Claim Missing Document
Check
Articles

Found 11 Documents
Search

Konsep Multi Level Marketing (MLM) dalam Pandangan Syariah gazali gazali
IQRA JURNAL ILMU KEPENDIDIKAN & KEISLAMAN Vol 13 No 2: DESEMBER
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/iqra.v13i2.261

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum pandangan Islam tentang multilevel marketing (MLM). Penelitian ini akan memudahkan kita untuk mengidentifikasi setiap jenis multilevel marketing yang ada di suatu perusahaan. Karena konsep multilevel marketing yang diterapkan di setiap perusahaan tidak sama satu sama lain, maka dalam pembahasannya tidak dapat digeneralisasikan untuk semua perusahaan multilevel marketing, tetapi untuk mengidentifikasi poin-poin tertentu yang diterapkan dalam sistemnya. Penelitian ini merupakan penelitian berbasis perpustakaan, dilakukan melalui studi literatur yang membahas tentang teori-teori ekonomi, multilevel marketing serta kitab fiqh klasik dan kontemporer.
Doktrin Pesantren terhadap Perempuan (Kajian terhadap Kitab-kitab dan Realitas Perempuan di dalam Pesantren) Gazali Gazali; Mohammad Nawir Akib
IQRA JURNAL ILMU KEPENDIDIKAN & KEISLAMAN Vol 14 No 2: Jurnal Iqra, Ilmu Kependidikan dan Keislaman
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/iqra.v14i2.887

Abstract

Penelitian ini menemukan bahwa Pesantren cenderung menggunakan perawatan preventif dalam menanggapi permasalahan perempuan, dengan berusaha mempertahankan tradisi dan kitab-kitab yang telah diterapkan di pesantren sejak lama. Penelitian ini tampaknya bertolak belakang dengan Yunahar Ilyas (2015) yang menyatakan bahwa para ulama tidak sepenuhnya sepaham dengan konsep penciptaan manusia, pokok perselisihannya terdapat pada kalimat nafs wahidah dan minha dalam surah an-Nisa ayat 1, serta seperti perbedaan dalam menilai kualitas hadits tentang penciptaan Hawa dari tulang rusuk. Yunahar lebih condong pada argumentasi yang menyatakan bahwa penciptaan wanita adalah dari tulang rusuk. Sedangkan Khuzaemah T. Yanggo (2010) menyatakan bahwa seorang perempuan tidak boleh mengingkari kewajiban domestiknya, sekalipun mereka memilih untuk bekerja di luar rumah seperti yang dilakukan laki-laki. Menurut Khuzaemah, ini adalah ketentuan Syariah Islam yang harus dipatuhi oleh setiap wanita muslim. Penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosio-historis. Data primer penelitian ini adalah kitab-kitab utama yang dijadikan rujukan oleh pesantren, antara lain Riyadu al-Salihin, Subulus Salam, Fath al-Qarib, Fath al-Baari, Fath al-Mu'in dll. Sedangkan sumber sekunder adalah kitab-kitab kitab-kitab hadits dan fiqh, hadits sharh dan sirah al-Nabawiyah khususnya kitab-kitab yang berkaitan dengan masalah wanita
Efektivitas Mediasi terhadap Penyelesaian Perkara Perceraian di Pengadilan Agama Palu Kelas 1 A Bambang Kurniwan; Surni Kadir; Gazali Gazali
IQRA JURNAL ILMU KEPENDIDIKAN & KEISLAMAN Vol 15 No 1: Januari 2020
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/iqra.v15i1.1563

