Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Penataan Kawasan Wisata Danau Teratai Di Boalemo Dengan Pendekatan Arsitektur Ekologi Suleman Rauf; Amru Siola; ST Haisah
Venustas Vol 1 No 1 (2021): November
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.436 KB) | DOI: 10.37195/venustashome.v1i1.70

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis, merencanakan dan merancang konsep penataan Kawasan Wisata Telaga Teratai di Boalemo sesuai dengan fungsi utamanya sebagai tempat rekreasi bagi wisatawan lokal maupun mancanegara olehmemanfaatkan keindahan alam danau dan tanaman teratai sebagai objek wisata. Penelitian dilakukan di Kecamatan Boalemo Kecamatan Dulupi dengan mengumpulkan data terkait yaitu review dari jumlah wisatawan baik lokal maupun asing, tinjauan fasilitas yang mendukung kegiatan wisata dan langsung pengamatan objek terkait untuk dijadikan bahan analisis dalam Penataan Danau Teratai Kawasan Wisata di Boalemo. Kurangnya fasilitas yang menunjang dan menunjang kegiatan pariwisata serta semakin banyaknya pengunjung yang datang ke Danau merupakan faktor pendukung kegiatan Perencanaan dan Penataan Kawasan Wisata Danau. Penampilan bangunan ini dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain hasil analisis situs yang menimbulkan zonasi pada tapak yang kemudian disesuaikan dengan kondisi alam dan ekologi di sekitarnya konsep desain arsitektur yang akan diterapkan baik pada tampilan bangunan maupun dari segi penataan daerah. Bentuk dasar bangunan di kawasan ini banyak mengambil bentuk persegi untuk ruang efisiensi. Pendekatan konsep arsitektur ekologi untuk menciptakan integrasi antara bangunan, manusia dan lingkungan alam sekitar sehingga akan tercipta kenyamanan dan keberlanjutan wisata danau daerah.
Evaluation of the Recreational Function at the Keren Mo'odu Park, Gorontalo City Suleman Rauf; Edward Syarif; M. Yahya
Journal of Architectural Research and Design Studies Vol. 7 No. 1 (2023)
Publisher : Departement of Architecture, Universitas Islam Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20885/jars.vol7.iss1.art3

Abstract

The high mobility of urban life requires alternative places that are close for recreation. Keren Mo'odu Park is the right choice to be used as a recreational facility because of its location in the Gorontalo City area. Keren Mo'odu Park is one of the most visited Green Open Spaces in Gorontalo City, this raises several problems including the cleanliness of the park which is not maintained, damaged garden lights cause visitors to feel uncomfortable because the condition of the park is dark at night and is often used as a park dating place. This study uses a rationalistic paradigm with qualitative methods and qualitative descriptive analysis techniques, aiming to evaluate the function of Keren Mo'odu Park as a recreational facility. The results showed that the function of Keren Mo'odu Park as a recreation area had been running well and was in accordance with the standard of green open space functions.Keywords: Green Open Spaces; Gorontalo City; Recreational Function.
KAJIAN PENYUSUNAN RTBL KAWASAN KOTA TUA KOTA GORONTALO Faridah Faridah; Suleman Rauf
Venustas Vol 3 No 1 (2023): November
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/venustashome.v3i1.714

Abstract

Kota Gorontalo merupakan wilayah strategis dan perkembangan wilayahnya sangat pesat. Perkembangan wilayah Kota Gorontalo harus di imbangi dengan desain perencanaan pembangunan dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan sebagai kajian Rencana Tata Bangunan Lingkungan (RTBL) pada Bagian Wilayah Perencanaan (BWP) Kota Tua dan memiliki nilai sejarah merupakan potensi utama sebagai kawasan dengan nilai tersendiri. Tampak pula disana Jl.W.Monginsidi yang merupakan Koridor komersial yang perlahan mulai berganti wajah baru dengan alasan modernitas dan trend model bangunan masa kini. Koridor ini tidak didukung oleh kualitas daya tarik lingkungan dan pola ruang yang baik. Deretan jalur pedestrian habis terpakai untuk area parkir kendaraan, tempat jualan PKL, minimnya pencahayaan di malam hari dan sirkulasi yang tidakĀ  jelas menyebabkan koridor ini terlihat semrawut. Kajian RTBL diharapkan dapat mengatur pemanfaatan ruang dan mengarahkan pembangunan di daerah secara lebih diperhitungkan. Rencana tata ruang tersebut tujuannya adalah sebagai petunjuk dan pedoman pelaksanaan dalam dimensi ruang, untuk menyelesaikan kasus ini, maka metode yang digunakan adalah eksplanatori yaitu melakukan kajian /tinjauan terhadap prinsip penataan kota tua. Pendekatan yang dilakukan adalah melalui persoalan sejenisĀ  untuk mengetahui prinsip normatif desain koridor komersial di Jl. W. Monginsidi. Setelah dikeluarkan prinsip desain yang dimaksud maka dilanjutkan dengan pemetaan potensi dan masalah di koridor ini untuk menemukan prinsip penataan koridor komersial terutama di kawasan kota tua.
ANALISIS TINGKAT KEKUMUHAN KAWASAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KUMUH DI DESA PILOLIYANGA KABUPATEN BOALEMO KOTA GORONTALO Suleman Rauf; Farida Farida
Venustas Vol 3 No 2 (2024): Mei
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/venustashome.v3i2.988

