Claim Missing Document
Check
Articles

STEREOTYPE OF MADURESE ETHNIC PEOPLE MADE BY JAVANESE ETHNIC PEOPLE THROUGH HUMORS Tabrani, Akhmad Tabrani; Mbete, Aron Meko; Suastika, I Made Suastika; Mariyah, Emiliana Mariyah
E-Journal of Cultural Studies Vol 8 No 2 (2015): Volume 8, Number 2, May 2015
Publisher : Cultural Studies Doctorate Program, Postgraduate Program of Udayana University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This study was inspired by several things such as (1) there was a negative impression on the Madurese ethnic people’s attitude and behavior, (2) the conflict taking place between the Madurese ethnic people and the other ethnic groups which resulted from the wrong impression on the Madurese ethnic people, (3) there was a close contact between the attitude and behavior of the Madurese ethnic people and the attitude and behavior of the other ethnic peoples outside Madura. This present study was intended to identify the form, factor, and impact of the stereotype of the Madurese ethnic people made by the Javanese ethnic people through humors. The data in the present study were collected through in-depth interview, observation, documentary study, and library research. There were several factors which contributed to the stereotype of the Madurese ethnic people made by the Javanese ethnic people through humors such as (a) education, (b) legitimacy of violence, (c) ideology, (d) the resistance of the Madurese ethnic people to the Javanese ethnic people, and (e) the Madurese people’s attitude and behavior. The stereotype on the Madurese ethnic people was created to give an inaccurate image although to some extent it was true. The ethnical humor leads to ethnical stereotype. The ethnical humor, which, in this case, was created by the dominant ethnic people, which, in this case, the Javanese ethnic people, contained satire, dislike, hatred, insulting, praise, and resistance of the Madurese ethnic people to the Javanese ethnic people.
Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi dengan Model Pembelajaran Telisik (Tentukan, Analisis, Tampilkan) Wicaksono, Helmi; Tabrani, Akhmad
Attractive : Innovative Education Journal Vol 2 No 2 (2020): Attractive : Innovative Education Journal
Publisher : CV. Creative Tugu Pena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51278/aj.v2i2.54

Abstract

The aim of this article was to improve the ability in writing poetry through model of Telisik (Tentukan, Analisis, Tampilkan). The research method was Classroom Action Research (CAR) which consisted of four stages, namely 1) planning, 2) implementation, 3) observation and 4) reflection. The subjects in this study were 18 first semester students of language and literature study program at Universitas Islam Malang. This research was conducted during two actions (cycles). Data collection techniques was interviews, questionnaires, observation and test results. From the results of the study showed that there was increasingthe ability to write poetry with the Telisik model. Student mastery learning increased from 39% up to 66%. The implementation of the second cycle showed success. A significant increase was also seen from the results of the second cycle. The level of completeness of students reached 88%. Learning model of Telisik (Tentukan, Analisis, Tampilkan) which is supported by effective media and teacher attention, was an important factor supporting the success of learning activities. Keywords: Telisik (Tentukan, Analisis, Tampilkan), Learning Model, Increasing Writing Poetry
PENGEMBANGAN PEMERTAHANAN BAHASA JAWA MELALUI BUDAYA LOKAL GUYUB TUTUR DALAM KAJIAN ANTROPOLINGUISTIK Akhmad T Tabrani; Luluk Sri A Prasetyoningssih
LITERA Vol 16, No 1: LITERA APRIL 2017
Publisher : Faculty of Languages and Arts, Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v16i1.14253

Abstract