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di Kota Palu yang berlokasi di Pengadilan Agama Palu Kelas I A. Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas mediasi terhadap penyelesaian perkara perceraian di Pengadilan Agama Palu serta untuk mengetahui Faktor-faktor pendukung dan penghabat keberhasilan Mediasi itu sendiri. Mediasi adalah proses penyelesaian sengketa melalui proses perundingan atau mufakat para pihak dengan dibantu oleh mediator yang tidak memiliki kewenangan memutus atau memaksakan sebuah penyelesaian. Temuan yang diperoleh dari penelitian ini antara lain adalah: (1) Pelaksanaan mediasi Terhadap penyelesaian perkara perceraian di Pengadilan Agama Palu masih belum efektif. Terbukti dengan data tiga Tahun terakhir tahun 2017,2018 dan 2019 yang mana angka keberhasilan mediasi di bawah angka 5 % setiap tahunnya. Hal tersebut dikarenakan oleh beberapa faktor mulai dari faktor psikologis dan sosiologis para pihak yang bersengketa juga dikarnakan permasalahan yg terjadi antara kedua pasangan sudah berlangsung lama dan tidak adanya itikad baik untuk memperbaiki kembali hubungan mereka sehingga mediator pun sulit untuk memberikan jalan keluar yang terbaik. (2) Berdasarkan Hasil Wawancara dengan hakim-hakim mediator PA Palu ada 4 faktor penting yang mendorong keberhasilan mediasi itu sendiri. Dan juga ada 4 faktor penting yang menghambat keberhasilan mediasi.
Strategi Rumah Quran Ihsan Palu dalam Membina Taman Pengajian di Kelurahan Tanamodindi Kecematan Mantikulore Kota Palu: The Strategy of Ihsan Palu's Quran House in Fostering a Recitation Park in Tanamodindi Village, Mantikulore District, Palu City Fathur Rachman J; Muh. Rizal Masdul; Gazali Gazali
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 5 No. 6: JUNI 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v5i6.2543

Abstract

Penelitian ini membahas hasil studi tentang strategi Rumah Quran Ihsan Palu Dalam Membina Taman Pengajian Di Kelurahan Tanamodindi Kecematan Mantikulore Lota Palu Dengan Pokok Bahasan Bagaimana Strategi Rumah Quran Ihsan Palu dalam membina taman pengajian di Kelurahan Tanamodindi Kecamatan Mantikulore Kota Palu dan Implikasi strategi Rumah Quran Ihsan Palu dalam membina taman pengajian di Kelurahan Tanamodindi Kecamatan Mantikulure Kota Palu. Adapun tujuan dari penelitian. Pertama, untuk mengetahui strategi Strategi Rumah Quran Ihsan Palu dalam membina taman pengajian di Kelurahan Tanamodindi Kecamatan Mantikulore Kota Palu. Kedua, untuk mengetahui implikasi strategi Rumah Quran Ihsan Palu dalam membina taman pengajian di Kelurahan Tanamodindi Kecamatan Mantikulure Kota Palu. Metode yang digunakan kualitatif dan bersifat deskriftip-analisis. Penelitian ini menunjukkan bahwa strategi yang digunakan adalah Metode meniru, metode pengenalan, metode tanpa mengeja, metode suara, metode tanda baca, dan metode pengenalan tajwid.
WASIAT WAJIBAH ANAK ANGKAT MENURUT KOMPILASI HUKUM ISLAM DI PENGADILAN AGAMA PALU KELAS I A Irfo Maribunti; Surni Kadir; Gazali Gazali
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 2 No. 1: Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (116.626 KB) | DOI: 10.56338/jks.v2i1.730

Abstract

Deskripsi Wasiat wajibah Anak Angkat dalam Kompilasi Hukum Islam Dalam KompilasiHukum Islam orang tua angkat secara serta merta dianggap telah meninggalkan wasiat (karena itu diberi nama wasiat wajibah) maksimal sebanyak 1/3 dari harta yang ditinggalkan untuk anak angkatnya, atau sebaliknya anak angkat untuk orang tua angkatnya, dimana hartatersebut dalam sistem pembagiannya bahwa sebelum dilaksanakan pembagian warisan kepada para ahli warisnya, maka wasiat wajibah harus ditunaikan terlebih dahulu. Wasiat wajibah sebagai wasiat yang pelaksanaannya tidak dipengaruhi atau tidak bergantung kepada kemauan atau kehendak yang meninggal dunia. Wasiat wajibah adalah suatu wasiat yang diperuntukkan kepada ahli waris atau kerabat yang tidak memperoleh bagian harta warisan dari orang yang wafat, karena adanya suatu halangan syara. Implementasi wasiat wajibah kepada anak angkat dalam putusan hakim di Pengadilan Agama kelas I A Palu yaitu : Pertama pihak pengadilan agama menerima permohonan gugatan wasiat wajibah kemudian yang kedua pengadilan agama mempelajari perkara yang masuk dan menyiapkan kelengkapan berkas sesuai dengan ketentuan pengadilan yang berlaku, ketiga pengadilan agama menetapkan majelis hakim yang akan menyelesaikan perkara berdasarkan bukti-bukti yang kuat yang dihadirkan oleh anak angkat ( Penggugat) yakni majelis hakim memutuskan memberikan 1/3 dari jumlah harta yang ditinggalkan apabila penggugat dapat mengahdirkan bukti berupa putusan majelis hakim tentang pengangkatan anak. Majelis hakim juga dapat memutuskan perkara secara berbeda apabila penggugat memiliki surat wasiat yang sah dari orang tua angkatnya dalam hal ini putusan majelis hakim harus mengikuti isi dari surat wasiat tersebut. Kata Kunci: Wasiat Wajibah dan Kompilasi Hukum Islam
BUDAYA NIKAH DI BAWAH UMUR TERHADAP KEUTUHAN RUMAH TANGGA DI KELURAHAN LAMBARA KECAMATAN TAWAELI KOTA PALU DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM Adriatin Adriatin; Surni Kadir; Gazali Gazali
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 2 No. 1: Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.668 KB) | DOI: 10.56338/jks.v2i1.734

