Djulianus Tes Mau
Universitas Timor

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

GAMBARAN METODE KONSELING PETUGAS GIZI PADA KELUARGA DENGAN BALITA GIZI BURUK DI PUSKESMAS HALIWEN KECAMATAN KAKULUK MESAK KABUPATEN BELU Sisilia Novita Asa; Djulianus Tes Mau; Christina Anugrahini
Jurnal Sahabat Keperawatan Vol 2 No 02 (2020): Jurnal Sahabat Keperawatan, Agustus 2020
Publisher : Program Studi Keperawatan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jsk.v2i02.627

Abstract

Konseling merupakan salah satu teknik dalam pelayanan bimbingan di mana proses pemberian bantuan ini berlangsung melalui wawancara dalam serangkaian pertemuan langsung dan tatap muka antara konselor pada klien dengan tujuan agar klien mampu untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik terhadap dirinya. Hal ini dikarenakan konseling dapat memberikan perubahan yang mendasar, yaitu merubah sikap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi gambaran metode konseling petugas gizi pada keluarga dengan balita gizi buruk di Puskesmas Haliwen Kecamatan Kakuluk Mesak Kabupaten Belu. Responden dalam penelitian ini adalah 4 petugas gizi yang memenuhi kriteria inklusi. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling. Alat pengumpulan data berupa lembar observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar petugas gizi memiliki teknik konseling gizi kategori baik sebanyak 2 kali (50%) dan kategori cukup sebanyak 2 kali (50%). Ini berarti sebagian besar responden belum melakukan 10 item teknik konseling gizi yang dianjurkan oleh Depkes RI tahun 2008. Sedangkan berdasarkan langkah - langkah pelaksanaan konseling gizi sebagian besar responden dalam ketegori cukup (50%). Hal ini berarti sebagian responden belum semua menerapkan 12 item langkah – langkah pelaksanaan konseling gizi sesuai standart Depkes RI tahun 2008.
GAMBARAN TINGKAT KECEMASAN REMAJA PUTRI DALAM MENGHADAPI HAID PERTAMA KALI (MENARCHE) PADA SISWI KELAS VII SMP NEGERI 1 ATAMBUA Sakinah Ekawati Syarif; Djulianus Tes Mau; Christina Anugrahini
Jurnal Sahabat Keperawatan Vol 2 No 02 (2020): Jurnal Sahabat Keperawatan, Agustus 2020
Publisher : Program Studi Keperawatan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jsk.v2i02.628

Abstract

Haid pertama kali diartikan sebagai permulaan menstruasi pada seorang gadis pada masa Pubertas, yang biasanya muncul pada usia 11 sampai 14 tahun. Gejala yang sering menyertai ialah muncul Perasaan bingung, gelisah atau cemas, tidak nyaman selalu menyelimuti, seorang wanita yang mengalami menstruasi pertama kali. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Gambaran tingkat kecemasan Remaja Putri dalam Menghadapi Haid Pertama Kali (Menarche) pada Siswi Kelas VII SMP Negeri 1 Atambua. Populasi adalah siswa remaja kelas VIIS MP Negeri 1 Atambua, sampel sebanyak 163 responden yang memenuhi kriteria teknik pengambilan dengan purpose sampling, jenis penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif Hasil penelitian didapatkan dari 163 responden sebanyak 26 responden (15,9%) mengalami cemas ringan, dan sebanyak 47 responden (28,8%) mengalami cemas sedang hal ini kemungkinan dari beberapa sisiwi remaja putri yang mungkin telah terpapar informasi tentang pengetahuan haid pertama kali sehingga ada beberapa anak bisa mengatasi tingkat kecemasannya, dan sebanyak 52 responden (31,9%) mengalami cemas berat, dan 38 responden (23,3%) mengalami panik. hal ini berarti sebagian besar responden belum mengerti tentang perubahan didalam dirinya (baik perubahan psikologis maupun fisiologis) dan kurangnya informasi.
FAKTOR-FAKTOR RESIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI DESA KABUNA KECAMATAN KAKULUK MESAK KABUPATEN BELU Susanti Serang Tatu; Djulianus Tes Mau; Yusfina Modesta Rua
Jurnal Sahabat Keperawatan Vol 3 No 01 (2021): Jurnal Sahabat Keperawatan, Februari 2021
Publisher : Program Studi Keperawatan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jsk.v3i01.911

