Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MODEL PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS BERDASARKAN PERSPEKTIF MULTIKULTURAL Naf'an Tarihoran
Saintifika Islamica Vol 4 No 1 (2017): Januari - Juni 2017
Publisher : Program Pascasarjana UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Jalan Jenderal Sudirman No. 30, Serang - Banten 42118

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini adalah hasil penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan model silabus bahasa Inggris yang berperspektif multikultural. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian dan pengembangan dengan mengambil Mahasiswa sebagai responden yang dipilih secara acak. Data diambil dengan menggunakan angket, wawancara dan analisis dokumen silabus. Angket diberikan kepada mahasiswa dan wawancara terstruktur dilakukan kepada Dosen. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik kualitatif dan teknik analisis isi. Hasil Penelitian ditemukan bahwa silabus bahasa Inggris yang digunakan di menggunakan silabus gramatikal, dan pembelajaran berfokus pada grammatikal. Pengajaran bahasa Inggris di PAI lebih ditekankan pada bentuk pengajaran gramatika bahasa. Berdasarkan hasil analisis isi dokumen silabus dan kebutuhan mahasiwa, maka dikembangkan silabus bahasa Inggris dengan mengintekrasikan persfektif multikultural dalam topik, materi ajar dan kegiatan pembelajaran. Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa mahasiswa, dosen dan pakar memiliki persamaan persepsi positif terhadap silabus yang dikembangkan dan dapat meningkatkan keahlian bahasa Inggris mahasiswa. Kata Kunci: Multikultural, Silabus dan Pembelajaran Bahasa Inggris
Sistem Literature Review: Analisis Penyebab Cerai Gugat Pada Keluarga Muslim di Indonesia Akibat KDRT Heni Rohaeni; Naf'an Tarihoran; Aspandi
KRTHA BHAYANGKARA Vol. 18 No. 2 (2024): KRTHA BHAYANGKARA: AUGUST 2024
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara Jakarta Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31599/krtha.v18i2.2515

Abstract

Perceraian cerai Gugat di Indonesia dalam kurun waktu 4 tahun terakhir ini   mengalami  peningkatan  yang cukup signifikan dan disebabkan oleh berbagai faktor,  Kekerasan Dalam Rumah Tangga, ekonomi, pendidikan, perselingkuhan, dan faktor lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab cerai gugat, keluarga muslin di Indonesia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah systematic literature review berdasar big data melalui dan publish or perish Google Scholar dengan visualisasi VOS viewer. Penelitian ini berdasarkan pengkajian 1200 artikel penelitian yang dipublikasikan antara tahun 2020-2023. Hasil penelitian berdasarkan data yang diperoleh dari beberapa data, Analisis data menggunakan analisis kualitatif, artinya menguraikan data yang diolah secara rinci ke dalam bentuk kalimat- kalimat (deskritif). Analisis kualitatif dan analisis Yuridis normatif.  Dan data tersebut juga didapat langsung dari lembaga Pengadilan Agama seluruh Indonesia khususnya Pengadilan Agama rangkasbitung, yang menunjukan penyebab cerai gugat keluarga Muslim di Indonesia secara signifikan dipengaruhi oleh prilaku  kekerasan dalam rumah tangga.  
Stunting dan Ketahanan Keluarga, Desa Giripawana Kec. Mandalawangi, Pandeglang Banten Aisyah Putri Fadillah; Handewi Ayu Pramesti; Rival Hajronal Qudsi; Naf'an Tarihoran
Pemberdayaan Masyarakat : Jurnal Aksi Sosial Vol. 1 No. 3 (2024): September : Pemberdayaan Masyarakat: Jurnal Aksi Sosial
Publisher : Lembaga Pengembangan Kinerja Dosen

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62383/aksisosial.v1i3.571

Abstract

Stunting is a growth disorder caused by a long-term lack of nutrition, starting during pregnancy and continuing until the child reaches the age of 24 months. This condition is a serious problem that is associated with an increased risk of various health problems, such as disease, premature death, and delays in children's motor and mental development. Stunting can significantly hinder a child's physical and cognitive development, which ultimately has a negative impact on their quality of life in the future. To overcome the problem of stunting, this program was designed with the main aim of increasing community awareness in Giripawana village regarding the importance of healthy living habits as a measure to prevent stunting. This program focuses on educating the public, especially teenagers, about the importance of good nutrition from an early age and the negative impact of early marriage which can reduce the risk of stunting. Apart from that, this program also involves consultation with parents regarding the causes of stunting, the possible impact on children's health and development, as well as preventive steps that can be taken. The education provided covers various aspects such as good parenting patterns and choosing nutritious foods which are very important to support children's optimal growth. Research conducted in Giripawana village used a phenomenological approach with qualitative methods to further explore the experiences and factors that influence stunting in the community. This research involved 25 toddlers who were classified as high risk of stunting. However, the evaluation results showed that only 2 toddlers actually experienced stunting. This research aims to understand in depth the lived experiences and perspectives of families and communities regarding the problem of stunting, as well as to assess the effectiveness of education and intervention programs that have been implemented. Using a phenomenological approach, this research seeks to explore the subjective experiences of families and communities regarding stunting, to gain a more comprehensive insight into this problem. It is hoped that the results of this research will provide valuable information that can be used to plan and implement more effective stunting prevention and control programs in the future, as well as to improve the quality of life of children in the community.The research results show that most of the health problems in Giripawana village are caused by malnutrition in children under five, which often ends in stunting. We strongly believe that through this outreach, community awareness in Giripawana village will increase regarding the importance of maintaining the health and nutrition of their children. The important role of parents, especially mothers, is in ensuring that their children receive adequate and balanced nutritional intake. The importance of early detection of signs of stunting so that appropriate intervention can be carried out as early as possible.