p-Index From 2020 - 2025
0.882
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Fakumi Medical Journal
Achmad Harun Muchsin
Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Status Gizi terhadap Prevalensi Nyeri Punggung Bawah Pada Perawat di Pusat Kesehatan Masyarakat Masamba Multazam Pratama Mahfud; Achmad Harun Muchsin; Nur Fadhillah Khalid; Andi Dhedie Prasatia Sam; Rachmat Faisal Syamsu; Erni Pancawati
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 5 (2022): Mei
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i5.7

Abstract

Nyeri punggung bawah (NPB) merupakan masalah kesehatan dunia yang sangat umum, yang menyebabkan keterbatasan aktivitas. Seseorang dengan kelebihan berat badan menyebabkan beban dan tekanan ekstra pada abdomen sehingga meningkatkan risiko terjadinya nyeri punggung bawah. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh status gizi terhadap prevalensi NBP pada perawat di Pusat Kesehatan Masyarakat Masamba. Metode penelitian ini adalah penelitian observasional dengan rancangan cross sectional yang dilaksanakan selama 1 bulan. Subjek penelitian sebanyak 27 orang perawat di Pusat Kesehatan Masyarakat Masamba. Responden yang menderita keluhan nyeri punggung bawah terbanyak memiliki status gizi overweight sebanyak 7 orang (43,75%), lalu diikuti oleh responden dengan status gizi obesitas 1 sebanyak 5 orang (31,25%) dan selanjutnya oleh responden dengan status gizi normal sebanyak 4 orang (24%). Pada responden yang tidak menderita nyeri punggung bawah terbanyak ialah responden dengan status gizi normal sebanyak 5 orang (45,45%). Diperoleh nilai p value sebesar 0,365 yang berarti tidak terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan nyeri punggung bawah
Hubungan Status Gizi terhadap Usia Menarche Widya Dian Pratiwi Syam; Sri Wahyuni Gaytri; Achmad Harun Muchsin; Aryanti Bamahry; Nirwana Laddo
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 9 (2022): September
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i9.119

Abstract

Latar Belakang: Menarche adalah kejadian menstruasi seorang anak perempuan untuk pertama kali. Usia menarche menunjukkan trend penurunan dari tahun ke tahun baik di Negara Eropa Utara, Amerika Serikat, Asia yaitu termasuk di Negara Indonesia dan hal ini dipengaruhi oleh beberapa Faktor salah satunya adalah Status Gizi. Tujuan: Tujuan Penelitian ini yaitu untuk Mengetahui Hubungan Status Gizi dengan Usia Menarche. Metode: Literatur Review dengan Desain Narrative Review. Hasil: Distribusi status gizi pada remaja yang memiliki status gizi lebih untuk terjadinya Menarche lebih cepat, kemudian remaja yang memiliki status gizi Normal cenderung terjadinya Menarche tepat waktu dan remaja yang memiliki status gizi kurang atau kurus terjadi Menarche terlambat dari waktu yang seharusnya. Usia Menarche pada remaja yang dialami yaitu di usia 11 hingga 14 tahun yang dikategorikan Normal karena memiliki status gizi yang baik. Terdapat Hubungan yang bermakna antara Status Gizi dan Usia Menarche. Kesimpulan: Berdasarkan hasil dari Literatur Review dapat disimpulkan bahwa Status Gizi dapat mempengaruhi Usia Menarche
Hubungan Kadar C-Reactive Protein dengan Derajat Penyakit Pasien COVID-19 di Rumah Sakit Umum Daerah Inche Abdul Moeis Samarinda Tahun 2021 Andi Muhammad Aqil Anwar; Sultan Buraena; Rachmat Faisal Syamsu; Indah Lestari Daeng Kanang; Achmad Harun Muchsin
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 9 (2022): September
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i9.120

