Christofel John Bernhard Sendow
Badan Standardisasi Instrument Pertanian (BSIP) Nusa Tenggara Timur

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

ADDITION OF CASSAVA IN THE BASAL FEED BASED ON RICE STRAW FERMENTATION TO IMPROVE THE DIGESTIBILITY IN VITRO ON THE BALI CATTLE John Bernhard Sendow Christofel; Cuk Tri Noviandi; Ristianto Utomo
Buletin Peternakan Vol 41, No 4 (2017): BULETIN PETERNAKAN VOL. 41 (4) NOVEMBER 2017
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21059/buletinpeternak.v41i4.8807

Abstract

INTISARI Tujuan penelitian untuk mengetahui daya cerna sapi Bali secara in vitro terhadap penambahan ubi kayu pada waktu yang berbeda terhadap pakan basal jerami padi fermentasi. Penelitian ini selama 4 bulandan dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Makanan Ternak, Biokimia Nutrisi, Uji Teknologi Pangan dan Hasil, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Persiapan alat dan bahan yakni sapi Bali berfistula rumen, jerami padi fermentasi, ubi kayu, seperangkat bahan dan alat laboratorium untuk analisis proksimat in vitro.Uji in vitro tahap pertama untuk mengetahui kecernaan bahan kering (BK), bahan organik (BO), konsentrasi NH3, protein mikrobia dan VFA, penelitian menggunakan metodein vitroTilley dan Terry dengan memodifikasi pada bagian tutup tabung reaksi. Data dianalisis dengan menggunakan analisis variansi completely randomized design (CRD) one-way ANOVA dengan bantuan XLSTAT. Analisis dilanjutkan menggunakan Duncan’s new multiple range test (DMRT) jika terdapat perbedaan. Hasil uji in vitro menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) dengan perlakuannya yaknitanpa penambahan 10% (0 jam) danpenambahan 10%ubi kayu kering pada jam ke 2, 4, dan 6sebagai berikut BK(35,35%, 46,01%, 45,27%,41,52%). BO (44,74%, 53,57%, 50,49%, 51,04%),NH3 (6,77 mg/100 ml, 4,85 mg/100 ml, 5,66 mg/100 ml, 5,39 mg/100 ml), protein mikrobia (0,17 mMol/ml/g, 0,15 mMol/ml/g, 0,14 mMol/ml/g, 0,14 mMol/ml/g), VFA : asetat, (22,98 mM, 20,18 mM, 30,70 mM, 35,21 mM), propionat (5,51 mM, 4,87 mM, 5,40 mM, 7,46 mM), butirat (1,38 mM, 2,51 mM, 3,23 mM, 3,42 mM). Kesimpulannya yakni penambahan ubi kayu pada waktu berbeda setelah diberi pakan basal jerami padi fermentasi dapat meningkatkan kecernaan sapi Bali secara in vitro.  (Kata Kunci :  In Vitro, Jerami Padi Fermentasi, Sapi Bali, Ubi Kayu).
Pembuatan Silase Di Peternakan Biara Novisiat Clarentian Desa Benlutu Kecamatan Batu Putih Kabupaten Timor Tengah Selatan Josua Sahala; Debora Chrisinta; Fransiskus Yulius Dhewa Kadju; Aldianus Bria; Januario Resky A. Sekab; Venantius Oskar Nahak; Agustinus Yoseph Leu; Febrya Christin Handayani Buan; Christofel John Bernhard Sendow
AKM Vol 5 No 1 (2024): AKM : Aksi Kepada Masyarakat Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat - Juli 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Syariah (STEBIS) Indo Global Mandiri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36908/akm.v5i1.1041

Abstract

Pakan menjadi hal yang penting dalam usaha peternakan. Ketersediaan pakan menjadi faktor penentu dalam keberlangsungan usaha yang dijalankan. Kondisi hijauan yang melimpah saat musim hujan harus dioptimalkan. Banyaknya rumput raja yang berada didesa perlu pengolahan yang tepat agar bermanfaat supaya bisa diberikan kepada ternak guna keberlangsungan akan kebutuhan pakan setiap hari. Adanya penanganan teknologi tepat guna yang diberikan guna memanfaatkan banyaknya ketersediaan pakan hijauan sehingga saat memasuki musim kemarau ketersediaan pakan bagi ternak cukup. Pembuatan silase dari rumput raja dengan campuran EM4 dan dedak padi dapat dijadikan sebagai upaya dalam penanggulangan masalah kekurangan pakan saat musim kemarau. Pelatihan diberikan terhadap pemilik peternakan, pegawai, mahasiswa Universitas Timor dan peternak yang berada disekitar Peternakan Biara Novisiat Clarentian Desa Benlutu Kecamatan Batu Putih Kabupaten Timor Tengah Selatan sebagai upaya dalam pemberdayaan masyarakat teknologi tepat guna dengan memanfaatkan ketersediaan pakan hijauan disekitar lokasi peternakan