Abstract

Latar belakang: Stunting adalah kondisi gagal tumbuh balita akibat dari kekurangan gizi kronis dan paparan infeksi berulang terutama dalam 1000 hari pertama kehidupan yaitu dari janin hingga anak berusia dua tahun. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita di Desa Kabuna Kecamatan kakuluk Mesak Kabupaten Belu. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitan ini adalah ibu balita stunting dan balita stunting dengan menggunakan total sampling sebanyak 62 ibu. Analisis data univariat dan bivariat menggunakan uji chi square. Pengambilan data dengan menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner. Hasil penelitian diperoleh kejadian stunting pada balita disebabkan oleh karateristik sosial ekonomi keluarga dengan p value untuk semua faktor resiko <0,05, pola asuh keluarga juga merupakan faktor resiko kejadian stunting pada balita dengan p value untuk semua faktor resiko <0,05. Untuk karateristik perawatan kesehatan keluarga, yang berhubungan dengan kejadian stunting pada balita adalah riwayat BBLR dan sanitasi lingkungan dengan p value <0,05 sedangkan yang tidak berhubungan dengan kejadian stunting pada balita adalah frekuensi kunjungan posyandu, status imunisasi dasar dan riwayat penyakit infeksi diare dan ISPA dengan p value >0,05. Simpulan: ada hubungan yang signifikan antara karateristik sosial ekonomi keluarga, pola asuh, BBLR dan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting pada balita di Desa Kabuna Kecamatan Kakuluk Mesak Kabupaten Belu.
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI UPTD PUSKESMAS HALIWEN Noberti Sama Lelo; Djulianus Tes Mau; Yusfina Modesta Rua
Jurnal Sahabat Keperawatan Vol 3 No 01 (2021): Jurnal Sahabat Keperawatan, Februari 2021
Publisher : Program Studi Keperawatan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jsk.v3i01.913

Abstract

Latar Belakang : kurangnya pengetahuan Ibu Tentang pentingnya ASI eksklusif dapat menyebabkan anak rawan terhadap penyakit sehingga menyebabkan pertumbuhan yang sehat pada bay.Tujuan Penelitian : Penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan ibu tentang pemberian ASI Ekslusif di UPTD Puskesmas Haliwen..Metode penelitian : Desain yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional, populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang sedang menyusui bayinya umur 0-6 bulan. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total random sampling, dengan jumlah sampel 30 orang, dari total populasi 115 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengetahuan ibu tentang ASI eksklusif di UPTD Puskesmas Haliwen. Hasil penelitian: Pengetahuan ibu berdasarkan umur kurang dari 30 tahun sebanyak 19 orang (63,3%), Pengetahuan ibu berdasarkan pendidikan SD dan SMP sebanyak 24 orang (40%), Pengetahuan ibu berdasarkan pekerjaan IRT sebanyak 15 orang (50%) , sedangkan pengetahuan ibu berdasarkan jumlah anak dengan jumlah anak satu sebanyak 11 orang (36,7%).Kesimpulan:Berdasarkan hasil penelitian pengetahuan berdasarkan umur di bawah tiga puluh tahun, berpendidikan SMP dan SMA, dengan pekerjaan sebagai IRT, dengan jumlah anak satu.
GAMBARAN PENGETAHUAN DAN PERAN KADER DALAM POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HALILULIK DESA NAITIMU KECAMATAN TASIFETO BARAT KABUPATEN BELU Sisilia Gisela Nesti Neno; Djulianus Tes Mau; Yusfina Modesta Rua
Jurnal Sahabat Keperawatan Vol 3 No 01 (2021): Jurnal Sahabat Keperawatan, Februari 2021
Publisher : Program Studi Keperawatan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jsk.v3i01.915

