Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

ANALISIS DETERMINAN PRODUKTIVITAS TEBU DI KEBUN KEMITRAAN PT. MADUBARU (PG MADUKISMO) Aryatama, Arzha Penta; V R Ingesti, Pantja Siwi
Agros Journal of Agriculture Science Vol 22, No 1 (2020): edisi Januari
Publisher : Faculty of Agriculture, Janabadra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tinggi rendahnya produktivitas tebu (Saccharum Officanirum L.) dipengaruhi olehberbagai faktor, dinantaranya pupuk dan varietas tanaman tebu. Tujuan penelitian: mengetahuihubungan jumlah pupuk dan varietas terhadap produktivitas tebu. Penelitian merupakanpenelitian kuantitatif dengan metode deskriptif kuantitatif. Analisis data dilakukan denganUji-T untuk melihat hubungan antara variabel jumlah pupuk dan produktivitas dan ANOVAuntuk melihat perbedaan varietas tebu dengan produktivitas. Hasil: penambahan jumlah pupuktidak memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap produktivitas tebu. Pemberianpupuk seharusnya optimal, yaitu tepat dosis, tidak terlalu sedikit ataupun banyak. Ttidakterdapat perbedaan nyata antara produksi kelima jenis bibit. Hal ini menunjukkan bahwavarietas yang dipilih memiliki kualitas tidak jauh berbeda, namun tidak disarankanmenggunakan jenis varietas PS 851 karena total produksi yang dihasilkan paling rendah.
Socialization on the utilization of household organic waste as liquid organic fertilizer in vegetable cultivation Rina Ekawati; Anna Kusumawati; Lestari Hetalesi Saputri; Pantjasiwi Veni Rahayu Ingesti; Luci Paonganan
Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2021)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/jpm.v5i2.3222

Abstract

Waste or organic waste from households can be converted into liquid organic fertilizer (POC) because organic waste contains nutrients that can be used as fertilizer. Waste becomes a problem not only in urban areas but also in rural areas because the population is increasing, so that waste production is also more. Household waste that is generated every day can be used as fertilizer by composting, but its utilization is not optimal. The socialization activity aims to provide education and increase insight to the community into the use of household organic waste. The community is given knowledge about the importance of utilizing household organic waste, how to manage household organic waste through the composting process, utilizing household organic waste as liquid organic fertilizer in cultivating vegetable crops, the benefits and cost-efficiency of organic vegetables for family self-sufficiency and organic vegetable business opportunities. The socialization involved 35 people, and the form of activity evaluation uses a questionnaire containing general characteristics of the respondent and selected questions. The results of the evaluation show that the age characteristics of the respondents are 50 - 59 years old, and the level of formal education is from Junior High School to Senior High School. On average, respondents already know and understand how to use household waste by composting a composter bucket (100%) as liquid organic fertilizer
KONTRIBUSI USAHATANI KAKAO (Theobroma Cacao) TERHADAP PENDAPATAN RUMAH TANGGA PETANI KAKAO DI KABUPATEN KULON PROGO Pantja Siwi V R Ingesti
Agros Journal of Agriculture Science Vol 23, No 2 (2021): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v23i2.1382

