Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Meningkatkan Konsentrasi Belajar Melalui Kegiatan Ice Breaking Pada Anak Usia 5-6 Tahun di TK Nurul Iman Samarinda Afifah, Afifah; Rastiya, Asty; Nafi'ah, Nafi'ah; Sabaniah, Sabaniah; Wardhana, Kautsar Eka
BOCAH: Borneo Early Childhood Education and Humanity Journal Vol 2 No 2 (2023): BOCAH: Borneo Early Childhood Education and Humanity Journal, July 2023
Publisher : Faculty of Education and Teacher Training of UINSI Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21093/bocah.v2i2.7550

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kegiatan ice breaking di TK Nurul Iman Samarinda meningkatan konsentrasi belajar anak. TK Nurul Iman Samarinda menjadi lokasipenelitian proyek Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Ada tiga metode untuk mengumpulkan data yaitu: dokumntasi, wawancara, dan observasi. Peserta didik berjumlah 20 anak dengan 13 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. Dalam enelitian ini dilaksanakan 1 siklus dalam 2 kali pertemuan. Kegiatan ice breaking menggunakan indicator: melakukan koordinasi gerakan mata, kaki, tangan dan kepala dalam menirukan tepuk ice breaking serta menstimulus motorik anak, anak-anak mengekspresikan dengan bernyanyi sambil bertepuk tangan, menyanyikan lagu dengan sikap yang benar, mengenal perasaan sendiri (emosi) yang perlu di lakukan saat bosan dan mengendalikan diri secara wajar, mengembalikan konsentrasi anak dalam belajar. Sebelum melakukan tindakan atau prasiklus, konsentrasi anak masih 40% dan setelah melakukan tindakan, konsentrasi anak mulai meningkat pada siklus 1 menjadi 95%. Oleh karena itu, kegiatan ice breaking ini dapat membantu anak-anak di TK Nurul Iman Samarinda dalam memberiakan perhatian lebih baik.
Faktor - faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sebengkok Purnamasari, Agus; Sabaniah, Sabaniah; Retnowati, Yuni; Yulianti, Ika
Avicenna : Journal of Health Research Vol 8, No 2 (2025): OKTOBER
Publisher : STIKES Mamba'ul 'Ulum Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36419/avicenna.v8i2.1604

Abstract

Latar belakang: Stunting merupakan perawakan pendek berdasarkan panjang atau tinggi badan menurut usia kurang dari -2 Standar Deviasi pada kurva pertumbuhan yang disebabkan kekurangan gizi kronik yang berhubungan dengan status sosioekonomi rendah, asupan nutrisi dan kesehatan ibu yang buruk, riwayat sakit berulang dan praktik pemberian makanan pada bayi dan anak yang tidak tepat. Stunting merupakan masalah gizi kronis dan menjadi salah satu masalah terpenting yang harus ditangani pemerintah di dunia maupun di Indonesia. Tujuan penelitian: Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian stunting pada balita dan mengetahui pengaruh pengetahuan, usia, pendidikan dan pekerjaan ibu terhadap kejadian stunting pada balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sebengkok tahun 2024. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan analitik observasional dengan pendekatan case control, tehnik pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling. Populasi sebanyak 1059 balita, sampel penelitian sebanyak 102 responden. Pengambilan sampel dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Sebengkok bulan Maret-April 2024. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-Square dan analisis Multivariat menggunakan uji Regresi Logistic Berganda. Hasil: Hasil penelitian yang diperoleh ibu dengan pengetahuan baik sebanyak 57 responden dan pengetahuan kurang sebanyak 45 responden, usia ibu dengan kategori beresiko sebanyak 52 responden dan tidak beresiko sebanyak 50 responden, pendidikan ibu dengan kategori dasar sebanyak 59 responden, kategori atas 40 responden dan kategori tinggi sebanyak 3 responden. Pekerjaan ibu sebagai IRT sebanyak 94 responden dan wiraswasta 8 responden. Hasil uji statistik menggunakan Chi-Square diperoleh hasil yang berpengaruh adalah usia dengan nilai p-value = 0,003 dan pengetahuan dengan nilai p-value = 0,005 Hasil uji dengan regresi logistik berganda didapatkan 2 variabel yang berpengaruh secara signifikan yaitu usia dengan nilai OR= 0,27 dan pengetahuan dengan nilai OR=3,4. Simpulan: Variabel yang mempengaruhi kejadian stunting adalah usia dan pengetahuan sedangkan pendidikan dan pekerjaan ibu tidak berpengaruh terhadap kejadian stunting pada balita diwilayah kerja Puskesmas sebengkok tahun 2024.