Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Edukasi dan Pendampingan Pemilahan Timbulan Sampah Peserta Bumi Perkemahan Desa Wisata Tinalah Sipayung, Renan J. Indra; Morib, Margeritha Agustina; Widiastuti, Widiastuti; Ariyani, Ninik; Wikana, Iwan; Heriadi, Heriadi; Harianja, Jhonson Andar; Bangguna, David S. V. L.; Sanam, Melvi; Sanam, Adel Faniati; Mahardika, Daniswara Indra; Putra, Only Jeje A.
Jurnal ABDINUS : Jurnal Pengabdian Nusantara Vol 8 No 2 (2024): Volume 8 Nomor 2 Tahun 2024
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/ja.v8i2.21098

Abstract

Tinalah Tourism Village is a natural tourism destination located in Purwoharjo Village, Samigaluh District, Kulon Progo Regency, Yogyakarta. Tinalah Tourism Village is growing with increasing tourist visits, camping activities. The increase in tourists has caused an increase in waste generation. Based on observations that waste in the Camping Ground environment has so far been carried out by piling up and burning, not implementing a recycling and reuse system. This Community Service Activity aims to raise awareness among camp participants in the importance of waste management by implementing the principle of a circular economy. The Community Service Activity for waste measurement education was enthusiastically welcomed by the managers of the Tinalah Tourism Village Camping Ground, scout leaders and camp participants. The waste produced is inorganic waste (paper, plastic), and organic waste (food scraps).
MIX DESIGN DAN KARAKTERISTIK TEKNIS SCC MENGGUNAKAN HIGH VOLUME FLY ASH SEBAGAI PENGGANTI SEMEN Morib, Margeritha Agustina; Ariyani, Ninik; Telaumbanua, Anugrah Jaya; Zebua, Yosua Emmanuel
Jurnal Rekayasa Sipil Vol 20, No 3 (2024)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrs.20.3.%p.2024

Abstract

Self Compacted Concrete (SCC) mudah mengalir, mengisi ruang cetakan dan melewati tulangan tanpa pemadatan tanpa segregasi. Untuk mengalirkan agregat kasar diperlukan campuran mortar yang sangat homogen dan mudah mengalir. Penggunaan fly ash dipilih karena butirannya lebih halus dari semen untuk meningkatkan rentang gradasi butiran sehingga beton semakin padat.  Mix design SCC pada penelitian ini dilakukan secara bertahap yaitu merancang campuran pasta, merancang mortar dan merancang SCC. Water powder ratio (w/p=0,35), menggunakan pasir Kali Kuning Yogyakarta bergradasi agak kasar. Mix design dihitung untuk 1 m3 SCC.. Komposisi fly ash adalah 0%, 30%, 35%, 40%, 45%, 50%. Komposisi SP direncanakan menggunakan PC-FA40 sebagai rata-rata substitusi partial semen dengan fly ash dengan variasi 1,2%, 1,4%, 1.6%, 1,8%, 2%. Pengujian flow mortar menggunakan electric flow table dan kuat tekan umur 3 dan 28 hari diperoleh dari uji kubus mortar berukuran 5cm x 5 cm x 5cm. Karakteristik reologi SCC diukur menggunakan slump flow, V-funnel, L-box dan segregation resistance set sesuai EFNARC 2005. Karakteristik beton keras meliputi kuat tekan, kuat tarik belah dan modulus elastisitas diperoleh berdasarkan hasil uji tekan benda uji silinder pada umur 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar optimum superplasticizer pada mortar adalah 1,8%, menghasilkan flow mortar sebesar 252,73 mm dan kuat tekan umur 28 hari sebesar 47,09 MPa. Kadar optimum fly ash pada mortar adalah 50% dari semen, menghasilkan flow mortar sebesar 300,35 mm dan kuat tekan umur 28 hari sebesar 49,77 MPa. Pada mortar umur 3 hari pengaruh semen terhadap kuat tekan mortar lebih dominan sedangkan pada umur 28 hari pengaruh fly ash yang lebih dominan. Reaksi fly ash lebih lambat dari pada semen. Tidak semua mix design yang dirancang memenuhi kriteria SCC terutama kemampuan beton melewati tulangan. Mix design PC-FA30 menghasilkan kuat tekan tertinggi sebesar 34,88 Mpa. Kuat tarik belah tertinggi sebesar 8,69 Mpa pada PC-FA50. Modulus elastisitas tertinggi pada PC-FA0 sebesar 17893,94 Mpa. Penambahan fly ash sebagai pengganti sebagian semen meningkatkan kuat tekan, tetapi modulus elastis terus mengalami penurunan.
Mix Design Dan Karakteristik Teknis SCC Menggunakan High Volume Fly Ash Sebagai Pengganti Semen Morib, Margeritha Agustina; Ariyani, Ninik; Telaumbanua, Anugrah Jaya; Zebua, Yosua Emmanuel
Jurnal Rekayasa Sipil Vol. 20 No. 3 (2024)
Publisher : Civil Engineering Departement, Andalas University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jrs.20.3.167-181.2024

