Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

PPDM Pendampingan Usaha Dodol di Desa Reksonegoro Kabupaten Gorontalo Menuju Desa Sentra Produksi Ibrahim, Melinda; Zainuddin, Muammar; HAISAH, ST; Hiola, Rosmina
MATAPPA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 3, No 2 (2020): September
Publisher : STKIP Andi Matappa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31100/matappa.v3i2.691

Abstract

Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) yaitu menjadikan Desa Reksonegoro sebagai desa sentra produksi dodol khas gorontalo yang berkualitas. Kegiatan pertama yaitu pembangunan dan penataan rumah produksi dodol. Kegiatan kedua yaitu pendampingan sertifikasi PIRT dan sertifikasi Halal LPPOM MUI. Kegiatan ketiga yaitu pelatihan peningkatan mutu usaha bagi seluruh pelaku UMKM dodol. Kegiatan keempat yaitu peresmian rumah produksi dan desa sentra produksi dodol. Seluruh kegiatan dilakukan dengan metode pendekatan Partisipatif, Community Development, dan metode Edukatif. Capaian program PPDM yaitu terlaksananya pembangunan tiga unit rumah produksi dodol yang bertujuan agar manajemen produksi dapat diterapkan untuk memenuhi standar pangan olahan. Tercapainya produk tersertifikasi PIRT dan Halal telah membuka akses pemasaran lebih luas. Tercapainya peningkatan SDM menjadi lebih berkualitas. Terlaksananya kegiatan peresmian Desa Sentra Produksi oleh Bupati Gorontalo yang menandakan tujuan kegiatan desa mitra telah tercapai
TINGKAT PENYERAPAN SUARA MATERIAL BULU AYAM DENGANPEREKAT BUBUK SEBAGAI PENGISI DINDING AKUSTIK Haisah siti
Jurnal Teknologi Terpadu Vol 7, No 2 (2019): Vol 7, No 2 (2019): JTT (Jurnal Teknologi Terpadu)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32487/jtt.v7i2.746

Abstract

Penggunaan material akustik harus dilakukan secara bijak berdasarkan waktu dengung yang disyaratkan untuk setiap ruang sesuai fungsi ruangnya. Pada  dasarnya  semua  bahan  dapat menyerap  energi  suara,  namun  besarnya energi yang diserap berbeda-beda untuk tiap bahan. Energi bunyi yang diserap oleh lapisan penyerap sebagian diubah menjadi panas, tetapi sebagian besar ditransmisikan ke sisi lain lapisan tersebut, kecuali bila transmisi tadi dihalangi oleh penghalang yang berat dan kedap. Penyerap yang terbuat dari material berpori bermanfaat untuk menyerap bunyi pada frekuwensi tinggi. Bahan material yang dapat dijadikan sebagai bahan penyerap bunyi adalah bahan yang mempunyai nilai koefisien absorbsinya di atas 0,3.Penelitian ini diharapkan dapat diperoleh suatu material alternatif penyerap suara yang dapat diaplikasikan secara langsung sebagai pengisi dinding akustik dalam ruangan, yang ramah lingkungan dan dilengkapi dengan informasi tinggkat penyerapan suara dari material tersebut sehingga akan menambah referensi baru dalam ilmu pengetahuan dibidang arsitektur khususnya material akustik yang terbarukan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif yang lebih menekankan pada pengukuran secara objektif. Pengukuran sampel menggunakan tabung impedansi dengan dua mikrofon type 4206, dimana sampel penelitian dibuat dengan menambahkan perekat bubuk untuk memadatkan material bulu ayam sehingga tidak lagi membutuhkan kemasan saat diaplikasikan pada dinding. Sampel yang digunakan memiliki ukuran ketebalan 2,5 cm, 5 cm dan 7,5 cm, dengan diameter 10 cm yang disesuaikan dengan diameter tabung impedansi. Berdasarkan hasil penelitian material ini sudah dapat menjadi material akustik yang dapat diaplikasikan pada dinding akustik, mengingat material ini memiliki koefisien absorbsi yang cukup tinggi dalam berbagai tingkat frekuensi pada ketebalan sampel yang berbeda, dimana koefisien tertingginya yang mencapai 0,95.
Efektivitas Bukaan pada Rumah Bandayo Pobo’ide Terhadap Kenyamanan Fisiologis Rahmayanti; ST Haisah
Jurnal Teknik Vol 18 No 2 (2020): Jurnal Teknik
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37031/jt.v18i2.117

