Claim Missing Document
Check
Articles

PROSPEK PEMANFAATAN TANAH WAKAF DI ACEH: SUATU ANALISIS UNTUK SEKTOR PENDIDIKAN azharsyah, azharsyah
HUMAN FALAH: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam Human Falah: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam | Vol. 2 | No. 2 | 2015
Publisher : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

In Islamic law known as waqf property are ibdal and istibdal. Three schools namely, Shafii, Maliki, Jafari impressed and very cautious in allowing the sale and replacement of goods endowments. Basically, the community hold the principle that the waqf land should only be attempted or managed by the trust Wakif, in general, because the donated land is handed over to the mosque, then using or utilization should also be utilized for mosques. Perwakafan circumstances contained in Aceh Besar district, especially in the two sub objects once the research potential to be developed primarily to finance the education sector.
Analisis Solutif Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah: Kajian Pada Produk Murabahah di Bank Muamalat Indonesia Banda Aceh Ibrahim, Azharsyah; Rahmati, Arinal
IQTISHADIA Vol 10, No 1 (2017): IQTISHADIA
Publisher : Ekonomi Syariah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/iqtishadia.v10i1.2319

Abstract

This article aims to study the triggering factors of financing problems in BMI Banda Aceh and the policies taken to resolve the issues. In particular, the article also examines the effectiveness of applying these policies in reducing financing problems in BMI Banda Aceh. This research is expected to be a framework or model for other Islamic banks that have similar problems. The data was collected using an in-depth interview and documentation study. In analyzing data, this article utilized descriptive analysis method with qualitative approach. The findings show that finacing problems at BMI were triggered by 1) customers, 2) internal bank, and 3) fictitious factors. BMI applied a comprehensive policy to solve the problems starting from prevention to the culmination. The resolving techniques consist of ‘on the spot’, summons, billing, restructuring, collateral selling and written off, and penalty charging. In addition, BMI has also applied internal policy to the case that was not regulated by the financial authority such as the establishment of Remedial Team that was specifically formed to handle financing problems.Artikel ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah di Bank Muamalat Indonesia (BMI) Banda Aceh dan kebijakan yang diambil untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Secara khusus, artikel ini juga mengkaji keefektifan kebijakan tersebut dalam mereduksi pembiayaan bermasalah di BMI Banda Aceh. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi framework atau model bagi bank syariah lain yang memiliki permasalahan yang sama. Data untuk penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan studi dokumentasi yang kemudian dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab pembiayaan murabahah bermasalah berasal dari 1) nasabah, 2) internal bank dan 3) faktor fiktif. Kebijakan yang diterapkan sangat komprehensif mulai dari pencegahan sampai dengan penyelesaian. Teknis penyelesaian dilakukan dengan metode on the spot, somasi, penagihan, restrukturisasi, penjualan jaminan, dan melakukan write off serta adanya penetapan terhadap denda. Selain itu, BMI juga mempunyai pola-pola kebijakan internal yang secara langsung tidak diatur secara detail oleh otoritas keuangan seperti pembentukan tim remedial yang khusus menangani pembiayaan bermasalah.
Analisis Solutif Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah: Kajian Pada Produk Murabahah di Bank Muamalat Indonesia Banda Aceh Ibrahim, Azharsyah; Rahmati, Arinal
IQTISHADIA Vol 10, No 1 (2017): IQTISHADIA
Publisher : Ekonomi Syariah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/iqtishadia.v10i1.2319