Abstract

        Permasalahan dalam Skripsi ini diformulasikan kedalam dua sub, yaitu : 1. Bagaimana dampak nikah di bawah umur terhadap keutuhan rumah tangga di Kelurahan Lambara Kecamatan Tawaeli  Kota Palu dalam tinjauan hukum islam, dan 2. Faktor apa saja yang mendorong nikah di bawah umur di Kelurahan Lambara Kecamatan Tawaeli Kota Palu.       Tujuan penelitian dalam penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui dampak nikah di bawah umur terhadap keutuhan rumah di Kelurahan Lambara Kecamatan Tawaeli Kota Palu, dan 2. Untuk mengetahui faktor apa yang mendorong terjadinya nikah di bawah umur yang ada di Kelurahan Lambara Kecamatan Tawaeli  Kota Palu dalam tinjauan hukum islam.       Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. yang terdiri dari : Observasi, Dokumentasi, Pedoman wawancara, Pendekatan Penelitian, Jadwal Penelitian, Lokasi Penelitian, Kehadiran Peneliti, Sumber Data, Prosedur Pengumpulan Data, Analisis Data, dan Pengecekan Keabsahan Data.          Hasil penelitian yang dilakukan bahwa : 1. Adapun dampak nikah di bawah umur terhadap keutuhan rumah di Kelurahan Lambara Kecamatan Tawaeli Kota Palu adalah pertama Dampak positif yaitu akan muncul sifat keibuan setelah menikah, laki-laki lebih bertanggung jawab selain dari itu menghindari diri dari perbuatan zina dan pergaulan bebas. kedua Dampak negatif yaitu menutupi aib keluarga, pendidikan anak kurang baik karena ketidaksiapan orang tua dalam mengurus anaknya karena kondisi emosi yang sangat labil dan seringkali hal-hal yang sepeleh dapat menimbulkan pertengkaran yang sangat hebat sehingga rumah tangga yang kurang harmonis, dan 2.  Adapun Faktor yang mendorong nikah di bawah umur terhadap keutuhan rumah di Kelurahan Lambara Kecamatan Tawaeli Kota Palu adalah Pertama faktor ekonomi. Kedua faktor pendidikan. Ketiga faktor kekhawatiran orang tua. Keempat faktor budaya/tradisi/adat.      Kesimpulan dan saran dari penelitian ini adalah penyebab nikah di bawah umur yaitu menghindari diri dari perbuatan zina dan pergaulan bebas, penyebabnya yaitu faktor ekonomi, faktor pendidikan, faktor kekhawatiran orang tua dan faktor budaya/tradisi/adat. Untuk menekan laju pernikahan di bawah umur yaitu dengan mencegah dan membatalkan perkawinan di bawah umur tersebut. Kata Kunci            :    Dampak, Nikah di bawah Umur, Keutuhan Rumah Tangga. 
MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASSED LEARNING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AL-QUR’AN HADIS DI KELAS VIII MTS LAKEA Marzuki Marzuki; Surni Kadir; Gazali Gazali
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 2 No. 1: Oktober 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.09 KB) | DOI: 10.56338/jks.v2i1.735

