Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ICONS IN ONE PIECE FILM AS A REPRESENTATION OF INDONESIAN POLITICS Alghony, Ahmad Bustami
Jurnal Disastri (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Disastri: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/disastri.v5i1.3815

Abstract

Anime merupakan salah satu cabang dari Film, dimana Anime yang dapat diartikan sebuah kartun yang di produksi oleh Jepang. salah satu anime yang banyak mengandung Ikon adalah anime One Piece yang menjadi objek penelitian ini. Di dalam anime One Piece mengandung banyak unsur politik di dalamnya, yang di hadirkan dalam bentuk Ikon dalam semiotik. Ikon yang ada dalam film One Piece meliputi Ikon bendera yang menandakan kekuasaan, bajak laut yang menandakan kejahatan, angkatan laut yang menandakan kebaikan, mariejoa yang menandakan kesengsaraan, dan klan D yang menandakan permusuhan. penggunaan ikon yang ada dalam film One Piece sangatlah beragam di karenakan dalam film One Piece terdapat banyak unsur Semiotik melalui ikon yang ada di dalamnya, sehingga pembahasan ikon yang ada dalam film One Piece membuat peneliti tertarik ingin membahs lebih lanjut tentang ikon yang ada di dalam film One Piece. Teori yang digunakan peneliti dalam penelitian kali ini menggunakan salah satu dari tiga Teori Semiotik yang di kemukakan oleh Peirce yakni Ikon dan juga teori semiotik yang dikemukakn oleh Umberto Eco yang mengarah ke kebudayaan yang ada atau bermasyarakat. Tujuan dalam penelitian ini yakni untuk mengetahui ikon yang ada dalam film One Piece melalui kajian semiotik. metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendeketan kualitatif karena sumber data dan data penelitian yang ada dalam penelitian ini merupakan film One Piece. Hasil penelitian membahas tentang Ikon yang ada dalam Anime One Piece yang tertuju pada dinamika politik yang kemudian di representasikan denga npolitik yang ada di Indonesia. Kata Kunci: Anime, Semiotik, One Piece, Tanda, Politik
Konsep Cinta dan Penghambaan dalam Puisi Asmaraloka Karya Usman Arrumy; Kajian Semiotika Riffaterre Alghony, Ahmad Bustami; Ambarwati, Ari
JBSI: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 4 No. 01 (2024): Artikel Riset Mei 2024
Publisher : Information Technology and Science(ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/jbsi.v4i01.4430

Abstract

Cinta dan penghambaan adalah dua hal yang berdampingan jika kita mengkaji dengan teliti dan menemukan unsur-unsur didalamnya. Tujuan utama dalam penelitian ini berkaitan dengan cinta dan penghambaan yang ada dalam puisi asmaraloka karya Usman Arrumy dengan menggunakan teori semiotika Riffaterre. Teori semiotika yang membahas empat unsur didalmnya membuat kajian dalam penelitian ini sangalah beragam jika dikaji dari banyak sisi. Konteks penghambaan dan cinta menjadi hal yang sangat relevan dengan kajian semiotika Riffaterre yang ada. Objek penelitian dalam buku asmaraloka juga menambahkan nuansa tersendiri, dimaan buku tersebut banyak terkandung puisi yang menggambarkan cinta yang ada dengan manusia dan ditambahkan unsur penghambaan kepada Tuhan tentnag sebuah cinta. Empat hal yang meliputi semiotika riffaterre terkait: Pembacaan heuristik dan hermenuetik, ketidaklangsungan ekspresi puisi yang disbabkan oleh penggantian arti, penyimpangan arti, dan penciptaan antri, matriks, model, dan varian, dan hubungan intertekstual membuat objek kajian ini menjadi sangat beragam untuk diteliti. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kajian kualitatif dengan mencari beberapa sumber yang ada dari peenlitian terdahulu tentang kajian yang sudah ada.
Analisis Ekokritik dalam Peran Pandawara Group Tentang Sampah Melalui Media Tiktok Alghony, Ahmad Bustami
GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 2024: SPECIAL EDITION: LALONGET V
Publisher : Tadris Bahasa Indonesia, Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam Negeri Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/ghancaran.vi.17865

Abstract

This research aims to analyze ecocriticism in the Pandawara Group's role regarding waste through the social media TikTok. as the main object in this study. Activities carried out by the Pandawara Group provide positive comments from various elements of society who use social media, especially TikTok. This research method uses a qualitative descriptive research method with data analysis techniques in this research, using data collection techniques that involve two interrelated components, namely Ecology and Literature. The results of the research in this study show that the ecological transformation in literary learning carried out by the Pandawara Group has been successful, but the awareness that exists among Indonesian society itself has made the ecological transformation uneven in several parts.
The Key to Success in Speaking Indonesian in the Era of Globalization: A Study of Dell Hymes' Sociolinguistic Theory Alghony, Ahmad Bustami; Akhmad Tabrani
Jurnal Disastri (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 6 No 3 (2024): Jurnal Disastri: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/disastri.v6i3.7004

