Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Nusantara Journal of Multidisciplinary Science

Faktor Kesepian pada Remaja: Tinjauan Sistematik Atikah Nuzuli Chari Negara; Annisa Lyona; Merry Dalimunthe; Iswinarti; Diah Karmiyati
Nusantara Journal of Multidisciplinary Science Vol. 1 No. 4 (2023): NJMS - November 2023
Publisher : PT. Inovasi Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kesepian pada remaja digambarkan sebagai persepsi subjektif dari sebuah kesenjangan antara apa yang diinginkan dan bagaimana hubungan sosial yang sebenarnya dalam hal persahabatan, keterhubungan, atau keintiman. Tinjauan sistematik ini bertujuan menganalisis 8 jurnal terakreditasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kesepian pada remaja. Hasil tinjauan sistematik menunjukkan bahwa faktor yang meningkatkan kesepian yaitu pengalaman diskriminatif, pengasuhan yang tidak konsisten, rasa malu, dan viktimisasi teman sebaya, pengasuhan yang tidak konsisten, rasa malu, dan viktimisasi teman sebaya, penggunaan Facebook untuk kompensasi keterampilan sosial, diterima dengan buruk oleh teman sebaya, kurang teman, dan mengalami kualitas persahabatan yang buruk, remaja yang rendah dalam interaksi sosial tatap muka dan tinggi dalam penggunaan media sosial. Selain itu faktor yang dapat menurunkan kesepian pada remaja yaitu dukungan sosial dari teman atau keluarga dan harga diri.
Dukungan Sosial dan Tingkat Religiusitas Sebagai Faktor Resiliensi pada Janda Dewasa Akhir : Tinjauan Sistematik Nadia Salsabila; Siti Nurjana Gani; Diah Karmiyati
Nusantara Journal of Multidisciplinary Science Vol. 1 No. 5 (2023): NJMS - Desember 2023
Publisher : PT. Inovasi Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kehilangan pasangan mampu menghadirkan perasaan kesepian bagi seseorang, terlebih untuk seorang paruh baya dan lanjut usia yang pada dasarnya mulai jauh dari kerabat yang lain. Resiliensi merupakan karakteristik kepribadian yang dapat dipulihkan dan diadaptasi oleh seseorang segera setelah mengalami kesulitan. Seseorang dengan tingkat resiliensi yang tinggi diyakini memiliki strategi koping yang positif. Namun, seiring dengan bertambahnya usia, rasa kesepian dan kecemasan turut meningkat serta kemampuan untuk mengatasi stres juga kian menurun, terlebih pada masa dewasa akhir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah dukungan sosial dan religiusitas merupakan faktor yang mendukung resiliensi janda dewasa akhir. Systematic Literature Review (SLR) merupakan metode yang diterapkan dalam penelitian ini dan ditemukan hasil yang menunjukkan bahwa dukungan sosial dan tingkat religiusitas berperan penting dalam mekanisme resiliensi dalam menghadapi kehilangan pasangan di masa dewasa akhir.
Dukungan Sosial, Self-Esteem, dan Risiliensi Pada Mahasiswa Akhir :Tinjauan Pustaka Zuhaimi Santari; Diah Karmiyati
Nusantara Journal of Multidisciplinary Science Vol. 1 No. 10 (2024): NJMS - Mei 2024
Publisher : PT. Inovasi Teknologi Komputer

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Resiliensi merupakan konsep psikologis yang menjelaskan kemampuan individu untuk bangkit dari tekanan dan mengembangkan ketahanan diri. Penelitian ini memfokuskan pada dua faktor kunci yang dianggap sebagai variabel independen dalam konteks resiliensi, yaitu harga diri dan dukungan sosial. Harga diri merujuk pada sikap individu terhadap dirinya sendiri sebagai objek yang berharga, sementara dukungan sosial berasal dari lingkungan sekitar dalam bentuk bantuan dan dukungan. Dalam tinjauan literatur ini, ditemukan bahwa harga diri yang tinggi dan dukungan sosial yang baik berkontribusi positif terhadap resiliensi individu. Harga diri yang tinggi meningkatkan penilaian positif individu terhadap situasi stres, sedangkan dukungan sosial yang efektif dapat mengurangi stres psikologis dalam menghadapi kesulitan hidup. Dukungan sosial dapat berasal dari berbagai sumber seperti keluarga, teman, dan lingkungan kerja.Pentingnya memiliki dukungan sosial terletak pada kemampuannya untuk meningkatkan hubungan sosial, membantu individu menjadi bagian dari kelompok, dan merasa berafiliasi. Dukungan sosial juga memberikan makna dalam kehidupan individu dan membantu mereka menghadapi kesulitan. Mahasiswa merupakan salah satu kelompok yang sangat membutuhkan dukungan sosial, dan hal ini memainkan peran penting dalam kesehatan fisik dan kesejahteraan mereka