Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

HUBUNGAN SUPERVISI AKADEMIK DENGAN KINERJA GURU Safrijal Safrijal
Jurnal Inovasi Penelitian Vol 3 No 2: Juli 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47492/jip.v3i2.1732

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan korelasi supervisi akademik dengan kinerja guru. Metode penelitian yang digunakankan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif jenis korelasi. Pupulasi dalam penelitian ini berjumlah 127 orang guru SD Negeri di Kecamatan Indrajaya Kabupaten Pidie. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah melalui angket yang berbentuk koesioner dan diukur dengan menggunakan skala Likert. Analisis data menggunakan analisis korelasi regresi. Hasil Penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara supervisi akademik dengan kinerja guru. Koefisien korelasi yang diperoleh adalah 0,704 dengan level signifikansi alpha sebesar 0,05. Hal ini menjadi indikasi bahwa supervisi akademik mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan kinerja guru.
PENERAPAN MODEL INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK PADA MATERI VIRUS DI SMA NEGERI 1 GLUMPANG TIGA Makawiyah Makawiyah; Safrijal Safrijal; Nurul Hanani
Jurnal Real Riset Vol 5, No 1 (2023): Januari 2023
Publisher : Jurnal Real Riset

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penerapan Model Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik pada Materi Virus di SMA Negeri 1 Glumpang. Rancangan ini menggunakan metode True-Eksperiment Design, sampel dalam penelitian ini adalah kelas X MIA 1 dan X MIA 2 SMA Negeri 1 Glumpang Tiga dengan jumlah 46 orang. Instrumen  kemampuan berpikir kritis diberikan soal test berupa soal essay sebanyak lima butir soal. Dianalisis dengan menggunakan rumus persentasi. Hasil analisis kemampuan berpikir kritis peserta didik kelas eksperimen tergolong kategori baik (85,22) sedangkan kelas kontrol kategori cukup (73,91). Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penerapan model inkuiri terbimbing (guided inquiry) terhadap kemampuan berpikir kritits peserta didik menunjukkan bahwa terdapat peningkatan yang signifikan pada materi virus.Kata Kunci : Inkuiri Terbimbing, Kemampuan Berpikir Kritis, Virus
PENGARUH STRES KERJA TERHADAP KINERJA DOSEN Safrijal Safrijal
Media Bina Ilmiah Vol. 17 No. 7: Februari 2023
Publisher : LPSDI Bina Patria

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33578/mbi.v17i7.267

Abstract

Sistim Pendidikan Nasional menyoroti tentang isu pendidikan yang bermutu dalam rangka usaha peningkatan kualitas sumber daya manusia, ialah peningkatan kualitas tersebut sesungguhnya merupakan suatu mata rantai dan upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat untuk meningkatkan produktivitas nasional. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan path analysis. Sampel penelitian adalah dosen universitas jabalg hafur yang berjumlah 45 orang. Hasil Penelitian menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara stress kerja terhadap kinerja dosen sebesar 0,128 (12,8%). Pimpinan univeritas harus mampu dan mau berkonsultasi dengan dosen dalam usaha peningkatan mutu kinerja Dosen. Hal ini dapat dilaksanakan dengan melakukan pertemuan atau rapat secara periodik dan terjadwal. Disampin itu dosen perlu secara individu untuk meningkatkan kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang dosen itu sendiri, misalnya melakukan penelitian, pengapdian kepada masyarakat, mengadakan seminar, loka karya, work-shop, serta pertemuan ilmiah lainnya.
THE EFFECT OF APPLYING THE PROJECT BASED LEARNING MODEL AGAINST STUDENT LEARNING OUTCOMES Ilyas Ilyas; Ulil Azmi; Safrijal Safrijal
International Journal of Social Science Vol. 3 No. 2: August 2023
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/ijss.v3i2.6304

