Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PERBEDAAN PERILAKU PEMBELIAN IMPULSIF ONLINE DITINJAU DARI SIFAT ELECTRONIC WORD-OF-MOUTH (eWOM) PADA PENGGUNA MARKETPLACE DI KOTA MAKASSAR Zakiah Febriani Natsir; Resekiani Mas Bakar; Andi Nasrawati Hamid
Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling Vol. 6 No. 3 (2024): Liberosis: Jurnal Psikologi dan Bimbingan Konseling
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3287/liberosis.v6i3.6186

Abstract

Perilaku masyarakat yang banyak dilakukan menggunakan jaringan internet salah satunya adalah aktivitas jual beli online. Kemudahan dalam melakukan aktivitas jual beli mengarahkan konsumen menjadi lebih impulsif. Salah satu faktor yang memengaruhi konsumen untuk melakukan pembelian impulsif adalah pengaruh dari teman, kerabat dan lingkungan sekitar atau biasa disebut dengan eWOM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan perilaku pembelian impulsif online ditinjau dari sifat electronic word-of-mouth (eWOM) pada pengguna marketplace di Kota Makassar. Desain penelitian menggunakan rancangan between-participant independent variabel design. Kriteria partisipan penelitian ini merupakan wanita pengguna marketplace dan berdomisili di Kota Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebesar 83% partisipan pada kelompok eWOM positif yang melakukan pembelian impulsif online dengan kategori tinggi dan 17% kategori rendah, sedangkan pada kelompok eWOM netral hanya 30% partisipan yang melakukan pembelian impulsif online dengan kategori tinggi dan 70% kategori rendah. Diharapkan dengan adanya penelitian ini, konsumen dapat lebih bijak saat melakukan pembelian serta pemasar dapat memanfaatkan eWOM sebagai strategi pemasaran. Kata Kunci: eWOM, Impulsive Buying, Marketplace
Toxic Relationship: Recognizing, Realizing, and Handling IT Resekiani Mas Bakar; Rifky Nurhidayat; Nur Halimah; Nafisah Amalia; Virginia Maharani
ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol. 3 No. 8: Juli 2024
Publisher : CV. Ulil Albab Corp

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56799/jim.v3i8.4486

Abstract

Toxic relationship behavior is often found in society due to relationships that are not good for oneself and others. This psychoeducation is carried out with the aim of providing the public with knowledge regarding toxic relationships. The number of participants was 15 people. Understanding is measured by giving a pre-test and post-test. The data analysis technique in this research uses the gain score test and t-test which aims to test changes in participants' level of understanding. The pre-test and post-test results from participants showed a Sig value. amounting to 0.000, thus indicating that there is a significant impact on the psychoeducational activities carried out
Peer Pressure Awareness: Efektivitas Psikoedukasi dan Diskusi Interaktif di MAN 2 Makassar Resekiani Mas Bakar; Adillah Afifah ZR; Aisyah; A Varah Padillah Pratiwi; Ahmad Arsal Saputra
Gudang Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025): Juli
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjpm.v3i2.1562