Abstract

This article aims to study the triggering factors of financing problems in BMI Banda Aceh and the policies taken to resolve the issues. In particular, the article also examines the effectiveness of applying these policies in reducing financing problems in BMI Banda Aceh. This research is expected to be a framework or model for other Islamic banks that have similar problems. The data was collected using an in-depth interview and documentation study. In analyzing data, this article utilized descriptive analysis method with qualitative approach. The findings show that finacing problems at BMI were triggered by 1) customers, 2) internal bank, and 3) fictitious factors. BMI applied a comprehensive policy to solve the problems starting from prevention to the culmination. The resolving techniques consist of ‘on the spot’, summons, billing, restructuring, collateral selling and written off, and penalty charging. In addition, BMI has also applied internal policy to the case that was not regulated by the financial authority such as the establishment of Remedial Team that was specifically formed to handle financing problems.Artikel ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah di Bank Muamalat Indonesia (BMI) Banda Aceh dan kebijakan yang diambil untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Secara khusus, artikel ini juga mengkaji keefektifan kebijakan tersebut dalam mereduksi pembiayaan bermasalah di BMI Banda Aceh. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi framework atau model bagi bank syariah lain yang memiliki permasalahan yang sama. Data untuk penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan studi dokumentasi yang kemudian dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab pembiayaan murabahah bermasalah berasal dari 1) nasabah, 2) internal bank dan 3) faktor fiktif. Kebijakan yang diterapkan sangat komprehensif mulai dari pencegahan sampai dengan penyelesaian. Teknis penyelesaian dilakukan dengan metode on the spot, somasi, penagihan, restrukturisasi, penjualan jaminan, dan melakukan write off serta adanya penetapan terhadap denda. Selain itu, BMI juga mempunyai pola-pola kebijakan internal yang secara langsung tidak diatur secara detail oleh otoritas keuangan seperti pembentukan tim remedial yang khusus menangani pembiayaan bermasalah.
PENGARUH RELIGIUSITAS TERHADAP PERILAKU ETIKA BISNIS ISLAM PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DI KOTA BANDA ACEH Akmal, Raihanul; Musa, Armiadi; Ibrahim, Azharsyah
Journal of Sharia Economics Vol 1 No 1 (2020): Islamic Finance
Publisher : Program Studi Magister Ekonomi Syariah UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jose.v1i1.630

Abstract

Suatu kegiatan bisnis harus dilakukan dengan etika atau norma-norma yang berlaku di masyarakat bisnis agar para pedagang tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan. Namun pada pasar tradisional di kota Banda Aceh masih terdapat penyimpangan dan kecurangan. Ada beberapa hal yang mendorong seseorang berperilaku religius atau tidak religius jika dilihat dari dimensi religiusitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh religiusitas terhadap perilaku etika bisnis Islam pedagang pasar tradisional di Kota Banda Aceh. Religiusitas terdiri dari dimensi keyakian, praktik agama, pengamalan, pengetahuan, dan pengalaman. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pedagang pasar tradisional di kota Banda Aceh dengan sampel yang diambil sebanyak 102 responden dengan menggunakan teknik purposiv sampling. Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari penyebaran angket/kuesioner. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda dengan menggunakan bantuan software IMB SPSS Versi 20. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial dimensi Keyakinan Agama, dimensi Pengamalan Agama berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku etika bisnis Islam pedagang pasar tradisional di Kota Banda Aceh. Sedangkan dimensi Praktik Agama, Pengetahuan Agama, dan Pengalaman Agama berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap perilaku etika bisnis Islam pedagang pasar tradisional di Kota Banda Aceh. Secara simultan dimensi keyakinan Agama, dimensi Praktik Agama, dimensi Pengamalan Agama, Pengetahuan Agama, dan Pengalaman Agama berpengaruh positif dan signifikan terhadap perilaku etika bisnis Islam. Berdasarkan uji R Square (R2) pengaruh yang diberikan sebesar 33,1 %, sedangkan sisanya 66,9% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model.
ANALISIS PERSEPSI NASABAH TERHADAP STRATEGI PEMASARAN BANK ACEH SYARIAH DI KOTA BANDA ACEH Vona Dimitha, Dea; Ibrahim, Azharsyah; Ahmadsyah, Israk
Journal of Sharia Economics Vol 2 No 1 (2021): Islamic Finance
Publisher : Program Studi Magister Ekonomi Syariah UIN Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bank Aceh Syariah (BAS) merupakan perbankan syariah di Aceh yang memerlukan strategi pemasaran khusus untuk meyakinkan masyarakat tentang perubahan menjadi bank syariah, karena pemahaman masyarakat masih belum terlepas dari riba yang membelit ketika berkaitan dengan bank. Strategi komunikasi yang baik akan menghasilkan kepercayaan masyarakat tentang segala aturan Bank Aceh yang telah sesuai dengan aturan Islam. Dalam penelitian ini penulis ingin menjawab permasalahan sebagai berikut: pertama bagaimanakah persepsi nasabah terhadap strategi pengembangan produk di BAS, kedua bagaimanakah persepsi nasabah terhadap strategi penentuan harga di BAS, ketiga bagaimanakah persepsi nasabah terhadap strategi lokasi di BAS, dan keempat bagaimanakah persepsi nasabah terhadap strategi promosi di BAS. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan pendekatan ex post facto dan survey dengan jenis penelitian deskriptif verifikatif. Objek penelitian yaitu Nasabah BAS di Banda Aceh. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode pengumpulan data yaitu dengan menyebarkan kuesioner pada responden secara langsung maupun melalui perantara via link google form (online), responden diminta memberikan jawaban berupa kuesioner tertutup. Teknik analisis data menggunakan metode analisis deskriptif yang menjelaskan analisis dengan sumber data primer serta sekunder.Hasil penelitian menunjukkan bahwa 4 (empat) variabel persepsi terhadap produk dengan nilai jawaban rata-rata 4,08 atau 81,6%, penentuan harga (rata-rata 4,01 atau 80,2%), promosi (4,05 atau 81,1%), dan paling dominan dalam mempengaruhi persepsi nasabah pada variabel tempat dengan rata-rata 4,09 atau 81,8%, masuk kedalam skala SB (Sangat Baik). Sedangkan variabel strategi Komunikasi Pemasaran dengan nilai jawaban rata-rata 3,03 atau 78,7%, merupakan variabel yang nilainya paling rendah, dan masuk kedalam skala B (Baik). Variabel terendah ini diduga dipengaruhi oleh faktor lain, yaitu kepribadian nasabah PT. BAS di Banda Aceh, pengetahuan, suasana hati nasabah dan perubahan lingkungan sekitar.
What Determines Muslim-Friendly Tourism in Aceh? Musa, Armiadi; Halim, Hendra; Khalidin, Bismi; Ibrahim, Azharsyah
IQTISHADIA Vol 14, No 1 (2021): IQTISHADIA
Publisher : Ekonomi Syariah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/iqtishadia.v14i1.9438