AbstractThis study aims to yield a product for the Javanese language maintenance through local culture in speech community in an anthropolinguistic study. This research anddevelopment study used the Recursive, Reflective, Design, and Development (R2D2)design. The development procedure consisted of four steps, i.e. designing a prototype,testing the prototype (through expert judgment and field testing), revising the prototype,and in a large scale producing a DVD of the Javanese language maintenance throughlocal culture in speech community. The data were analyzed by means of expert judgmentand field testing using the mean score analysis technique. The research and developmentproduct is a DVD of the Javanese language maintenance through local culture in speechcommunitysatisfying the acceptability requirement. The product becomes an officialdocument for the local government and related parties as a reference for the Javaneselanguage maintenance. The Java language as part of local culture is a cultural heritagethat must be preserved. To preserve local culture, cultural maintenance against externalinfluences is necessary by completely, authentically, and officially documenting it. Keywords: Javanese language maintenance, local culture, speech community, anthropolinguistics
Pengembangan Bahan Ajar Teks Biografi dengan Aplikasi Adobe Flash Pada Siswa Kelas X SMA 02 Diponegoro Jember Eva Rosyidatul Afifah; Akhmad Tabrani; Hasan Busri
NOSI Vol. 7 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Kurikulum 2013 menghasilkan siswa yang lebih produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang terintegrasi. Sehingga guru harus selalu inovatif untuk mengembangkan pembelajaran, tetapi fakta di lapangan yaitu: (1) guru hanya menggunakan buku teks Bahasa Indonesia yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan buku-buku yang telah disediakan oleh pihak sekolah, (2) contoh teks hanya sebatas contoh yang ada di dalam buku teks, tidak menggunakan sumber belajar lain seperti majalah, televisi, internet dan lingkungan sosial masyarakat, (3) guru tidak menggunakan media pembelajaran yang menarik siswa untuk belajar bahasa Indonesia. sehingga peneliti terdorong untuk menghasilkan sebuah produk pengembangan dengan salah satu media pembelajaran yang bisa digunakan berbasis aplikasi Adobe Flash, aplikasi yang digunakan untuk membuat teks, video, animasi vektor dan bitmap yang sangat menakjubkan untuk keperluan pembelajaran.Tujuan dalam pengembangan ini dijabarkan sebagai berikut, (1) mendeskripsikan kebutuhan bahan ajar teks biografi dengan aplikasi Adobe Flash pada siswa kelas X SMA 02 Diponegoro Jember, (2) menghasilkan produk bahan ajar dengan aplikasi Adobe Flash pada siswa kelas X SMA 02 Diponegoro Jember, dan (3) mendeskripsikan kelayakan bahan ajar teks biografi dengan aplikasi Adobe Flash pada siswa kelas X SMA 02 Diponegoro Jember.Jenis penelitian yang digunakan adalah pengembangan atau sering dikenal dengan Research and Development (R&D). Untuk mendapatkan informasi awal mengenai kebutuhan pengembangan, maka peneliti menyebarkan angket analisis kebutuhan kepada guru dan siswa. Kemudian membuat produk pengembangan dan dilakukan uji validasi oleh ahli media pembelajaran, ahli bahasa, ahli materi dan ahli guru atau praktisi.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, pengembangan bahan ajar teks biografi dengan aplikasi Adobe Flash ini dapat dikatakan layak untuk menjadi media pembelajaran. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis validasi ahli media dengan persentase sebesar 90%, validasi dari ahli materi dengan persentase sebesar 71,87%, validasi dari ahli bahasa diperoleh hasil data dalam bentuk persentase sebesar 81,25%, validasi ahli praktisi atau guru memeroleh nilai sempurna yaitu 100%. Hal ini menunjukkan bahwa pengembangan bahan ajar teks biografi dengan aplikasi Adobe Flash pada siswa kelas X SMA 02 Diponegoro Jember dalam kategori layak digunakan dalam pembelajaran dan diimplementasikan di lapangan. Kata kunci: Pengembangan, Bahan Ajar, Teks Biografi, Aplikasi Adobe Flash  
Bentuk-Bentuk Kekerasan Dalam Novel Dilan 1990 Karya Pidi Baiq (Pendekatan Semiotika Roland Barthes) Moh. Faiz; Akhmad Tabrani; Hasan Busri
