Claim Missing Document
Check
Articles

Found 24 Documents
Search

EFEKTIVITAS GETAH JARAK CINA (JATROPHA MULTIFIDA LINN) TERHADAP PROLIFERASI LUKA PADA TIKUS PUTIH JANTAN (SPRAGUE DAWLEY) N, Yarsis Septiardi; Haris, Rif Atiningtyas; Ariastuti, Reni
JURNAL ILMU KEPERAWATAN INDONESIA (JIKI) Vol 12 No 2 (2019): Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 12 No 2 Oktober 2019
Publisher : JURNAL ILMU KEPERAWATAN INDONESIA (JIKI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (624.277 KB)

Abstract

Latar Belakang: Proses penyembuhan luka adalah proses dimana terjadinya perbaikan sel dan jaringan yang rusak dengan jaringan yang baru. Fase penyembuhan luka meliputi fase inflamasi, fase proliferasi dan fase maturasi. Masyarakat banyak menggunakan tanaman tradisional untuk mengobati luka salah satunya yaitu getah tanaman jarak cina, yang digunakan untuk mengobati luka baru dan bengkak dengan cara mengoleskan getah batang dan daun pada luka baru. Getah tanaman jarak china terbukti dapat mempercepat penyembuhan luka dibandingkan povidone iodine 10%, karena getah tanaman jarak cina mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan bila dipakai untuk perawatan luka. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas getah tanaman Jarak Cina (Jatropha multifida Linn) terhadap proliferasi luka pada tikus putih jantan Sprague dawley. Metode: Jenis penelitian ini adalah True Eksperimental Designdengan PosttestOnly Control Design. Sampel adalah 15 tikus putih putih jantan (Sprague dawley) dibagi menjadi 3 kelompok perlakuan. Teknik analisis data menggunakan ANOVA Test. Hasil:(1)Terdapat efek yang bermakna antara pemberian NaCl terhadap proliferasi luka pada tikus putihjantan Sprague dawley (p value 0,290 > 0,05). (2) Terdapat efek yang bermakna antara pemberiangetah jarak cina terhadap proliferasi luka pada tikus putihjantan Sprague dawley (p value 0,000 < 0,05). (3) Terdapat efek yang bermakna antara pemberian Povidine Iodineterhadap proliferasi luka pada tikus putihjantan Sprague dawley (p value0,000 < 0,05). Simpulan:Terdapat perbedaan yang bermakna antara pemberian NaCl, Povidine Iodine dan Getak Jarak Cina terhadap proliferasiluka pada tikus putih jantan Sprague dawley (p value 0,000< 0,05)
PROFIL PENGUNAAN OBAT TRADISIONAL SEBAGAI PENGOBATAN ALTERNATIF PADA MASYARAKAT DI DESA KALIJIRAK, KARANGANYAR Ariastuti, Reni; Fransiska, Elisa; ., Indriyati
JURNAL ILMU KEPERAWATAN INDONESIA (JIKI) Vol 12 No 1 (2019): Jurnal Ilmu Keperawatan Vol 12 No 1 April 2019
Publisher : JURNAL ILMU KEPERAWATAN INDONESIA (JIKI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (327.972 KB)

Abstract

Masyarakat desa umumnya masih menggunakan obat tradisional sebagai pengobatan alternatif untuk penyakit yang mereka derita. Jenis obat tradisional sangat beragam berdasarkan sumbernya. Penggunaan obat tradisional umumnya berdasarkan data empiris dan berbagai faktor pendukungnya. Dewasa ini penggunaan obat tradisional meluas untuk tujuan kuratif dan promotif untuk kasus penyakit degeneratif. Maka dari itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui profil penggunaan obat tradisional sebagai alternatif pengobatan pada masyarakat di Dusun Jatiri, Desa Kalijirak, Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. Populasi penelitian ini penduduk yang ada di Dusun Jatiri, Kalijirak, Tasikmadu sebanyak 347 dan diambil sampel sebanyak 78 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode random sampling, metode pengambilan data deskriptif observasional menggunakan alat bantu kuisioner dan wawancara langsung kepada responden sebagai data pendukung. Analisis data dievalusi secara kualitatif berdasarkan hasil jawaban kuisioner dan wawancara.
Gambaran Penggunaan Obat Analgetik NSAID Di Apotek Hidayah Metro Lampung Periode Januari-Desember 2022 Dahlia, Ajeng; Abdul, Ahwan; Ariastuti, Reni
Borobudur Pharmacy Review Vol 3 No 2 (2023): August-Dec
Publisher : Universitas Muhammadiyah Magelang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31603/bphr.v3i2.10354

