Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

The Influence of Parenting Styles of Working and Non-Working Mothers on Children’s Independence Supriatin; Andi Halimah; Yudistira; Sri Saadiyah Leksonowati; Tiar Erawan
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 10 No 2 (2024): February
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v10i2.6067

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of parenting styles of working and non-working mothers on children's independence. This study is a quantitative study using SPPS version 27. The population consists of two categories, namely working mothers and non-working mothers in Lette Village, Marsio District, South Sulawesi. The sample in this study was 135. The analysis used was multiple linear analysis. The results showed that the parenting of working mothers had a positive and significant effect on children's independence as evidenced by the results of the T-test of 4.87> 1.97 and a p-value of 0.00 <0.05. Parenting patterns of non-working mothers do not have a positive and significant partial effect on children's independence from the results of the T-count -7.88 < 1.97 T-table and p-value 0.00 < 0.05. Parenting of working mothers and parenting of non-working mothers simultaneously have a positive and significant effect on the dependent variable of child independence with the results of F-count 53.84> F-table 3.07 and 0.00 <0.05. Based on the results of the research, it can be concluded that there is a positive and significant effect simultaneously on the parenting style of working and non-working mothers on children's independence.
Optimalisasi Pencegahan Polio Pada Bayi Melalui Program Imunisasi Polio Di Desa Megu Cilik Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon Supriatin; Sri Lestari; Rokhmatul Hikmat; Uun Kurniasih; Asiah; Nuniek Tri Wahyuni; Lili Amaliah
Jurnal Pengabdian Masyarakat Mandira Cendikia Vol. 2 No. 6 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Polio merupakan penyakit yang menular yang diakibatkan oleh virus dan dapat dicegah dengan pemberian imunisasi polio pada anak balita. Sekitar 4% bayi di dunia yang belum sepenuhnya mendapatkan vaksinasi dan tetap berisiko terkena penyakit polio.Polio merupakan imunisasi yang bertujuan mencegah penyakit poliomyelitis. Poliomyelitis adalah penyakit sistem saraf pusat yang disebabkan oleh salah satu dari tiga virus terkait, virus polio type 1, 2 dan 3. Pada tahun 2018 di kawasan Asia Tenggara masih ada kasus Polio di beberapa negara seperti Indonesia, Myanmar, Filipina, dan Malaysia. Jumlah kasus Polio VDPV tipe 1 dari tahun 2018 sampai tahun 2020 berjumlah 12 kasus. Polio VDPV tipe 2 sebanyak 14 kasus dengan positif VDPV 1 sebanyak 19 kasus dan VDPV tipe 2 sebanyak 23 kasus (Kementerian Kesehatan RI, 2020).Penetapan status Indonesia menjadi KLB Polio itu menyusul ditemukannya satu kasus polio di Kabupaten Pidie, Aceh di bulan Februari 2023. Menurut data Kemenkes, kasus polio ditemukan pada anak berusia 7 tahun 2 bulan. Dari hasil tes, anak tersebut mengidap Virus Polio Tipe 2 dan Sabin Tipe 3, dengan gejala awal mengalami sakit demam, muncul nyeri pada persendian, dan kelemahan anggota gerak. Ini adalah kejadian pertama sejak Indonesia dinyatakan bebas polio pada tahun 2014, di mana Indonesia mendapatkan sertifikat eradikasi polio (Indonesia bebas Polio). Dari penelitian ini dihasilkan bahwa Hendaknya pihak Puskesmas lebih meningkatkan pemahaman masyarakat tentang imunisasi polio dengan cara memberikan edukasi berupa penyuluhan atau dengan media infomasi yang lainnya sehingga informasi tersebut dapat dijangkau dan di terima oleh masyarakat sehingga tidak ada lagi anak balita yang tidak di imunisasi polio. Pengabdian dalam bentuk Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan tindakan preventif atau pencegahan kenaikan tingkat prevalensi penyakit Polio dengan optimalisasi program imunisasi Polio kepada ibu yang memiliki bayi dan sebagai penentu kebijakan Kesehatan bagi dinas Kesehatan.