NOSI Vol. 7 No. 2 (2019): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Novel Dilan 1990 karya Pidi Baiq sekarang sudah menjadi fenomena terbaru di kalangan remaja saat ini. Di dalam novel Dilan 1990 kaya Pidi Baiq, mengandung beberapa ungkapan kata dan terdapat ungkapan kata yang sangat romantis, yang ditujukan oleh Dilan untuk Milea. Akan tetapi dalam novel Dilan 1990 ini juga mengandung bentuk-bentuk kekerasan yang sangat mengganggu bagi pembacanya, baik dari segi alurnya ceritanya, dan sikap moralnya bagi kalangan penikmatnya.           Fokus penelitian ini berkaitan dengan, (1) bentuk-bentuk kekerasan dalam novel Dilan 1990, dan (2) makna bentuk-bentuk kekerasan dalam novel dilan 1990 karya Pidi Baiq, akan di kaji dengan menngunakan pendekatan semiotika Roland Barthes. Dengan teori semiotik tersebut peneliti bisa mengkaji bentuk kekerasan yang terdapat dalam novel tersebut. Semiotika merupakan suatu ilmu tentang tanda, dan tanda tersebut merupakan gambaran suatu kejadian yang menjadi tanda yang diberi makna oleh manusia.           Metode penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata yang tertulis dalam kalimat yang menjadi focus penelitian dan diamati. Dan dengan menggunakan penedekatan analisis semiotika Roland Barthes. Konesp teori semiotika Roland Barthes yaitu denotatif (penanda) dan konotatif (petanda). Yang disebut denotatif adalah tanda yang realitas, nyata, yang sebenarnya. Sedangkan konotatif adalah tanda yang tidak realitas, yang perlu dipertanyakan keberadaannya.            Hasil penelitian ini menunjukkan adanya bentuk-bentuk kekerasan yang berupa: (1) kekerasan fisik yang mana kekerasan ini seperti pukulan, tamparan dan perkelahian (2) kekerasan simbolik bentuk kekerasannya seperti menyinggunng seseorang, membentak dan lain-lain, (3) kekerasan struktural kekerasan yang berupa merugikan seseorang, meresahkan dan berbuat sewenang-wenangnya. Adapun makna bentuk kekerasannya (1) kekerasan fisk makna denotatifnya berupa tamparan dan makna konotatifnya berupa ekspresi marah dan lain-lain, (2) kekerasan simbolik, makna denotatifnya berupa cacian, sidiran dan dari segi konotatifnya ekspresi ekspresi kekesalan, pelampiasan dan lain-lain, (3) kekerasan struktural makna denotatifnya adalah mencuri, tawuran, memorotin orang dan lain-lain dan dari segi makna konotatifnya adalah merasa jagoan, pengen jadi penguasan dan lain sebagainya. .Kata kunci: Semiotika, Semiotika Roland Barthes, Kekerasan, Bentuk-bentuk Kekerasan, Novel Dilan 1990 Karya Pidi Baiq.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS BIOGRAFI BERBASIS NILAI-NILAI KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS X SMK Ema Isroul Khasanah; Luluk Sri Agus Prasetyoningsih; Akhmad Tabrani
NOSI Vol. 8 No. 1 (2020): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Beragam teks yang di disajikan pada pembelajaran kelas X SMA/SMK diharapkan mampu menggugah siswa untuk berfikir kritis dan kreatif, akan tetapiteks bacaan yang disediakan pada bahan ajar Kemendikbud maupun buku pendamping lain masih bersifat universal untuk semua jenjang sekolah menengah atas. Bacaan yang disediakan yang disediakan pada buku teks siswa belum mencerminkan, masih sulit ditangkap maknanya oleh karena itu diperlukan bahan ajar yang setidaknya secara garis besar memiliki kesamaan dengan permasalahan yang disesuaikan dengan konteks keseharian siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar menulis teks biografi berbasis nilai-nilai kewirausahaan untuk siswa kelas X SMK. Berkaitan dengan prosedur pengembangan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan memodifikasi empat langkah pengembangan Borg and Gall meliputi 1) studi pendahuluan, 2) pengembangan produk, 3) validasi produk ahli, dan 4) uji coba lapangan. Hasil analisis uji kelayakan produk bahan ajar menulis teks biografi berbasis nilai-nilai kewirausahaan memiliki kriteria dan layak untuk diimplementasikan dalam pembelajaran di kelas.Kata kunci: Teks Biografi, Berbasis Nilai-nilai Kewirausahaan.
