Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

A Penerapan Pengelolaan Sumut Mobile dalam Menarik Minat Nasabah Bank Sumut Cabang Syariah Padangsidimpuan: A. implementasi Banking Pada Bank Sumut Cabang Syariah Padangsidimpuan atau Sumut Mobile Seftia Fadillah Siregar Siregar; M. Yarham
Jurnal Perbankan Syariah Vol. 2 No. 2 (2023): Jurnal Perbankan Syariah
Publisher : Universitas Islam Negeri Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The presence of mobile nowadays makes financial management very easy and if we use it correctly we will experience enormous benefits. This can be seen by the Mobile Banking System which can help organized financial management, so that financial problems do not accour. Apart from that, using Mobile Banking can also make it easier to check account mutations, from which you can calculate how much funds you need. Apart from that, in checking mutations, there is also a processo fevaluating the result of budget recording within a certain period of time. So you will know about the budgets that have been set, such as with North Sumatera Mobile or Mobile Banking at Bank North Sumatera Syariah.
HUKUM BAGI PEDAGANG KECIL DAN MENENGAH TERHADAP PARA PELAKU USAHA MONOPOLI Elisyah Putri; M. Yarham
Jurnal Ekonomi Sakti Vol 12 No 3 (2023)
Publisher : LPPM - STIE SAKTI ALAM KERINCI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36272/jes.v12i3.311

Abstract

Abstract The law of Prohibition of Monopolistic Practices and Unfair Business Competition Number 5 1999 (Competition Law) is one of the government's efforts to provide business certainty for businesses in a situation of fair competition and reasonable, so it does not cause the concentration of economic power in the business operators particular. This study aims to explain the legal protection of the Small and Medium Enterprises (SMEs) in Indonesia competition law and to find out the role of local government, Banda Aceh and Aceh Besar, in support of the protection efforts, especially related to the expansion by the Pante Pirak Company. The study combines two methods of juridical normative and empirical (sociology). Analysis of the qualitative approach and descriptive analysis presented; analyze the protection of SMEs under the competition law and then combine with field research to understand the role of local governments in support of such protection. Research shows that there are no provisions in competition law which expressly provides support to SMEs, but the shape is visible through decision support by Komite Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Local government support to SMEs has not been realized in the form of the laws, but there have been efforts to better support local businesses rather than national employers through policies. Even though its casuistry and very difficult to ensure its sustainability.
Persepsi Mahasiswa Perbankan Syariah Terhadap Minat Menggunakan Produk Bank Syariah Rahmaniah Kusuma Wardani; M. Yarham; Ridwana Siregar
SAUJANA : Jurnal Perbankan Syariah dan Ekonomi Syariah Vol 5 No 02 (2023): SAUJANA : Jurnal Perbankan Syariah dan Ekonomi Syariah
Publisher : STEI Kanjeng Sepuh Gresik Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59636/saujana.v5i02.140

Abstract

Persepsi mahasiswa merupakan suatu potensi dimana persepsi orang yang mencari dan mendalami berbagai macam ilmu, baik umum ataupun agama dalam kehidupan bermasyarakat itu sangat penting, sepert halnya persepsi/pengetahuan tentang sesuatu yang berhubungan dengan perbankan syariah. Bank syariah yang memiliki produk-produk syariah tersendiri. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, pengumpulan data menggunakan kuisoner. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Rumus untuk menentukan besar sampel adalah rumus Slovin. Pada penelitian sampel random sampling ini, hasil sampel dari rumus ini adalah 100 Mahasiswa. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana dengan uji asumsi klasik, uji validitas, dan uji reliabilitas. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang terhadap fenomena tersebut. Mayoritas mahasiswa belum mengetahui tentang produ-produk perbankan syariah dan sisitem akad-akad yang ada di bank syariah.
IMPLEMENTASI HUKUM PERBANKAN SYARIAH DALAM SISTEM PERBANKAN DI INDONESIA Riri Romaito Harahap; M. Yarham
Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan Vol. 2 No. 3 (2024): Causa: Jurnal Hukum dan Kewarganegaraan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.3783/causa.v2i3.1911