Abstract

Aceh is the only province in Indonesia legally allowed to implement sharia law across all sectors, including the tourism industry. This study aims to analyze factors influencing Muslim-Friendly Tourism (MFT) in Aceh. Specifically, it examines the direct and indirect relationship between MFT with travel intention, destination image, and tourist attitude. Data is gathered through a questionnaire survey among 150 respondents that were selected using the convenience sampling method. To explain the tourist’s travel intentions, this study develops and tests a multiple regression analysis using the extended hierarchical linear modeling. Seven hypotheses were proposed regarding the relationships between MFT, tourist attitude, destination image, and travel intention constructs. The empirical results from the structural model suggest that MFT, destination image, and tourist attitude significantly influence travel intention; destination image and tourist attitude are the perfect mediators in influencing the MFT on travel intention to Aceh. These results have the implication in improving the promotions of tourism destinations in Aceh and developing more effective halal tourism positioning strategies for Aceh in particular and Indonesia in general.
What Determines Muslim-Friendly Tourism in Aceh? Musa, Armiadi; Halim, Hendra; Khalidin, Bismi; Ibrahim, Azharsyah
IQTISHADIA Vol 14, No 1 (2021): IQTISHADIA
Publisher : Ekonomi Syariah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/iqtishadia.v14i1.9438

Abstract

Aceh is the only province in Indonesia legally allowed to implement sharia law across all sectors, including the tourism industry. This study aims to analyze factors influencing Muslim-Friendly Tourism (MFT) in Aceh. Specifically, it examines the direct and indirect relationship between MFT with travel intention, destination image, and tourist attitude. Data is gathered through a questionnaire survey among 150 respondents that were selected using the convenience sampling method. To explain the tourist’s travel intentions, this study develops and tests a multiple regression analysis using the extended hierarchical linear modeling. Seven hypotheses were proposed regarding the relationships between MFT, tourist attitude, destination image, and travel intention constructs. The empirical results from the structural model suggest that MFT, destination image, and tourist attitude significantly influence travel intention; destination image and tourist attitude are the perfect mediators in influencing the MFT on travel intention to Aceh. These results have the implication in improving the promotions of tourism destinations in Aceh and developing more effective halal tourism positioning strategies for Aceh in particular and Indonesia in general.
Analisis Solutif Penyelesaian Pembiayaan Bermasalah di Bank Syariah: Kajian Pada Produk Murabahah di Bank Muamalat Indonesia Banda Aceh Azharsyah Ibrahim; Arinal Rahmati
IQTISHADIA Vol 10, No 1 (2017): IQTISHADIA
Publisher : Ekonomi Syariah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/iqtishadia.v10i1.2319