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MENULIS TEKS PUISI RAKYAT BERBASIS PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA KELAS VII SMP/MTs Muftikha Lulyana Mahirotul Aisyiah; Akhmad Tabrani; Hasan Busri
NOSI Vol. 8 No. 1 (2020): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pengembangan karakter siswa sangatlah penting atau utama dalam sistem pendidikan nasional Indonesia integrasi antara puisi rakyat dengan pendidikan karakter sangatlah erat karena puisi rakyat yang berupa sastra lisan ini, sangat perlu diberikan perhatian lebih besar sebab dalam sastra lisanlah terkandung berbagai bentuk pendidikan, khususnya pembentukan karakter. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan bahan ajar menulis teks puisi rakyat berbasis penguatan pendidikan karakter siswa kelas VII SMP/MTs. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pengembangan. prosedur pengembangan ini mereduksi langkah-langkah pengembangan dari Borg and Gall meliputi empat pokok tahapan sebagai berikut, (1) Penelitian dan pengumpulan informasi awal; (2) Pengembangan produk awal; (3) uji coba; (4) membuat produk akhir. Hasil kelayakan produk bahan ajar menulis teks puisi rakyat berbasis penguatan pendidikan karakter untuk kelas VII siswa SMP/MTs ini memenuhi kriteria dan layak digunakan dalam proses pembelajaran di kelas. Kata Kunci: teks puisi rakyat, penguatan pendidikan karakter
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS CERPEN BERBASIS KARAKTER PESANTREN UNTUK SISWA KELAS VII SMP ISLAM AL MAARIF 01 SINGOSARI Emi Ramadhani Ramadhani; Mochtar Data; Akhmad Tabrani
NOSI Vol. 8 No. 1 (2020): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Manusia yang memiliki akhlak baik lebih berharga dari pada rang yang berilmu namun tidak memiliki akhlak. Akhlaklah yang membedakan manusia dengan makhluk Allah yang lain Allah menjadikan manusia makhluk yang paling berpotensi sesuai dengan fitrahnya. Allah melengkapi fitrah manusia dengan potensi-potensi iman, potensi ilmu, serta potensi pendengaran, penglihatan, dan hati atau potensi kecerdasan.  Untuk mengupayakan terbentuknya manusia yang berakhlak, maka perlu adanya pendidikan yang mengarah pada perbaikan akhlak dan penanaman akhlak dalam kegiatan pembelajaran.  Pendidikan yang mengarah pada perbaikan akhlak akan mencetak generasi bangsa yang unggul dalam hal IPTEK dan juga bermartabat dalam kehidupan bermasyarakat.  Penggunaan bahan ajar yang tepat dalam pembelajaran dapat menjadi alternatif cara untuk menanmkan nilai-nilai atau karakter dalam pembelajaran.  Untuk mewujudkan pendidikan yang mengarah pada perbaikan akhlak maka guru hasrus aktif dan kreatif dalam membuat bahan ajar, bahan ajar yang digunakan hendaknya tidak terpaku pada apa yang telah disediakan namun dapat membuat bahan ajar yang disesuaikan dengan lingkungan dan kebutuhan siswa. salah satu alternatif yaitu membuat  bahan ajar berbasisi karakter pondok pesantren  yang dapat diterapkan kepada peserta didik. Mengingat kenyataan bahwa pengembangan bahan ajar teks deskripsi yang di dalamnya menanamkan karakter pondok pesantren. Penelitian dengan fokus penerapan karakter pondok pesantren sangat dibutuhkan zaman ini, maka peneliti tertarik untuk memilih judul “Pengembangan Bahan Ajar Teks Cerpen Berbasis Karakter Pesantren Untuk Siswa Kelas VII SMP Islam Al Maarif 01 Singosari”.Pada  bahan ajar ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan model 4D, Model 4-D dipandang tepat untuk mengembangkan model pembelajaran tersebut, karena model pengembangan 4-D merupakan model pengembangan perangkat pembelajaran pengembangan 4-D terdiri dari empat tahap pengembangan, yaitu (1) define (pembatasan),. (2) design (perencanaan), 3) develop (pengembangan), dan (4) disseminate (penyebaran).Hasil validasi oleh ahli isi dan bahasa menghasilkan presentase sebesar  71%, dalam kategori ini sangat valid. Hasil validasi oleh ahli isi dan bahasa menghasilkan persentase 90%, dalam persentase yang dipaparkan ini sangat