Mochammad Marjuki
Sekolah Tinggi Islam Kendal

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

KONSEP KOMUNIKASI PEMBELAJARAN DALAM AL QUR’AN Fahruddin, Zuhri; Marjuki, Mochammad
JIQTA: Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Vol 1 No 2 (2022): Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (JIQTA)
Publisher : STAI Asy-Syukriyyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36769/jiqta.v1i2.288

Abstract

Komunikasi pada hakikatnya telah tertuang dalam al Qur’an, meskipun tidak secara eksplisit menyebut kata komunikasi, di dalamnya komunikasi disebut dengan Qaulan yang juga berkaitan dengan hubungan kepada orang lain baik dari bahasa atau suara secara verbal atau non verbal.Komunikasi pembelajaran tentu yang dimaksud adalah Guru dan siswa. Metode yang digunakan adalah metode Tafsir Tematik, yaitu suatu metode kajian topic tertentu berlandaskan Al-Qur’an. Pendekatan analisis digunakan untuk memperoleh keterangan yang disampaikan dalam bentuk lambang-lambang yang terdokumentasi baik dalam bentuk buku, majalah, artikel dan lain-lain. Pendekatan ini digunakan ketika penulis berhadapan dengan sebuah teori atau konsep yang baku untuk dianalisa dan dikembangkan menjadi sebuah konsep yang dapat dipahami. Dalam al Qur’an ada istilah Qaulan Balighan, Qaulan Maysuran, Qaulan Kariman, Kriteria Qaulan Kariman, Qaulan Ma’rufan, Qaulan Layyinan, dan Qaulan Sadidan, masing-masing dari kalimat tersebut berbeda arti dan implementasi.
Maintaining Islamic Values within the Montessori Educational Institution Fahruddin, Zuhri; Marjuki, Mochammad
Al-Hayat: Journal of Islamic Education Vol. 9 No. 1 (2025): Al-Hayat: Journal of Islamic Education
Publisher : LETIGES

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35723/ajie.v9i1.40

Abstract

This study aims to discuss the Montessori Education Foundation, also known as Yapensori Jakarta, which modifies the curriculum from Maria Montessori. This study outlines how Yapensori maintains Islamic values. This study uses a qualitative approach with a case study type and data collection through interviews, observations, and documentation analysis. Researchers test the validity of the data using method triangulation and source triangulation techniques. Data analysis begins with reviewing the data and reducing it. Then, the data is arranged, after which the data is checked to ensure its validity and interpreted into a substantive theory. This study reveals that Yapensori applies the Montessori curriculum, namely emphasizing student development (humanistic) through maintaining noble morals, faith and piety, and supporting students' Islamic talents through calligraphy activities, reading the Qur'an before entering class, Muraja'ah Al-Qur'an before learning begins, congregational Ashar prayer, Muhasabah, saying greetings, getting used to discipline, extracurricular marawis, hadroh, and Tahfiz. This study is original in exploring the integration of Islamic values ​​in the Montessori education system in Yapensori, which is usually more humanistic and individualistic. This study highlights how Islamic values ​​are implemented through spiritual activities such as muraja’ah, tahfiz, and other worship practices. However, this study is limited to one institution, making it less generalizable. In addition, there has been no quantitative measurement of its impact on students' academics and character, and there is no comparison with non-Islamic Montessori. Further studies with a wider scope and mixed methods are needed for a deeper understanding.
PENGEMBANGAN KEILMUAN PENDIDIKAN ISLAM; MERAJUT KAJIAN MULTI, INTER, DAN TRANSDISIPLINER PADA PERGURUAN TINGGI Mochammad Marjuki; Ahmad Tantowi
Istifkar Vol 3 No 2 (2023): Istfikar: Media Transformasi Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Islam Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/ji.v3i2.94

Abstract

Abstrak Salah satu problematika dalam pendidikan Islam adalah adanya bias disiplin ilmu. Suatu ilmu dari satu perspektif dipandang berdiri sendiri dan tak mampu terinetgrasi. Sebaliknya dalam pandangan Islam, melihat ilmu secara lengkap, komprehensif, dan utuh. Konsep keilmuan yang lahir ada dalam proses pendidikan memerlukan kajian dari berbagai pandangan, artinya ilmu tidak bisa berdiri sendiri. Jika suatu objek dikaji hanya dengan satu pendekatan disiplin ilmu, maka otomatis konsep tersebut dianggap absurd dan dangkal. Dalam memandang sebuah persoalan tidak cukup hanya satu disiplin ilmu. Oleh karenanya persoalan dalam pendidikan Islam ini sudah semestinya dipahami dan ditelaah dengan berbagai pendekatan. Dalam kajian ini, penulis mencoba menguraikan teori pandangan Islam terkait multi, inter, dan transdisiplin, sehingga nantinya muncul ilustrasi atau desain disiplin ilmu yang komprehensif untuk mengimplementasikannya dalam kurikulum pendidikan.
PENGEMBANGAN KEILMUAN PENDIDIKAN ISLAM; MERAJUT KAJIAN MULTI, INTER, DAN TRANSDISIPLINER PADA PERGURUAN TINGGI Mochammad Marjuki; Ahmad Tantowi
Istifkar: Media Transformasi Pendidikan Vol 3 No 2 (2023): Istfikar: Media Transformasi Pendidikan
Publisher : Sekolah Tinggi Islam Kendal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62509/ji.v3i2.94

Abstract

Abstrak Salah satu problematika dalam pendidikan Islam adalah adanya bias disiplin ilmu. Suatu ilmu dari satu perspektif dipandang berdiri sendiri dan tak mampu terinetgrasi. Sebaliknya dalam pandangan Islam, melihat ilmu secara lengkap, komprehensif, dan utuh. Konsep keilmuan yang lahir ada dalam proses pendidikan memerlukan kajian dari berbagai pandangan, artinya ilmu tidak bisa berdiri sendiri. Jika suatu objek dikaji hanya dengan satu pendekatan disiplin ilmu, maka otomatis konsep tersebut dianggap absurd dan dangkal. Dalam memandang sebuah persoalan tidak cukup hanya satu disiplin ilmu. Oleh karenanya persoalan dalam pendidikan Islam ini sudah semestinya dipahami dan ditelaah dengan berbagai pendekatan. Dalam kajian ini, penulis mencoba menguraikan teori pandangan Islam terkait multi, inter, dan transdisiplin, sehingga nantinya muncul ilustrasi atau desain disiplin ilmu yang komprehensif untuk mengimplementasikannya dalam kurikulum pendidikan.