Abstract

Analgetik NSAID adalah obat yang digunakan untuk mengurangi peradangan, meredakan nyeri, dan menurunkan demam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran penggunaan obat analgetik NSAID di Apotek Hidayah Metro Lampung periode Januari – Desember 2023, metode penelitian menggunakan desain deskriptif kualitatif yang diperoleh dari observasi langsung dan pengambilan data secara retrospektif. Sampel penelitian yang digunakan sejumlah 40.056 sediaan. Hasil penelitian didapatkan persentase penggunaan obat NSAID bermerk lebih banyak 31.194 (77,88 %) sediaan dibandingkan analgetik NSAID generik 8.862 (22,12 %) sediaan. Penggunaan analgetik NSAID bermerk lebih banyak secara non resep 31.156 (99,88 %) sediaan, dengan isi zat aktif asam mefenamat 9.149 (29,37 %) sediaan, golongan oksikam 9.430 (30,27 %) sediaan dengan mekanisme kerja nonselektif (COX) 29.306 (94,06 %) sediaan dan berbentuk tablet 29.568 (94,90 %). Penggunaan analgetik NSAID generik lebih banyak secara non resep 8.647 (97,57 %) sediaan, obat yang digunakan piroxicam 3.120 (36,08 %) sediaan, golongan oksikam 3.760 (43,48 %) sediaan dengan mekanisme kerja nonselektif (COX) 7.147 (82,65 %) sediaan, dan berbentuk tablet 29.568 (94,90 %). Kesimpulan: Hasil penelitian ini didapatkan penggunaan analgetik NSAID bermerk lebih banyak, pembelian tanpa resep dokter, obat NSAID dengan isi zat aktif asam mefenamat dan berbentuk tablet yang bekerja secara nonselektif.
Kombinasi Senam Mata Dan Pemberian Terapi Komplementer Herbal Kencur Terhadap Astenopia Pada Mahasiswa Keperawatan Aryani, Atik; Widiyono, Widiyono; Ariastuti, Reni
JURNAL WACANA KESEHATAN Vol 9, No 1 (2024): Juli
Publisher : AKPER Dharma Wacana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52822/jwk.v9i1.647

Abstract

Using a computer for a long duration of time can cause symptoms of Computer Eyes Syndrome or often called asthenopia. Eye fatigue is bad for health, decreasing the quality of visual acuity, decreasing one's quality of life and decreasing productivity levels. One of the efforts to overcome asthenopia with eye exercises is the Bates method and combined with the administration of kencur. This study aims to analyze the effect of Bates method eye exercises combined with kencur administration in reducing asthenopia symptoms in college students. This study used a one group pre-test post-test design. This study provides an intervention of Bates method eye exercises combined with the administration of kencur by looking at differences in asthenopia symptoms. Sampling using purposive sampling technique with a total sample size of 37 students. Asthenopia was measured using an asthenopia (eye fatigue) checklist questionnaire.  The results showed that before being given the intervention all respondents experienced asthenopia, then after being given the intervention for 6 days there was a decrease in asthenopia symptoms, namely 31 respondents (83.8%) did not experience asthenopia and 6 respondents (16.2%) still experienced asthenopia. The results of the difference test obtained a p value of 0.0001 (p value <0.05) which means that there is an effect of a combination of eye exercises and complementary therapy of kencur herbs on asthenopia in students of Sahid University Surakarta.
Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol Buah Markisa Ungu (Passiflora edulis sims): Pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, simpulan, ucapan terima kasih, referensi Sudar Wati, Tantri; Ariastuti, Reni; Ahwan
Health Research Journal of Indonesia Vol 2 No 6 (2024): Health Research Journal of Indonesia
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Markisa ungu (Passiflora edulis sims) merupakan tanaman yang memiliki nilai gizi tinggi, salah satunya adalah kandungan antioksidan. Buah markisa (Passiflora edulis) termasuk dalam genus Passiflora dan keluarga Passifloraceae yang terbesar. Buah markisa ungu merupakan salah satu bagian dari tumbuhan markisa yang dapat digunakan sebagai obat tradisional untuk mengatasi berbagai penyakit. Skrining fitokimia pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder pada ekstrak etanol buah markisa ungu. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu eksperimen laboratorium. Penelitian ini dilakukan dengan meliputi beberapa proses yaitu penyiapan simplisia, ekstraksi simplisia menggunakan metode maserasi dengan etanol 70%, dan skrining fitokimia. Berdasarkan hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah markisa ungu (Passiflora edulis sims) positif mengandung senyawa flavonoid, tanin, saponin, steroid, dan alkaloid.
Uji Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol 96% Daun Markisa Ungu (Passiflora edulis Sims) Septiningrum, Chintya Hayu; Ariastuti, Reni; Ahwan, Ahwan
Jurnal Farmasi SYIFA Vol 2 No 2 (2024): Jurnal Farmasi SYIFA
Publisher : CV. Wadah Publikasi Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63004/jfs.v2i2.430

