Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Penguatan Kapasitas (Capacity Building) Komunitas Pelestari Bunga Rafflesia di Desa Tanjung Heran, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah Nurwiyoto; Nasral; Merri Sri Hartati; Nopriyeni; Tomi Hidayat
Setawar Abdimas Vol. 2 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah BengkuluUniversitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/sa.v2i1.4791

Abstract

Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk penguatan kapasitas komunitas Pelestari Bunga Rafflesia di Desa Tanjung Heran, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah. Masalah yang dihadapi oleh komunitas Pelestari Bunga Rafflesia ini adalah belum memiliki kepengurusan sebagai komunitas Pelestari Bunga Rafflesia, belum memahami tentang tugas utama sebagai komunitas Pelestari Bunga rafflesia, belum memahami prinsip-prinsip konservasi in situ untuk melestarikan bunga Rafflesia, belum memahami pentingnya melayani dengan baik kepada seluruh pengunjung dan wisatawan yang datang ke lokasi habitat bunga Rafflesia mekar. Program kegiatan yang dilakukan adalah membentuk kepengurusan komunitas, melakukan Focus Group Discussion (FGD) dengan komunitas Pelestari Bunga Rafflesia, pendampingan kepada komunitas Pelestari Bunga Rafflesia dalam mengelola kawasan konservasu in situ bunga Rafflesia. Hasil kegiatan ini yaitu telah terbentuk kepengurusan komunitas Pelestari Bunga Rafflesia yang terdiri dari Ketua, sekretaris, Bendahara, dan Anggota, telah memahami tugas utama komunitas Pelestari Bunga Rafflesia yaitu menjaga kawasan konservasi bunga Rafflesia dari ancaman kerusakan habitat dan kerusakan lainnya, menjaga kehidupan keberlanjutan bunga Rafflesia, kehidupan keberlanjutan inangnya, dan keutuhan ekosistem kawasan konservasi bunga Rafflesia, melakukan pendekatan kepada masyarakat sekitar dan menjelaskan pentingnya kelestarian bunga Rafflesia, telah memahami prinsip-prinsip konservasi in stu untuk melestarikan bunga Rafflesia yaitu perlindungan kawasan konservasi, pelestarian kawasan konservasi, pemanfaatan secara bijaksana kawasan konservasi dengan study, save dan use, telah memahami pentingnya melayani dengan baik kepada wisatawan yang berkunjung ke lokasi konservasi bunga Rafflesia yaitu menjamin keselamatan dan keamanan wisatawan, mengantarkan dan menjadi tour guide kepada setiap wisatawan yang berkunjung, melakukan edukasi dan ajakan bersahabat untuk melestarikan kawasan konservasi, menjalankan standar operasional prosedur kunjungan wisata di tempat bunga Rafflesia mekar. Kata Kunci : Bunga Rafflesia, Konservasi, Penguatan Kapasitas, Wisatawan.
KONSERVASI LAHAN EKOWISATA MELALUI PENANAMAN BIBIT SERIBU POHON DI DESA WISATA PENEMBANG KABUPATEN BENGKULU TENGAH nurwiyoto; Irwandi; Tomi Hidayat; Merri Sri Hartati; Jayanti Syahfitri; Nopriyeni
Setawar Abdimas Vol. 2 No. 2 (2023): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah BengkuluUniversitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/sa.v2i2.5533