Abstract

This research aims to improve the Indonesian language in an era of increasingly advanced globalization. Research focused on communication errors or speech acts in everyday life when Indonesian is used in conversation. The method used uses qualitative research methods with content analysis techniques from language that is often used in everyday life. The results of the research show that in Indonesian, in general, there are still many errors in pronunciation. The use of Indonesian is often underestimated by some people in general. The use of language is considered a normal thing and it is not important to blame each other when speaking. The form of speech in the concept of everyday interaction is the object of study in this research. Through sociolinguistic theory, Hymes dissects an utterance in language through eight aspects which are usually called SPEAKING, namely: background and situation, communication participants, purpose, sequence of actions, and tone or attitude. Through these eight elements, this research is focused and can be well directed. So this form of research will later become a key in exploring success in Indonesian.
Konsep Cinta dan Penghambaan dalam Puisi Asmaraloka Karya Usman Arrumy; Kajian Semiotika Riffaterre Alghony, Ahmad Bustami; Ambarwati, Ari
JBSI: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 4 No. 01 (2024): Artikel Riset Mei 2024
Publisher : Information Technology and Science(ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/jbsi.v4i01.4430

Abstract

Cinta dan penghambaan adalah dua hal yang berdampingan jika kita mengkaji dengan teliti dan menemukan unsur-unsur didalamnya. Tujuan utama dalam penelitian ini berkaitan dengan cinta dan penghambaan yang ada dalam puisi asmaraloka karya Usman Arrumy dengan menggunakan teori semiotika Riffaterre. Teori semiotika yang membahas empat unsur didalmnya membuat kajian dalam penelitian ini sangalah beragam jika dikaji dari banyak sisi. Konteks penghambaan dan cinta menjadi hal yang sangat relevan dengan kajian semiotika Riffaterre yang ada. Objek penelitian dalam buku asmaraloka juga menambahkan nuansa tersendiri, dimaan buku tersebut banyak terkandung puisi yang menggambarkan cinta yang ada dengan manusia dan ditambahkan unsur penghambaan kepada Tuhan tentnag sebuah cinta. Empat hal yang meliputi semiotika riffaterre terkait: Pembacaan heuristik dan hermenuetik, ketidaklangsungan ekspresi puisi yang disbabkan oleh penggantian arti, penyimpangan arti, dan penciptaan antri, matriks, model, dan varian, dan hubungan intertekstual membuat objek kajian ini menjadi sangat beragam untuk diteliti. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan kajian kualitatif dengan mencari beberapa sumber yang ada dari peenlitian terdahulu tentang kajian yang sudah ada.
ICONS IN ONE PIECE FILM AS A REPRESENTATION OF INDONESIAN POLITICS Alghony, Ahmad Bustami
Jurnal Disastri (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 5 No 1 (2023): Jurnal Disastri: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/disastri.v5i1.3815

Abstract

Anime merupakan salah satu cabang dari Film, dimana Anime yang dapat diartikan sebuah kartun yang di produksi oleh Jepang. salah satu anime yang banyak mengandung Ikon adalah anime One Piece yang menjadi objek penelitian ini. Di dalam anime One Piece mengandung banyak unsur politik di dalamnya, yang di hadirkan dalam bentuk Ikon dalam semiotik. Ikon yang ada dalam film One Piece meliputi Ikon bendera yang menandakan kekuasaan, bajak laut yang menandakan kejahatan, angkatan laut yang menandakan kebaikan, mariejoa yang menandakan kesengsaraan, dan klan D yang menandakan permusuhan. penggunaan ikon yang ada dalam film One Piece sangatlah beragam di karenakan dalam film One Piece terdapat banyak unsur Semiotik melalui ikon yang ada di dalamnya, sehingga pembahasan ikon yang ada dalam film One Piece membuat peneliti tertarik ingin membahs lebih lanjut tentang ikon yang ada di dalam film One Piece. Teori yang digunakan peneliti dalam penelitian kali ini menggunakan salah satu dari tiga Teori Semiotik yang di kemukakan oleh Peirce yakni Ikon dan juga teori semiotik yang dikemukakn oleh Umberto Eco yang mengarah ke kebudayaan yang ada atau bermasyarakat. Tujuan dalam penelitian ini yakni untuk mengetahui ikon yang ada dalam film One Piece melalui kajian semiotik. metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendeketan kualitatif karena sumber data dan data penelitian yang ada dalam penelitian ini merupakan film One Piece. Hasil penelitian membahas tentang Ikon yang ada dalam Anime One Piece yang tertuju pada dinamika politik yang kemudian di representasikan denga npolitik yang ada di Indonesia. Kata Kunci: Anime, Semiotik, One Piece, Tanda, Politik
The Key to Success in Speaking Indonesian in the Era of Globalization: A Study of Dell Hymes' Sociolinguistic Theory Alghony, Ahmad Bustami; Akhmad Tabrani
Jurnal Disastri (Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) Vol 6 No 3 (2024): Jurnal Disastri: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Publisher : Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33752/disastri.v6i3.7004

Abstract

This research aims to improve the Indonesian language in an era of increasingly advanced globalization. Research focused on communication errors or speech acts in everyday life when Indonesian is used in conversation. The method used uses qualitative research methods with content analysis techniques from language that is often used in everyday life. The results of the research show that in Indonesian, in general, there are still many errors in pronunciation. The use of Indonesian is often underestimated by some people in general. The use of language is considered a normal thing and it is not important to blame each other when speaking. The form of speech in the concept of everyday interaction is the object of study in this research. Through sociolinguistic theory, Hymes dissects an utterance in language through eight aspects which are usually called SPEAKING, namely: background and situation, communication participants, purpose, sequence of actions, and tone or attitude. Through these eight elements, this research is focused and can be well directed. So this form of research will later become a key in exploring success in Indonesian.