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kontribusi pendapatan usahatani Kakao terhadap pendapatan rumah tangga petani kakao. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang diperoleh dari hasil observasi dan pembagian kuesioner. Responden penelitian ini adalah petani kakao sebanyak 60 responden, tersebar di kecamatan Kokap 20 responden, Kalibawang 20 responden, dan Girimulyo 20 responden. Analisis usahatani berdasarkan pada kepemilikan tanaman kakao, yaitu : 1) kurang dari 200 tanaman, 2) 200 hingga 399 tanaman, 3) 400 hingga 599 tanaman, dan 4) lebih dari 600 tanaman, menggunakan Analisa kelayakan R/C ratio dan B/C ratio serta perbandingan antara besarnya pendapatan usahatani kakao dengan pendapatan rumah tangga petani. Adapun hasil dari penelitian adalah besarnya nilai R/C ratio dan B/C ratio di keempat kriteria kepemilikan tanaman kakao adalah ˃ 1 artinya menguntungkan dan layak dilanjutkan. Kemudian pendapatan usahatani pada kriteria kepemilikan tanaman kakao kurang dari 200 tanaman menunjukkan kontibusinya kecil sedangkan pada kepemilikan tanaman lebih dari 200 tanaman ke atas menunjukkan kontribusi sedang sampai dengan besar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kelayakan usahatani kakao yang memberikan kontribusi besar pada rumah tangga petani adalah petani yang memiliki jumlah tanaman kakao di atas 200 tanaman. Rata-rata Pendapatan Kakao tertinggi pada petani dengan kepemilikan tanaman diatas 600 tanaman yaitu sebesar Rp 19.800.000,00.
Impor Gula Mentah (Raw Sugar) Versus Swasembada Gula Pantja Siwi; Budi Handojo
Majalah Ilmiah Bahari Jogja Vol 17 No 2 (2019): Juli
Publisher : Sekolah Tinggi Maritim Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (382.508 KB) | DOI: 10.33489/mibj.v17i2.214

Abstract

White Crystal Sugar (GKP) is the second most demanded food commodity in Indonesia after rice. The demand of GKP rises with the increasing population. National demand of sugar comprises of direct consumption (household) and indirect needs (food, beverage and pharmaceutical industries). In the last five years, the demand for sugar in household consumption has been relatively stable. In contrast, the demand for industrial sugar is increasing and the overall demand for sugar surpasses national sugar production. Efforts made by the government at this time including importing sugar and preparing for the achievement of self-sufficiency in household sugar consumption scheduled for 2019. Implementing both policies are challenging due to the declines in ​​sugarcane fields and productivity. Our Dutch-heritage factories must be revitalized whereas building a new sugar factory (PG) is costly as well as research. Therefore, the effort that can be done quickly is importing sugar for industrial demand in form of raw sugar (Raw Sugar).
Pelaksanaan Keselamatan Kerja Pada Perusahaan Bongkar Muat (PBM) Budi Handojo; Pantja Siwi Veny R Ingesti; Sahudiyono Sahudiyono; Angga Dwi Setiyawan
Majalah Ilmiah Bahari Jogja Vol 20 No 1 (2022): Februari
Publisher : Sekolah Tinggi Maritim Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33489/mibj.v20i1.284

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah sebagai upaya menjelaskan standar keselamatan kerja dan prosedur yang berlaku dalam bongkar muat barang di perusahaan bongkar muat serta sebagai upaya perusahaan bongkar muat dalam menanggulangi resiko-resiko pelaksanaan pekerjaan dan kecelakaan kerja. Metode penelitian menggunakan pendekatan diskriptif kualitatif. Pelaksanaan penelitian di PT. Berkah Tata Baruna Di Pelabuhan Merak Banten. Hasil penelitian yang dapat disampaikan bahwa untuk memberikan perlindungan dan keamanan maka perusahaan bongkar muat telah memberikan standar keselamatan kerja bongkar muat serta diberikan prosedur (SOP) pada setiap operasional bongkar muat barang. Demikian juga PBM telah memberikan pentingnya pencegahan dan penanggulangan, risiko-risiko keselamatan kerja melalui penerangan, pelatihan SDM, penggunaan alat keselamatan, serta usaha - usaha unit tanggap darurat atas terjadinya kecelakaan kerja. Kesemuanya telah sesuai menurut Peraturan perundang-undangan yang berlaku, seperti UU Nomor 1 Tahun 1970, UU Nomor 13 Tahun 2003, UU Nomor 152 Tahun 2016.
Optimalisasi Lahan Pekarangan dengan Budidaya Tanaman Sayuran sebagai Salah Satu Alternatif dalam Mencapai Strategi Kemandirian Pangan Rina Ekawati; Lestari Hetalesi Saputri; Anna Kusumawati; Luci Paonganan; Pantja Siwi V R Ingesti
PRIMA: Journal of Community Empowering and Services Vol 5, No 1 (2021): June
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/prima.v5i1.42397

