Daun kirinyuh (Chromolaena odorata L.) mengandung senyawa seperti alkaloid, flavonoid, tanin, saponin, fenolik dan steroid. Senyawa flavonoid merupakan suatu senyawa yang dapat memberikan efek anti-inflamasi. Senyawa flavonoid memiliki kelarutan dalam air dan oral bioavailabilitas yang rendah dalam kisaran 2-20%. Salah satu satu cara untuk meningkatkan kelarutan adalah dengan membuatnya dalam bentuk sediaan Self-Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS). Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh formula optimum dan mengetahui karakteristik SNEDDS ekstrak etanol daun kirinyuh. Optimasi SNEDDS ektrak etanol daun kirinyuh dilakukan menggunakan software D-Optimal Design Expert Ver. 7.1.5, kemudian formula optimal yang diperoleh dilakukan pengukuran karakteristik waktu emulsifikasi, % transmittan, ukuran partikel dan indeks polidispersitas (IP). Analisis data diperoleh dari analisis statistik ANOVA yang ada pada software D-Optimal Design Expert Ver. 7.1.5. SNEDDS ekstrak etanol daun kirinyuh menggunakan olive oil sebagai fase minyak, tween 80 sebagai surfaktan dan PEG 400 sebagai ko-surfaktan. Hasil optimasi formula SNEDDS ekstrak etanol daun kirinyuh yaitu olive oil 11,1%, tween 80 72,16% dan PEG 400 16,74%. Karakteristik formula optimal SNEDDS ekstrak etanol daun kirinyuh yang diperoleh yaitu waktu emulsifikasi 36±2 detik, % transmittan 97,6±0,41%, ukuran partikel 200 nm dan indeks polidispersitas (IP) 0,38. Berdasarkan karakteristik yang diperoleh pada semua pengamatan, sediaan SNEDDS daun kirinyuh memenuhi karakteristik SNEDDS yang baik dan berpotensi untuk dikembangkan menjadi sediaan obat.