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas program psikoedukasi dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang tekanan teman sebaya (peer pressure) pada remaja, khususnya anggota Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIK-R) di MAN 2 Makassar. Permasalahan tekanan teman sebaya diidentifikasi sebagai isu utama berdasarkan hasil survei data awal yang dilakukan terhadap anggota PIK-R. Penelitian ini menggunakan metode pemberian psikoedukasi yang disertai dengan pengambilan data melalui pre-test dan post-test. Sebanyak 50 peserta berusia 15–17 tahun mengikuti kegiatan yang terdiri atas pre-test, penyampaian materi psikoedukasi, diskusi interaktif, dan post-test. Materi yang disampaikan mencakup konsep dasar peer pressure, aspek dan jenisnya, bentuk bentuk peer pressure serta faktor faktor yang memengaruhi terjadinya peer pressure. Hasil analisis data menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan perbedaan signifikan antara skor pre-test 3,1 dan post-test 9,2, dengan nilai p < 0,05. Temuan ini mengindikasikan bahwa kegiatan psikoedukasi yang dilakukan mampu meningkatkan pemahaman peserta terhadap dinamika tekanan teman sebaya (Peer pressure). Dengan demikian, kegiatan psikoedukasi ini terbukti efektif dalam membekali remaja dengan keterampilan untuk mengenali, mengevaluasi, dan mengatasi pengaruh negatif dari lingkungan sosialnya. Kegiatan ini juga mendorong terbentuknya peran aktif remaja sebagai agen perubahan positif di lingkungan sekolah.
Intervensi Support Group Dalam Manajemen Stres Pada Mahasiswa Tingkat Akhir Resekiani Mas Bakar; Muh Fakhriansyah; Marchliani Putri Pertiwi; Muh Ghulam Fayiz Huwaidi; Nurul Ismi
Gudang Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 3 No. 2 (2025): Juli
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjpm.v3i2.1582

Abstract

Mahasiswa tingkat akhir mengalami peningkatan stres yang berdampak pada kondisi emosional dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan dan dampak kegiatan support group berbasis single-session group (SSG) sebagai bentuk intervensi yang dapat membantu mahasiswa mengelola stres. Kegiatan ini diikuti oleh tujuh mahasiswa tingkat akhir dan dilaksanakan dalam satu sesi berdurasi empat jam. Intervensi mencakup check-in emotion, art therapy, sharing session, action plan, afirmasi positif, dan check-out emotion. Pemberian intervensi dan pengukuran stress dilakukan melalui pengamatan dan evaluasi tertulis. Hasil menunjukkan bahwa mayoritas peserta mengalami perubahan emosi dari negatif (cemas, malu, marah, sedih) menjadi lebih positif (tenang, bahagia, percaya diri). Evaluasi menunjukkan bahwa seluruh peserta merasa puas dengan pelaksanaan kegiatan, serta merekomendasikan pelaksanaan lanjutan atau serupa. Temuan ini mengindikasikan bahwa support group berbasis SSG merupakan intervensi singkat yang efektif dalam menciptakan ruang aman, memperkuat dukungan sosial, serta mendorong refleksi diri dan perencanaan konkret dalam menyelesaikan skripsi.
The Influence of Emotional Labor on Service Quality with Burnout as a Mediating Variable Elshafa Salsabil Anwar; Resekiani Mas Bakar; Hilwa Anwar
LITERACY : International Scientific Journals of Social, Education, Humanities Vol. 4 No. 3 (2025): December : International Scientific Journals of Social, Education, Humanities
Publisher : Badan Penerbit STIEPARI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56910/literacy.v4i3.2963

Abstract

The existence of inconsistent nursing practices in realizing quality services causes complaints experienced by both patients and nurses. This inconsistency can be attributed to various factors, two of which are emotional labor and burnout. Emotional labor, specifically deep acting and surface acting, plays a significant role in how nurses regulate their emotions to meet professional expectations, which may impact their perceived service quality. Meanwhile, burnout, characterized by emotional exhaustion, depersonalization, and reduced personal accomplishment, is a psychological response to prolonged work-related stress and is commonly experienced by nurses in high-pressure environments. This study aims to determine the effect of deep acting and surface acting on service quality, with burnout as a mediating variable. The research utilized a quantitative survey design. Respondents consisted of 249 nurses selected through cluster random sampling. Instruments used in this study included the Service Quality Scale, Emotional Labor Scale, and Burnout Scale. Mediation testing was conducted using Hayes' PROCESS macro to analyze the indirect effects. The analysis results showed that burnout significantly mediates the relationship between emotional labor and service quality. Specifically, burnout mediates the effect of deep acting (b = 0.20, 95% CI [0.05–0.37]) and surface acting (b = 0.20, 95% CI [–0.40 to –0.132]) on service quality. These findings indicate that both deep acting and surface acting influence service quality, either directly or through the mediating effect of burnout. Understanding these relationships is crucial for hospital management to develop strategies that reduce burnout and promote effective emotional regulation among nurses. Interventions such as emotional resilience training and supportive work environments may help enhance service quality by managing emotional labor more effectively and reducing the negative impact of burnout.
Ketika Gratis Tak Cukup: Eksperimen Pengaruh Harga dan Waktu Tunggu terhadap Keputusan Membeli Resekiani Mas Bakar; Hairunnisa Putri Ramadhani Darwis; Nur Khairunnisa; Elda Hasya
EduInovasi:  Journal of Basic Educational Studies Vol. 5 No. 2 (2025): EduInovasi:  Journal of Basic Educational Studies
Publisher : Intitut Agama Islam Nasional Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/edu.v5i2.8200