Abstract

Perkembangan bank syariah dianggap berperan positif bagi peningkatan ekonomi masyarakat, sehingga mendapat kesan bahwa kebangkitan ekonomi syariah merupakan kebangkitan ekonomi umat Islam dan ditandai dengan antusiasnya masyarakat dalam merespon berdirinya bank-bank syariah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif yang memprioritaskan kepada pengkajian penerapan norma hukum positif atau kaidah hukum yang diterapkan di Indonesia serta pendekatan melalui peraturan perundang-undangan yang terkait dan pendekatan dalam penelitian ini dilakukan secara konseptual. Implementasi hukum perbankan syariah dalam sistem perbankan di Indonesia yaitu diatu melalui Undang-Undang Perbankan, yang membuktikan adanya eksistensi dari perbankan syariah di Indonesia. namun pada kenyataannya saat ini penerapan syariah pada sektor perbankan masih bersatu dengan perbankan konvensional sehingga bank syariah hanya dianggap sebagai penamaan saja karena belum bisa mandiri dan menerapkan prinsip-prinsip syariah yang seharusnya.
PERAN ZAKAT DALAM MENGENTAS KEMISKINAN Afifah, Afrah; M. Yarham
Filantropi : Jurnal Manajemen Zakat dan Wakaf Vol. 4 No. 1 (2023): Filantropi
Publisher : Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22515/finalmazawa.v4i1.7625

Abstract

This article discusses the role of zakat in alleviating poverty. Where zakat is something that is obligatory for the Muslim community. In the Qur'an it is explained that zakat is a responsibility for the Muslim community to help each other. So it can be interpreted that zakat is a moral element. social, educational and economic. In terms of morals, zakat wards off the greed and stinginess of some Muslims who have a sufficient economy. In education, the obligation to give zakat can be taken from the feeling of wanting to give, donate and also give up some of the assets we own as a sign of our love for others. In social matters, namely zakat, the poor can play a role in their lives, carrying out their obligations to Allah SWT, helping with zakat and sadaqah that have been given from people who are capable. As is the case with zakat, underprivileged people feel like they are part of society, or not even outcasts and are looked down upon. In economic terms, zakat can play a role in preventing the accumulation of wealth in the hands of just one person, and also requires rich people to redistribute the wealth they have to rich and poor family groups. So, zakat functions as a potential source of funds in terms of alleviating poverty. Zakat can also be working capital for poor people to open up employment opportunities, so that this group can earn income and also be able to meet their daily living needs. Taken from the feeling of wanting to give, donate, and also give up some of one's wealth as a sign of compassion for fellow humans. In social matters, namely zakat, the poor can play a role in their lives, carrying out obligations to Allah SWT, helping with zakat and sadaqah that have been given from people who are capable. Artikel ini membahas tentang peranan zakat dalam mengentas kemiskinan. Zakat merupakan suatu hal yang diwajibkan bagi umat muslim. Di dalam Al-qur’an dijelaskan bahwa zakat merupakan suatu tanggung jawab bagi umat muslim untuk saling menolong antar sesama. Sehingga dapat diartikan bahwa zakat merupakan unsur moral, sosial, pendidikan, dan ekonomi. Dalam hal akhlak, zakat menepis keserakahan dan kekikiran sebagian umat muslim yang memiliki ekonomi yang cukup. Dalam pendidika,n kewajiban dalam berzakat dapat diambil dari rasa ingin memberi, berinfak dan juga merelakan sebagian  harta yang dimiliki sebagai tanda rasa sayang kita terhadap sesama. Dalam hal sosial, yaitu zakat, golongan miskin dapat berperan dalam kehidupannya, melaksanakan kewajibannya kepada Allah Swt, membantu dalam hal zakat dan sedekah yang telah diberikan dari orang yang mampu. Seperti halnya dengan zakat, masyarakat yang kurang mampu merasa bagian dari anggota masyarakat, atau bahkan bukan orang yang terbuang dan juga diremehkan. Dalam hal ekonomi, zakat dapat berperan dalam hal mencegah penumpukan kekayaan ditangan satu orang saja, dan juga mewajibkan pada orang kaya agar mendistribusikan kembali kekayaan yang dimilikinya kepada golongan keluarga kaya dan juga miskin. Jadi, fungsi zakat  sebagai sumber dana potensial dalam hal untuk mengentasi kemiskinan. Zakat juga bisa menjadi modal kerja untuk masyarakat miskin untuk  membuka lapangan pekerjaan, sehingga golongan tersebut dapat memperoleh penghasilan dan juga mampu memenuhi  kebutuhan hidup sehari-hari. Diambil dari rasa ingin memberi, berinfak, dan juga merelakan sebagian hartanya sebagai tanda rasa kasih sayang sesama manusia. Dalam hal sosial, yaitu zakat, golongan miskin dapat berperan dalam kehidupannya, melaksanakan kewajiban kepada Allah Swt, membantu dalam hal zakat dan sadaqah yang telah diberikan dari orang yang mampu.
Peranan Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap Perekonomian Indonesia Munthe, Asmaira; M. Yarham; Ridwana Siregar
Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi Vol. 2 No. 3 (2023): Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi
Publisher : CV. Picmotiv