Abstract

Self Compacted Concrete (SCC) mudah mengalir, mengisi ruang cetakan dan melewati tulangan tanpa pemadatan tanpa segregasi. Untuk mengalirkan agregat kasar diperlukan campuran mortar yang sangat homogen dan mudah mengalir. Penggunaan fly ash dipilih karena butirannya lebih halus dari semen untuk meningkatkan rentang gradasi butiran sehingga beton semakin padat.  Mix design SCC pada penelitian ini dilakukan secara bertahap yaitu merancang campuran pasta, merancang mortar dan merancang SCC. Water powder ratio (w/p=0,35), menggunakan pasir Kali Kuning Yogyakarta bergradasi agak kasar. Mix design dihitung untuk 1 m3 SCC.. Komposisi fly ash adalah 0%, 30%, 35%, 40%, 45%, 50%. Komposisi SP direncanakan menggunakan PC-FA40 sebagai rata-rata substitusi partial semen dengan fly ash dengan variasi 1,2%, 1,4%, 1.6%, 1,8%, 2%. Pengujian flow mortar menggunakan electric flow table dan kuat tekan umur 3 dan 28 hari diperoleh dari uji kubus mortar berukuran 5cm x 5 cm x 5cm. Karakteristik reologi SCC diukur menggunakan slump flow, V-funnel, L-box dan segregation resistance set sesuai EFNARC 2005. Karakteristik beton keras meliputi kuat tekan, kuat tarik belah dan modulus elastisitas diperoleh berdasarkan hasil uji tekan benda uji silinder pada umur 28 hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar optimum superplasticizer pada mortar adalah 1,8%, menghasilkan flow mortar sebesar 252,73 mm dan kuat tekan umur 28 hari sebesar 47,09 MPa. Kadar optimum fly ash pada mortar adalah 50% dari semen, menghasilkan flow mortar sebesar 300,35 mm dan kuat tekan umur 28 hari sebesar 49,77 MPa. Pada mortar umur 3 hari pengaruh semen terhadap kuat tekan mortar lebih dominan sedangkan pada umur 28 hari pengaruh fly ash yang lebih dominan. Reaksi fly ash lebih lambat dari pada semen. Tidak semua mix design yang dirancang memenuhi kriteria SCC terutama kemampuan beton melewati tulangan. Mix design PC-FA30 menghasilkan kuat tekan tertinggi sebesar 34,88 Mpa. Kuat tarik belah tertinggi sebesar 8,69 Mpa pada PC-FA50. Modulus elastisitas tertinggi pada PC-FA0 sebesar 17893,94 Mpa. Penambahan fly ash sebagai pengganti sebagian semen meningkatkan kuat tekan, tetapi modulus elastis terus mengalami penurunan.
Penambahan Limbah Gybsum dan Abu Gergaji Kayu Sebagai Bahan Stabilisasi Tanah Lempung Ninik Ariyani; Abdi Dermawan Zendrato
JURNAL TEKNIK SIPIL UKRIM Vol 1 No 1 (2024): Jurnal Teknik Sipil UKRIM (JTS UKRIM)
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jtsukrim.v1i1.522

