Muhlisin Muhlisin
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENGARUH KUALITAS UDARA AMBIEN TERHADAP KELUHAN SUBJEKTIF GANGGUAN PERNAPASAN SEBAGAI BAHAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Arul Amirullah; Muhlisin Muhlisin; Tauny Akbari
Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah Vol 7 No 2 (2023): December 2023
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56945/jkpd.v7i2.260

Abstract

Aktivitas transportasi di Terminal Kadu Agung Mandala berpotensi menghasilkan emisi berbahaya bagi kesehatan pernapasan masyarakat pengguna terminal. Sehingga, diperlukan kebijakan dalam pengendalian kualitas udara ambien agar tidak berdampak terhadap gangguan pernapasan masyarakat pengguna terminal. Penelitian ini bertujuan menganalisis kualitas udara ambien (SO2 dan NO2), tingkat keluhan subjektif gangguan pernapasan serta pengaruh kualitas udara ambien terhadap keluhan gangguan pernapasan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini yaitu masyarakat pengguna terminal dan jumlah sampel yang diambil dengan purposive sampling sebanyak 45 responden. Pengukuran kualitas udara ambien (SO2 dan NO2) dilakukan satu kali pada tiga titik lokasi terminal. Hasil penelitian yaitu kualitas udara ambien parameter SO2 yakni 23,1 µg/Nm3 dan NO2 yakni 14,17 µg/Nm3 masih berada di bawah baku mutu. Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 77,1% atau 34 masyarakat pengguna mengalami keluhan subjektif gangguan pernapasan. Meskipun jumlah konsentrasi polutan di bawah baku mutu. Tetapi pengaruh SO2 sebesar 23,1 µg/m3 berada pada konsentrasi yang menyebabkan iritasi tenggorokan, iritasi mata, dan batuk. Pengaruh NO2 sebesar 14,17 µg/m3 berada pada konsentrasi yang menyebabkan iritasi tenggorokan dan batuk. Kebijakan pengendalian kualitas udara ambien dilakukan dengan melakukan pemantauan kualitas udara ambien dan gas emisi karbon, perluasan wilayah ruang terbuka hijau serta pengawasan terhadap uji kir dan spot check terhadap kendaraan bermotor guna memenuhi standar emisi gas buang.
STRATEGI PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA SERANG BERBASIS TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Tauny Akbari; Muhlisin Muhlisin; Gina Maslahat
Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah Vol 8 No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56945/jkpd.v8i1.267

Abstract

Population growth, increasing urban development and the high rate of conversion of green land into construction land pose a serious threat to the reduction of green open space (RTH) in Serang City. This research aims to determine the current condition of existing green open space, the need for green open space based on area, number population and oxygen needs, as well as strategies for optimizing green open space development in Serang City. The method used is quantitative descriptive with spatial analysis using remote sensing techniques and Geographic Information Systems (GIS). The results of the study show that Serang City's green open space in 2023 has met the city's minimum need for green open space of 30% of the total area, namely amounting to 59.64%. Serang City's need for green open space, if calculated based on its area, is 7,958.68 ha, based on its population, it is 1,440.72 ha, and based on its oxygen needs, it is 1,812.93 ha. The green open space management strategy that can be implemented in Serang City is a Growth Oriented Strategy which is oriented towards utilizing internal assets and external opportunities based on regional characteristics, active community participation, allocation of financial resources, establishing partnerships, developing infrastructure and a sustainable approach.
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP EKOWISATA DI PROVINSI BANTEN DAN STRATEGI PENGELOLANNYA Guntur Fernanto; Muhlisin Muhlisin; Jaka Permana
Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah Vol 7 No 2 (2023): December 2023
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56945/jkpd.v7i2.272

Abstract

Melihat permasalahan tersebut untuk itu, diperlukan suatu strategi yang dapat membantu mengatasi permasalahan dalam strategi pengelolaan ekowisata terdampak pandemi Covid-19 di Provinsi Banten tersebut. Dalam rangka pengembangan ekowisata menjadi pertumbuhan ekonomi melalui dukungan penciptaan lapangan kerja dan peningkatan perolehan pajak, dan menetapkan strategi pengembangan dimasa adaptasi baru namun dengan memikirkan kelestarian dan pelibatan masyarakat lokal, Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Provinsi Banten dengan mengambil lokus penelitian ekowisata di wilayah Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang, pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2021, Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode analisis SWOT agar dalam proses pengambilan keputusan bisa menjadi rujukan, hasil penelitian menunjukan bahwa tempat wisata yang ditutup dan pengurangan jumlah kunjungan di masa PPKM berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan yang pada gilirannya mempengaruhi pendapatan pengelola wisata, Strategi ekowisata yang dipiih dalam menghadapi masa pandemi yang dipilih adalah strategi WT Strategi defensif (Weakness-Threath) ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman
PENGARUH KUALITAS UDARA AMBIEN TERHADAP KELUHAN SUBJEKTIF GANGGUAN PERNAPASAN SEBAGAI BAHAN KEBIJAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP Arul Amirullah; Muhlisin Muhlisin; Tauny Akbari
Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah Vol 7 No 2 (2023): December 2023
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56945/jkpd.v7i2.260

