Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

UJI AKTIVITAS TABIR SURYA EKSTRAK ETANOL DAUN JERUK PURUT (Citrus hystrix DC) qonitah, fadilah; Namirah, Siti; Ahwan
Jurnal Farmasi Medica/Pharmacy Medical Journal (PMJ) Vol. 7 No. 1 (2024): Volume 7, No 1, Tahun 2024
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35799/pmj.v7i1.56126

Abstract

Sunscreen is a substance that can protect the skin from UV rays . One of the plants that can be used as a source of sunscreen is kaffir lime. Kaffir lime leaves contain secondary metabolites, namely flavonoids, phenols, and tannins that can potentially be used as sunscreens. The purpose of this study was to determine the sunscreen potential of the ethanol extract of kaffir lime leaves including the SPF value, the percent erythema transmission, and the percent transmission of pigmentation. Extraction of kaffir lime leaves using maceration method with 95% ethanol as solvent. Determination of sunscreen by UV-Vis spectrophotometry..The results show that at the highest concentration of 250 ppm ethanol extract of kaffir lime leaves with an SPF value of 17.29±0.45 (ultra protection). The percent value of erythema transmission at the highest concentration of 250 ppm ethanol extract of kaffir lime leaves with a %Te value (1,68±0.03)% (extra protection). The percent value of pigmentation transmission at the highest concentration of 250 ppm ethanol extract of kaffir lime leaves with a %Tp value of (5,54±0.02)% (sunblock).
Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Buah Markisa Ungu (Passiflora edulis sims): Pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, simpulan, ucapan terima kasih, referensi Sudar Wati, Tantri; Ariastuti, Reni; Ahwan
Health Research Journal of Indonesia Vol 2 No 6 (2024): Health Research Journal of Indonesia
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Markisa ungu (Passiflora edulis sims) merupakan tanaman yang memiliki nilai gizi tinggi, salah satunya adalah kandungan antioksidan. Buah markisa (Passiflora edulis) termasuk dalam genus Passiflora dan keluarga Passifloraceae yang terbesar. Buah markisa ungu merupakan salah satu bagian dari tumbuhan markisa yang dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi berbagai penyakit. Skrining fitokimia pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder pada ekstrak etanol buah markisa ungu. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu eksperimen laboratorium. Penelitian ini dilakukan dengan meliputi beberapa proses yaitu penyiapan simplisia, ekstraksi simplisia menggunakan metode maserasi dengan etanol 70%, dan skrining fitokimia. Berdasarkan hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah markisa ungu (Passiflora edulis sims) positif mengandung senyawa flavonoid, tanin, saponin, steroid, dan alkaloid.
Penetapan Kadar Kuersetin Ekstrak Etanol Pada Daun Jambu Biji (Psidium guajava L) Dengan Metode Spektrofotometri UV-Vis dan Profil Kromatografi Lapis Tipis Kusuma Wardani, Tiara; Ahwan; Qonitah, Fadilah
Jurnal Farmasi Sains dan Teknologi Vol. 2 No. 01 (2024): Jurnal Farmasi Sains dan Teknologi
Publisher : PC Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Karanganyar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.65117/57kwwz16

Abstract

Daun jambu biji merupakan salah satu daun yang memiliki manfaat secara farmakologis. Kandungan dari tanaman adas yang berkhasiat dalam pengobatan salah satunya adalah flavonoid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan kuersetin di dalam ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava L). Daun jambu biji (Psidium guajava L) diekstrak dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Uji kualitatif dilakukan dengan menggunakan uji tabung flavonoid dan profil Kromatografi Lapis Tipis. Uji kuantitatif kuersetin menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 258 nm yang dinyatakan dalam % kadar b/v. Berdasarkan hasil uji kualitatif menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava L) mengandung senyawa flavonoid dilihat dari larutan berwarna jingga atau merah dan pada hasil profil Kromatografi Lapis Tipis menunjukkan bahwa noda yang muncul pada ekstrak sejajar dengan standard kuersetin. Sedangkan berdasarkan hasil uji kuantitatif menunjukkan bahwa kandungan kuersetin ekstrak etanol daun jambu biji (Psidium guajava L) didapatkan sebesar 2,87 ± 1,59 % b/b. larutan standard kuersetin didapatkan hasil kurva baku persamaan regresi y = 0,0705x + 0,222 dan r = 0,9976. Validasi metode dengan parameter meliputi linieritas, presisi, akurasi, LOD dan LOQ telah memenuhi persyaratan pada masing-masing parameter.
Prinsip Regulasi Netral Teknologi: Teknik Antisipatif Terhadap Evolusi Teknologi dalam Hukum Pidana Indonesia Ahwan
PROGRESIF: Jurnal Hukum Vol 20 No 2 (2025): PROGRESIF: Jurnal Hukum
Publisher : Fakultas Hukum Universitas Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33019/dr6e8w52

Abstract

Prinsip regulasi netral teknologi menjadi salah satu acuan baru dalam hal pembentukan peraturan perundang-undangan maupun dalam penegakan hukum. Prinsip ini menjadi salah satu instrumen alternatif yang digunakan untuk menghadapi disrupsi teknologi dalam bidang hukum. Konsep netralitas teknologi memberi karakter regulasi yang luwes dan tetap relevan dengan berbagai instrumen teknologi yang baru. Namun, hal tersebut tampak menciptakan suatu kontradiksi terutama dalam hukum pidana yang didasarkan pada suatu asas legalitas yang pada salah satu maknanya menekankan pada perumusan yang ketat dan larangan analogi. Dengan menggunakan penelitian doktrinal dengan pendekatan konsep dan undang-undang, tulisan ini hendak menganalisis probabilitas penggunaan prinsip netralitas teknologi dalam hukum pidana. Hasil analisis menemukan bahwa prinsip netralitas teknologi dapat digunakan dalam hukum pidana. Penggunaan prinsip ini memberi sumbangsih yang signifikan bagi hukum pidana dalam menciptakan regulasi yang tetap relevan dengan perkembangan teknologi. Kebolehan penggunaan analogi yang sempit (penafsiran ekstensif) sejalan dengan nilai-nilai dari prinsip netralitas teknologi. Tulisan ini juga mengungkapkan bahwa beberapa aturan hukum pidana Indonesia pada dasarnya telah mencerminkan karakter dari prinsip netralitas teknologi. Prinsip ini juga tercermin dalam penafsiran hakim terutama dalam perkara-perkara yang objeknya bertalian dengan perkembangan teknologi.