Eka Atika Sari
STAI Putra Galuh Ciamis, Jawa Barat, Indonesia

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS III SDN 1 SINDANGRASA Eka Atika Sari; Ratna Widianti Utami
Jurnal Intisabi Vol. 1 No. 1 (2023): September 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Putra Galuh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61580/itsb.v1i1.5

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IIIA SDN 1 Sindangrasa melalui penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc. Tagart dengan tahapan refleksi awal, perencanaan, pelaksanaan atau tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus dan setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IIIA SDN 1 Sindangrasa dengan jumlah siswa 24 orang. Instrumen pengumpulan data yang digunakan yaitu soal tes. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriftif kualitatif dan analisis kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya jumlah siswa yang mencapai KKM pada setiap siklus. Pada prasiklus ketuntasan belajar siswa mencapai 41,6%, pada siklus I mencapai 66,6%, dan pada siklus II yaitu 87,5 %. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Peserta Didik Oktaviyana, Wida Nurul; Nurlatifah, Nurlatifah; Sari, Eka Atika
Journal of Elementary Education: Strategies, Innovations, Curriculum, and Assesment Vol 1 No 2 (2024): November
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Putra Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61580/jeesica.v1i2.59

Abstract

The purpose of this study was to determine the effect of the Problem Based Learning model on student learning outcomes in learning IPAS force material in class IV SDN 3 Bojongmengger. This research is a quantitative research experiment in the form of Pre-experimental Design using One Group Pretest-Posttest Design. Data collection techniques using tests in the form of multiple choice questions as many as 20 questions. The data analysis technique used is descriptive statistical data analysis and inferential statistical data analysis / prerequisite test with the help of using the SPSS 26 program. Based on the calculation, the pretest results obtained before the treatment using the Problem Based Learning learning model with a total of 15 students, many of whom were below KKTP. After the treatment using the Problem Based Learning learning model with a total of 15 students, many students' learning outcomes were above KKTP. Based on hypothesis testing, the test results are 0.001 <0.5, so the Ho hypothesis is rejected and Ha is accepted, it can be concluded that the Problem Based Learning learning model has an effect on student learning outcomes in learning IPAS force material at SDN 3 Bojongmengger.
Mengapa pendidikan karakter di SD/MI penting? Utami, Ratna Widianti; Sari, Eka Atika; Insani, Sri Ulfa
Journal of Elementary Education: Strategies, Innovations, Curriculum, and Assesment Vol 1 No 1 (2024): May
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Putra Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61580/jeesica.v1i1.28

Abstract

Pendidikan  karakter merupakan suatu upaya dalam menyiapkan peserta didik yang lebih baik dalam  dimensi agama, sosial, budaya yang diwujudkan dalam bentuk perkataan, perbuatan, pikiran, sikap, dan kepribadian. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji seberapa penting penanaman karakter di SD/MI.  Pendidikan karakter saat ini menjadi hal yang harus di tanamkan pada peserta didik karena melihat kondisi moral anak bangsa yang semakin hari semakin memprihatinkan, betapa banyaknya penyimpangan yang dilakukan oleh peserta didik.  Melihat keadaan ini, tentu pendidikan memiliki peran dan tanggung jawab yang sangat besar. Peran pendidikan dalam menghasilkan generasi yang berkualitas, tangguh, dan berkarakter harus dimaksimalkan. Metode yang digunakan adalah kajian pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif untuk memaparkan hasil pengamatan dan kajian pustaka. Berdasarkan hasil pengamatan dan kajian pustaka diperoleh kesimpuan bahwa pendidikan karakter di SD/MI seabagai fondasi yang harus kuat demi keutuhan rangkaian pendidikan selanjutnya, sehingga harus terus di tumbuh kembangkan kepada generasi bangsa sedini mungkin sebab kesuksesan peserta didik tidak hanya ditentukan oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill), tetapi juga diperukan keseimbangan dalam kemampuan mengelola diri dan orang lain (soft skill). Artikel ini akan mengkaji terkait pendidikan karakter, nilai-nilai karakter dan implementasinya di SD/MI.
Metode Demonstrasi Berbasis VAK (Visual Auditori Kinestetik) dan Implikasinya Terhadap Sikap Rasa Ingin Tahu Siswa Sari, Eka Atika; Utami, Ratna Widianti
Journal of Elementary Education: Strategies, Innovations, Curriculum, and Assesment Vol 1 No 1 (2024): May
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Putra Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61580/jeesica.v1i1.33