Abstract

Transportation activities at Kadu Agung Mandala Terminal have the potential to emit harmful substances that affect the respiratory health of terminal users. Therefore, there is a need for a policy to control ambient air quality to mitigate its impact on respiratory issues among terminal users. This study aims to analyze ambient air quality (SO2 and NO2), assess the level of subjective complaints related to respiratory disorders, and investigate the effects of ambient air quality on these complaints. The research employed a quantitative descriptive method, with the study population comprising terminal users. Purposive sampling was used to select 45 respondents, and measurements of ambient air quality (SO2 and NO2) were taken at three locations within the terminal. The study's results indicate that the ambient air quality parameters for SO2 (23.1 µg/Nm3) and NO2 (14.17 µg/Nm3) are still within acceptable standards. However, despite pollutant concentrations being below the quality standard, 77.1% or 34 individuals reported subjective complaints related to respiratory problems. Notably, the concentration of SO2 at 23.1 µg/m3 is associated with throat irritation, eye irritation, and coughing, while NO2 at 14.17 µg/m3 leads to throat irritation and coughing. Ambient Air Quality Control Policy is carried out by monitoring ambient air quality and carbon gas emissions, expanding the area of green open space and supervising the driving test and spot check of motorized vehicles to meet exhaust emission standards.
STRATEGI PENGELOLAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA SERANG BERBASIS TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS Tauny Akbari; Muhlisin Muhlisin; Gina Maslahat
Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah Vol 8 No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56945/jkpd.v8i1.267

Abstract

Population growth, increasing urban development and the high rate of conversion of green land into construction land pose a serious threat to the reduction of green open space (RTH) in Serang City. This research aims to determine the current condition of existing green open space, the need for green open space based on area, number population and oxygen needs, as well as strategies for optimizing green open space development in Serang City. The method used is quantitative descriptive with spatial analysis using remote sensing techniques and Geographic Information Systems (GIS). The results of the study show that Serang City's green open space in 2023 has met the city's minimum need for green open space of 30% of the total area, namely amounting to 59.64%. Serang City's need for green open space, if calculated based on its area, is 7,958.68 ha, based on its population, it is 1,440.72 ha, and based on its oxygen needs, it is 1,812.93 ha. The green open space management strategy that can be implemented in Serang City is a Growth Oriented Strategy which is oriented towards utilizing internal assets and external opportunities based on regional characteristics, active community participation, allocation of financial resources, establishing partnerships, developing infrastructure and a sustainable approach.
DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP EKOWISATA DI PROVINSI BANTEN DAN STRATEGI PENGELOLANNYA Guntur Fernanto; Muhlisin Muhlisin; Jaka Permana
Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah Vol 7 No 2 (2023): December 2023
Publisher : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56945/jkpd.v7i2.272

Abstract

Melihat permasalahan tersebut untuk itu, diperlukan suatu strategi yang dapat membantu mengatasi permasalahan dalam strategi pengelolaan ekowisata terdampak pandemi Covid-19 di Provinsi Banten tersebut. Dalam rangka pengembangan ekowisata menjadi pertumbuhan ekonomi melalui dukungan penciptaan lapangan kerja dan peningkatan perolehan pajak, dan menetapkan strategi pengembangan dimasa adaptasi baru namun dengan memikirkan kelestarian dan pelibatan masyarakat lokal, Penelitian ini dilaksanakan di Wilayah Provinsi Banten dengan mengambil lokus penelitian ekowisata di wilayah Kabupaten Pandeglang dan Kabupaten Serang, pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2021, Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode analisis SWOT agar dalam proses pengambilan keputusan bisa menjadi rujukan, hasil penelitian menunjukan bahwa tempat wisata yang ditutup dan pengurangan jumlah kunjungan di masa PPKM berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan yang pada gilirannya mempengaruhi pendapatan pengelola wisata, Strategi ekowisata yang dipiih dalam menghadapi masa pandemi yang dipilih adalah strategi WT Strategi defensif (Weakness-Threath) ini merupakan taktik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan internal serta menghindari ancaman