Abstract

Kabupaten Boalemo merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Gorontalo. Bagian Selatan Kabupaten Boalemo berbatasan langsung dengan Teluk Tomini. Kabupaten Boalemo sebagai pusat perdagangan dan jasa dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dan migrasi semakin meningkat mengakibatkan masyarakat membangun tempat tinggal yang tidak sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah dan tidak sesuai dengan standar sehingga menyebabkan permasalahan tumbuhnya permukiman kumuh. Tujuan dari penelitian ini untuk mengidentifikasi aspek-aspek kekumuhan berdasarkan 7 kondisi fisik yang mendukung kumuh ringan, kumuh sedang dan kumuh berat dan menganalisis tingkatan kekumuhan pada permukiman kumuh yang ada di Desa Piloliyanga khususnya pada 5 lokasi penelitian yaitu Dusun I, II, III, IV dan V dengan menggunakan 7 aspek fisik kekumuhan yaitu kondisi bangunan gedung, kondisi jalan lingkungan, kondisi penyediaan air minum, kondisi drainase lingkungan, kondisi pengelolaan limbah, kondisi pengelolaan persampahan dan kondisi proteksi kebakaran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode analisis deskriptif dan metode analisis kuantitatif dengan menggunakan skoring atau pembobotan. Hasil dari penelitian setelah dilakukan analisis berdasarkan 7 aspek fisik didapatkan bahwa kondisi kekumuhan terdapat 5 kawasan yang termasuk kumuh ringan dan 1 kawasan termasuk kumuh sedang. Kata Kunci: Desa piloliyaga, kawasan perumahan permukiman, tingkat kekumuhan
Desain Kawasan Objek Wisata Pantai Boroko Di Kabupaten Bolaang Mongondow Utara Dengan Pendekatan Arsitektur Ekologi Moh Kurniawan Tanaijo; Evi Sunarti Antu; Suleman Rauf
Venustas Vol 4 No 1 (2024): November
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37195/venustashome.v4i1.1169

Abstract

Perancangan ini bertujuan untuk merancang sebuah kawasan wisata pantai yang ada di Boroko Kabupaten Bolaang Mongondow Utara dengan menggunakan sebuah pendekatan arsitektur ekologi. Penelitian dalam perancangan ini dilaksanakan melalui metode observasi, dokumentasi, dan studi pustaka. Data yang diperoleh selanjutnya digunakan untuk mengembangkan sebuah rancangan kawasan wisata pantai. Sebelum proses perancangan, dilakukan tahap penyusunan konsep pendekatan yang bertujuan untuk menghasilkan representasi visual dari rancangan kawasan wisata pantai tersebut. Perancangan kawasan wisata pantai Boroko dengan luas lahan 3 ha bertujuan menata site, sistem sirkulasi, sistem utilitas, sistem struktur dan sarana prasarana yang sesuai dengan arsitektur ekologi. Arsitektur ekologi merupakan gaya arsitektur yang memperhatikan lingkungan disekitarnya baik manusia, tumbuhan, dan hewan, serta meminimalisir pemakaian energi sumber daya yang tidak diperbaharui agar bertahan lebih lama. Pendekatan arsitektur ekologi pada perancangan kawasan objek wisata pantai Boroko yaitu memanfaatkan bukaan pada jendela sebagai pencahayaan alami, sistem penghawaan alami, sistem pengolahan sampah dan limbah, agar memberikan kawasan wisata pantai yang nyaman dan lebih dekat dengan alam tanpa merusak lingkungan sekitarnya.