Abstract

Sikap rasa ingin tahu adalah suatu watak yang harus diperoleh dan ditumbuhkan pada semua siswa, oleh karena itu pengajaran pendidikan harus berupaya untuk menumbuhkan dan memperluas rasa keingintahuan siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan sikap rasa ingin tahu siswa kelas IIIA SDN 1 Sindangrasa dengan memanfaatkan metode demonstrasi berbasis  visual, auditori, dan kinestetik (VAK). Jenis penelitian menggunakan penelitian  tindakan kelas (PTK) yang didasarkan pada model yang dibuat oleh Kemmis dan McTagart. Metodologinya terdiri dari beberapa langkah, antara lain refleksi awal, perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini terdapat dua siklus dan setiap siklusnya terdapat dua kali pertemuan. Siswa kelas IIIA SDN 1 Sindangrasa berjumlah 24 orang yang dijadikan sebagai subjek penelitian. Kuesioner digunakan sebagai alat pengumpulan data non-tes. Analisis deskriptif kuantitatif dan kualitatif digunakan dalam metodologi analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat peningkatan sikap rasa ingin tahu siswa. Rasa keingintahuan siswa yang semakin meningkat pada setiap siklusnya menjadi bukti akan hal tersebut. Temuan ini menunjukan bawa metode demonstrasi berbasis visual, auditori, dan kinestetik (VAK) dapat meningkatkan sikap rasa ingin tau siswa.
Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping Terhadap Pemahaman Siswa Tentang Konsep Gerak Benda Nuroniah, Nia; Nurlatifah, Nurlatifah; Sari, Eka Atika
Journal of Elementary Education: Strategies, Innovations, Curriculum, and Assesment Vol 1 No 1 (2024): May
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Putra Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61580/jeesica.v1i1.34

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil wawancara dengan guru di SD Negeri 1 Pawindan bahwa terdapat beberapa permasalahan mengenai pembelajaran IPA di kelas IV terutama dalam materi gerak benda, hal tersebut didasari kurangnya pemahaman siswa pada konsep IPA. Ketika pembelajaran siswa cenderung kurang aktif dan tidak ada keinginan untuk bertanya. Berdasarkan hasil observasi masalah tersebut diakibatkan karena proses pembelajaran masih berpusat pada guru, lingkungan sekolah, dan model pembelajaran kurang dimanfaatkan. Penelitian ini termasuk pendekatan kuantitatif dengan jenis eksperimen, desain yang digunakan adalah pretest posttest control group design. Penelitian ini dilakukan di SDN 1 Pawindan Ciamis. Populasi dan sampel pada penelitian ini sebanyak 30 orang siswa dari kelas IVa dan IVb dengan teknik purposive sampling. Instrumen penelitian ini berupa tes pilihan ganda dengan teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis Deskriptif dibantu menggunakan program SPSS 25. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan sebagai berikut: (1) Pemahaman siswa yang melaksanakan pembelajaran tanpa menggunakan model mind mapping pada materi konsep gerak benda di kelas IV SDN1 Pawindan dengan rata-rata nilai 74,67 dan termasuk ke dalam kategorisasi baik (2) Pemahaman siswa yang melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan model mind mapping pada materi konsep gerak benda di kelas IV SDN1 Pawindan memperoleh nilai rata-rata sebesar 85,33 termasuk ke dalam kategorisasi sangat baik (3) Pemahaman siswa dari kedua kelas tersebut berbeda secara signifikan. Dengan kesimpulan terdapat pengaruh signifikan penggunaan model mind mapping terhadap pemahaman siswa tentang konsep gerak benda di kelas IV SDN1 Pawindan.
Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap Pemahaman IPAS Siswa di Kelas V SDN 4 Nagarajati Solehudin, Ade; Mulyono, Nono; Sari, Eka Atika
Journal of Elementary Education: Strategies, Innovations, Curriculum, and Assesment Vol 2 No 1 (2025): May
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Putra Galuh Ciamis

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61580/jeesica.v2i1.103

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dampak metode eksperimen terhadap pemahaman siswa dalam pelajaran IPAS mengenai materi Panas dan Perpindahannya di kelas V SDN 4 Nagarajati. Metode yang diterapkan dalam studi ini adalah kuantitatif dengan desain pre-eksperimen yakni one-group preTest-postTest. Populasi serta sampel dalam studi ini terdiri dari 12 siswa yang diambil dengan metode sensus atau sampling jenuh. Data dikumpulkan melalui serangkaian tes yang mencakup pre-test dan post-test. Untuk menganalisis data, digunakan teknik uji t (Paired Sample T-Test). Hasil dari analisis data menunjukkan terdapat peningkatan yang signifikan antara skor siswa pada pre-test dan post-test, dengan rata-rata skor pre-test mencapai 51,25 dan skor post-test sebesar 82,50, yang berujung pada perubahan rata-rata skor sebesar 31,25. Peningkatan ini menunjukkan bahwa penerapan metode eksperimen efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep IPAS, khususnya pada materi Panas dan Perpindahannya. Hasil uji t (Paired Sample T-Test) menunjukkan nilai t yang dihitung mencapai 47,871 dengan nilai p 0,000. Karena nilai p tersebut kurang dari 0,05, maka dapat ditarik kesimpulan adanya perbedaan yang signifikan antara hasil pre-test dan post-test. Hal ini menunjukkan bahwa pelaksanaan metode eksperimen berdampak secara signifikan terhadap peningkatan pemahaman siswa. Penggunaan rutin metode eksperimen dalam pembelajaran IPAS disarankan untuk meningkatkan pemahaman siswa melalui pengalaman langsung dan pengembangan kemampuan berpikir kritis.