Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Nasikh Wa Al-Mansukh Dan Korelasinya Dengan Al-Qur’an Ziarahah, Lena Ishelmiani; Aen, I. Nurul; Anwar, Syahrul
ISLAMICA Vol 7 No 1 (2023): ISLAMICA
Publisher : STAI Siliwangi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59908/islamica.v7i1.84

Abstract

Abstract: This study aims to analyze two different sides of views about the Qur'an, where the Qur'an is a book for Muslims in which there is no dispute (ikhtilaf), while on the other hand there is a Qur'anic verse that recites the pronunciation of nasakh as found in Q.S. al-Baqarah verse 106. This research uses a qualitative approach with a descriptive method. The results showed that there are different points of view of the scholars, namely: First, those who accept at once and give support to nasakh which means in the Qur'an there is cancellation. These scholars include Ibn Kasir and Ahmad Mustafa al-Maragi. Second, they do not accept nasakh in the sense of nullifying the law that Allah directly revealed and they interpret as nasakh equals takhsis or more to specification. These scholars include 'Abd al-Muta'al al-Jabri and Muhammad al-Bahi. So it is not surprising that the discussion related to Nasikh Wa al-Mansukh is an interesting topic to be studied. Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dua sisi pandangan berbeda tentang al-Qur’an, di mana al-Qur’an merupakan kitab bagi umat Islam yang di dalamnya tidak ada perselisihan (ikhtilaf), sedangkan di sisi lain terdapat ayat al-Qur’an yang melafadzkan lafal nasakh sebagaimana terdapat pada Q.S. al-Baqarah ayat 106. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan sudut pandang para ulama, yaitu: Pertama, mereka yang menerima sekaligus dan memberi dukungan atas nasakh yang berarti dalam al-Qur’an terdapat pembatalan. Ulama tersebut di antaranya ialah Ibnu Kasir dan Ahmad Mustafa al-Maragi. Kedua, mereka tidak menerima nasakh dalam artian pembatalan hukum yang secara langsung Allah turunkan dan mereka artikan sebagai nasakh sama dengan takhsis atau lebih ke pengkhususan. Ulama tersebut di antaranya ‘Abd al-Muta’al al-Jabri juga Muhammad al-Bahi. Maka tidak heran apabila pembahasan terkait Nasikh Wa al-Mansukh merupakan topik yang menarik untuk ditelaah.
Studi Kritis Terhadap Konsep Etos Kerja dalam Tafsir Al-Misbah dan Tantangannya di Era Globalisasi Wahid, Abdul; Kamal, Asep Mustofa; Ziarahah, Lena Ishelmiani; Jamaludin, Jujun
ISLAMICA Vol 7 No 2 (2023): ISLAMICA
Publisher : STAI Siliwangi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59908/islamica.v7i2.116

Abstract

Etos kerja dalam Islam merupakan aspek fundamental dalam membangun peradaban yang produktif dan berkelanjutan. Tafsir Al-Misbah karya M. Quraish Shihab menawarkan perspektif unik mengenai etos kerja berdasarkan ayat-ayat Al-Qur’an. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji konsep etos kerja dalam Tafsir Al-Misbah dan tantangan penerapannya di era globalisasi. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif berbasis studi pustaka dengan pendekatan tafsir tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tafsir Al-Misbah menekankan pentingnya kerja keras (ijtihad), tanggung jawab (amanah), keadilan (‘adalah), dan keseimbangan (tawazun) dalam bekerja. Namun, di era globalisasi, tantangan seperti disrupsi teknologi, degradasi moral, dan kapitalisme berlebihan dapat menghambat implementasi etos kerja Islam. Kebaharuan dari penelitian ini terletak pada analisis kritis terhadap relevansi konsep etos kerja dalam Tafsir Al-Misbah dengan dinamika modern. Studi ini berkontribusi dalam menawarkan solusi berbasis nilai Islam dalam menghadapi tantangan kerja di era digital.
Peran Akuntansi dan Penerapannya dalam Kegiatan Ekonomi Syariah Menuju Masyarakat Madani Putria, Uus; Ziarahah, Lena Ishelmiani; Yuniarti, Vinna Sri; Sohifah, Sohifah
ISLAMICA Vol 8 No 1 (2024): ISLAMICA
Publisher : STAI Siliwangi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59908/islamica.v8i1.123

