Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Mapping Citizen Journalists’ Profiles: A Case Study on Indonesian NET Citizen Journalist (NET CJ) Program Rastiya, Asty; Hendriyani, Hendriyani; Pratidina, Indah Santi
Jurnal Komunikasi Indonesia Vol. 7, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Makna dari kata “warga” dalam konsep “jurnalisme warga” terus dibahas oleh para akademisi di bidang ini. Pembahasan berfokus pada keterampilan dan modal yang diperlukan jika seseorang berkeinginan untuk menjadi seorang jurnalis warga yang ideal. Jurnalis warga telah lama menghadapi prasangka karena minimnya pengetahuan akan jurnalisme dan rendahnya kualitas berita yang mereka buat. Terlepas dari itu, jurnalisme warga di Indonesia telah berkembang, sebagian besar karena pertumbuhan yang cepat dari telepon pintar dan pengguna media sosial. Penelitian ini menggunakan kasus program NET Citizen Journalist (NET CJ), sebagai komunitas jurnalis warga terbesar di Indonesia. Dengan memetakan profil anggota program CJ NET berdasarkan latar belakang geografis, psikografis, demografi, dan perilaku mereka, penelitian ini bertujuan untuk menentukan latar belakang sosio-ekonomi tertentu yang mungkin memotivasi anggota program untuk berpartisipasi. Selain itu, pemahaman yang lebih baik tentang latar belakang anggota dapat menghasilkan strategi yang lebih efektif untuk mengidentifikasi dan mendidik calon jurnalis warga. Studi ini menyimpulkan bahwa anggota program NET CJ memiliki sejumlah karakteristik yang dapat ditemukan pada warga lainnya. Potensi mereka untuk menjadi jurnalis warga yang dapat dipercaya cukup besar, dan jika sepenuhnya dibuka, dapat mempercepat perkembangan demokrasi berita di Indonesia. The meaning of “citizen” in the concept “citizen journalism” continues to be discussed by scholars in the field. The discussion centres on the skills and capitals that are required if one aspires to be an ideal citizen journalist. Citizen journalists have long faced prejudices for lacking the knowledge in journalism and quality in their news content. Regardless, citizen journalism in Indonesia has flourished, largely due to the rapid growth of smartphone and social media users. This study uses the case of the NET Citizen Journalist (NET CJ) program, which as Indonesia’s largest community for citizen journalists. By mapping the NET CJ program’s members’ profiles based on their geographic, psychographic, demographic, and behavioural backgrounds, this study aims to pinpoint certain socio-economic backgrounds that might motivate the program’s members to participate. Moreover, a better understanding of the members’ background may produce more effective strategies to identify and educate potential citizen journalists. This study concludes that NET CJ program’s members possess traits that can be found in other highly informed citizens as well. Their potential to become a bona fide citizen journalist is considerable, and if fully unlocked, may accelerate the development of news democracy in Indonesia.
Meningkatkan Konsentrasi Belajar Melalui Kegiatan Ice Breaking Pada Anak Usia 5-6 Tahun di TK Nurul Iman Samarinda Afifah, Afifah; Rastiya, Asty; Nafi'ah, Nafi'ah; Sabaniah, Sabaniah; Wardhana, Kautsar Eka
BOCAH: Borneo Early Childhood Education and Humanity Journal Vol 2 No 2 (2023): BOCAH: Borneo Early Childhood Education and Humanity Journal, July 2023
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training of UINSI Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/bocah.v2i2.7550

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kegiatan ice breaking di TK Nurul Iman Samarinda meningkatan konsentrasi belajar anak. TK Nurul Iman Samarinda menjadi lokasipenelitian proyek Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Ada tiga metode untuk mengumpulkan data yaitu: dokumntasi, wawancara, dan observasi. Peserta didik berjumlah 20 anak dengan 13 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. Dalam enelitian ini dilaksanakan 1 siklus dalam 2 kali pertemuan. Kegiatan ice breaking menggunakan indicator: melakukan koordinasi gerakan mata, kaki, tangan dan kepala dalam menirukan tepuk ice breaking serta menstimulus motorik anak, anak-anak mengekspresikan dengan bernyanyi sambil bertepuk tangan, menyanyikan lagu dengan sikap yang benar, mengenal perasaan sendiri (emosi) yang perlu di lakukan saat bosan dan mengendalikan diri secara wajar, mengembalikan konsentrasi anak dalam belajar. Sebelum melakukan tindakan atau prasiklus, konsentrasi anak masih 40% dan setelah melakukan tindakan, konsentrasi anak mulai meningkat pada siklus 1 menjadi 95%. Oleh karena itu, kegiatan ice breaking ini dapat membantu anak-anak di TK Nurul Iman Samarinda dalam memberiakan perhatian lebih baik.