Abstract

Bandayo Pobo'ide is one of the traditional houses in Indonesia that uses natural ventilation as a physiological cooling. Nowadays, Bandayo Pobo'ide houses are used only for traditional ceremonies. In the past, the houses were used both for residence as well as for conducting traditional ceremonies. This affects the need for natural ventilation in the house. The role of openings is a major factor in providing physiological comfort in space. The percentage of openings that can accommodate the comfort of the room is 40% of the total wall area. This study aims to evaluate the effectiveness of openings for current activities. Field measurements were carried out to determine the phenomena in and around Bandayo Pobo'ide. Descriptive method was used to explain the effectiveness of the opening against the physiological comfort which will be calculated based on WSC (wind support comfort). The results showed that the openings were less than 40%, therefore the wind speed inside the building was relatively stagnant at 0.1m/s.
The Use of a Dodol Mixer Machine in the Typical Gorontalo Dodol Production House in Reksonegoro Village, Gorontalo, Indonesia Muammar Zainuddin; Melinda Ibrahim; Siti Haisah; Rosmina Hiola
Indonesian Journal of Cultural and Community Development Vol 8 (2021): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (22.029 KB) | DOI: 10.21070/ijccd2021695

Abstract

The small and medium enterprises partners for typical dodol production took longer time in cooking dodol which spend approximately 8 hours by human power. The raw material is traditionally cooked by using firewood. The raw material, heat level of firewood, and the stirring speed determine the quality of dodol produced. This activity of community service aims to apply a technology of stirring machine to produce dodol in a culturally-based enterprise activity. The solution offered to the partners is designing the stirring machine by maintaining the traditional elements for a better product quality. The cantilever body is designed by using two bases permanently planted on the floor of the cooking place so that the partners may still utilize firewood. Its strong design helps a condition of expansion effect caused by the ember. The typical dodol of Gorontalo has a solid thickness texture which requires a bigger machine torque. The driver unit implements an electricity machine of 1 Hp with 1400 rpm of speed. The electricity machine is connected to a gearbox with a 1:8 ratio aimed to reduce the machine speed. The stirrer uses a stripe metal designed with an aerodynamics concept. The small and medium enterprises partners are trained to be able to use the stirring machine for an effective process of cooking. The output target of the stirring machine technology are the cooking efficiency with 4 – 5 hours of consuming time, human power efficiency, and the increase of the daily production capacity up to twice
PERANCANGAN PUSAT KERAJINAN ENCENG GONDOK DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR HUMANIS Zakaria, Mohamad; St. Haisah; Evi Sunarti
Venustas Vol 2 No 1 (2022): November
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1034.738 KB) | DOI: 10.37195/venustashome.v2i1.176

Abstract

Perancangan Pusat Kerajinan Enceng Gondok dengan Pendekatan Arsitektur Humanis merupakan suatu wadah khusus untuk pengelolaan dan produksi kerajinan eceng gondok dengan fasilitas-fasilitas yang menunjang dan mampu mendukung kegiatan tersebut. Danau limboto terletak di dua wilayah administrasi yaitu 30% berada di kota Gorontalo dan 70% di kabupaten Gorontalo. Keberadaan danau limboto kini makin kritis sekitar 60% -70% dari 3.334,11 hektar luas danau telah di selimuti tanaman eceng gondok. Luas danau pada tahun 1932, rata-rata kedalaman danau 30 meter dengan luas 8.000 hektar. Pada 1955, kedalamannya 16 meter dan pada 1970 menjadi 15 meter dengan luasan 4.500 hektar.Kurun waktu 2012 hingga 2018, kedalaman rata-rata hanya 2,5 meter dengan luas 2.537 hektar. Artinya, dalam 50 tahun, luasan danau berkurang 4.304 hektar atau 62,60 persen, dan terdapat sebanyak 30% eceng gondok dari luas danau tersebut. Luas lahan ± 30.000 m2 dan luas lahan terbangun ± 2.934,772 m2 serta luas bangunan utama 696,892 m2. Pendekatan Arsitektur Humanis dipilih dengan memperhatikan psikologis masyarakat sekitar secara rasional. Arsitektur Humanis juga menjadi sangat penting dalam merancang bangunan gedung Pusat Kerajinan Enceng Gondok karena pada dasarnya Arsitektur Humanis merupakan konsep yang menjadikan manusia sebagai tujuan utama dalam desain Arsitektur.
Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Kearifan Lokal Menuju Pariwisata Berkelanjutan Haisah, S.; Ariawan, Ariawan; Abdussamad, Cahya Pradipta
Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 8 No. 1 (2024): Mei 2024
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jpmwp.v8i1.7311