Abstract

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh virus severe acute respiratory syndrome-coronavirus-2 (SARS-CoV-2) yang dinyatakan sebagai pandemi World Health Organization (WHO) pada 11 Maret 2020. Derajat penyakit dari kasus COVID-19 sulit diprediksi sehingga diperlukan parameter yang dapat menjadi prediktor derajat penyakit COVID-19. Pemeriksaan C-Reactive Protein diyakini (CRP) dapat digunakan sebagai prediktor derajat penyakit COVID-19. Tujuan: Mengetahui hubungan antara kadar CRP dengan derajat penyakit pasien COVID-19. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian analitik deskriptif dengan pendekatan cross-sectional menggunakan data rekam medik Rumah Sakit Umum Daerah Inche Abdul Moeis Kota Samarinda menggunakan metode total sampling. Analisis deskriptif dilakukan untuk menggambarkan karakteristik sampel dan mengukur rerata kadar CRP. Uji chi-square dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kadar CRP dan derajat penyakit COVID-19. Hasil dinyatakan signifikan apabila nilai p value <0,005. Hasil: Sebagian besar pasien berada dalam rentang usia 41-60 tahun (50,9%), jenis kelamin laki-laki (55,6%), dan memiliki riwayat penyakit penyerta diabetes mellitus (25,9%). Sebagian besar kasus COVID-19 tergolong sedang (69,4%). Nilai rerata kadar CRP adalah 63,4. Kadar CRP mempengaruhi derajat penyakit pasien COVID-19 dengan nilai p value = 0,000 (p<0,005). Semakin besar kadar CRP yang ditemukan menandakan semakin berat derajat penyakit pasien COVID-19. Kadar CRP tidak dipengaruhi oleh riwayat penyakit penyerta pasien COVID-19 dengan p value = 0,057 (p>0,005). Kesimpulan: Terdapat hubungan antara kadar CRP dan derajat penyakit COVID-19.
Efektivitas Pembelajaran dalam Jaringan (Daring) pada Mahasiswa Siti Anisah Azzahra Rasmin; Sri Wahyuni Gayatri; Achmad Harun Muchsin; Shulhana Mokhtar; Shofiyah Latief
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 11 (2022): November
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i11.136

Abstract

Revolusi industri 4.0 memudahkan kita untuk terkoneksi secara online atau daring (dalam jaringan). Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi ini dimanfaatkan dalam berbagai bidang terutama dibidang pendidikan. Pada awalnya pemanfaatan pembelajaran daring dalam dunia pendidikan hanya dilakukan pada beberapa institusi pendidikan. Pada pandemi covid-19, pembelajaran daring mulai diterapkan secara menyeluruh di seluruh Indonesia sebagai upaya memutus penyebaran covid-19. Untuk mengetahui efektivitas pembelajaran dalam jaringan (daring) ada mahasiswa. Literatur Review dengan desain Narrative Review. Dari 20 jurnal dan artikel yang teliti didapatkan 13 jurnal yang memuat tentang faktor yang berperan dalam pembelajaran daring, 9 jurnal memuat tentang media/platform pembelajaran daring, dan 7 jurnal memuat tentang efektivitas pembelajaran daring. Faktor-faktor yang didapatkan dikelompokkan menjadi tiga faktor utama yaitu faktor peserta didik, faktor instruktur/pengajar, dan faktor institusi/universitas. Media/platform yang digunakan dalam pembelajaran daring yaitu zoom meeting, google classroom, whatsapp, google meet, LMS, youtube, edmodo, moodle, google form dan lainnya. Ketiga faktor yang diteliti memiliki peran yang penting dalam mencapai pembelajaran daring yang efektif. Faktor peserta didik menjadi yang paling banyak memberikan pengaruh pada efektivitas pembelajaran daring. Media/platform yang paling banyak digunakan yaitu zoom meeting
Hubungan Tekanan Darah dengan IMT (Indeks Massa Tubuh) pada Mahasiswa Angkatan 2020 Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Sarah Busyra S. Azzubaidi; Mochammad Erwin Rachman; Achmad Harun Muchsin; Nesyana Nurmadilla; Nurhikmawati
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i1.179

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit tidak menular yang menjadi salah satu penyebab utama kematian prematur di dunia. Organisasi kesehatan dunia (World Health Organization/WHO) mengestimasikan saat ini prevalensi hipertensi secara global sebesar 22% dari total penduduk dunia. Indeks massa tubuh (IMT) merupakan alat ukur yang sederhana dalam pemantauan status gizi orang dewasa terkait dengan kelebihan dan kekurangan berat badan. Kelebihan indeks massa tubuh sangat berpotensi mengalami obesitas. Obesitas sangat berkaitan dengan kegemaran mengonsumsi makanan tinggi lemak yang meningkatkan risiko terjadinya peningkatan tekanan darah. Untuk mengetahui hubungan antara tekanan darah dengan IMT (Index Massa Tubuh) pada mahasiswa angakatan 2020 fakultas kedokteran universitas muslim Indonesia. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian cross sectional dengan model pendekatan point time approach dengan teknik pengambilan sampel probability sampel. Analisis data menggunakan uji statistic Chi-Square. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 72 orang mahasiswa angkatan 2020 Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia. Indeks massa tubuh dan tekanan darah dari 72 sampel keduanya diketahui bahwa kategori normal memiliki proporsi tertinggi. Hasil pengukuran IMT dengan jumlah 33 orang dengan presentase 45,8% sedangkan pada pengukuran tekanan darah dengan jumlah 52 orang dengan presentase 72,2%. Nilai hubungan tekanan darah dengan indeks massa tubuh didapatkan nilai p=0,003 yang berarti terdapat hubungan antara tekanan darah dengan indeks massa tubuh. Terdapat hubungan antara tekanan darah dengan indeks massa tubuh pada mahasiswa angkatan 2020 Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia.