Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Peranan Komunikasi Dakwah dalam Keluarga Menurut Perspektif Islam: The Role of Da'wah Communication in the Family According to an Islamic Perspective Mansur Mansur; Nuranisah Nuranisah; Afdal Afdal; Zakariah Zakariah; Ferry Payuhi
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 5 No. 6: JUNI 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v5i6.2518

Abstract

Manusia diciptakan oleh Allah bukan hanya sebagai makhluk individu akan tetapi juga sebagai makhluk sosial, oleh karena itu manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya memerlukan orang lain. Hal inilah yang menyebabkan seseorang perlu berkomunikasi dengan orang lainnya. Dalam konteks kehidupan yang lebih luas lagi, bahwa Allah telah menciptakan beragam suku, ras, bahasa dan agama yang masing-masing memiliki ragam budaya yang berbeda-beda. Maka dari itu, dalam komunikasi itu sendiri diperlukan dakwah, tujuannya untuk pemenuhan penyampaian pesan dakwah yang dilakukan oleh seseorang komunikator kepada komunikan, yang terjadi antar umat manusia. Komunikasi memainkan peran paling penting dalam sebuah keluarga. Karena keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat, mempengaruhi anggota keluarga untuk memiliki nilai-nilai yang baik dalam komunikasi untuk menjadi diterapkan di masyarakat nantinya. Lebih jauh lagi, Islam memiliki perspektifnya sendiri tentang komunikasi. Ini membimbing keluarga untuk berinteraksi di antara saudara kandung dan sebagainya. Islam menunjukkan prinsip-prinsip yang harus dipatuhi untuk menciptakan kenyamanan hidup.
Penerapan Media Audio dalam Meningkatkan Kemampuan Menyimak pada Anak di Raudhathul Atfhal Luwuk: Application of Audio Media in Improving Listening Ability in Children at Raudhathul Atfhal Luwuk Abdul Mufarik A. Marhum; Nirmala Paputungan; Ferry Payuhi
IQRA JURNAL ILMU KEPENDIDIKAN & KEISLAMAN Vol 18 No 1: Januari 2023
Publisher : Fakultas Agama Islam, Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/iqra.v18i1.3222

Abstract

Studi ini bertujuan untuk mengetahui penerapan media audio dalam meningkatkan kemampuan menyimak pada anak di Raudhatul Athfal Islamiyah Luwuk. Penulis menggunakan metode kualitatif Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan media audio dalam meningkatkan kemampuan menyimak pada anak di Raudhatul Athfal Islamiyah Luwuk melalui beberapa tahapan antara lain : 1) Konsentrasi anak yakni di dahului dengan kegiatan Awal dimana langkah awal dalam Meningkatkan kemampuan menyimak adalah membuat anak konsentrasi terlebih dulu, karena dengan konsentrasi ilmu yang disampaikan guru atau yang didengar akan masuk di dalam telinga, dicerna oleh otak dan bereaksi berupa gerakan-gerakan. 2) Tahap pelaksanaan, yaitu tahap pelaksanaan dan dalam tahap pelaksanaan pada kegiatan inti saya mempersiapkan media yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran menyimak. Anak saya minta untuk duduk menjadi 2 baris. Sebelum kegiatan menyimak dimulai saya mengingatkan kembali aturan dalam belajar menyimak.
Studi Hukum Wanita Menjadi Wali Nikah: Legal Studies for Women Becoming Marriage Guardians Gazali; Ferry Payuhi
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 6 No. 11: NOVEMBER 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v6i11.4338