Abstract

Project Based Learning is a learning model or approach that provides opportunities for teachers to manage learning in the classroom by involving project work. Ministry of Education and Culture (2015: 46) argues thatProject Based Learningis a learning model that involves students in an activity (project) that produces a product.Project Based Learningis a learning model that uses problems as a first step in gathering and integrating new knowledge based on experience in real activities. The approach used in this study is a quantitative approach which can be interpreted as a research method based on the philosophy of positivism, used to examine certain populations or samples, sampling techniques are generally carried out randomly, data collection uses research instruments, data analysis is quantitative or statistical with the aim of testing the hypotheses that have been set. Based on the results of the analysis of research data and discussion in this study, it can be concluded that there is an influence of the modelProject Based Learning on cube material on student learning outcomes of the physics education study program, the teaching and education faculty of Jabal Ghafur University. The existence of a significant influence is indicated by a probability number of 0.000 with a significance level of 0.01. This means that there is a significant influence on learning outcomes after applying the modelProject Based Learning
The Influence of Self-Competency and Extraversion on the Performance of School Supervisors Safrijal Safrijal; Sumarjo Sumarjo; Basri Basri
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Vol 15, No 4 (2023): AL-ISHLAH: JURNAL PENDIDIKAN
Publisher : STAI Hubbulwathan Duri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35445/alishlah.v15i4.3637

Abstract

School supervisors play a vital role and have the responsibility for overseeing the learning process. This study aims to ascertain the impact of self-competence and extraversion on the performance of school supervisors. This study is a quantitative research study that utilises an ex-post facto research design. Ex-post facto research focuses on testing ideas by manipulating variables. The acquired data consisted of responses provided by the madrasa supervisor in response to the posed inquiries. The sample for this study consisted of 47 school supervisors in Pidie District. The data collection instrument utilised was a Likert scale questionnaire. Utilising design path analysis to employ data analysis methodologies. The findings of this study revealed that the impact of self-competence on extraversion was 0.294, which accounts for 29.4% of the variance. Similarly, the influence of self-competence on teacher performance was 0.309, representing 30.9% of the variance. Additionally, extraversion was found to have an influence of 0.412, explaining 41.2% of the variance in teacher performance. Conducting an evaluation of supervisors is essential to analyse their work and categorise the accomplishments of school supervisors, as indicated by the findings of this study.
Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi Safrijal Safrijal
Jurnal Economica Didactica Vol 4, No 2 (2023): Economics Education
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17529/jed.v4i2.35360

Abstract

Penetapan penjaminan mutu bagi seluruh Perguruan Tinggi melalui Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi(SPM Dikti) telah lama diumumkan pemerintah. Penjaminan mutu bertujuan memelihara dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berkelanjutan, yang dijalankan secara internal untuk mewujudkan visi dan misi PT, serta untuk memenuhi kebutuhan stakeholders melalui penyelenggara tridharma perguruan tinggi. Hal tersebut dapat dilaksanakan secara internal oleh PT yang bersangkutan, dikontrol dan diaudit melalui kegiatan akreditasi yang dijalankan oleh Badan Akreditasi Nasional (BAN) Perguruan Tinggi atau lembaga lain secara eksternal. Sistem penjaminan mutu internal merupakan proses penjaminan mutu yang dilakukan secara mandiri oleh lembaga pendidikan. Penjaminan mutu internal membantu persiapan lembaga pendidikan untuk menjalani proses penjaminan mutu secara eksternal. Penjaminan mutu eksternal merupakan sebuah rangkaian proses berbagi pengalaman dan benchmark terhadap praktik pendidikan yang terbaik. Tujuannya adalah untuk membantu, membuat rekomendasi, dan memberikan saran untuk mendapatkan keunggulan, relevansi, dan keragaman.
Kepemimpinan Dalam Pendidikan Safrijal Safrijal; Farahdiba Thahura
Jurnal Economica Didactica Vol 4, No 1 (2023): Economica Didactica
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17529/jed.v4i1.32078