Abstract

Skripsi ini membahas tentang Model Pembelajaran Problem Bassed Learning Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadis Di Kelas VIII MTs Lakea. Dengan bentuk permasalahannya yaitu (1) Bagaimana motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Al-Quran Hadist dengan menggunakan Metode Problem Based Learning di Kelas VIII MTs Lakea, (2) Bagaimana Implementasi Metode Problem Based Learning Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Al-Quran Hadist di Kelas VIII MTs Lakea.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif, teknik pengumpulan data melalui observasi, interview dan dokumentasi. Teknik analisis data digunakan dengan menggunakan mengadopsi, mengumpulkan semua data yang diperoleh dilapangan yang disesuaikan dengan fokus utama dari penelitian ini. Mengedit, berarti memperbaiki kata-kata informan yang tidak memiliki dengan fokus penelitian. Mengklasifikasi berarti memilah-milah seluruh pendapat informan tentang fokus penelitian kemudian membandingkan antara kelompok yang satu dengan yang lainnya dengan mekanisme dari setiap kelompok tersebut.Hasil penelitian ini menunjukan bahwa (1) Motivasi belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Al-Quran Hadist dengan menggunakan Metode Problem Based Learning di Kelas VIII MTs Lakea yakni adanya motivasi belajar siswa pada proses belajar mengajar mengajar pada mata pelajaran Al-quran Hadist Kelas VIII di Madrasah Tsanawiyah Lakea yang dimana dalam penerapan Problem Based Learning (PBL) dalam memotivasi peserta didik yang di MTs Lakea khususnya pada mata pelajaran Al-quran Hadist sudah sangat baik dan memiliki dampak yang sangat positif bagi siswa itu sendiri. (2) Implementasi Metode Problem Based Learning Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Al-Quran Hadist di Kelas VIII MTs Lakea yakni Dalam mengimplementasikan sebuah model pembelajaran tidak semudah yang dibayangkan karena diperlukan seorang pendidik yang paham betul akan model pembelajaran yang akan dterapkan pada proses belajar mengajar nantinya  tentu dalam hal ini adalah model pembelajaran Problem Bassed Learning. Karena hal ini akan berpengaruh kepada peserta didik itu sendiri. Semenjak diterapkan model pembelajaran Problem Bassed Learning pada Madrasah Tsanawiyah Lakea khususnya pada mata pelajaran Al-quran Hadist Kelas VIII dalam hal ini guna meningkatkan motivasi belajar peserta didik, sudah sangat optimal dalam penerapannya. Kata Kunci : Model Pembelajaran, Bassed Learning, Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadis
Peran Penyuluh Agama Islam Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Palu Barat dalam Mencegah Terjadinya Pernikahan di Bawah Umur: The Role of Islamic Religious Counselors Office of Religious Affairs (KUA) of West Palu District in Preventing Underage Marriage Ahmad Mashuri; Surni Kadir; Gazali
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 5 No. 12: DESEMBER 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v5i12.3112

Abstract

Temuan yeng di peroleh dari penelitian ini antara lain adalah: (1) peran penyluh agama islam kecamatan palu barat belum mencapai hasil yang di rencanakan terbukti dari tahun 2017,2018,2019 dan 2020 yang mana angka keberhasilan dari upaya peran penyuluh agama islam msih di angka50% setiap tahunnya. Hal tersebut di karenakan beberapa faktor muali dari faktor ekonomi, pergaulaan bebas, dan kurangnya kontrol orang tua terhadap anaknya sehingga membuat penyuluh belum maksimal dalam menangani ernikhan di bawah umur yang terjadi di kecamatan palu barat. Diketahui lewat wawancara bersama penyuluh kentor urusan agama palu barat ibu Army, S.Ag. bahwasanya pernikahan di bawah umur di kecamatan palu barat meninggkat karena faktor ekonomi pasca gempa bumi yang melanda palu dan sekitarnya sehungga banya orang tua yang tidak mampu lagi untuk melanjutka pendidikannya anaknya sehingga daripada anak-anaknya berbuat yang tidak-tida maka banyak dari mereka yang menikahan anaknya, dan kemudia kenakalan remaja yang semakin meninggakt pergaulan yang sudah terkontrol lagi yang akhirnya mngakibatkan terjadinya hamil di luar nikah di usia dini, dan irtu adalah hal yang yang sangat sulit untuk di tangani, karena orang tua sebenarnya yang lebih berperan dalam melihat pergaulan anaknya, maka penyluh juga menghimbau kepada orang tua untuk mengawasi serta berkomunikasi dengan baik dengan anaknya agar anak bisa lebih terbuka tentang pergaulannya.
An-Naim dalam Merekonstruksi Kewarisan Non Muslim : An-Naim in Reconstructing Non-Muslim Inheritance Gazali; Ferry Payuhi
IQRA JURNAL ILMU KEPENDIDIKAN & KEISLAMAN Vol 18 No 2: Juli 2023
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/iqra.v18i2.3643