valid. Berdasarkan hasil validasi tersebut dapat disimpulkan dalam pengembangan model bahan ajar ini sangat layak digunakan sebagai model bahan ajar pembelajaran bahasa Indonesia.Validasi oleh ahli desain sebesar 85%, tergolong hasilnya sangat valid. Dapat disimpulkan berdasarkan data yang telah dipaparkan bahwasannya  bahan ajar pembelajaran bahasa Indonesia berabsisi karakter pondok pesantren. Validasi oleh praktisi (guru) memperoleh hasil sebesar 90, 83%, dari hasil yang telah disajikan tersebut maka tergolong sangat valid dalam kategori sangat valid. Data  tersebut dapat dismpulkan pengembangan bahan ajar ini cocok dan layak digunakan untuk model bahan ajar bahasa Indonesia berbasis karakter pondok pesantren. Validasi oleh kelompok kecil yang dilakukan oleh dua puluh peserta didik SMP Islam Al Maarif 01 Singosari menghasilkan persentase 99%, termasuk pada kriteria sangat valid. Data yang dipaparkan tersebut mencerminkan bahwasannya dalam pengembangan model bahan ajar bahasa Indonesia layak dipergunakan sebagai model bahan ajar bahasa Indonesia berbasisi karakter pondok pesantren. Kata kunci: Pengembangan, Bahan Ajar, Teks Deskripsi, Karakter Pondok Pesantren
KESANTUNAN BERBAHASA SISWA DI LINGKUNGAN SMA AN NUR BULULAWANG Muhammad Fajrul Fallah; Luluk Sri Agus Prasetyoningsih; Akhmad Tabrani
NOSI Vol. 8 No. 1 (2020): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini yaitu (1) mendeskripsikan maksim kesantunan tuturan siswa kepada guru dan staf tata tsaha SMA An-Nur Bululawang, (2) mendeskripsikan pelanggaran maksim kesantunan tuturan siswa kepada guru dan staf tata usaha SMA An-Nur Bululawang. Penelitian ini tergolong dalam penelitian jenis kualitatif. Sumber data dalam penelitian ini ialah siswa di SMA An Nur Bululawang. Sedangkan data penelitian ialah tuturan kesantunan berbahasa dan peyimpangan kesantunan siswa di SMA An Nur Bululawang. Teknik pengumpulan data ialah dengan teknik simak dan teknik rekam. Hasil rekaman yang diperoleh kemudian ditranskripsi dan di klasifikasi ke dalam masing-masing kesantunan dan pelanggaran kesantunan berbahasa.-Selain itu dilakukan juga wawancara mendalam dan observasi langsung kepada sumber data penelitian.Dari hasil penelitian ditemukan dua jenis maksim yang digunakan siswa saatt bertutur dengan guru dan staf tata usaha yakni maksim kedermawanan dan maksim penerimaan. Sedangkan data penelitian mengenai pelanggaran maksim kesantunan berbahasa ditemukan pelanggaran kesantunan berbahasa kategori kesantunan dalam bentuk kepura-puraan dengan gurauan, asosiasi dengan ungkapan tabu, pelesetan dengan guruan, menggoda dengan gurauan, seruan dengan gurauan, melucu dengan gurauan, mengejek dengan gurauan, dan menyapa dengan ungkapan keakrabanKata-kata kunci: kesantunan berbahasa, siswa
PENGEMBANGAN MODUL ELEKTRONIK MENGGUNAKAN SIGIL MATERI TEKS EKSPLANASI UNTUK SISWA KELAS XI DI SMK BRANTAS KARANGKATES Tutut Umi Yuswanti; Abdul Rani; Akhmad Tabrani
NOSI Vol. 8 No. 1 (2020): Jurnal Ilmiah NOSI
Publisher : NOSI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pendidikan bertujuan untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia, maka dalam pelaksanaannya berada dalam suatu proses berkesinambungan dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan. Salah satu cara untuk mewujudakan tujuan pendidikan tersebut adalah dengan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar hakikatnya merupakan proses komunikasi dua arah, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan (guru) melalui media tertentu ke penerima pesan (siswa). Agar pesan tersebut dapat tersampai dengan tepat diperlukan media yang tepat untuk mewadahi pesan tersebut. Oleh karena itu, media yang dipilih harus disesuaikan dengan kurikulum, KI, KD, Indikator, dan tujuan pembelajaran.Pemilihan media pembelajaran yang tidak tepat akan menghambat proses belajar mengajar. Sebagai sekolah yang melaksanakan dual system pendidikan, siswa SMK akan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di dunia