Abstract

Markisa ungu (Passiflora edulis Sims) diketahui mengandung senyawa bioaktif yang berpotensi sebagai antioksidan seperti karotenoid, antosianin, flavonoid, dan vitamin C. Daun markisa ungu (Passiflora edulis Sims) telah diketahui memiliki kandungan senyawa flavonoid. Skrining fitokimia pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit sekunder pada ekstrak etanol daun markisa ungu. Metode penelitian yang digunakan yaitu eksperimen laboraturium. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa proses yaitu penyiapan simplisia, ekstraksi simplisia menggunakan metode maserasi dengan etanol 96%, dan skrining fitokimia. Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun markisa ungu (Passiflora edulis Sims) positif mengandung senyawa flavonoid, fenolik, tanin, saponin, alkaloid, dan steroid.
UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES INFUSA DAUN SALAM (Syzygium polyantum) TERHADAP MENCIT YANG DIINDUKSI ALOKSAN Puspita, Syilvia Endah; Ariastuti, Reni; Husna, Khotimatul
Jurnal Pharmascience Vol 11, No 1 (2024): Jurnal Pharmascience
Publisher : Program Studi Farmasi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jps.v11i1.16847

Abstract

Daun salam (Syzygium polyantum)merupakan tanaman yang mengandung flavonoid, saponin, dan tanin yang memiliki potensi antidiabetes. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi aktivitas antidiabetes infusa daun salam (S.polyantum) terhadap mencit diabetes melitus yang diinduksi aloksan.Studi eksperimental melibatkan 30 mencit sebagai hewan uji, yang dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok 1 dianggap sebagai kontrol normal, dan kelompok 2-6 dikondisikan diabetes dengan aloksan subkutan 170 mg/kg BB. Setelah aloksan diberikan 48 jam kemudian, masing-masing kelompok diberi perlakuan sebagai berikut: aquades (kontrol negatif), glibenklamid 0,65 mg/kg BB (kontrol positif), infusa daun salam 10%, infusa daun salam 15%, dan infusa daun salam 20%. Perlakuan berlangsung selama tujuh hari. Glukometer digunakan untuk mengukur gula darah. Analisis variasi nonparametrik (Kruskal wallis) digunakan untuk memeriksa data kadar gula darah puasa. Hasil perlakuan menunjukkan kadar gula darah rata-rata dalam kelompok masing-masing sebesar 90,5 mg/dl (kelompok 1), 368 mg/dl (kelompok 2), 81 mg/dl (kelompok 3), 121,75 mg/dl (kelompok 4), 106,25 mg/dl (kelompok 5), dan 70,75 mg/dl (kelompok 6). Uji daya hipoglikemi berturut-turut dilakukan pada kelompok perlakuan berikut: 58,7% (glibenklamid 0,65 mg/kg BB), 42,2% (infusa 10%), 50,2% (infusa 15), dan 66,6% (infusa 20%). Sebagai hasil dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa infusa daun salam memiliki sifat antidiabetes terhadap mencit yang diinduksi aloksan. Kata Kunci: Hipoglikemi, Diabetes, Glukometer, Kadar Gula Darah, Glibenklamid  Bay leaf (Syzygium polyantum) contains flavonoids, saponins, and tannins, which can potentially be antidiabetics. This research aims to determine the antidiabetic activity of bay leaf infusion (Syzygium polyantum) toward alloxan-induced diabetes mellitus mice. This research was conducted experimentally using 30 mice divided into six groups. Group 1 was the normal control, and groups 2-6 were conditioned diabetes by subcutaneous allocation of alloxan 170 mg/kg BW. After 48 hours of alloxan allocation, each group was successively given the following treatment: distilled water (negative control), 0.65 mg/kg BW glibenclamide (positive control), 10% bay leaf infusion, 15% bay leaf infusion, and 20% bay leaf infusion. Treatment was given for seven days. Blood sugar levels are measured using a glucometer. Data on fasting blood glucose levels were analyzed using a nonparametric analysis of variation (Kruskal Wallis). The final results of measuring the average blood sugar level after the treatment were 90.5 mg/dl (group 1), 368 mg/dl (group 2), 81 mg/dl (group 3), 121.75 mg/dl ( group 4), 106.25 mg/dl (group 5), 70.75 mg/dl (group 6). The percentage of hypoglycemic power in the treatment group was tested successively as follows: 58.7% (glibenclamide 0.65 mg/kg BW), 42.2% (10% infusion), 50.2% (15% infusion), 66.6 % (20% infusion). This study concluded that bay leaf infusion had antidiabetic activity against alloxan-induced mice.
GAMBARAN PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN FARMASI KLINIK DI PUSKESMAS KECAMATAN WONOSARI KLATEN Cahyani, Tiwi Nur; Pambudi, Risma Sakti; Ariastuti, Reni
Jurnal Komunitas Farmasi Nasional Vol. 3 No. 02 (2023): Jurnal Komunitas Farmasi Nasional
Publisher : Akademi Farmasi Yarsi Pontianak