Abstract

Warisan dalam Islam memang telah dianggap final oleh jumhur ulama (ulama salaf dan khalaf), bahwa seseorang dilarang mewariskan kepada orang lain yang berbeda agama, namun polemik hak waris antara ahli waris dan ahli waris yang berbeda agama masih menarik perhatian. pemikir Islam modern, salah satunya adalah Abdullah Ahmen an-Naim. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kepustakaan, dengan mengkaji literatur yang telah ada yang ditulis oleh an-Naim sendiri dan penulis lain yang tertarik dengan pemikirannya. An-Naim memandang bahwa hak setiap manusia untuk memilih agama dan keyakinannya tidak boleh menjadi batu sandungan untuk mendapatkan hak waris dari kerabatnya. Oleh karena itu, An-Naim menawarkan konsep pemikiran yang menurutnya lebih luwes dan aplikatif dalam memahami teks-teks yang berkaitan dengan hukum dalam Alquran dan Sunnah; An-Naim dalam sejarah pemikirannya pada akhirnya menawarkan tiga konsep pemikiran; 1). dekonstruksi syariah 2). Pendekatan Evolusi dan 3). Negara sekuler. Menurutnya, ketiga konsep pemikiran tersebut sangat aplikatif dalam memahami komunitas personal di era modern ini. Menurut an-Naim, agama tidak bisa dijadikan sebagai penghalang warisan. Bagi ahli HAM kelahiran Sudan ini larangan mewariskan dari agama yang berbeda merupakan pelanggaran HAM yang sudah tertulis di pasal 17 dan 18 DUHAM dan juga tidak sejalan dengan konsep Islam sebagai agama rahmatan lil alamin.
Studi Hukum Wanita Menjadi Wali Nikah: Legal Studies for Women Becoming Marriage Guardians Gazali; Ferry Payuhi
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 6 No. 11: NOVEMBER 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v6i11.4338

Abstract

Persoalan layaknya perempuan menjadi wali nikah dalam kajian fikih sebenarnya sudah pernah dibicarakan pada awal tahun Hijriyah, namun belakangan kembali muncul karena munculnya isu kesetaraan gender, sehingga kemudian, wacana tersebut kembali menghangat dalam beberapa tahun terakhir. Sehingga nampaknya perlu dilakukan kajian ulang mengenai hukum perempuan menjadi wali nikah dalam pandangan fiqh. Penelitian ini merupakan upaya yang tidak hanya mencari fakta hukum perempuan menjadi wali nikah dalam pandangan para ulama, namun juga mencari solusi yang tepat untuk mencairkan perbedaan pendapat di kalangan umat Islam tentang hukum perempuan menjadi wali nikah. Penelitian ini merupakan penelitian berbasis kepustakaan (library study), dimana sumber data utama dalam penelitian ini adalah kitab-kitab klasik yang ditulis oleh para ulama pada pertengahan abad hijriyah maupun sebelum dan sesudahnya. Hasil dari penelitian ini adalah dalam kajian fiqh terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum perempuan menjadi wali nikah, dimana yang mendasari perbedaan pendapat tersebut terletak pada ‘illat yang dipahami masing-masing ulama, seperti Hanafiyah dan Para ulama Malikiyah memahami bahwa “bikarah” atau kedewasaan berpikir seorang wanita menjadi sebuah ‘illat yang menyebabkan seorang wanita dianggap tidak diperbolehkan menjadi wali nikah, sehingga mazhab ini menganggap wanita yang sudah matang (dalam berpikir) termasuk janda dapat menjadi wali perkawinan atau mengawini dirinya sendiri. Bagi Peneliti, pendapat kedua mazhab tersebut (Hanafiyah dan Malikiyah) dianggap lebih kuat. Jadi, bagi Peneliti, perempuan yang dianggap sudah matang cara berpikirnya bisa saja menjadi wali nikah atau menikahkan dirinya sendiri, seperti seorang janda yang dianggap lebih memahami kehidupan berkeluarga dibandingkan yang belum pernah mengalaminya, sehingga dia berhak menjadi wali bagi dirinya sendiri.