Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PEMBERDAYAAN KADER POSBINDU DALAM PENCEGAHAN PENYAKIT TIDAK MENULAR DI DESA CIAMIS KABUPATEN LAMPUNG UTARA Apryani, Heni; Taufiq, Ihsan; Sono, Sono; Metri, Deni; Primadilla, Hasti; Kadarusman, Haris; Hasan, Amrul; Sutopo, Agus
GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2024): GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Jakarta I

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36082/gemakes.v4i1.1528

Abstract

Penyakit Tidak Menular menjadi masalah kesehatan yang berpengaruh tidak saja pada aspek pembiayaan kesehatan, namun juga mengganggu produktivitas.  Prevalensi penyakit Hipertensi dan Diabetes Mellitus terus meningkat di dunia, termasuk di Indonesia. Desa Ciamis, terletak di kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara, merupakan salah satu desa di wilayah kerja Negara Ratu.  Berdasarkan profil Puskesmas Negara Ratu tahun 2019 prevalensi penyakit tidak menular masuk ke dalam 10 macam penyakit tertinggi, dimana Hypertensi menempati urutan 5 sedangkan Diabetes Mellitus pada urutan ke 10. Peran aktif Kader Posbindu menjadi sangat penting dalam pengendalian Hipertensi dan DM. Tujuan kegiatan adalah meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan Kader Posbindu dalam pengendalian Hipertensi dan DM. Metode pelaksanaan melalui Pelatihan Kader Posbindu di Desa Ciamis, Kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Tengah. Hasil dan Simpulan menunjukkan bahwa 100% Kader Posbindu memiliki Pengetahuan yang Baik tentang Hipertensi dan DM, dan memiliki ketrampilan untuk mengukur Indeks Massa Tubuh, Mengukur Tekanan Darah dan Mengukur Kadar Gula Darah secara sederhana.
IDENTIFIKASI DIAGNOSIS KEPERAWATAN PADA PASIEN GAGAL JANTUNG KONGESTIF Apriyani, Heni; Taufiq, Ihsan
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Vol 15 No 1 (2024): Vol 15 No 1 (2024): Jurnal Keperawatan dan Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54630/jk2.v15i1.327

Abstract

Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi masalah penting di dunia termasuk di Indonesia. Salah satu penyakit jantung yang dialami masyarakat adalah Penyakit Gagal Jantung Kongestif. Pasien dengan penyakit ini mengalami ketidakmampuan mendistribusikan darah secara adekuat sehingga menimbulkan keluhan merasa letih, sesak napas, nadi cepat, mudah lelah saat aktivitas, dan retensi cairan. Selama ini diagnosis keperawatan yang ditegakkan oleh perawat di RS adalah pola napas tidak efektif dan intoleransi aktivitas. Perawat menegakkan diagnosis keperawatan berdasarkan kebiasaan dan belum ada penelitian terkait diagnosis keperawatan yang dialami pasien dengan gangguan pada jantung. Penegakan diagnosis keperawatan merupakan hal yang sangat penting dalam proses keperawatan. Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi diagnosis keperawatan apa saja yang muncul pada pasien CHF di sebuah RS Tipe C di daerah Lampung. Rancangan penelitian adalah deskriptif. Sampel pada penelitian ini adalah pasien Gagal Jantung Kongestif, dengan teknik pengambilan sampel consecutive sampling, pada 60 responden. Kriteria inklusi responden terpilih adalah dengan diagnosa medik gagal Jantung Kongestif. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner berisi data subjektif dan objektif berupa keluhan pasien untuk penegakan diagnosa keperawatan. Data selanjutnya diolah dengan mengitung prosentase diagnosa keperawatan yang banyak dialami oleh responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diagnosis keperawatan Penurunan curah jantung dialami oleh 100% responden, Keletihan dialami oleh 100% responden, Intoleransi aktivitas dialami oleh 100% responden, Pola napas tidak efektif dialami oleh 80% responden, Hipervolemia dialami oleh 50% responden dan Ansietas dialami oleh 80% responden.Diagnosis keperawatan yang ditegakkan merupakan dasar utuk perencanaan keperawatan selanjutnya.
Faktor Risiko Penyakit Diabetes Mellitus pada Tenaga Kesehatan di Puskesmas Wilayah Lampung Utara Taufiq, Ihsan; Sono
Jurnal Kesehatan Vol 13 No 1 (2024): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Ngesti Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46815/jk.v13i1.240

Abstract

The incidence of non-communicable diseases, especially diabetes mellitus (DM), continues to increase. This condition will have a negative impact on people's health status. Diabetes mellitus that persists for a long time will cause complications that can increase medical costs and reduce the quality of life of diabetes sufferers. There are risk factors that can be known to avoid DM. Health workers at Community Health Centers are expected to be role models in early detection of DM. The research was carried out from September to November 2023 to identify risk factors in health workers at the North Lampung Regional Health Center. The research design was descriptive, with 301 respondents consisting of 16 doctors, 109 nurses, and 176 midwives at 16 community health centers. The measuring tool uses the CANRISK questionnaire. Respondents were interviewed and measured/performed physical examinations related to risk factors for DM, including measuring height and weight, abdominal circumference, and instant blood glucose levels. The measurement results were processed in univariate analysis with the following results: The level of risk factors among health workers in the North Lampung Community Health Center who had high risk was 7 people (2.33%), moderate risk was 40 people (13.29%) and low risk was 254 people (84.39%). For this reason, health workers must change risk factors that can be modified, including BMI, waist circumference, physical activity, consumption of vegetables and fruit, blood pressure, and blood glucose.
ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN DARING OLEH DOSEN SELAMA MASA PANDEMI COVID 19 DI POLTEKKES TANJUNGKARANG TAHUN 2021 2022 Apriyani, Heni; Taufiq, Ihsan; Mariani, Rina
Jurnal Pendidikan Kesehatan (e-Journal) Vol. 12 No. 1 (2023): Jurnal Pendidikan Kesehatan (E-Journal)
Publisher : Poltekkes Kemenkes Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31290/jpk.v12i1.3802

