekstrak dan fraksi dari sampel Theonella swinhoei memiliki aktivitas pada bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli dengan daya hambat kategori yang sedang.  Kata Kunci: Spons Theonella swinhoei, Antibakteri, Staphylococcus aureus, Escherichia coli