Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

PERUBAHAN NYERI DAN RANGE OF MOTION PADA OSTEOARTHRITIS KNEE JOINT Andi Halimah; Sitti Muthiah
Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar Vol 16, No 2 (2021): Media Kesehatan
Publisher : Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v16i2.2026

Abstract

Perbedaan pengaruh hold relax dan contrax relax terhadap nyeri dan range of motion pada osteoarthritis knee joint. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh hold relax dan contrax relax terhadap nyeri dan range of motion pada osteoarthritis knee joint. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen yang melibatkan variabel perlakuan yaitu hold relax dan contrax relax, sedangkan variabel respons adalah nyeri dan lingkup gerak sendi lutut. Desain penelitian adalah Quasy experiment dengan desain pretest-post test two group design. Populasi penelitian adalah Pasien osteoarthritis di RSUD Sayang Rakyat Makassar, sampel penelitian adalah pasien osteoarthritis yang dirujuk ke poliklinik fisioterapi yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria eksklusi sebanyak 20 orang, dengan teknik sampling secara purposif sampling dibagi menjadi 2 (dua) kelompok, masing-masing berjumlah 10 orang. Penelitian ini menggunakan VAS untuk mengukur nyeri sebelum dan sesudah pemberian intervensi 2 kali seminggu selama 4 minggu. Hasil menunjukkan tidak ada perbedaan pengaruh yang bermakna antara hold relax dibanding contract relax terhadap penurunan nyeri dan ROM pada penderita. Keduanya baik digunakan dalam penanganan kondisi nyeri akibat osteoarthritis knee joint.
PENGARUH TEKNIK PENGULURAN TERHADAP PENAMBAHAN BERAT DAN TINGGI BADAN BAYI USIA 2 – 4 BULAN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PERTIWI MAKASSAR Andi Halimah; Hendrik Hendrik
GLOBAL HEALTH SCIENCE Vol 3, No 1 (2018): Maret 2018
Publisher : Communication and Social Dinamics (CSD)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (186.449 KB) | DOI: 10.33846/ghs.v3i1.186

Abstract

Kondisi optimal pada masa bayi tidak lepas dari faktor fisik, psikis dan lingkungan si bayi,selain tentunya nutrisi yang baik dan adekuat. Pijat bayi adalah suatu usaha yang positif untuk memperoleh kondisi optimal pada pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi tersebut. Penelitian ini adalah penelitian quasi eksperimen di lapangan menggunakan rancangan the pretest-posttest two group disign. Populasi adalah bayi berusia 2 – 4 bulan yang lahir di Rumah Sakit Ibu dan Anak Pertiwi Makassar, berat badan lahir minimal 2500 gram hingga 3500 gram, panjang badan lahir minimal 43 cm – 50 cm. Sampel penelitian bayi berusia 2 – 4 bulan yang memenuhi kriteria inklusi yaitu Pemberian air susu ibu secara eksklusif dan Tidak sedang mengalami suatu penyakit yang dapat mengganggu jalannya penelitian, sehingga jumlah sampel sebanyak 24 orang. Hasil penelitian pada analisis paired t-test menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan pada berat badan dan panjang badan sebelum dan sesudah pemijatan dengan teknik effleurage dan teknik pemijatan effleurage dan penguluran, dimana p= 0,000 < 0,05. Hasil analisis independent t- test menunjukkan ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara pemijatan teknik effleurage dengan pemijatan teknik effleurage dan pengukuran terhadap rata-rata berat badan dengan p= 0,000 < 0,05, sedangkan pada faktor rata-rata panjang badan menunjukkan adanya perbedaan yang tidak signifikan, dimana p= 0,005 = 0,05. Kesimpulan ada perbedaan pengaruh pemberian pemijatan teknik effleurage dengan pemijatan teknik effleurage dan penguluran terhadap berat badan, tetapi tidak ada perbedaan pengaruh terhadap panjang badan. Kata Kunci: Bayi, Pemijatan, Effleurage, Penguluran, Berat badan, Panjang badan
Penilaian Keseimbangan Berjalan Pasien Persiapan Latihan Core Stability Pada Penderita Stroke Di Rumah Sakit Kota Makassar Andi Halimah; Muhammad Awal; Fahrul Islam
Media Kesehatan Politeknik Makassar Vol 18 No 2 (2023): Media Kesehatan
Publisher : Direktorat Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v18i2.117