Abstract

Peran akuntansi dalam perkembangan ekonomi syariah sangat penting dalam menciptakan transparansi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam pelaporan keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis implementasi akuntansi syariah dalam mendukung pembangunan masyarakat madani melalui kegiatan ekonomi berbasis syariah. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitis, didukung oleh studi kasus dari beberapa lembaga keuangan syariah dan UMKM yang menerapkan prinsip akuntansi syariah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan akuntansi syariah secara signifikan meningkatkan tata kelola keuangan dan kepercayaan investor. Kebaruan penelitian ini terletak pada eksplorasi komprehensif mengenai bagaimana akuntansi syariah tidak hanya berpengaruh terhadap kinerja keuangan, tetapi juga berkontribusi pada keadilan sosial dan keberlanjutan ekonomi. Kontribusi penelitian ini adalah memberikan rekomendasi dalam memperkuat standarisasi akuntansi syariah serta meningkatkan literasi keuangan bagi pelaku ekonomi berbasis syariah.
AKAD MUDHARABAH DAN RELEVANSINYA DENGAN TAFSIR QUR’AN SURAH AN-NISA AYAT 29 TENTANG LARANGAN MENCARI HARTA DENGAN CARA YANG BATHIL Ziarahah, Lena Ishelmiani; Anwar, Rosihon
Equality: Journal of Islamic Law (EJIL) Vol. 1 No. 1 (2023): Equality: Journal of Islamic Law (EJIL)
Publisher : Islamic Law Doctoral Study Programme, Postgraduate UIN Sunan Gunung Djati Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/ejil.v1i1.480

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tafsir Quran Surat An-Nisa Ayat 29 tentang larangan mencari harta dengan cara yang bathil korelasinya terhadap akad Mudharabah. Penelitian ini menggunakan metode deskriftif analisis dengan jenis penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Allah SWT melarang hamba-hamba-Nya yang beriman untuk memakan harta sebagian dari mereka atas sebagian yang lain dengan cara yang bathil, yaitu melalui usaha yang tidak memilki syariat, seperti melakukan dengan cara riba, judi serta berbagai cara yang masuk dalam kategori meggunakan berbagai tipuan dan pengelabuan. Akad mudharabah menjadi salah satu solusi di dalam sistem ekonomi syariah agar transaksi tidak mengandung kemudharatan dan kebathilan serta para pihak dalam bertransaksi harus saling suka sama suka (antharadhin). Adapun Relevansi Akad Mudharabah dengan tafsir Quran Surat An-Nisa Ayat 29 bahwa di dalam transaksi muamalah dalam pengelolaannya harus berdasarkan prinsip syariah, tidak diperbolehkan mengandung unsur maysir (judi), gharar (ketidakjelasan), dan riba (usury). Abstract: This study aims to analyze the Qur'anic interpretation of Surat An-Nisa Verse 29 about the prohibition of seeking wealth in a way that is mentally correlated to the contract of Mudharabah. This research uses a descriptive method of analysis with a type of qualitative research. The results showed that Allah Almighty forbids His faithful servants to eat the property of some of them over others in a pure way, namely through efforts that do not have Sharia, such as doing usury, gambling and various methods that fall into the category of using various deceptions and deceptions. Akad Mudharabah is one of the solutions in the Islamic economic system so that transactions do not contain glory and innocence and the parties in the transaction must be consensual (antharadhin). The relevance of Akad Mudharabah to the interpretation of the Quran Surat An-Nisa Verse 29 that in muamalah transactions in its management must be based on sharia principles, it is not allowed to contain elements of maysir (gambling), gharar (obscurity), and riba (usury).