Terapi kimia untuk kanker dapat menimbulkan efek samping yang merugikan. Berdasarkan beberapa penelitian, tanaman obat Crescentia cujete memiliki aktivitas antikanker. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi antikanker dari kulit batang Majapahit terhadap mortalitas larva Artemia salina Leach menggunakan metode BSLT (Brine Shrimp Lethality Test). Infusa kulit batang Majapahit dianalisis kandungan senyawa kimianya menggunakan LCMS (Liquid Chromatography Mass Spectrometry), dan analisis toksisitas dilakukan dengan memberikan infusa kulit batang pada konsentrasi 100 ppm hingga 1000 ppm terhadap larva udang yang telah menetas dan diamati selama 24 jam. Mortalitas larva dihitung dalam bentuk nilai probit. Data kemudian dimasukkan ke dalam Excel untuk memperoleh nilai LC50 yang menunjukkan potensi antikanker. Hasil identifikasi senyawa dengan analisis LCMS menemukan empat senyawa kimia dengan puncak tertinggi yaitu kaempferol-3-O-rhamnosida, hesperidin, asam galat, dan rutin. Hasil uji toksisitas akut infusa kulit batang Majapahit terhadap mortalitas Artemia salina Leach menunjukkan aktivitas antikanker dengan nilai LC50 < 1000 ppm, yaitu sebesar 324,339 ppm. Konsentrasi 400 ppm menunjukkan efek toksik yang dapat mewakili nilai LC50.