Claim Missing Document
Check
Articles

Found 33 Documents
Search

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Nasabah Memilih Asuransi Syariah Muksal, Muksal; Ayumiati, Ayumiati; Yuliadra, Teuku Fariz
JPSDa: Jurnal Perbankan Syariah Darussalam Vol. 3 No. 2 (2023): Juli 2023
Publisher : Institut Agama Islam Darussalam Blokagung Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30739/jpsda.v3i2.2165

Abstract

The purpose of this research is to examine the joint and many effects of the company's image, premium rates, and promotions on consumers' propensity to select PT. Banda Aceh Family Takaful. A total of 68 participants were selected at random for this quantitative investigation. The findings of the simultaneous and partials tests indicate that PT. Family Takaful Banda Aceh Branch's corporate image, premium rates, and promotions all have a favorable and statistically significant effect on customers' propensity to purchase insurance from the company. The R-Square value for this study is 56.1%, indicating its significance, with the remaining 43.9% attributable to confounding variables.
THE EFFECT OF CREDIT RISK AND OPERATIONAL EFFICIENCY ON THE PROFITABILITY OF ISLAMIC BANKS: A COMPARATIVE STUDY OF INDONESIA AND MALAYSIA 2017–2024 Rahmatillah, Siti Kartika; Nanda, Teuku Syifa Fadrizha; Ayumiati, Ayumiati
Journal of Sharia Economics Vol. 6 No. 2 (2025): Islamic Finance
Publisher : Program Studi Magister Ekonomi Syariah UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jose.v6i2.8370

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh risiko pembiayaan (Non-Performing Financing/NPF) dan risiko operasional (Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional/BOPO) terhadap kinerja keuangan perbankan syariah yang diukur dengan Return on Assets (ROA). Objek penelitian mencakup empat bank syariah, yaitu Bank Muamalat Indonesia, Bank Mega Syariah, Maybank Islamic Berhad, dan CIMB Islamic Berhad dengan periode observasi 2017–2024, yang meliputi pra-pandemi, masa pandemi COVID-19, dan pemulihan pasca-pandemi. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif komparatif dengan data sekunder berupa laporan keuangan triwulanan. Analisis dilakukan dengan regresi data panel melalui EViews 12, uji F, uji t, serta uji beda antarbank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan NPF dan BOPO berpengaruh signifikan terhadap ROA dengan koefisien determinasi sebesar 71,44%. Secara parsial, NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA, sementara BOPO berpengaruh negatif signifikan. Uji beda mengungkapkan adanya perbedaan signifikan pada rata-rata NPF, BOPO, dan ROA antara bank syariah di Indonesia dan Malaysia. Bank syariah Indonesia lebih sensitif terhadap risiko pembiayaan, sedangkan bank syariah Malaysia lebih dipengaruhi oleh efisiensi operasional. Temuan ini menegaskan bahwa BOPO merupakan variabel paling dominan dalam menjelaskan variasi ROA, sedangkan pengaruh NPF relatif terbatas. Implikasi penelitian ini menekankan pentingnya peningkatan efisiensi operasional dan manajemen biaya untuk memperkuat profitabilitas bank syariah di kawasan ASEAN.
Assessing the Effectiveness of al-Qarḍ al-Ḥasan Financing  (A Case Study of Baitul Misykat Microfinance Institution in Aceh) Hasnita, Nevi; Ayumiati, Ayumiati; Isnaliana, Isnaliana; Aini, Intan Qurratul; Amanatillah, Dara
AHKAM : Jurnal Ilmu Syariah Vol. 25 No. 1 (2025)
Publisher : Universitas Islam Negeri Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15408/ajis.v25i1.45586

Abstract

Al-qarḍ al-ḥasan, a non-profit Islamic financing model, holds great potential in empowering marginalized communities. However, its practical implementation and long-term sustainability within Islamic microfinance institutions (IMFIs) remain limited in research, particularly in terms of integrating non-economic elements, such as spirituality. This study analyzes the effectiveness of al-qarḍ al-ḥasan financing implemented by Baitul Misykat in Aceh, with a focus on spiritual development as a key strategy for economic empowerment. Using a qualitative phenomenological case study approach, data were collected through in-depth interviews, field observations, and document analysis. Findings show that al-qarḍ al-ḥasan's financing significantly contributes to the economic empowerment of small traders. Effectiveness is influenced by four interrelated factors: strict beneficiary selection, continuous business monitoring, innovative non-monetary repayment incentives, and integration of spiritual development programs. These elements foster borrower discipline, ethical conduct, and business sustainability. The involvement of government officials, religious leaders, and economists enhances institutional capacity and community confidence. This study introduces a novel perspective by demonstrating how spiritual mechanisms can be synergized with Islamic finance to shape ethical entrepreneurial behavior. It offers a scalable and replicable model for IMFIs, suggesting that integrating ethical-spiritual education into financial systems may support poverty alleviation and inclusive development strategies in Muslim-majority societies.   Abstrak Al-qarḍ al-ḥasan, sebagai model pembiayaan sosial, memiliki potensi besar dalam memberdayakan komunitas marjinal. Namun, implementasi praktis dan keberlanjutannya pada lembaga keuangan mikro syariah (LKMS) masih minim kajian, terutama terkait integrasi aspek non-ekonomi seperti spiritualitas. Studi ini menganalisis efektivitas pembiayaan al-qarḍ al-ḥasan yang diterapkan oleh Baitul Misykat di Aceh, dengan fokus pada pengembangan spiritual sebagai strategi utama dalam pemberdayaan ekonomi. Menggunakan pendekatan studi kasus fenomenologis kualitatif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembiayaan al-qarḍ al-ḥasan secara signifikan berkontribusi terhadap pemberdayaan ekonomi pedagang kecil. Efektivitasnya dipengaruhi oleh empat faktor yang saling berkaitan: seleksi penerima manfaat yang ketat, pengawasan usaha yang berkelanjutan, insentif pelunasan non-moneter yang inovatif, dan integrasi dengan program pengembangan spiritual. Unsur-unsur ini mendorong kedisiplinan, perilaku etis, dan keberlanjutan usaha. Keterlibatan pemerintah, tokoh agama, dan ekonom turut memperkuat kapasitas lembaga dan kepercayaan masyarakat. Studi ini menghadirkan pendekatan baru dengan menunjukkan bagaimana pembinaan spiritual dapat disinergikan dengan pembiayaan syariah untuk membentuk perilaku kewirausahaan yang etis. Temuan ini menawarkan model kebijakan yang dapat dikembangkan dan direplikasi oleh LKMS, serta menunjukkan bahwa integrasi pembinaan etika-spiritual dalam sistem keuangan dapat mendukung strategi pengentasan kemiskinan dan pembangunan inklusif di masyarakat  Muslim.