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The aim of this research is to find out an overview of the implementation of clinical pharmacy service standards at the Wonosari Klaten District Health Center. This research method is a descriptive survey. The collection technique is to use a saturated sample technique. Data analysis in this research is by using the percentage of the results of each parameter. The results of research conducted at the Wonosari Klaten District Health Center regarding clinical pharmacy assessment and prescription services at Wonosari 1 Health Center had a presentation of 100% (very suitable) and Wonosari 2 Health Center at 75% (suitable). Wonosari Community Health Center 1's drug information service has a presentation of 75% (suitable) and Wonosari Community Health Center 2 is 100% (very appropriate). Wonosari 1 Counseling Community Health Center had a presentation of 75% (appropriate) and Wonosari 2 Community Health Center had a presentation of 75% (appropriate). Monitoring of drug side effects at Wonosari Community Health Center 1 had a presentation of 50% (quite appropriate) and Wonosari Community Health Center 2 had 100 (very appropriate). Monitoring of drug therapy at Wonosari Community Health Center 1 had a presentation of 50% (quite appropriate) and Wonosari Community Health Center 2 100% (very appropriate). Evaluation of drug use at Wonosari Community Health Center 1 had a presentation of 75% (appropriate) and Wonosari Community Health Center 2 at 50% (fairly appropriate). So it can be concluded that at Wonosari Community Health Center 1, the percentage is 100%, namely assessment and prescription services, 75% drug information and counseling services, 50% monitoring of drug side effects, monitoring drug therapy and evaluation of drug use, whereas at Wonosari Community Health Center 2, the percentage is 100%. namely drug information services, monitoring drug side effects, monitoring drug therapy and evaluating drug use, 75% assessment and prescription and counseling services
EFEKTIVITAS ANALGESIK DAUN GATAL (Laportea Decumana) PADA PENDERITA MYALGIA DI KAMPUNG ATSJ DISTRIK ATSJ KABUPATEN ASMAT PROVINSI PAPUA Ariastuti, Reni; Anam, Kairul; Pamungkas, Idris Yani
Jurnal Kebidanan VOLUME 10. No. 01, JUNI 2018
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Estu Utomo Boyolali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35872/jurkeb.v10i01.298