Abstract

Kepemimpinan merupakan hal yang esensial dalam suatu lembaga pendidikan. Setiap institusi memerlukan pemimpin yang visioner, inovatif, kreatif, familiar, dan memiliki semangat kerja yang tinggi. Kepemimpinan pendidikan visioner adalah kepemimpinan yang mampu melihat masa depan pendidikan dann berusaha meraih masa depan itu, kepemimpinan visioner adalah proses kemanusian untuk mewujuddkan transformasi yang perlu untuk menghadapi kebutuhan yang berubah. Merespon kebutuhan yang berubah tidak dapat disikapi dengan cara-cara yang tradisonal atau pasrah dengan perubahan itu, tetapi harus disikapi dan didekati dengan cara yang strategik. Dampak atau hasil dari kepemimpinan visioner pada lembaga pendidikan akan tampak pada cara ia menentukan kebijakan dan keputusan, dasar pertimbangan pengambilan keputusan, cara yang sesuai dengan aturan dan sesuai pula bagi pihak yang menerima delegasi, acuan sikap dalam bekerja, dan acuan pengawasan. Karena itu pemimpin harus memiliki visi sebagai tujuan yang ingin dicapai baik oleh dirinya maupun oleh para pengikutnya.
Pengorganisasian Dalam Pendidikan Safrijal Safrijal; Darmi Darmi
Jurnal Economica Didactica Vol 3, No 2 (2022): Economica Didactica
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17529/jed.v3i2.30296

Abstract

Pengorganisasian merupakan kegiatan membentuk ikatan dalam rangka menjalin hubungan baik antara tiap-tiap bagian atau sub-sub bagian sehingga didapat koordinasi yang baik di antara orang-orang yang terlibat dalam proses kerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.Pada esensinya sebuah organisasi pendidikan harus mampu memfungsikan secara penuh manajemen dalam organisasi pendidikannya agar tujuan dari organisasi pendidikan tersebut dapat dicapai dengan efektif dan efisien. Fungsi manajemen dalam hal pengorganisasian pada intinya merupakan suatu proses yang berlanjut dari fungsi perencanaan. Dalam pengorganisasian, sebuah organisasi pendidikan harus mampu membentuk sebuah aktivitas-aktivitas mulai dari pembagian kerja, pengelompokan kerja, penentuan hierarki dan garis wewenang, serta koordinasi dan singkronisasi dari seluruh aspek organisasi pendidikan sehingga mampu berintegrasi dan mencapai tujuan organisasi pendidikan secara efektif. Oleh karenanya, seorang pimpinan harus mampu mengorganisir organisasi pendidikannya agar organisasi pendidikan tersebut mampu mencapai tujuannya dan berjalan sesuai keselarasan yang ingin dicapai.Pengorganisasian pada intinya mengajarkan bagaimana orang-orang di dalam organisasi pendidikan tersebut mampu bekerja sama dan membuat keterkaitan antara bagian-bagian dari suatu organisasi pendidikan menjadi harmonis. Jadi, sangat penting bagi seorang pimpinan untuk memahami aspek-aspek dari fungsi manajemen, dan dalam hal ini pengorganisasian (organizing) menjadi pilar kedua setelah perencanaan yang harus diketahui bagaimana kerjanya
Hubungan Pengetahuan Manajemen Kelas Dengan Mutu Pembelajaran Safrijal Safrijal
Jurnal Economica Didactica Vol 3, No 1 (2022): Economica Didactica
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17529/jed.v3i1.24701

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: hubungan manajemen kelas dengan mutu pembelajaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan pendekatan kuantitatif dan desain penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru Sekolah Menengah Atas yang ada di Kota Langsa yang berjumlah 301 orang guru. Sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik stratified proportional random sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 169 orang guru. Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data adalah angket. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara manajemen kelas dengan mutu pembelajaran sebesar 0,532 (53,2%) pada taraf =0,01