Abstract

Persoalan layaknya perempuan menjadi wali nikah dalam kajian fikih sebenarnya sudah pernah dibicarakan pada awal tahun Hijriyah, namun belakangan kembali muncul karena munculnya isu kesetaraan gender, sehingga kemudian, wacana tersebut kembali menghangat dalam beberapa tahun terakhir. Sehingga nampaknya perlu dilakukan kajian ulang mengenai hukum perempuan menjadi wali nikah dalam pandangan fiqh. Penelitian ini merupakan upaya yang tidak hanya mencari fakta hukum perempuan menjadi wali nikah dalam pandangan para ulama, namun juga mencari solusi yang tepat untuk mencairkan perbedaan pendapat di kalangan umat Islam tentang hukum perempuan menjadi wali nikah. Penelitian ini merupakan penelitian berbasis kepustakaan (library study), dimana sumber data utama dalam penelitian ini adalah kitab-kitab klasik yang ditulis oleh para ulama pada pertengahan abad hijriyah maupun sebelum dan sesudahnya. Hasil dari penelitian ini adalah dalam kajian fiqh terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum perempuan menjadi wali nikah, dimana yang mendasari perbedaan pendapat tersebut terletak pada ‘illat yang dipahami masing-masing ulama, seperti Hanafiyah dan Para ulama Malikiyah memahami bahwa “bikarah” atau kedewasaan berpikir seorang wanita menjadi sebuah ‘illat yang menyebabkan seorang wanita dianggap tidak diperbolehkan menjadi wali nikah, sehingga mazhab ini menganggap wanita yang sudah matang (dalam berpikir) termasuk janda dapat menjadi wali perkawinan atau mengawini dirinya sendiri. Bagi Peneliti, pendapat kedua mazhab tersebut (Hanafiyah dan Malikiyah) dianggap lebih kuat. Jadi, bagi Peneliti, perempuan yang dianggap sudah matang cara berpikirnya bisa saja menjadi wali nikah atau menikahkan dirinya sendiri, seperti seorang janda yang dianggap lebih memahami kehidupan berkeluarga dibandingkan yang belum pernah mengalaminya, sehingga dia berhak menjadi wali bagi dirinya sendiri.
Studi Hukum Wanita Menjadi Wali Nikah: Legal Studies for Women Becoming Marriage Guardians Gazali; Ferry Payuhi
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 6 No. 12: DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v6i12.4642

Abstract

Persoalan layaknya perempuan menjadi wali nikah dalam kajian fikih sebenarnya sudah pernah dibicarakan pada awal tahun Hijriyah, namun belakangan muncul kembali karena munculnya isu kesetaraan gender, sehingga kemudian, wacana tersebut kembali menghangat dalam beberapa tahun terakhir. Sehingga nampaknya perlu dilakukan kajian ulang mengenai hukum perempuan menjadi wali nikah dalam pandangan fiqh. Penelitian ini merupakan upaya yang tidak hanya mencari fakta hukum perempuan menjadi wali nikah dalam pandangan para ulama, namun juga mencari solusi yang tepat untuk mencairkan perbedaan pendapat di kalangan umat Islam tentang hukum perempuan menjadi wali nikah. Penelitian ini merupakan penelitian berbasis kepustakaan (library study), dimana sumber data utama dalam penelitian ini adalah kitab-kitab klasik yang ditulis oleh para ulama pada pertengahan abad hijriyah maupun sebelum dan sesudahnya. Hasil dari penelitian ini adalah dalam kajian fiqh terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang hukum perempuan menjadi wali nikah, dimana yang mendasari perbedaan pendapat tersebut terletak pada ‘illat yang dipahami masing-masing ulama, seperti Hanafiyah dan Para ulama Malikiyah memahami bahwa “bikarah” atau kedewasaan berpikir seorang wanita menjadi sebuah ‘illat yang menyebabkan seorang wanita dianggap tidak diperbolehkan menjadi wali nikah, sehingga mazhab ini menganggap wanita yang sudah matang (dalam berpikir) termasuk janda dapat menjadi wali perkawinan atau mengawini dirinya sendiri. Bagi Peneliti pendapat kedua mazhab tersebut (Hanafiyah dan Malikiyah) dianggap lebih kuat. Jadi, bagi Peneliti, perempuan yang dianggap sudah matang cara berpikirnya bisa saja menjadi wali nikah atau menikahkan dirinya sendiri, seperti seorang janda yang dianggap lebih memahami kehidupan berkeluarga dibandingkan yang belum pernah mengalaminya, sehingga dia berhak menjadi wali bagi dirinya sendiri.