Abstract

ABSTRAKDaun gatal (Laportea decumana) merupakan tanaman berkhasiat obat yang tumbuh subur di provinsi Papua. Efektivitas penggunaan L decumana sebagai antinyeri telah diteliti secara pra klinis maupun klinis. Namun demikian, penelitian dengan pemanfaatan langsung dari L decumana sebagai pereda myalgia pada masyarakat di kabupaten Asmat masih jarang dilakukan maka dari itu penelitian ini dilakukan dengan tujuan melihat efektivitas pemanfaatan L decumana terhadap penderita myalgia  di kampung Atsj Distrik Atsj kabupaten Asmat Provinsi Papua. Desain penelitian menggunakan quasi experimental design, dengan rancangan one group pretest-posttest with control design. Sampel sejumlah 40 subjek uji (total sampling) dibagi 2 kelompok : kontrol (tanpa perlakuan) dan perlakuan (daun gatal masing-masing kelompok terdiri dari 20 subjek uji. Analisis efektivitas L decumana sebagai analgesik menggunakan uji statistik Mann-Whitney test dengan tingkat kepercayaan 95%. Derajat myalgia yang dialami oleh masyarakat kampung Atsj tergolong sedang sebanyak 19 orang (47,5%) dan berat sebesar 21 orang (52,5%). Rata-rata derajat myalgia pada kelompok perlakuan sebelum pemanfaatan L. decumana sebesar 5,80 dan setelah perlakuan menurun hingga sebesar 2,70. Daya analgetik dari L. decumana sebesar 53,45 %. Rata-rata derajat myalgia pada kelompok kontrol (tanpa perlakuan) awal 5,65 dan akhir sebesar 5,50. Terdapat pengaruh yang signifikan dalam pemanfaatan L decumana  sebagai analgesik pada penderita myalgia di kampung Atsj, distrik Atsj, kabupaten Asmat, provinsi Papua.Perlu dilakukan pengkajian lebih lanjut terkait kandungan zat aktif dan pembuatan sediaan topikal L decumana sebagai analgesik Kata Kunci: Laportea decumana, Myalgia, kampung AtsjANALGESIC EFFECTIVENESS OF LAPORTEA DECUMANA ON MYALGIA PATIENTS AT ATSJ VILLAGE ASMAT PAPUAABSTRACTBackground Laportea Decumana is a medicinal plant that thrives in Papua. Analgesic  effectiveness of L. Decumana has been studied pre-clinically and clinically yet the research with direct utilization of L. Decumana as myalgia patient in Asmat district is still rarely done. Therefore, this research aimed to see the effectiveness of the utilization of L. Decumana to myalgia patient in ATSJ Village, Asmat, Papua. Method The research design uses quasi experimental design, with one group pretest-posttest control design. The number of participants in this research were all 40 participants consisting of 20 participants for experimental group and 20 participants for control group. The effectiveness of L. Decumana as analgesic was measured by using statistical test Mann-Whitney with level of confidence 95%. Result The degree of myalgia experienced by the ATSJ village community was moderate (19 people) (47.5%) and severe (21 people) (52.5%). The mean degree of myalgia in the treatment group prior to the utilization of L. decumana was 5.80 and after treatment decreased to 2.70. The analgesic power of L. decumana was 53.45%. The pretest mean degree of myalgia in the control group was 5.65 and the posttest was 5.50. Conclusion There is a significant influence in the utilization of L decumana as an analgesic in myalgia patients in ATSJ Village, Asmat, Papua. It is necessary to conduct further study related to active substance content and topical dosage form of L decumana as analgesic.Keywords: Laportea Decumana, Myalgia, ATSJ Village
Edukasi DAGUSIBU Pada Remaja Usia Produktif Di Surakarta Pambudi, Risma Sakti; Khusna, Khotimatul; Ariastuti, Reni; Rini, Helviana Rista; Septiningrum, Chintya Hayu; Mahmudah, Endar Asih; Novitasari, Nur Cahyani; Zuriyah, Putri
Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstorming Vol 6, No 4 (2023): Jurnal Abdimas PHB : Jurnal Pengabdian Masyarakat Progresif Humanis Brainstormin
Publisher : Politeknik Harapan Bersama

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30591/japhb.v6i4.5802

Abstract

Masyarakat Usia Remaja di Indonesia belum sepenuhnya memahami terkait penggunaan obat yang benar. Masyarakat seringkali menyimpan obat di rumah untuk penggunaan swamedikasi berupa obat keras dan antibiotik, hal ini dapat menyebabkan penggunaan obat yang tidak rasional. Kota Surakarta adalah salah satu kota yang memiliki angka kenakalan remajanya cukup tinggi, salah satuya adalah penyalahgunaan obat. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan terkait informasi obat yang benar pada Masyarakat remaja. Metode kegiatan berupa pemberian edukasi Dapat, Gunakan, Simpan, Buang obat (DAGUSIBU) yang dilaksanakan di Car Free Day Surakarta dengan target remaja usia produktif yaitu usia 12-20 tahun. Pelaksanaan edukasi dengan cara memberikan brosur terkait cara mendapatkan, penggunaan, penyimpanan dan pembuangan obat yang benar. Evaluasi dilakukan dengan melihat hasil kuesioner sebelum diberikan edukasi. Pada kegiatan ini diikuti oleh 50 remaja dan menunjukkan bahwa masih banyak remaja yang belum memahami terkait DAGUSIBU. Kuisioner diberikan sebelum dan sesudah dilakukan edukasi. Sebeleum dilakukan edukasi menunjukkan responden masih belum memahami terkait DAGUSIBU 32%, fasilitas untuk mendapatkan obat 68%, penggunaan obat 61%, penyimpanan obat 46% dan cara membuang obat 66%. Adapun setelah dilakukan edukasi didapatkan hasil memahami terkait DAGUSIBU 82%, fasilitas untuk mendapatkan obat 88%, penggunaan obat 81%, penyimpanan obat 86% dan cara membuang obat 86%.