Abstract

Tanah lempung pada umumnya merupakan material tanah dasar yang buruk. Hal ini dikarenakan oleh sifat fisik tanah lempung yang mempunyai plastisitas tinggi, sehingga sering membuat suatu kontruksi diatas lapisan tanah tersebut mengalami beberapa masalah, salah satunya daya dukung yang rendah. Stabilisasi tanah merupakan salah satu alternatif  dalam perbaikan sifat fisik tanah secara teknis dengan menggunakan bahan campuran tertentu. Tanah lempung dari Desa Putat, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunung Kidul merupakan tanah lempung dengan sifat plastisitas tinggi. Pada penelitian ini dilakukan stabilisasi tanah dengan menggunakan bahan campuran  limbah gypsum dengan variasi campuran 5%, 7,5%, 10%, 12,5%, 15% dan abu gergaji kayu 10% dengan pemeraman 1 hari dan 7 hari. Pemadatan tanah dilakukan dengan pemadatan tanah standar proctor. Uji kuat tekan bebas dilakukan pada tanah dengan berat volume kering maksimum (dmaks), dan kadar air optimum (Wopt) untuk masing-masing variasi campuran. Dari hasil pengujian tanah tanpa campuran indeks plastis tanahnya sebesar 36,89%. Semakin banyak penambahan limbah gypsum indeks plastis tanah semakin menurun. Indeks plastis terendah diperoleh dari tanah campuran limbah gypsum dengan variasi 15%. Semakin besar persentase penambahan limbah gypsum dan abu gergaji kayu maka persentase lolos saringan nomor 200 mengalami penurunan. Berat volume kering (d) tertiggi, diperoleh pada variasi campuran 15%. Lamanya pemeraman tidak terlalu berpengaruh terhadap nilai hasil uji. Nilai qu tertinggi diperoleh pada variasi 15% yaitu sebesar 0.387 kg/m2. Semakin banyak % penambahan limbah gypsum dan abu gergaji kayu nilai kuat tekan qu semakin mengalami peningkatan.
Pengaruh Penambahan Kapur Dolomite Terhadap Kuat Tekan Bebas Tanah Berbutir Halus Melvi Sanam; Murni Lagarante; Ninik Ariyani
JURNAL TEKNIK SIPIL UKRIM Vol 1 No 2 (2024): Jurnal Teknik Sipil UKRIM (JTS UKRIM)
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jtsukrim.v1i2.636

Abstract

Tanah merupakan suatu bahan geologi yang terletak pada kerak bumi yang dimanfaatkan sebagai media kerja atau untuk mendirikan bangunan di atasnya. Pembangunan jalan raya dan pembangunan gedung-gedung bergantung pada kualitas daya dukung tanah. Tanah yang baik untuk pekerjaan teknik sipil harus mempunyai indeks plastisitas <17%. Stabilisasi dalam pekerjaan konstruksi bertujuan untuk meningkatkan sifat mekanik, fisik, dan daya dukung tanah. Untuk mencapai tujuan ini, metode yang tepat harus digunakan untuk meningkatkan kualitas tanah. Pengujian dilakukan pada tanah tanpa campuran dan tanah dengan campuran kapur dengan variasi 6%, 8%, dan 10% terhadap berat kering tanah dan diperam selama 2 hari dan 7 hari. Pengujian yang dilakukan meliputi uji kadar air, berat jenis, batas-batas konsistensi, distribusi ukuran butiran tanah, pemadatan tanah, dan uji kuat tekan bebas. Uji kuat tekan bebas dilakukan pada tanah yang dipilih dari uji kompaksi yang menghasilkan massa jenis kering maksimum tertinggi. Dari hasil pengujian tanah tanpa campuran nilai indeks plastisitas tanah sebesar 27,57%. Semakin banyak penambahan kapur maka indeks plastisitas tanah akan semakin menurun setelah dicampur dengan kapur dolomite diperoleh nilai Indeks Plastisitas terendah pada campuran kapur 10% dengan pemeraman 2 hari diperoleh 5,26% dan pemeraman 7 hari diperoleh 3,25%. Hasil pengujian unconfined compression test pada pemeraman 7 hari diperoleh nilai qu rata-rata pada tanah tanpa campuran sebesar 0,159 kg/cm2, dan setelah ditambahkan kapur nilai kuat tekan bebas tanah maksimal diperoleh sebesar 0,400 kg/cm2 pada variasi 8% kapur. Terjadi peningkatan nilai qu sebesar 151% dari tanah asli.
Pengaruh Abu Ampas Tebu Sebagai Substitusi Parsial Semen Terhadap Karakteristik Beton SCC Morib, Margeritha Agustina; Ariyani, Ninik; Gea, Andi Perlindungan; Halawa, Romanius
JURNAL TEKNIK SIPIL UKRIM Vol 2 No 1 (2025): Jurnal Teknik Sipil UKRIM (JTS UKRIM)
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61179/jtsukrim.v2i1.721

