Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Monopoly Markets Structure: Society and Islam Lukman Affandi; Naufal Dzaki Rifaldi; Abduljalal Salisu; Mintasih Indriayu
Social, Humanities, and Educational Studies (SHES): Conference Series Vol 7, No 2 (2024): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/shes.v7i2.82773

Abstract

Artikel ini mencoba menggambarkan fenomena pasar monopoli dalam kehidupan masyarakat dari sisi agama maupun Agama Islam sehingga masyarakat bisa menilai secara terbuka dan adil akan terbentuknya, pelaksanaan, serta hambatan atau tekanan yang ada. Tujuan dari penulisan artikel inia adalah untuk bisa mengetahui lebih dalam struktur pasar monopoli yang adalam masyarakat. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau melukiskan kenyataan yang ada berdasarkan konsep, kategori, dan tidak berdasarkan angka dan penelitian berdasarkan kajian pustaka yang mengambil data dari tulisan ilmiah yang telah terlisensi. Hasil dari penelitian ini adalah Pasar monopoli memiliki beberapa ciri-ciri diantaranya adalah memiliki satu penjual, tidak memiliki barang pengganti atau subtitusi, tidak memungkinkan masuk ke dalam struktur pasar, Produsen atau Penjual adalah price maker (pembuat harga), dan promosi kurang begitu diperlukan. Pasar monopoli pastinya memilki kelebihan yaitu menjamin kesejahteraan masyarakat dan efisiensi terhadap pertumbuhan dan pengadaan serta kekurangan yaitu melemahkan dampak reformasi pasar dan penguasaan inovasi oleh perusahaan petahana. Saran yang dilakukan untuk peneliti selanjutnya adalah melakukan komparasi praktik monopoli yang menguntungkan dan merugikan bagi masyarakat jadi masyarakat bisa memilah dan memilih praktik monopoli yang sesuai dengan konsep struktur pasar monopoli.
Peran Pendidikan Kewirausahaan dalam Membangun Niat Ecopreneurship di Kalangan Mahasiswa Pendidikan Naufal Dzaki Rifaldi; Khresna Bayu Sangka
DWIJA CENDEKIA: Jurnal Riset Pedagogik Vol 9, No 1 (2025): April 2025
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/jdc.v9i1.96493

Abstract

Pendidikan kewirausahaan merupakan salah satu pendekatan proaktif yang baik untuk memotivasi generasi muda agar bisa menjadi seorang wirausaha, namun mempertimbangkan kelestarian lingkungan juga perlu dalam mendirikan usaha sehingga muncullah konsep ecopreneruship. Tujuan penelitian ini menyelidiki hubungan antara pendidikan kewirausahaan dengan niat ecopreneurial mahasiswa pendidikan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan teknik pengambilan sampel yaitu simple random sampling yang mendapatkan data 306 mahasiswa UNS dan UNNES yang telah menyelesaikan program pendidikan kewirausahaan. Teknik pengambilan data menggunakan angket yang hasilnya diteliti menggunakan PLS-SEM. Temuan menunjukkan bahwa pendidikan kewirausahaan mempunyai dampak yang cukup besar dan positif terhadap niat ecopreneurship di kalangan mahasiswa pendidikan. Oleh karena itu, studi ini mendukung tujuan pembangunan yang lebih umum berkaitan dengan pendidikan dan kelestarian lingkungan dan juga menawarkan data faktual yang menggambarkan bagaimana pendidikan kewirausahaan mendorong praktik bisnis yang bertanggung jawab terhadap lingkungan. The role of entrepreneurship education in building ecopreneurship intentions among education students Abstract: Entrepreneurship education serves as a valuable proactive approach to inspire the younger generation to become entrepreneurs. However, it is also crucial to consider environmental sustainability when establishing a business, leading to the emergence of the concept of ecopreneurship. The purpose of this study is to investigate the relationship between entrepreneurship education and ecopreneurial intentions of education students. The method used in this study is quantitative with a sampling technique, namely simple random sampling, which obtained data from 306 UNS and UNNES students who had completed the entrepreneurship education program. The data collection technique used a questionnaire whose results were examined using PLS-SEM. The findings show that entrepreneurship education has a significant and positive impact on ecopreneurship intentions among education students. Therefore, this study supports the more general development goals related to education and environmental sustainability and also offers factual data that illustrates how entrepreneurship education encourages environmentally responsible business practices.
Mendorong Niat Ecopreneurship: Tinjauan Sistematis terhadap Faktor-faktor yang Berperan Naufal Dzaki Rifaldi; Khresna Bayu Sangka
Social, Humanities, and Educational Studies (SHES): Conference Series Vol 7, No 3 (2024): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/shes.v7i3.94287

Abstract

Ecopreneurship dapat menjadi salah satu solusi dari permasalahan kekurangan sumber daya, pembuangan limbah, kontaminasi air, dan perubahan iklim yang terjadi dalam dunia industri namun faktor yang bisa mendukung peningkatan jumlah wirausaha yang sadar dengan lingkungan masih belum diketahui. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk menyelidiki faktor-faktor yang berperan dalam mempengaruhi niat ecopreneurship agar dapat meningkatkan jumlah wirausaha yang sadar dengan lingkungan. Penelitian ini menggunakan metode Systematic Literature Reviews. Hasil penelitian ini yaitu penelitian tentang ecopreneurship memiliki tren yang positif, termasuk di Indonesia yang menjadi salah satu negara dengan penelitian ecopreneurship yang tinggi. Faktor-faktor yang berperan dalam mendorong niat ecopreneurship yaitu dukungan pemerintah, dukungan universitas, dan faktor dari dalam diri. Semua faktor tersebut harus diperhatikan untuk menciptakan iklim yang kondusif dalam menumbuhkan ecopreneurship dan mendorong lebih banyak individu untuk memulai usaha dengan fokus pada praktik berkelanjutan.