Abstract

Latar Belakang: Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Halilulik Desa Naitimu Kecamatan Tasifeto Barat Kabupaten Belu dari tanggal 06 agustus – 14 agustus 2020. Kader adalah seorang anggota masyarakat yang berasal dari masyarakat dan dipilih oleh masyarakat itu sendiri serta membantu petugas tenaga kesehatan dalam kegiatan pos pelayanan terpadu. Tujuan : tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi gambaran pengetahuan kader dalam kegiatan pos pelayanan terpadu di wilayah kerja Puskesmas Halilulik Desa Naitimu Kecamatan Tasifeto Barat. Metode : metode penulisan ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif betujuan untuk mengekspresikan tingakt pengetahuan kader dalam kegiatan pos pelayanan terpadu. Populasi adalah kader di Puskesmas Halilulik Desa Naitimu Kecamatan Tasifeto Barat Kabupaten Belu, sampel di ambil dari semua kader pos pelayanan terpadu Desa Naitimu sebanyak 55 orang, alat pengumpulan data berupa kuesioner. Hasil penelitian : hasil penelitian dari 55 responden dapat disimpulkan bahwa secara umum tingkat pengetahuan kader tentang sistem lima meja yang berpengetahuan baik sebanyak 50 responden (90,9%) berpengetahuan cukup sebanyak 5 responden (9,1%) dan yang berpengetahuan baik tentang peran kader sebanyak 55 responden (100%). Sarannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan tentang sistem lima meja dan peran kader. Untuk kader agar dapat menerapkan sistem lima meja dan perannya dalam kegiatan pos pelayanan terpadu.
PENDIDIKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK BALITA DALAM MEWUJUDKAN KELUARGA SEHAT, BERSIH DAN BERBUDAYA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ATAMBUA SELATAN Djulianus Tes Mau; Ni Komang Sriwati; Lusiana Apelagia Lau; Matilda Bano; Anatul Fajriani Umar; Elisabeth Nar; Delfina A Guteres; Venciani Adelia Klau
Jurnal Sahabat Keperawatan Vol 3 No 02 (2021): Jurnal Sahabat Keperawatan, Agustus 2021
Publisher : Program Studi Keperawatan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jsk.v3i02.1379

Abstract

Latar Belakang: Pendidikan kesehatan merupakan bagian dari promosi kesehatan yang mempunyai bentuk intervensi berupa komunikasi, konsultasi, training, umpan balik dan interaksi sehingga dihasilkan motivasi, kemampuan dan penghargaan untuk menghasilkan perilaku yang kondusif terhadap kesehatan. Pendidikan kesehatan yang efektif dapat menggeser norma-norma atau sikap, dan mempengaruhi nilai-nilai serta dapat pula memberikan keterampilan yang dapat merubah perilaku atau gaya hidup tertentu supaya mareka dapat memecahkan masalah-masalah kesehatan yang dihadapinya. Pada gilirannya akan meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kemauan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Tujuan: Terciptanya pola pikir dan kemampuan masyarakat dalam upaya peningkatan dan pencegahan penyakit, agar terwujudnya derajat keluarga ibu dan anak balita serta masyarakat luas yang optimal. Metode: pola pikir dan kemampuan masyarakat dalam upaya peningkatan dan pencegahan penyakit, agar terwujudnya derajat keluarga ibu dan anak balita serta masyarakat luas yang optimal. Pelaksanaan selama 30 hari (1 Maret s.d 1 April 2021) Hasil: Berdasarkan hasil penimbangan berat badan yang dilakukan pada 42 orang balita didapatkan gizi baik sebanyak 12 orang, gizi sedang 25 orang dan gizi buruk sebanyak 5 orang. Dari keseluruhan Balita yang hadir di ketiga RT masih terdapat 8 orang Balita yang tidak hadir di Posyandu saat kegiatan penimbangan berlangsung. Pelaksanaan kegiatan penimbnagan dilakukan oleh kader posyandu sebanyak 12 orang kader bersama dengan mahasiswa. Kegiatan pendidikan kesehatan diikuti oleh 42 orang ibu dengan anak balita secara tertib dan antusias serta penuh perhatian, ada yang mengajukan pertanyaaan pada saat pemateri menyajikan materi penyuluhan. Dari materi yang disajikan peserta cukup memahami penjelasan tentang penting pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak balita yang telah dilakukan oleh ibu-ibu di posyandu melalui kegiatan penimbangan. Kesimpulan: Dengan metode pendidikan kesehatan, masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan pentingnya tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan kehidupan keluarga berdasarkan 10 indikator PHBS.
ASUHAN KEPERAWATAN KMB PADA Tn. M.P dan Tn. A.L YANG MENGALAMI HIPERTENSI DENGAN NYERI KEPALA AKUT DI RSUD Mgr. GABRIEL MANEK, SVD ATAMBUA Virgildo Daniel Soares; Djulianus Tes Mau; Yusfina Modesta Rua; Elfrida F. Dana Riwoe Rohi
Jurnal Sahabat Keperawatan Vol 3 No 02 (2021): Jurnal Sahabat Keperawatan, Agustus 2021
Publisher : Program Studi Keperawatan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jsk.v3i02.1384