Abstract

Stroke adalah suatu kondisi yang terjadi ketika aliran darah ke beberapa bagian otak terputus secara tiba-tiba karena sebagian sel otak mati akibat terputusnya aliran darah akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah di otak. Latihan stabilitas dapat meningkatkan kekuatan otot-otot inti yang bertugas menjaga kestabilan tulang belakang (vertebra), dan juga meningkatkan kekuatan anggota tubuh bagian atas dan anggota tubuh bagian bawah yang lemah, sehingga dapat meningkatkan keseimbangan berjalan. dan koordinasi pada pasien pasca stroke. Penelitian ini merupakan penelitian pra-eksperimental dengan rancangan randomized pre-test and post-test single-group design. Hal ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stabilitas jantung terhadap peningkatan keseimbangan berjalan pada pasien stroke di beberapa rumah sakit di Kota Makassar. Dimana  populasi adalah semua pasien stroke yang berobat dirumah sakit Di Kota Makassar antara januari sampai September 2022 sebanyak 863 orang dan besar sampel  diambil  dengan menggunakan rumus Slovin di dapatkan 284 orang dengan kriteria pengambilan sampel menggunakan purposive sample. Hasil Penelitian menunjukkan lebih banyak responden laki-laki yaitu 193 (67,96%), Umur responden lebih dari 60 tahun sebanyak 142 (50%) jenis stroke yang terbanyak adalah NHS dengan jumlah 266 (93,66%) dan nilai pre tes keseimbangan lebih banyak pada kategori bermasalah perlu pendampingan sebanyak 218 (76,76 %) responden. Gangguan keseimbangan merupakan masalah kesehatan yang sering ditemui pada lansia apalagi dengan kondisi stroke dimana sebagaian besar responden mengalami gangguan keseimbangan sehingga dibutuhkan intervensi core stabiliy untuk mengatasi masalah keseimbangan pada pasien stroke. Kata Kunci : Core Stability, Keseimbangan Berjalan, Stroke, Time Up Go Test.
PROPIOCEPTIVE NEUROMUSKULAR LEBIH BAIK DARIPADA CORE STABILITY PADA PENURUNAN NYERI LOW BACK PAIN NON SPESIFIK DI RSAD TK.II PELAMONIA MAKASSAR Wildayati Wildayati; Arpanjam’an Arpanjam’an; Andi Halimah
Media Kesehatan Politeknik Makassar Vol 18 No 1 (2023): Media Kesehatan
Publisher : Direktorat Politeknik Kesehatan Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/medkes.v18i1.451

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Non spesifik low back pain merupakan keluhan muskulokeletal yang sering menyebabkan nyeri gerak dan hipomobile pada segmen lumbal. Sumber nyeri umunya berasal dari facet joint dan otot, sehingga sering menimbulkan nyeri saat terjadi pembebanan pada facet joint dan otot. Kondisi Low back pain non-spesific sering berkembang menjadi chronic low back pain dan akibatnya akan menimbulkan penurunan aktivitas penurunan aktivitas fungsional lumban.Metode: Penelitian ini adalah penelitian quasy eksperimen dengan desain pre test – post test two group design, bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh pemberian PNF dengan Core Stability pada penerapan MWD terhadap penurunan nyeri pada penderita non spesifik low back pain. Penelitian ini dilaksanakan di RSAD TK.II Pelamonia Makassar, dengan sampel adalah penderita non spesifik low back pain yang sesuai dengan kriteria inklusi dan cara pengambilan sampel dengan cara purposive sampeling. Jumlah populasi 71 orang dengan sampel adalah 18 orang yang dibagi secara acak ke dalam 2 kelompok yaitu kelompok perlakuan PNF dan MWD sebanyak 9 orang dan kelompok perlakuan Core Stability dan MWD sebanyak 9 orang Hasil: Berdasarkan Uji Wilcoxon menunjukkan bahwa PNF dan MWD menghasilkan penurunan nyeri yang signifikan dengan 3,667 ± 0,931 cm dengan nilai p< 0,05, sedangkan Core Stabilty dan MWD menghasilkan penurunan nyeri yang signifikan dengan 4,300 ± 0,507 cm dengan nilai p< 0,05. Berdasarkan Ujii Mann Whitney, menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antar kelompok perlakuan dengan nilai p = 0,053 < 0,05 Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah PNF dan MWD dengan Core Stability dan MWD memiliki perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap penurunan nyeri pada penderita non spesifik low back pain Kata Kunci : PNF, MWD, Core Stability, Non Spesifik Low Back Pain
BEDA PENGARUH PEMBERIAN TRANSLASI OSILASI DAN THERABAND EXERCISE ATAU HOLD RELAX TERHADAP PENURUNAN NYERI DAN PENINGKATAN RANGE OF MOTION PADA PENDERITA OSTEOARHRITIS KNEE DI RUMAH SAKIT ISLAM FAISAL MAKASSAR: Different Effects of Translational Oscillation and Theraband Exercise or Hold Relax on Reduce Pain and Increased Range of Motion in Knee Osteoarhritis Patients in Faisal Islam Hospital Makassar Mariana Ulfah; Suharto; Tiar Erawan; andi halimah
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 13 No 2 (2021): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v13i2.38