Abstract

This article aims to study the triggering factors of financing problems in BMI Banda Aceh and the policies taken to resolve the issues. In particular, the article also examines the effectiveness of applying these policies in reducing financing problems in BMI Banda Aceh. This research is expected to be a framework or model for other Islamic banks that have similar problems. The data was collected using an in-depth interview and documentation study. In analyzing data, this article utilized descriptive analysis method with qualitative approach. The findings show that finacing problems at BMI were triggered by 1) customers, 2) internal bank, and 3) fictitious factors. BMI applied a comprehensive policy to solve the problems starting from prevention to the culmination. The resolving techniques consist of ‘on the spot’, summons, billing, restructuring, collateral selling and written off, and penalty charging. In addition, BMI has also applied internal policy to the case that was not regulated by the financial authority such as the establishment of Remedial Team that was specifically formed to handle financing problems.Artikel ini bertujuan untuk mengkaji faktor-faktor penyebab terjadinya pembiayaan bermasalah di Bank Muamalat Indonesia (BMI) Banda Aceh dan kebijakan yang diambil untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Secara khusus, artikel ini juga mengkaji keefektifan kebijakan tersebut dalam mereduksi pembiayaan bermasalah di BMI Banda Aceh. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi framework atau model bagi bank syariah lain yang memiliki permasalahan yang sama. Data untuk penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan studi dokumentasi yang kemudian dianalisis secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab pembiayaan murabahah bermasalah berasal dari 1) nasabah, 2) internal bank dan 3) faktor fiktif. Kebijakan yang diterapkan sangat komprehensif mulai dari pencegahan sampai dengan penyelesaian. Teknis penyelesaian dilakukan dengan metode on the spot, somasi, penagihan, restrukturisasi, penjualan jaminan, dan melakukan write off serta adanya penetapan terhadap denda. Selain itu, BMI juga mempunyai pola-pola kebijakan internal yang secara langsung tidak diatur secara detail oleh otoritas keuangan seperti pembentukan tim remedial yang khusus menangani pembiayaan bermasalah.
What Determines Muslim-Friendly Tourism in Aceh? Armiadi Musa; Hendra Halim; Bismi Khalidin; Azharsyah Ibrahim
IQTISHADIA Vol 14, No 1 (2021): IQTISHADIA
Publisher : Ekonomi Syariah IAIN Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21043/iqtishadia.v14i1.9438

Abstract

Aceh is the only province in Indonesia legally allowed to implement sharia law across all sectors, including the tourism industry. This study aims to analyze factors influencing Muslim-Friendly Tourism (MFT) in Aceh. Specifically, it examines the direct and indirect relationship between MFT with travel intention, destination image, and tourist attitude. Data is gathered through a questionnaire survey among 150 respondents that were selected using the convenience sampling method. To explain the tourist’s travel intentions, this study develops and tests a multiple regression analysis using the extended hierarchical linear modeling. Seven hypotheses were proposed regarding the relationships between MFT, tourist attitude, destination image, and travel intention constructs. The empirical results from the structural model suggest that MFT, destination image, and tourist attitude significantly influence travel intention; destination image and tourist attitude are the perfect mediators in influencing the MFT on travel intention to Aceh. These results have the implication in improving the promotions of tourism destinations in Aceh and developing more effective halal tourism positioning strategies for Aceh in particular and Indonesia in general.
KORELASI CLASS ATTENDANCE DENGAN NILAI PERKULIAHAN: SUATU STUDI DI UIN AR-RANIRY Azharsyah Ibrahim
Jurnal Pencerahan Vol 9, No 2 (2015): September 2015
Publisher : Majelis Pendidikan Daerah (MPD) Aceh dan Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (205.93 KB) | DOI: 10.13170/jp.9.2.2879

Abstract

This study was motivated by the polemic on the importance of class attendance in a learning process in the institutions of higher education. This article aims to examine the influence of class attendance on students’ grades using quantitative approach. Primary data was collected from four classes of Department of Islamic Banking Diploma (D-III PS) and Department of Islamic Economics of State Islamic University (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh. Data was then analysed using several stastistical techniques from the SPSS. The result showed that statistically there was a significant positive correlation between class attendance and students’ grades. The findings clearly demonstrated the importance of class attendance in attaining the good grades among university students within the two departments. Nevertheless, analyzing the results more closely indicated that class attendance was not a direct factor in enhancing the students’ grades. It only functioned as a mediator and trigger for the emergence of other factors, i.e. motivation, persistence, and cognitive ability