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah meningkatkan kesadaran peduli menanam pohon produktif dan mengaplikasikan teknologi hijau penanaman bibit pohon buah untuk konservasi lahan ekowisata air terjun di Desa Wisata Penembang, Kabupaten Bengkulu Tengah. Manfaat secara lingkungan hidup, adalah keberlanjutan air terjun sebagai dampak positif  terjaganya tanaman buah di sekitar kawasan wisata, sedangkan manfaat ekonomi adalah akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa sekitar kawasan wisata air terjun, dan meningkatkan kerjasama sinergi antar lembaga perguruan tinggi dengan masyarakat desa. Permasalahan prioritas mitra adalah kurangnya kesadaran masyarakat untuk merawat hutan dan praktek konservasi lahan di lahan budidaya, sehingga berakibat menurunnya debit air terjun sebagai daya tarik utama kawasan wisata desa ini. Metode kegiatan dilaksanakan dengan diawali malakukan  assesment untuk mengetahui kebutuhan masyarakat dan potensi lokal yang dimiliki desa. Kemudian menyusun perencanaan alternatif program atau kegiatan yang dapat dilakukan dan menyusun formulasi rencana aksi dengan partisipasi aktif masyarakat. Dilanjutkan dengan implementasi pelaksanaan program yaitu : pertama, melakukan sosialisasi penyuluhan tentang pentingnya pemanfaatan lahan, pentingnya gerakan penanaman pohon, dan manfaat penanaman pohon secara ekonomis.  Kedua pengadaan seribu bibit pohon buah-buahan, dilanjutkan kegiatan pendampingan secara langsung yaitu melakukan penanaman pohon bersama masyarakat. Tahap akhir adalah melakukan evaluasi dengan melibatkan masyarakat untuk melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program. Hasil kegiatan pengabdian masyarakat ini yang dilakukan oleh beberapa dosen Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Bengkulu yaitu melakukan penyuluhan kepada aparatur perangkat desa dan sebagian masyarakat di sekitar kawasan air terjun, melakukan penanamn seribu bibit pohon beranekaragam buah di sekitar kawasan wisata air terjun desa Penembang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 05 November 2022, dan dilanjutkan dengan pendampingan kepada masyarakat. Masyarakat memberikan respon positif terhadap seluruh kegiatan ini dan terlihat adanya peningkatan kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan hutan dan lingkungan kawasan wisata air terjun, adanya kebersamaan dalam penanaman seribu pohon buah di kawasan wisata air terjun, serta peningkatan kepedulian dalam merawat tanaman di lahan budidaya dan memelihara kawasan hutan.  Kata Kunci : Konservasi Lahan, Ekowisata, Penanaman Pohon, Desa Wisata, Bengkulu.
UPAYA KONSERVASI EKSITU PUSPA LANGKA RAFFLESIA DENGAN PENDEKATAN TANAM INANG Tetrastigma spp nurwiyoto; Pariyanto; Nasral
Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Sains (JRIPS) Vol. 2 No. 2 (2023): Juni
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jrips.v2i2.5654