Abstract

The global pandemic due to the COVID 19 virus has an impact on all society and in various fields including the world of health education. Circular Letter Number 4 of 2020 from the Indonesian Ministry of Education and Culture, since March 2020 learning has been carried out online. Online learning has several advantages, namely not being limited by distance, preventing the transmission of the Covid 19 virus, facilitating interaction between lecturers and students, and quickly accessing information. However, there are also disadvantages to online learning, namely a good internet signal is required, an adequate smart device or laptop is required, the lecturer's explanations are difficult to accept because they do not meet in person. nline learning is inseparable from the learning media used. This study aims to determine the use of online learning media by lecturers at the Tanjungkarang Health Polytechnic and its analysis. The research design was descriptive, with a population and sample of all lecturers at the Tanjungkarang Health Polytechnic, but 94 of the 150 lecturer population 62.67 Percent were willing to become respondents. The measuring tool uses a questionnaire via Google Form. The results showed that Zoom Meeting and Whatsapp Groups were mostly used by respondents. The majority of respondents distributed lecture material in the form of Power Point 88.3 Percent , 21 respondents 22.3 Percent used electronic learning media and 43 respondents 45.7Percent used You Tube as a learning medium.
Pelatihan Kader Kesehatan dalam Mempersiapkan Posyandu Integrasi Layanan Primer di Desa Ciamis Kabupaten Lampung Utara Kadarusman, Haris; Apriyani, Heni; Taufiq, Ihsan; Sutopo, Agus
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat Vol 7, No 3 (2025): JULI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jpms.v7i3.3916

Abstract

Posyandu memainkan peran penting dalam meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat desa. Kader  kesehatan  memiliki  peran  penting  dalam kegiatan Posyandu Terintegrasi atau yang dicanangkan pemerintah dalam integrasi  layanan primer. Kader Kesehatan berjumlah 15 orang perlu ditingkatkan pengetahuan dan ketrampilannya dalam integrasi layanan primer. Kegiatan pengabdian ini  bertujuan  untuk  meningkatkan kapasitas kader kesehatan di Desa Ciamis kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara, melalui pelatihan kader Kesehatan. Metode kegiatan berupa pelatihan dengan metode pembelajaran ceramah, diskusi, demonstrasi dan role play yang berisi materi ketrampilan kader posyandu. Hasil kegiatan bahwa kader mengalami peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dalam melaksanakan Posyandu Terintegrasi. Kesimpulannya,  peningkatan  kapasitas  kader  melalui  pelatihan berkelanjutan dan strategi kolaboratif dapat mendukung transformasi layanan primer yang efektif di tingkat  desa,  serta  memperkuat  peran  kader  dalam  kegiatan  promotif,  preventif,  dan  deteksi  dini masalah kesehatan masyarakat
Pelatihan Kader Kesehatan dalam Mempersiapkan Posyandu Integrasi Layanan Primer di Desa Ciamis Kabupaten Lampung Utara Kadarusman, Haris; Apriyani, Heni; Taufiq, Ihsan; Sutopo, Agus
Jurnal Pengabmas Masyarakat Sehat Vol 7, No 3 (2025): JULI
Publisher : Poltekkes Kemenkes Denpasar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33992/jpms.v7i3.3916

Abstract

Posyandu memainkan peran penting dalam meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat desa. Kader  kesehatan  memiliki  peran  penting  dalam kegiatan Posyandu Terintegrasi atau yang dicanangkan pemerintah dalam integrasi  layanan primer. Kader Kesehatan berjumlah 15 orang perlu ditingkatkan pengetahuan dan ketrampilannya dalam integrasi layanan primer. Kegiatan pengabdian ini  bertujuan  untuk  meningkatkan kapasitas kader kesehatan di Desa Ciamis kecamatan Sungkai Utara Kabupaten Lampung Utara, melalui pelatihan kader Kesehatan. Metode kegiatan berupa pelatihan dengan metode pembelajaran ceramah, diskusi, demonstrasi dan role play yang berisi materi ketrampilan kader posyandu. Hasil kegiatan bahwa kader mengalami peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dalam melaksanakan Posyandu Terintegrasi. Kesimpulannya,  peningkatan  kapasitas  kader  melalui  pelatihan berkelanjutan dan strategi kolaboratif dapat mendukung transformasi layanan primer yang efektif di tingkat  desa,  serta  memperkuat  peran  kader  dalam  kegiatan  promotif,  preventif,  dan  deteksi  dini masalah kesehatan masyarakat