Abstract

Latar Belakang : Osteoarthritis knee adalah penyakit degenerasi sendi yang menyebabkan kerusakan cartilago pada knee joint yang ditandai dengan hilangnya dan erosi cartilago knee joint serta pertumbuhan osteofit pada tepi sendi knee, menimbulkan kekakuan, nyeri, dan gangguan pergerakan. Metode : Penelitian ini adalah quasi ekspirimen dengan desain pre test post test two group bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh antara pemberian Translasi osilasi dan theraband exercise dengan Translasi osilasi dan hold relax terhadap penurunan nyeri dan peningkatan ROM pada penderita osteoarthritis knee. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit Islam Faisal Makassar, dengan sampel penderita osteoarthritis knee yang sesuai dengan kriteria insklusi. Jumlah sampel adalah 14 orang yang dibagi secara acak kedalam 2 kelompok yaitu 1 kelompok yang diberikan Translasi osilasi dan theraband exercise sebanyak 7 orang dan kelompok 2 yang diberikan Translasi osilasi dan hold relax sebanyak 7 orang. Alat ukur yang digunakan adalah VAS dan Goniometer. Hasil : Analisis uji paired sample t pada kelompok perlakuan dan kontrol diperolah nilai p= 0,000 <0,05 untuk aktualitas nyeri dan ROM yang berarti ada pengaruh yang signifikan pada kelompok perlakuan dan kontrol terhadap penurunan nyeri dan peningkatan ROM. Hasil uji independent sampel t untuk aktualitas nyeri diperoleh nilai p=0,053> 0,05 dan untuk ROM diperoleh nilai p = 0,365> 0,05 yang berarti bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua kelompok sampel. Kesimpulan : Dapat disimpulkan bahwa pemberian Translasi osilasi dan theraband exercise tidak lebih berpengaruh daripada Translasi osilasi dan hold relax terhadap penurunan nyeri dan peningkatan ROM pada penderita Osteoarthritis knee. Kata Kunci : Translasi Osilasi, Theraband Exercise, Hold Relax, Osteoarthritis Knee
PENGARUH MASSAGE BAYI TERHADAP PENINGKATAN FREKUENSI MENYUSUI DAN BERAT BADAN BAYI PADA USIA 1-6 BULAN: Influence Of Infant Massage On Increasing Breastfeeding Frequency And Baby Weight t 1-6 Months Rasdiana; Yonathan Ramba; Andi Halimah; Tiar Erawan; Siti Nurul Fajriah; Suharto
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14 No 1 (2022): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v14i1.40