Abstract

Abu Ampas Tebu (AAT) merupakan material limbah industri pabrik gula yang memiliki kandungan silika tinggi dan reaktif sehingga dapat dikategorikan sebagai pozzolan. Material ini jika digunakan sebagai pengganti sebagian semen dapat bereaksi dengan Ca(OH)2 yang merupakan hasil sampingan dari reaksi hidrasi semen dan memberikan kekuatan akhir pada beton. Penggunaan AAT pada Self Compacted Concrete (SCC) diteliti untuk mengetahui pengaruhnya terhadap tingkat workabilitas pekerjaan beton. Rancangan campuran adukan beton diawali dengan penggunaan particle packing pada agregat untuk mendapatkan agregat dengan kepadatan optimum. Rancangan campuran dikerjakan dalam volume menggunakan koefisien absolut pasta 1,5 kemudian dikonversi menjadi berat. Komposisi AAT divariasi mulai dari 0%, 5%, 7,5%, 10%, 12,5% dan 15%. Reologi beton segar dihasilkan dari pengujian slump flow, l-box, v-funnel dan sieve segregation. Hanya beton control yang memenuhi syarat sebagai SCC sedangkan AAT justru meningkatkan kekentalan dan menghambat aliran dan laju pergerakan beton. Komposisi AAT berkontribusi dalam meningkatkan kuat tekan dengan kuat tekan optimum diperoleh pada AAT 5% yaitu sebesar 29,04 MPa. Kuat tarik dan tegangan retak beton berkisar antara 10,5% - 13,6% dari kuat tekan yang dihasilkan. Sedangkan modulus elastis terus mengalami penuruhan seiring meningkatnya AAT.
Pelatihan Pengolahan Sampah Pelatihan Pengolahan Sampah Buah di Desa Wisata Tinalah Kulon Progo Sipayung, R. J. Indra; Morib, Margeritha A.; Widiastuti, Widiastuti; Ariyani, Ninik; Wikana, Iwan; Heriadi, Heriadi; Harianja, Jhonson A.; Bangguna, David S.V.L.; Sanam, Adel F.; Mahardika, Daniswara I.; Sanam, Melvi
Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma Vol 6 No 2 (2025): Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma
Publisher : LPPM Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jakw.v6i2.757

Abstract

Sampah yang dihasilkan dari Bumi Perkemahan Desa Wisata Tinalah selama ini hanya dibakar atau ditimbun dan belum dilakukan daur ulang untuk pemanfaatan yang lain. Sampah buah tersebut selama ini hanya dibuang dan dibiarkan terurai dengan sendirinya. Kegiatan PkM (pengabdian kepada masyarakat) ini bertujuan memberikan pendampingan kepada masyarakat desa wisata dalam memanfaatkan olahan sampah buah. Proses olahan produk sampah buah diawali dengan mencuci buah, kemudian fermentasi. Setelah proses fermentasi selesai dilakukan penyaringan ampas sampah buah untuk memisahkan air hasil fermentasi. Ampas perasan sampah buah dapat digunakan sebagai kompos, sedangkan air fermentasi yang merupakan produk utama dari olahan sampah buah dijadikan jus ternak, pupuk organik cair, dan pengurai limbah. Kegiatan PkM ini banyak mendapat respon positif dari pengelola Desa Wisata Tinalah dan masyarakat penyangga desa wisata. Hal tersebut ditunjukkan dengan antusiasme peserta dalam interaksi ketika presentasi sedang berlangsung dan keaktifan peserta dalam praktik pembuatan olahan sampah buah. Keterlibatan langsung peserta membuat peserta mengingat lebih dalam proses yang dilakukan dalam membuat produk. Dalam jangka panjang, pengolahan sampah buah juga dapat dilaksanakan pada desa wisata yang lain.
Perancangan Campuran Self Compacted Concrete Berdasarkan Kuat Tekan dan Aliran Mortar Maksimum Menggunakan Agregat Kering Udara Morib, Margeritha Agustina; Zai, Hironimus Firnius; Ariyani, Ninik
Jurnal Teknik Sipil Vol 20 No 1 (2024): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v20i1.6401

Abstract

The use of Self Compacted Concrete (SCC) in construction industry continues to grow. Different levels of work complexity require varying flow rates and SCC compaction capabilities. Mix design for SCC cannot be defined precisely because there are many parameters involved. This study used a stepwise design method by determining maximum fly ash composition for type I cement substitution which produced highest mortar compressive strength. Superplasticizer added to produce flow mortar more than 250 mm. Air-dried Progo Sand (Gradation IV) and air-dried Clereng Gravel size 4.8 mm – 9.6 mm was used. SCC was obtained by adding gravel into mortar using coefficient of 1.4; 1.6 and 1.8 from 1 m3  volume of agregat cavity. Fresh concrete rheological tests include slump flow, v-funnel, L-box and segregation resistance to determine SCC class. The compression test of 3 cubes mortar for each variation was carried out at 3 days while 3 cylinder SCC compression test for each variation was carried out at 3 and 28 days. Cement substitution with 10% fly ash and 1.8% superplasticizer gave flow mortar of 320.65 mm and compressive strength of 22.07 Mpa was chosen as the SCC mortar. SCC using coefficient of 1.8 produces compressive strength of 30.48 MPa.