Abstract

Untuk mencapai konsep pariwisata berkelanjutan diperlukan upaya dan dukungan dari sektor lain untuk menciptakan nilai tambah yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi. Ekowisata pinus motilango dalam pengembangannya memiliki permasalahan manajemen, produksi dan pemasaran. Pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang menggali potensi wisata dan manajemen usaha, peningkatan keterampilan memproduksi kerajinan serta pengetahuan strategi pemasaran. Metode yang digunakan yaitu pelatihan, praktek dan pendampingan. Hasil pengabdian kemitraan masyarakat menghasilkan peningkatan pengetahuan menggali potensi wisata dan usaha sebesar 93%, manajemen usaha sebesar 90%, strategi pemasaran 85%. Sedangkan peningkatan keterampilan berupa terbentuknya unit usaha baru, terlaksananya festival gambusi dan festival tari tradisional serta terwujudnya strategi pemasaran produk kerajinan khas menggunakan konsep visual di media online.
PENGGUNAAN JARINGAN SENSOR UNTUK MEMONITORING KERETAKAN PADA BANGUNAN BERBASIS INTERNET OF THINGS ASRI, MUHAMMAD; HAISAH, ST.; HULUKATI, STEPHAN A.
Jurnal INSTEK (Informatika Sains dan Teknologi) Vol 6 No 1 (2021): APRIL
Publisher : Department of Informatics Engineering, Faculty of Science and Technology, Universitas Islam Negeri Alauddin, Makassar, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (557.149 KB) | DOI: 10.24252/instek.v6i1.18643

Abstract

Keretakan pada bangunan sering diakibatkan oleh getaran gempa bumi yang menghasilkan regangan pada bangunan yang menghasilkan kerusakan serius pada bangunan dan bisa membahayakan manusia. Maka dirancanglah sebuah sistem monitoring kerusakan bangunan berkonsep Internet of Things (IoT) dengan menggunakan dua buah perangkat Sensor Getaran (Vibration) yang masing-masing terhubung ke Mikrokontroler Arduino sebagai pengontrol penyalaan LED notifikasi level getaran dan ke NodeMCU sebagai pengirim informasi nilai atau level getaran ke Komputer (ThingSpeak) secara realtime melalui jaringan Internet dan Purwarupa bangunan dengan komposisi bahan sesuai standar sebagai bahan pengujian. Pada pengujian, sistem mengontrol level penyalaan dua warna LED jika nilai getaran yang diterima melebihi nilai tertinggi dari masing-masing warna yang ditentukan, makin tinggi nilai sebuah getaran maka makin tinggi pula regangan yang dihasilkan pada bangunan. Proses monitoring melalui sistem IoT menampilkan visualisasi nilai besaran getaran di Komputer (ThingSpeak). Keywords : Sensor Getaran, Keretakan, Internet of Things
PENGARUH PENGGUNAAN DINDING PAPAN TERHADAP LINGKUNGAN TERMAL RUMAH ADAT DULOHUPA KOTA GORONTALO Siola, Amru; Haisah, St.; Saman, Satar
RADIAL : Jurnal Peradaban Sains, Rekayasa dan Teknologi Vol. 10 No. 2 (2022): RADIAL: JuRnal PerADaban SaIns RekAyasan dan TeknoLogi
Publisher : Universitas Bina Taruna Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak: Pengaruh Penggunaan Dinding Papan Terhadap Lingkungan Termal Rumah Adat Dulohupa Kota Gorontalo. Dinding merupakan elemen bangunan yang diharapkan dapat merespon faktor iklim dan lingkungan, sebagai alat untuk memanipulasi iklim mikro, sehingga tercipta kenyamanan. Fokus penelitian adalah pada masalah termal, yang berkaitan dengan pengaruh dinding papan terhadap lingkungan termal rumah adat Dulohupa, agar di ketahui sejauh mana pengaruh dinding terhadap pelepasan panas kedalam ruang, Penelitian dilakukan dengan menggunakan alat ukur termokopel, anemometer, termometer dan humidity sebagai alat bantu ukur dalam mengukur temperatur permukaan dinding dalam dan luar, pergerakan udara, kelembaban dan temperatur lingkungan. Hasil pengukuran suhu pada Rumah Adat Dulohupa Kota Gorontalo ada ruang yaitu ruang teras depan, ruang tamu/keluarga dan ruang kamar, untuk ruang kamar 03 dan kamar 04 suhu udara tertinggi terjadi pada pukul 13.00 WITA dengan suhu 31,02 °C. dan suhu terendah yaitu 30,07 °C. pada pukul 07.00 WITA. Hasil simulasi dengan menggunakan software autodesk Ecotect pada rumah adat Dulohupa, yaitu suhu tertinggi didapatkan pada jam 11.00– 12.00 sebesar 36,1 °C sedangkan diluar bangunan 35,3 °C dan sedikit megalami penurunan pada jam 13.00-14.00 sebesar 36,00 °C namun di luar bangunan mengalami kenaikan yaitu 35,7 °C. Jadi meskipun temperatur diluar bangunan tinggi namun temperatur didakam bangunan tetap rendah. Kata kunci: Dinding Papan; Kenyamanan Termal; Termal Lingkungan; Rumah Adat Dulohupa. Abstract: The Effect Of Board Walls Use On The Dulohupa Traditional House Thermal Temperature In Gorontalo City. The wall is a building element expected to respond to climatic and environmental factors as a tool to manipulate the microclimate for comfort. This research focuses on the thermal problem related to the effect of the board walls on the thermal environment of the Dulohupa traditional house, aiming to find the effect of wall use on heat release into the room. This study utilizes a thermocouple, anemometer, thermometer, and humidity for measuring inner and outer walls' surface temperatures, air movement, humidity, and ambient temperature. This research explains that the Dulohupa Traditional House has rooms, namely a front terrace, living/family room, and bedroom. Rooms 03 and 04 have the highest air temperature of 31.02°C, occurring at 13.00 WITA (Central Indonesia Time). The lowest is 30.07°C at 07.00 WITA. The simulation by the Autodesk Ecotect software indicates the highest of 36.1°C at 11.00-12.00. Its outside temperature is 35.3°C. It slightly decreases to 36.00°C at 13.00-14.00. However, there has a temperature increase of 35.7°C outside. The temperature inside remains low even though the outside is high. Keywords: board wall; thermal comfort; environmental thermal; Dulohupa traditional house
Perencanaan Pusat Industri Pengolahan Buah Durian Di Kabupaten Buol Dengan Pendekatan Arsitektur Ekologi H. Djupandang, Moh Rizki; Haisah, ST; Tamrin, Moh. Muhrim
Venustas Vol 1 No 1 (2021): November
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (153.451 KB) | DOI: 10.37195/venustashome.v1i1.66