Abstract

Lahan pekarangan dapat menjadi salah satu alternatif sebagai lahan budidaya untuk memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga, terutama tanaman sayuran. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada ibu-ibu anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Danen, Kelurahan Sumberadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentang: (1) Pemilihan jenis media tanam yang tepat; (2) Kandungan nutrisi dalam sayuran; (3) Tahapan budidaya sayuran dalam polybag; (4) Manajemen kelompok tani; dan (5) Penghematan anggaran belanja rumah tangga dengan adanya budidaya sayuran di pekarangan rumah sendiri. Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan pada tanggal 19 Januari 2020 dalam bentuk sosialisasi disertai dengan diskusi/tanya jawab, praktik budidaya dan evaluasi yang dilaksanakan dengan melibatkan 16 peserta. Evaluasi dilakukan tiga minggu setelah kegiatan dengan hasil yang menunjukkan bahwa peserta kegiatan sosialisasi dan penyuluhan telah mengetahui dengan baik kegiatan budidaya tanaman sayuran daun dan buah serta pemeliharaannya. Tanaman selada, paprika, cabai rawit, cabai merah, dan terung yang dibudidayakan telah tumbuh dengan baik hingga berumur 3 minggu setelah tanam (MST) ketika dilakukan evaluasi. Jika pemenuhan kebutuhan sayur rumah tangga dari pekarangan rumah 25%, maka potensi penghematan belanja rumah tangga sekitar Rp 3.000,00 per hari.
PENGARUH PELATIHAN ISM CODE DAN MOTIVASI BELAJAR TARUNA TERHADAP KOMPETENSI TARUNA STIMARYO Budi Handojo; Ningrum Astriawati; Waris Wibowo; Sri Sartini; Pantja Siwi V R Ingesti
JURNAL SAINS DAN TEKNOLOGI MARITIM Vol 23, No 1 (2022): September
Publisher : UNIMAR AMNI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2041.535 KB) | DOI: 10.33556/jstm.v23i1.322

Abstract

Pelatihan berarti suatu perubahan yang sistematis dari knowledge, skill, attitude dan behaviour yang terus mengalami peningkatan yang dimiliki oleh setiap taruna, sedangkan motivasi belajar adalah dorongan yang timbul baik dari dalam maupun dari luar diri taruna yang mampu menimbulkan semangat dan kegairahan belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan International Safety Management (ISM) Code dan motivasi belajar taruna terhadap kompetensi taruna Sekolah Tinggi Maritim Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan pendekatan kuantitatif. Populasi penelitian ada Taruna 4 Prodi di Sekolah Tinggi Maritim Yogyakarta yang mengambil pelatihan International Safety Management Code. Dengan jumlah sampel 140 orang taruna. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan uji regresi serempak (F-test) dan uji regresi parsial (t-test). Proses perhitungan dibantu program aplikasi software IBM SPSS statistics 23. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan ISM Code dan motivasi belajar taruna berpengaruh secara positif dan signifikan  terhadap  kompetensi taruna. Pelatihan ISM Code dan motivasi belajar taruna mampu menjelaskan  kompetensi  taruna sebesar 74,1%. Sementara untuk 25.9% kompetensi taruna dipengaruhi oleh variabel selain pelatihan dan motivasi.
ANALISIS LAMA WAKTU PANGKAL BATANG TEBU (Saccharum officinarum L.) TERTINGGAL DI LAHAN TERHADAP NILAI RENDEMEN Lusiana Antika; Pantja Siwi V R Ingesti
JURNAL VIGOR Vol 5, No 1 (2020): VIGOR : JURNAL ILMU PERTANIAN TROPIKA DAN SUBTROPIKA
Publisher : Universitas Tidar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (147.533 KB) | DOI: 10.31002/vigor.v5i1.2414