Abstract

Latar Belakang: Masa bayi adalah masa keemasan sekaligus masa kritis perkembangan, massage dapat mendorong pertumbuhan yang sehat dan memainkan peran penting dalam perkembangan mental, fisik, sistem sirkulasi darah dan kekebalan bayi. Salah satu indikator terpenting dalam menilai pemenuhan nutrisi pada bayi adalah dengan memperhitungkan berat badan. Masa bayi antara usia 0- 12 bulan, merupakan masa emas untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Metode : Penelitian ini adalah penelitian pre experimental dengan desain The One Group Pretest- Posttest Design, merupakan salah satu bentuk penelitian dimana pemilihan subjek penelitian dilakukan secara non-random, dan tidak memiliki control group atau comparison group bertujuan Untuk mengetahui apakah ada pengaruh massage bayi terhadap peningkatan frekuensi menyusui dan berat badan bayi pada usia 1 – 6 bulan di Puskesmas Sudiang Raya Makassar, dengan besar sampel sebanyak 10 orang yang memenuhi kriteria sampel Inklusi dan eksklusi pada kelompok perlakuan. Hasil : Hasil berdistribusi normal sehingga dilakukan uji data dengan uji Paired Sample T- test.Berdasarkan uji t pada frekuensi menyusui diperoleh ASI pre test dan post test sebesar p= 0,589> α= 0,05, dan p= 0,709> α= 0,05 berdistribusi normal dan berat badan pre test dan post test sebesar p= 0,886 > α= 0,05, dan p= 0,959> α= 0,05 berarti berdistribusi normal Berdasarkan analisis tabel diatas diperoleh pre test dan post test frekuensi menyusui dan berat badan bayi dengan nilai p(Sig. 2-tailed) adalah p= 0,000 < α= 0,05 yang berarti bahwa H_1 diterima dan H_0ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara pre test dan post test yang artinya terdapat pengaruh massage bayi terhadap frekuensi menyusui dan berat badan bayi pada usia 1-6 bulan di Puskesmas Sudiang Raya. Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah Peningkatan frekuensi menyusui dan berat badan bayi usia 1-6 bulan sangat signifikan setelah diberikan massage. Kata Kunci: Massage bayi, Frekuensi Menyusui ASI, Berat Badan Bayi
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA GANGGUAN FUNGSIONAL LUMBAL AKIBAT HERNIA NUCLEUS PULPOSUS (HNP) DI WILAYAH TAMALANREA MAKASSAR: Physiotherapy Management of Lumbal Functional Disorders Due To Hernia Nucleus Pulposus (HNP) In The Tamalanrea Area, Makassar Darwis Durahim; Aliya Qisty; Sri Saadiyah; Andi Halimah; Suharto Suharto
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 14 No 2 (2022): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v14i2.46

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penatalaksanaan Fisioterapi pada Gangguan Fungsional Lumbal Akibat Hernia Nucleus Pulposus (HNP) di Wilayah Tamalanrea Makassar. Jenis penelitian ini adalah studi kasus yaitu penelitian yang mendalam pada 1 jenis kasus terhadap 2 sampel. Modalitas yang digunakan adalah Infraphill, Manual Traksi lumbal, Sustained Natural Apophyseal Glides (SNAG) dan Mc. Kenzie Exercise Hasil yang diperoleh yaitu gangguan aktivitas fungsional lumbal yang diukur menggunakan Oswestry Disability Indeks.(ODI). Problematik fisioterapi yang ditemukan melalui pemeriksaaan fisioterapis adalah terdapat nyeri radikular atau menjalar, nyeri tekan pada otot – otot erector spine, keterbatasan gerak lumbal, dan spasme otot – otot erector spine. Setelah dilakukan terapi berupa Infraphill, Manual Traksi lumbal, Sustained Natural Apophyseal Glides (SNAG) dan Mc. Kenzie Exercise sebanyak 6 kali intervensi didapatkan perubahan nilai VAS pada pasien 1 untuk nyeri diam dari 3,4 menjadi 0, nilai gerak dari 6,8 menjadi 2 dan nyeri tekan dari 7,2 menjadi 2, sedangkan pada pasien 3 untuk nyeri diam dari 5,2 menjadi 0, nilai gerak dari 7,5 menjadi 2 dan nyeri tekan dari 8,0 menjadi 4. Untuk perubahan aktivitas fungsional pada pasien 1 persentase skor awal yaitu 23% yang termasuk cacat sedang menjadi 3% yaitu kategori cacat minimal, sedangkan pasien 2 persentase skor awal 29% yang termasuk cacat sedang menjadi 2% yaitu kategori cacat minimal Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Infraphill, Manual Traksi lumbal, Sustained Natural Apophyseal Glides (SNAG) dan Mc. Kenzie Exercise dapat memberikan efek terhadap penurunan nyeri, penurunan spasme otot dan peningkatan aktivitas fungsional pada penderita Hernia Nucleus Pulposus (HNP). Kata kunci: Hernia Nucleus Pulposus (HNP), Infraphill, Manual Traksi lumbal, Sustained Natural Apophyseal Glides (SNAG) dan Mc. Kenzie Exercise.
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI WILLIAM FLEXION EXERCISE TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA KONDISI DYSMENORRHAE DI KAMPUS JURUSAN FISIOTERAPI: Physiotherapy Management Of William Flexion Exercise For Pain Reduction In Dysmenorrhae Condition Campus Department Of Physiotherapy Zakiyatul Fitri; Suharto Suharto; Andi Halimah; Hasbiah Hasbiah; Sitti Muthiah; Siti Nurul Fajriah
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15 No 1 (2023): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v15i1.57