Abstract

Perencanan ini bertujuan untuk mendapatkan lokasi dan site yang sesuai dengan pendekatan arsitektur ekologi di Kabupaten Buol. Untuk mendapatkan proses perencanaan yang tepat bagi pusat industri pengolahan buah durian di Kabupaten Buol, harus mewujudkan rancangan utilitas dan konsep ekologi yang tepat dan sesuai. Perencanaan ini merupakan perencanan  dalam mewujudkan rancangan pusat industri pengolahan buah durian. Data – data pada perencanaan ini diperoleh dengan cara observasi secara langsung, motode dokumentasi,  studi kepustakaan, studi internet, dan metode komparatif. Dari data – data yang diperoleh kemudian akan menghasilkan desain rancangan pusat industri pengolahan buah durian yang diinginkan. Tahapan setelah pengumpulan data dilakukan yaitu penguatan konsep desain berdasarkan konsep pendekatan yang dugunakan yaitu arsitektur ekologi, yang kemudian akan menghasilkan gambar desain pusat industri pengolahan buah durian.
Penataan Kawasan Wisata Danau Teratai Di Boalemo Dengan Pendekatan Arsitektur Ekologi Rauf, Suleman; Siola, Amru; Haisah, ST
Venustas Vol 1 No 1 (2021): November
Publisher : Program Studi Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik - Universitas Ichsan Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.436 KB) | DOI: 10.37195/venustashome.v1i1.70

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis, merencanakan dan merancang konsep penataan Kawasan Wisata Telaga Teratai di Boalemo sesuai dengan fungsi utamanya sebagai tempat rekreasi bagi wisatawan lokal maupun mancanegara olehmemanfaatkan keindahan alam danau dan tanaman teratai sebagai objek wisata. Penelitian dilakukan di Kecamatan Boalemo Kecamatan Dulupi dengan mengumpulkan data terkait yaitu review dari jumlah wisatawan baik lokal maupun asing, tinjauan fasilitas yang mendukung kegiatan wisata dan langsung pengamatan objek terkait untuk dijadikan bahan analisis dalam Penataan Danau Teratai Kawasan Wisata di Boalemo. Kurangnya fasilitas yang menunjang dan menunjang kegiatan pariwisata serta semakin banyaknya pengunjung yang datang ke Danau merupakan faktor pendukung kegiatan Perencanaan dan Penataan Kawasan Wisata Danau. Penampilan bangunan ini dipengaruhi oleh beberapa hal, antara lain hasil analisis situs yang menimbulkan zonasi pada tapak yang kemudian disesuaikan dengan kondisi alam dan ekologi di sekitarnya konsep desain arsitektur yang akan diterapkan baik pada tampilan bangunan maupun dari segi penataan daerah. Bentuk dasar bangunan di kawasan ini banyak mengambil bentuk persegi untuk ruang efisiensi. Pendekatan konsep arsitektur ekologi untuk menciptakan integrasi antara bangunan, manusia dan lingkungan alam sekitar sehingga akan tercipta kenyamanan dan keberlanjutan wisata danau daerah.