Abstract

Sugar cane (Saccharum officinarum L) is the main commodity as raw material for sugar production. Therefore, agricultural land in Java must be able to meet the needs of sugar cane for PG. The common problem when harvesting sugar cane is the lack of cutting labor thus sugarcane felling is not carried out according to the provisions known as the land tight. As a result, the base of sugarcane stalks left long in the field. The base of the sugarcane stem is the rootstock where the yield value is high. This study on the analysis of duration of sugarcane stumps left in the land due to landless cutting is a case study conducted in the Ngadirejo PG area, Kediri Regency. In this study, the variable used is the time spent by the stump of sugarcane left in the field after cutting. Based on the observations at the location of sugarcane harvest, it can be seen that the length of sugarcane stumps remaining in the land was between 6 cm-15 cm, with an average weight of 0.07 kg - 0.3 kg. In the laboratory test, the yield value for the variable after felling was 9.85 immediately, 8.98 at 2 days after harvest, and 4.83 after 14 days. Thus it can be concluded that the longer the base of sugarcane sticks left on the ground the lower the yield value is.
ANALISIS DETERMINAN PRODUKTIVITAS TEBU DI KEBUN KEMITRAAN PT. MADUBARU (PG MADUKISMO) Arzha Penta Aryatama; Pantja Siwi V R Ingesti
Agros Journal of Agriculture Science Vol 22, No 1 (2020): edisi Januari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v22i1.1107

Abstract

Tinggi rendahnya produktivitas tebu (Saccharum Officanirum L.)  dipengaruhi oleh berbagai faktor, dinantaranya pupuk dan varietas tanaman tebu. Tujuan penelitian: mengetahui hubungan jumlah pupuk dan varietas terhadap produktivitas tebu. Penelitian merupakan penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif  kuantitatif. Analisis data dilakukan dengan Uji-T untuk melihat hubungan antara variabel jumlah pupuk dan produktivitas dan ANOVA untuk melihat perbedaan varietas tebu dengan produktivitas. Hasil: penambahan jumlah pupuk tidak memberikan pengaruh positif yang signifikan terhadap produktivitas tebu. Pemberian pupuk seharusnya optimal, yaitu tepat dosis, tidak terlalu sedikit ataupun banyak. Ttidak terdapat perbedaan nyata antara produksi kelima jenis bibit. Hal ini menunjukkan bahwa varietas yang dipilih memiliki kualitas tidak jauh berbeda, namun tidak disarankan menggunakan jenis varietas PS 851 karena total produksi yang dihasilkan paling rendah
Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani Kakao dalam Upaya Meningkatkan Pendapatan Usaha Tani Kakao (Studi Kasus di Desa Banjaroyo Kapanewon Kalibawang Kabupaten Kulon Progo) Ingesti, Pantja Siwi V R
AGRIFITIA : Journal of Agribusiness Plantation Vol. 4 No. 1 (2024): MARET
Publisher : Program Studi Agribisnis INSTIPER Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55180/aft.v4i1.1215

Abstract

Cocoa farmer groups are indirectly expected to be able to create synergistic relationships between fellow members within farmer group institutions and also with members between farmer group institutions. So that it can support the development of human resources and increase the income of cocoa farmers as well as develop the regional economy. However, the institutional existence of cocoa farmer groups has not played an optimal role in reality. This research uses descriptive quantitative methods. The data sources used are primary data and secondary data. Using data collection methods, namely observation, interviews and documentation. The population in this study were all members of farmer groups in Banjaroyo Village, Pakanewon Kalibawang, Kulon Progo Regency and the sample used in this study was 60 people. The research results show that the average productivity is 477.2 kg/year, the average price of Cocoa is IDR 14,433/year, the average revenue is IDR 5,732,323/year., the average cocoa income is IDR 4,810,009/year, and there is no real relationship between the role of strengthening farmer group institutions and increasing cocoa farming income