usaha. Permasalahan yang muncul dalam proses pembelajaran selama ini adalah kesenjangan penyampaian materi bagi siswa di sekolah dan di tempat pelaksanaan PKL karena pemilihan media pembelajaran yang tidak tepat. Guru masih menggunkaan buku paket sebagai media dan sumber pembelajaran. Siswa yang masih memperoleh pembelajaran di sekolah memperoleh materi secara penuh sehingga lebih siap menghadapi ujian. Siswa yang menjalani PKL tidak mendapatkan materi karena mereka tidak memperoleh waktu tatap muka di sekolah dan mereka tidak membawa buku paket ke tempat PKL. Hal ini menjadikan mereka tidak siap ketika menghadapi ujian. Oleh karena itu peneliti mengambil judul “Pengembangan Modul Elektronik Menggunakan Sigil Materi Teks Eksplanasi untuk Siwa Kelas XI di SMK Brantas Karangkates. Aplikasi Sigil merupakan sebuah aplikasi ePUB editor yang digunakan utuk mengubah bahan e-modul berupa teks menjadi file ePUB.Penelitian ini menggunakan model penelitian pengembangan (Research and Devolepment). Penggunaan model penelitian pengembangan ini karena media pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran merupakan bentuk baru yang belum pernah digunakan dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMK Brantas Karangkates. Prosedur pengembangan dalam penelitian ini mengadopsi prosedur pengembangan model Dick dan Carey yang terdiri dari sepuluh tahapan pengembangan. Tengeh (2014:31) meyebutkan bahwa terdapat sepuluh tahapan proses yang dilakukan dalam pengembangan bahan ajar. Kesepuluh proses tersebut antara lain; (1) menganalisis kebutuhan untuk mengidentifikasi tujuan (instructiona goal); (2) menganalisis pembelajaran; (3) menganalisis pebelajar dan konteksnya; (4) menuliskan tujuan untuk unjuk kerja; (5) mengembangkan instrumen penilaian, (6) mengembangkan strategi pembelajaran, (7) mengembangkan dan memilih bahan pembelajaran, (8) merancang dan melaksanakan evaluasi formatif, (9) merevisi pembelajaran, (10) merancang dan melaksanakan evaluasi sumatif. Kesepuluh kegiatan ini dirangkai sebagai sebuah alur pelaksnaan pengembangan bahan ajar teks ekplanasi menggunakan Sigil. Setelah melaksanakan pengambilan data dan pengolahan data, dapat diambil kesimpulan bahwa Pengembangan Modul Elektronik Menggunakan Sigil Materi Teks Eksplanasi Untuk Siswa Kelas XI SMK Brantas Karangkates dinyatakan layak menjadi media pembelajaran. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis validasi ahli media, ahli isi, praktisi (guru), dan siswa.Hasil analisis validasi ahli media adalah (1) 70% untuk desain sampul, (2) Desain isi modul sebesar 75%, dan (3) Penilaian Bahasa sebesar 84%. Berdasarkan validasi ahli isi diperoleh rata-rata nilai untuk kesesuaian materi dengan SK/KD sebesar 100%. Keakuratan materi mendapatkan nilai sebesar 84%. Kesesuain pendukung materi memperoleh nilai 80%. Kemutakhiran materi mendapatkan nilai 90%. Untuk penilaian bahasa menda  patkan 90%. Selain memberikan nilai berupa angka. Validator jua memberikan saran untuk perbaikan e-modul. Saran yang diberikan adalak konsistensi penyajian e-modul. Karena tampilan e-modul sangat menentukan kemenarikannya. Nilai rata-rata untuk validasi oleh praktisi sebesar 80% untuk kesesuaian materi dengan KD. Keakuratan materi mendapat nilai 80%. Penilai tampilan sebesar 81%. Dari ketiga data tersebut dapat disimpulkan bahwa e-modul dapat digunakan sebagai bahan ajar. Validasi oleh siswa kelompok kecil menghasilkan rata-rata untuk aspek tampilan mendapat nilai 86% dan aspek Penyajian materi mendapat nilai 82%. Berdasarkan nilai validasi keseluruhan terlihat bahwa (1) siswa memberikan nilai 84%, (sangat layak). (2) Praktisi memberikan nilai 80% (sangat layak). (3) Ahli media memberikan nilai 76% (layak). (4) Ahli Isi memberikan nilai 87 (sangat layak). Sehingga rata-rata ketepatan bahan ajar e-modul teks eksplanasi untuk siswa kelas XI SMK Brantas Karangkates menggunakan Sigil adalah 82% yang berarti sangat layak digunakan. Kata kunci: pengembangan, modul elektronik, teks eksplanasi, Sigil