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah Siastolik sedikitnya 140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg secara umum hipertensi lebih dikenal dengan darah tinggi adalah Suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yang mengakibatkan angka kesakitan Tujuan: melaksanakan asuhan keperawatan pada klien hipertensi dengan nyeri kepala akut di Rumah Sakit Mgr. Gabriel Manek, SVD Atambua. Metode: studi kasus yaitu studi yang mengeksplorasi memiliki penambilan data yang mendalam dan menyatakan berbagai sumber informasi. Hasil: Berdasarkan data yang diperoleh dari kedua klien yang dilakukan selama 3 x 24 jam didapatkan hasil nyeri kepala berkurang. Kesimpulan: asuhan keperawatan pada Tn. M.P dan Tn. A.L dengan salah satu klien yang menderita hipertensi telah mengembangkan pola piker ilmiah dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari Pengkajian, Diagnosa Keperawatan, Perencanaan, Pelaksanaan, dan Evaluasi serta memperoleh pengalaman nyata dalam merawat pasien hipertensi dengan nyeri kepala akut
GAMBARAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM MERAWAT ORANG DENGAN GANGGUAN JIWA (ODGJ) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HALIWEN Gracela Maria Mitriani Taus; Djulianus Tes Mau; Yusfina Modesta Rua
Jurnal Sahabat Keperawatan Vol 5 No 02 (2023): Jurnal Sahabat Keperawatan, Agustus 2023
Publisher : Program Studi Keperawatan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jsk.v5i02.5085

Abstract

Pendahuluan: Gangguan jiwa merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar dan serius karena proses pemulihan dan penyembuhan pada orang dengan gangguan jiwa membutuhkan waktu yang lama dan juga membutuhkan dukungan keluarga untuk menentukan keberhasilan pemulihan. Tujuan: mengetahui dukungan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa (ODGJ) di wilayah kerja Puskesmas Haliwen. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif analitis tentang gambaran dukungan keluarga dalam merawat orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di wilayah kerja Puskesmas Haliwen. Hasil: penelitian ditemukan bahwa dukungan keluarga dalam merawat orang dengan gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas Haliwen dalam kategori kurang sebesar 40%, kategori cukup sebesar 75%. Sedangkan untuk dukungan informasional sangat kurang sebesar 38,3%, dukungan instrumental baik sebesar 91,6%, dukungan emosional kurang sebesar 43%. Kesimpulan: Dukungan dari setiap anggota keluarga sangat penting bagi orang dengan gangguan jiwa karena proses penyembuhan ODGJ membutuhkan dukungan penilaian, dukungan informasional dan dukungan instrumental, serta dukungan emosional yang baik sehingga diharapkan keluarga menyadari dan memahami tentang cara perawatan, terhadap orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) dalam mendukung proses penyembuhan dan pemulihan.
GAMBARAN PERAN PENGAWAS MENELAN OBAT (PMO) PADA KELUARGA DENGAN TBC PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA ATAMBUA DAN PUSKESMAS HALIWEN Juliana Diana C. Barreto Da Silva; Djulianus Tes Mau; Maria Paula Marla Nahak
Jurnal Sahabat Keperawatan Vol 5 No 02 (2023): Jurnal Sahabat Keperawatan, Agustus 2023
Publisher : Program Studi Keperawatan, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32938/jsk.v5i02.5087

Abstract

Pendahuluan: Tuberculosis disebabkan oleh kuman mycobakterium tuberculosis. Pengobatan TB paru memerlukan waktu yang cukup panjang yaitu selama 6 bulan, sehingga salah satu faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pengobatan tuberculosis adalah peran pengawas menelan obat (PMO). Tujuan: penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran peran pengawas menelan obat (PMO) pada anggota keluarga dengan TBC paru di Wilayah kerja Puskesmas Kota Atambua dan Puskesma Haliwen. Metode penelitian: Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang dilakukan di Puskesmas Kota Atambua dan Puskesmas Haliwen pada tanggal 11 November – 25 November 2022. Sampel diambil menggunakan total sampling dengan total responden sebanyak 30 PMO yang tersebar di Wilayah kerja Puskesmas Kota Atambua dan Puskesmas Haliwen. Hasil: Hasil penelitian menunjukan bahwa 83.3% PMO berhasil menjalankan peran sebagai PMO, 16% tidak berhasil menjalankan peran sebagai PMO. Kesimpulan: Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar subjek penelitian berhasil melakukan peran sebagai PMO.