Abstract

Latar Belakang : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Penatalaksanaan William Flexion Exercise Terhadap Penurunan Nyeri pada Kondisi Dysmenorrhae di Kampus Jurusan Fisioterapi. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah studi kasus yaitu penelitian yang mendalam pada 1 jenis kasus dengan menggunakan 2 sampel. Dengan menggunakan Intervensi berupa William Flexion Exercise, sedangkan evaluasi yang digunakan untuk melihat kemajuan terapi adalah Visual Analog Scale (VAS). Hasil Penelitian : Hasil penelitian berdasarkan pemeriksaan fisioterapi didapatkan diagnosa yaitu Nyeri Bawah Perut Pada Kondisi Dysmenorrhae, sedangkan problematik adanya nyeri. Setelah dilakukan terapi sebanyak 12 kali intervensi didapatkan perubahan nilai Visual Analog Scale (VAS) pada pasien A untuk nyeri diam dari 3,5 menjadi 2, nyeri gerak dari 7 menjadi 6 dan nyeri tekan dari 2 menjadi 1 sedangkan pada pasien B untuk nyeri diam dari 2 menjadi 1, nyeri gerak dari 6 menjadi 4 dan nyeri tekan dari 2,5 menjadi 1. Kesimpulan : Pemberian William Flexion Exercise dapat menurunkan nyeri pada kasus Nyeri Bawah Perut pada Kondisi Dysmenorrhae. Keywords: Dysmenorrhae, William Flexion Exercise, Visual Analog Scale (VAS)
ANALISIS KEJADIAN SKOLIOSIS PADA ANAK SEKOLAH DASAR DI KELURAHAN SUDIANG TAHUN 2023: Analysis of the Incident of Scoliosis in Elementary School at Sudiang District 0n 2023 Rahmat Nugraha; Andi Halimah; Aco Tang; Burhan
Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar Vol 15 No 2 (2023): Media Fisioterapi Politeknik Kesehatan Makassar
Publisher : Jurusan Fisioterapi Poltekkes Kemenkes Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32382/fis.v15i2.381