Abstract

Puspa langka Rafflesia merupakan jenis tumbuhan yang dilindungi oleh peraturan pemerintah Republik Indonesia dan merupakan ikon bunga langka Nusantara bahkan menjadi ikon dunia karena keunikan dan belum banyak terungkap keberadaannya. Bunga Rafflesia ini masih ditemukan tumbuh alami tersebar di hutan Provinsi Bengkulu, namun keberadaannya terancam punah oleh beragam penyebab yang harus segera dicarikan solusi bijak untuk konservasi masa depan. Tujuan penelitian ini adalah melakukan upaya konservasi puspa langka Rafflesia dengan uji coba menanam inang Tetrastigma spp dalam polibag. Metode yang digunakan adalah dengan tanam batang pucuk inang Tetrastigma spp, tanam batang pucuk inang yang dipotong, tanam batang pucuk inang yang dipotong kemudian ditutup dengan plastik bening, dan tanam biji inang di dalam polibag dengan tanah dari habitat tumbuh inang tersebut di hutan. Batang inang tersebut diambil dari inang Tetrastigma spp yang ditumuhi bunga Rafflesia pernah mekar, diambil dari beberapa lokasi yang berbeda. Penelitian ini dilakukan pada bulan November 2021-Juli 2022 di kebun pinggir hutan selama empat bulan menggunakan media tanam polibag dengan tanah yang diambil dari tanah habitat inang, kemudian dipindah di halaman rumah di kota Bengkulu di tempat yang ternaungi terik sinar matahari tetapi masih mendapatkan curah hujan langsung sampai berumur sembilan bulan, dan sebagian diberi tambahan pupuk organik serta pupuk cair organik eco enzyme. Hasil penelitian di kebun pinggir hutan alami, menunjukan bahwa pengamatan selama empat bulan pertama menunjukan bahwa batang pucuk paling ujung dari inang Tetrastigma spp dapat tumbuh dengan baik di polibag; batang pucuk inang yang dipotong bagian bawah dan bagian atas batang pucuk serta tanpa tutup plastik bening, sebagian dapat tumbuh dan sebagian mati; batang pucuk inang yang dipotong di bagian bawah dan di bagian atas batang pucuk kemudian ditutup dengan plastik bening semuanya dapat tumbuh dengan baik; dan biji inang sebagian dapat tumbuh dan sebagian belum dapat tumbuh menjadi tanaman inang di polibag. Hasil pengamatan selama lima bulan kemudian di halaman rumah desa Bentiring Permai menunjukan bahwa tanaman stek batang pucuk inang Tetrastigma spp yang berada di polibag dapat tumbuh dengan subur setelah media tanamnya diberikan tambahan pupuk organik padat dan diberikan pupuk organik cair eco enzyme. Panjang pertumbuhan tanaman inang di polibag paling tinggi mencapai ketinggian 176 cm yaitu tanaman inang pucuk daun merah, dan memiliki banyak anak cabang baru; dan pertumbuhan stek batang pucuk paling rendah mencapai ketinggian 86 cm yaitu tanaman daun pucuk hijau lebar dengan beberapa anak cabang baru. Terdapat perbedaan morfologi daun tanaman inang yang tumbuh merambat keatas yang memiliki warna daun hijau berbentuk oval dengan pinggir helaian daun merata; tanaman inang yang memiliki warna daun hijau berbentuk oval lebih lebar dengan pinggir helaian daun memiliki banyak duri; tanaman inang yang memiliki warna daun pucuk merah dan setelah beberapa waktu daunnya berwarna hijua berbentuk oval memanjang; dan tanaman inang yang memiliki warna helaian daun hijau berbentuk oval mengkilat dan bergelombang di bagian atas dan dibagian bawah helaian daun berwarna keunguan. Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang inang Tetrastigma dan upaya konservasi eksitu. Kata kunci : Rafflesia, Inang Tetrastigma, Budidaya Inang Rafflesia, dan Konservasi Puspa Langka.
SERANGGA PENGUNJUNG ROTAN JERNANG (Daemonorops spp.) DI DESA PEMATANG BALAM, KECAMATAN HULU PALIK, KABUPATEN BENGKULU UTARA nurwiyoto; Nasral; Meza Trianda
Jurnal Riset dan Inovasi Pendidikan Sains (JRIPS) Vol. 3 No. 1 (2024): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36085/jrips.v3i1.6196

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis serangga pengunjung rotan jernang di Desa Pematang Balam, Kecamatan Hulu Palik, Kabupaten Bengkulu Utara. Sangat sedikitnya referensi tentang jenis serangga pengunjung rotan jernang menjadi dasar dilakukannya penelitian ini. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai dengan menjelajah seluruh area kebun rotan jernang seluas satu hektar. Penangkapan serangga dilakukan dengan menggunakan insect net dan jenis serangga yang tertangkap dimasukkan ke dalam wadah yang telah disiapkan, dan penangkapan serangga kupu-kupu dimasukkan ke dalam amplop papilot. Penelitian dilaksanakan selama bulan Maret 2022 pada waktu pagi hari dan siang hari. Jenis serangga yang ditangkap diidentifikasi di Laboratorium Pendidikan Biologi, Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Hasil penelitian ditemukan 16 jenis serangga yang tergolong ke dalam delapan famili, dengan individu jenis serangga yang paling banyak ditemukan adalah jenis semut rangrang (Oecophylla smaragdina), dan individu jenis serangga yang paling sedikit ditemukan adalah jenis ngengat (Amplypterus panopus). Faktor ekologi yang tercatat adalah suhu udara antara 27oC-29oC, kelembaban udara antara 85%-87%, dan intensitas cahaya antara 625 lux – 637 lux. Kata kunci : Jenis serangga, Rotan jernang, Faktor ekologi, Bengkulu Utara.