Abstract

This study aims to examine the effects of price variation and waiting time on consumers’ purchase decisions within the framework of the zero price effect. The research involved 50 randomly selected housewives, both employed and non-employed. A 2×2 between-subjects factorial experimental design was used, manipulating two independent variables: price (free vs. discounted) and waiting time (present vs. absent). Data were collected through an online shopping simulation, and purchase decisions were measured by click-to-buy or cancellation actions. The data were analyzed using chi-square tests and binary logistic regression. Results showed no significant difference between the free and discounted price conditions, and no significant effect of waiting time on purchase decisions. Additionally, no interaction effect between price variation and waiting time was found. These findings suggest that the effect of time as a non-monetary sacrifice is not always significant, and marketing strategies should be tailored to the specific context of the consumer.
Manajemen Stres Bagi Pelaku Umkm Di Rumah Kreatif Bumn Makassar Resekiani Mas Bakar; Kurniati Zainuddin; Aliyah Hidayah Madjid; Nabila Ramadhani Imran; Ni Made Kausalya Devi Utami
Gudang Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 2 No. 2 (2024): GJPM - Juli s/d Desember
Publisher : PT. Gudang Pustaka Cendekia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59435/gjpm.v2i2.731

Abstract

Berbagai tekanan dan beban tanggung jawab yang dialami oleh pelaku UMKM seperti kondisi ekonomi yang tidak stabil, persaingan yang ketat sesama pelaku UMKM, kurangnya pengetahuan SDM, sulitnya mengembangkan inovasi yang baru dan tekanan-tekanan lain yang dialami oleh pelaku UMKM. Sehingga, sangat rentan mengalami kondisi stress. Kondisi stress merupakan tanggapan diri sendiri dalam proses internal atau eksternal yang mencapai pada ketegangan fisik dan psikologis seseorang. Tujuan utama dari pelatihan ini ialah agar pelaku UMKM dapat mengatasi kondisi stres yang dialami dengan memberikan pengetahuan mengenai manajemen stres dan teknik relaksasinya. Manajemen stress merupakan cara untuk berpikir dan bereakasi yang ditunjukkan untuk mengatasi tekanan atau transaksi yang menyakitkan diakibatkan stres. Edukasi ini menyasar pelaku UMKM Kota Makassar yang telah mendaftar di event Rumah BUMN Makassar. Metode yang digunakan dalam kegiatan psikoedukasi ini yaitu dengan pemberian materi yang disertai dengan teknik relaksasi Box Breathing dan pemberian Coaching Game Point Of You berupa beberapa kartu bergambar yang dapat merangsang pikiran subjek. Kegiatan psikoedukasi ini mendapatkan feedback positif dari para peserta dan pihak Rumah BUMN. Kegiatan psikoedukasi ini memiliki manfaat bagi pelaku UMKM seperti mengetahui secara lebih jelas tentang stress yang dialaminya dan cara mengolah stress dengan baik. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan, pelaku UMKM terlihat memiliki antusias yang tinggi berdasarkan observasi dan banyaknya peserta yang mengajukan pertanyaan kepada pemateri.