Abstract

Skoliosis adalah suatu kelainan bentuk pada tulang belakang dimana terjadi pembengkokan tulang belakang ke arah samping kiri atau kanan. Kelainan skoliosis ini sepintasterlihat sangat sederhana. Tujuan dari penelitian adalah Untuk mengetahui anak Sekolah Dasar Pajjaiang Sudiang Kecamatan Biringkanaya Makassar berdasarkan cara penggunaan tas, berat tas yang digunakan dan lama menggunakan tas .Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Pajjaiang Sudiang pada Maret – Juli 2023. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif analitik. Metode penelitian ini adalah metode cross sectional dengan sampel berjumlah 60 orang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan jumlah murid karena beban tas sekolah yang membawa tas dengan beban ringan lebih banyak, dibandingkan yang membawa tas dengan beban berat. Jumlah murid berdasarkan lama penggunaan tas yaitu selama 4 tahun, 5 tahun dan 6 tahun adalah sama. Jumlah murid berdasarkan cara menggunakan tas dengan cara yang benar lebih banyak daripada jumlah murid yang menggunkan tas dengan cara yang kurang benar. Kemudian, jumlah murid yang tidak mengalami skoliosis lebih banyak daripada yang mengalami scoliosis. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada pengaruh cara penggunaan tas , berat tas yang digunakan ,dan lama menggunakan tas terhadap kejadian skoliosis pada anak kelas IV-VI Sekolah Dasar Pajjaiang Sudiang Kecamatan Biringkanaya Kota Makassar.
Ischemic Compression dan Passive Stretching untuk Menurunkan Nyeri pada Myofascial Pain Syndrome Otot Upper Trapezius Andi Halimah; Aco Tang; Nur Hikmah Ramadhani; Yonathan Ramba; Sri Saadiyah Leksonowati; Rahmat Nugraha
Jurnal Penelitian Kesehatan SUARA FORIKES Vol 15, No 4 (2024): Oktober-Desember 2024
Publisher : FORIKES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33846/sf15431

Abstract

Myofascial pain syndrome is a chronic muscle pain disorder characterized by the presence of trigger points. Trigger points are hypersensitive pain points located in tense muscles or what is called taut bands due to poor posture and static positions during activities. This study aimed to analyze the effectiveness of ischemic compression and passive stretching to reduce pain levels in myofascial pain syndrome of the upper trapezius muscle. The design of this study was a two-group pre-test and post-test. The sample for each group was 9 people selected using purposive sampling technique from the population. In both groups, before and after the intervention, pain levels were measured using the Visual Analog Scale. The difference in pain levels between before and after the intervention was analyzed using a paired samples t-test; while the difference in pain levels between the two groups was analyzed using an independent samples t-test. The results showed that the p value for the paired samples t-test in both groups was 0.000 each; so it was interpreted that there was a difference in pain levels between before and after the intervention, both groups that received ischemic compression and passive stretching. The pain level was lower in the post-intervention phase. The p-value for the independent samples t-test was 0.592, which means that there was no difference in the effectiveness of ischemic compression and passive stretching. In conclusion, ischemic compression and passive stretching are effective interventions to reduce pain levels in myofascial pain syndrome of the upper trapezius muscle in office workers.Keywords: myofascial pain syndrome; upper trapezius muscle; ischemic compression; passive stretching ABSTRAK Myofascial pain syndrome merupakan suatu gangguan nyeri pada otot yang bersifat kronik yang ditandai dengan adanya trigger point. Trigger point adalah titik nyeri yang hipersensitif yang terletak di otot yang menegang atau yang disebut dengan taut band karena postur tubuh yang buruk dan posisi statis saat beraktivitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas ischemic compression dan passive stretching untuk menurunkan tingkat nyeri pada myofascial pain syndrome otot upper trapezius. Rancangan penelitian ini adalah two group pre test and post test. Sampel untuk masing-masing kelompok 9 orang yang dipilih dengan teknik purposive sampling dari populasi. Pada kedua kelompok, sebelum dan sesudah intervensi dilakukan pengukuran tingkat nyeri menggunakan Visual Analog Scale. Perbedaan tingkat nyeri antara sebelum dan sesudah intervensi dianalisis dengan paired samples t-test; sedangkan perbedaan tingkat nyeri antara kedua kelompok dianalisis dengan independent samples t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai p untuk paired samples t-test pada kedua kelompok masing-masing adalah 0,000; sehingga diinterpretasikan bahwa ada perbedaan tingkat nyeri antara sebelum dan sesudah intervensi, baik kelompok yang mendapatkan ischemic compression maupun  passive stretching. Tingkat nyeri lebih rendah pada fase sesudah intervensi. Nilai p untuk independent samples t-test adalah 0,592, yang berarti bahwa tidak ada perbedaan efektivitas ischemic compression dan passive stretching.  Sebagai kesimpulan, ischemic compression dan passive stretching merupakan intervensi yang efektif untuk menurunkan tingkat nyeri pada myofascial pain syndrome otot upper trapezius pada karyawan kantor.Kata kunci: myofascial pain syndrome; otot upper trapezius; ischemic compression; passive stretching