Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

UPAYA PENCAPAIAN PRODUKSI CRUSHER SEBESAR 250.000 MT/BULAN DI PT BARA KUMALA SAKTI KECAMATAN LOA KULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR M Ilham; Harjuni Hasan; Sakdillah .
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 7, No 2 (2019): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Desember 2019
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v7i2.2958

Abstract

Pertambangan merupakan  kegiatan yang padat modal, padat keterampilan dan padat teknologi, sehingga kegiatan pertambanganmempunyai banyak resiko. Secara garis besar tahap-tahap kegiatan dalam usaha pertambangan meliputi Penyelidikan Umum, eksplorasi, studi kelayakan, development, eksploitasi, pengangkutan, pemurnian atau pengolahan dan pemasaran. PT Bara Kumala Sakti merupakan salah satu exporter batubara yang ada di Kalimantan timur. Untuk mendapatkan ukuran batubara yang dibutuhkan oleh konsumen PT Bara Kumala Sakti melakukan pengolahan batubara antara lain peremukan. Dalam pengolahannya batubara yang berasal dari tambang diangkut menuju stockpile menggunakan dump truck dengan jarak pengangkutan +25 Km dengan waktu tempuh 45 menit dan melakukan dumping di feeder kemudian batubara di transfer menggunakan conveyor untuk melakukan proses peremukan menggunakan crusher. PT Bara Kumala Sakti memiliki target produksi sebesar 250.000 MT/bulan. Produksi di ROM dari bulan September hingga Oktober 2018 rata- rata sebesar 259.103,2 MT realisasi produksi crusher di bulan September sebesar 133.100 MT/bulan dan di bulan Oktober sebesar 111.132 MT/bulan dengan jam kerja efektif 218,59 jam bulan September, dan jam kerja efektif 235,5 bulan Oktober dengan hari kerja 17 hari di bulan September 18 hari dengan rata- rata hari kerja actual sebesar 17,5 penambahan hari kerja yang dilakukan di peroleh rata-rata kecepatan per jam sebesar 854,78 MT, tetapi berdasarkan pengamatan di lapangan unit crusher hanya memiliki kapasitas per jam sebesar 700 MT. Upaya peningkatan produksi dapat dilakukan dengan mengurangi waktu hambatan dengan rata- rata hambatan (repair) dan (standbay) bulan September 8,5 dan 10,45 jam bulan Oktober dan meningkatkan nilai EU (effective utilization) sebesar 92%.
Studi Kelayakan Investasi Pada Perusahaan PT. Lamindo Inter Multikon Site Bunyu Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara Orisius Oktavianus; Windhu Nugroho; Sakdillah .
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 7, No 1 (2019): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Juni 2019
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v7i1.2432

Abstract

Salah satu hal yang dapat membantu manajemen adalah nilai sensitivitas kelayakan investasi. Dimana yang dimaksud disini adalah bagaimana nilai sensitivitas ini dapat memberikan informasi tentang nilai sensitif dari parameter kealayakan investasi yakni NPV, IRR, BCR dan BEP. Dari sini dapat dilihat nilai jual batubara pada harga tertentu yang masih bisa dikatakan layak dan tidak layak tambang. Dalam penelitian ini menunjukan bahwa total biaya yang di butuhkan selama umur sisa tambang adalah US$ 800.164.896,68,- dan total target produksi sebanyak 42.340.000 metrik ton dengan asumsi awal harga jual batubara sebesar 20 US$/ton. Dimana PT. Lamindo Inter Multikon memiliki nilai NPV > 0 (US$ 12.108.338,19,-), IRR 106,57% (NPV=0), BCR > 1 (1,06) dan BEP (ton batubara terjual) sebanyak 2.942.198,16 metrik ton. Sehingga investasi dapat dilakukan jika harga batubara mengalami penurunan hingga 4% dengan biaya produksi juga mengalami penurunan hingga 2%.
EVALUASI GEOMETRI PELEDAKAN TERHADAP FRAGMENTASI BATUAN DAN BIAYA PELEDAKAN PT. TEGUH SINARABADI, KABUPATEN KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Dian Abimanyu; Sakdillah .
JURNAL TEKNOLOGI MINERAL FT UNMUL Vol 6, No 2 (2018): Jurnal Teknologi Mineral FT UNMUL Desember 2018
Publisher : Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jtm.v6i2.1754

Abstract

Batuan yang telah terberaikan atau yang disebut fragmentasi merupakan hal yang penting dari suatu hasil peledakan, karena fragmentasi batuan merupakan dampak langsung dari hasil peledakan yang akan mempengaruhi tahap selanjutnya. Berdasarkan standard perusahaan tingkat keberhasilan dari kegiatan peledakan adalah tingkat presentase boulder yang di bawah 15 %. Untuk menghasilkan fragmentasi yang baik banyak hal yang mempengaruhi yaitu geometri peledakan salah satu hal yang dapat dikontrol. Untuk menegetahui tingkat fragmentasi hasil peledakan dapat digunakan metode perhitungan dengan model kuz-ram dan teknik langsung dengan metode image analysis. Perhitungan biaya yang dikeluarkan juga perlu dihitung untuk mengetahui apakah kegiatan peledakan yang dilakukan ekonomis atau tidak. Delapan kali peledakan didapatkan tingkat fragmentasi boulder prediksi dengan menggunakan model kuz-ram yaitu: 19,72%, 16,56%, 14,35%, 16,35%, 14,09%, 14,94%, 15,27%, 16,90%. Sedangkan perhitungan tingkat fragmentasi batuan secara aktual digunakan metode image analysis dengan menggunakan software splitdekstop 2.0, dan didapatkan tingkat fragmentasi boulder yaitu: 20,77%, 19,58%, 15,90%, 17,35%, 15,80%, 16,92%, 16,60 %, 17,56 %. Dari masing masing kegiatan peledakan dihitung berapa biaya total peledakan yang dikeluarkan, dan didapatkan total biaya yang dikeluarkan yaitu: 0,256 $/BCM, 0,281 $/BCM, 309 $/BCM, 0,284 $/BCM, 0,322 $/BCM, 0,300 $/BCM, 0,282$/BCM, 0,274 $/BCM. Selanjutnya diberikan rekomendasi geometri peledakan yang baru berdasarkan persamaan R.  L Ash (1963), C. J. Konya (1972), Anderson (1952), dan Austin Powder. Dari perhitungan biaya peledakan dicari persamaan hubungan antara biaya total peledakan dengan powder factor (PF) digunakan untuk mengestimasi biaya peledakan yang dikeluarkan sesuai dengan geometri usulan yang baru.