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61930/jebmak.v2i3.321

Abstract

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja, memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional. Peran penting tersebut telah mendorong Indonesia untuk terus berupaya meningkatkan daya saing UKM dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan UMKM di kalangan masyarakat dan meningkatkan daya saing UMKM untuk menghadapi MEA 2016 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan tipe diskriptif. Teknik penentuan informan dilakukan secara purposive sampling. Proses analisis data dilakukan dengan reduksi data dan menyajikan data yang telah diperoleh untuk kemudian dilakukan penarikan kesimpulan.  Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perkembangan UMKM dikalangan masyarakat dan meningkatkan daya saing UMKM dilihat dari segi produktivitas : penggunaan alat produksi yang sederhana serta pendidikan SDM pelaku UKM masih rendah namun tetap menghasilkan produk yang berkualitas. Segi kualitas produk UKM sudah bagus namun perlu peningkatan. Segi nilai : harga produk UKM yang dihasilkan mampu diterima oleh masyarakat, kemudahan dalam pembelian cukup mudah karena telah ada tempat pusat oleh-oleh, ketersediaan produk tersedia apabila ada pesanan. Segi penetapan posisi : UKM melakukan promosi melalui pameran serta media internet. Segi penciptaan brand : sebagian besar produk UKM belum mempunyai hak paten.
Persepsi Mahasiswa Terhadap Pembelian dan Penggunaan Smartphone iPhone Dalam Perspektif Hukum Islam M. Yarham; Setia Hidayah; Ridwana Siregar
Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2024): Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi
Publisher : CV. Picmotiv

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61930/jebmak.v3i3.835

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari bagaimana mahasiswa melihat smartphone iPhone sebagai simbol status sosial di kalangan pengguna teknologi. Smartphone, khususnya iPhone, dianggap sebagai penanda strata sosial di era digital saat ini selain sebagai alat komunikasi. Penelitian ini dilakukan melalui wawancara mendalam dengan mahasiswa dari berbagai latar belakang ekonomi dan sosial. Pendekatan kualitatif digunakan untuk pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa melihat iPhone sebagai simbol gaya hidup mewah dan prestise. Faktor-faktor seperti harga tinggi, desain unik, dan popularitas di kalangan selebriti dan influencer memperkuat persepsi ini. Meskipun demikian, beberapa individu melihat penggunaan iPhone sebagai fungsional tanpa mengaitkannya dengan status sosial. Sebagian mahasiswa menggunakan smartphone iPhone sebagai salah satu cara untuk menunjukkan identitas sosial dan ekonomi mereka di lingkungan mereka.  Pada dasarnya, Islam mengatur bahwa segala sesuatu itu halal kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Pembelian dan penggunaan iPhone pada dasarnya adalah halal karena produk ini sendiri bukanlah sesuatu yang dilarang, tidak mengandung unsur haram, dan tidak secara langsung melanggar prinsip-prinsip Islam. Namun, penggunaan ponsel tersebut bisa menjadi haram atau makruh jika dipakai untuk tujuan yang tidak sesuai dengan syariat Islam, seperti untuk kegiatan maksiat, menyebarkan hal-hal yang merugikan atau fitnah, atau untuk aktivitas-aktivitas yang tidak mendatangkan manfaat baik bagi diri maupun masyarakat. Dan jika tujuannya hanya untuk menunjukkan status sosial atau berlebihan dalam konsumsi (tabdzir), Islam menganjurkan umat untuk menghindari perilaku konsumtif yang berlebihan.
TRADISI ADAT JAWA DALAM PELAKSANAAN PERNIKAHAN PERSPEKTIF HUKUM ISLAM meiyanda; M. Yarham
Al Maqashidi : Jurnal Hukum Islam Nusantara Vol. 6 No. 2 (2023): Al Maqashidi : Jurnal Hukum Islam Nusantara
Publisher : UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SUNAN GIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32665/almaqashidi.v6i2.2273

Abstract

Penelitian ini menginvestigasi tradisi adat Jawa dalam pelaksanaan pernikahan dari perspektif hukum Islam. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis sejauh mana tradisi adat Jawa dapat diintegrasikan dengan prinsip-prinsip hukum Islam dalam konteks pernikahan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, melibatkan wawancara mendalam dengan pasangan yang menjalani pernikahan adat Jawa, tokoh agama, dan ahli hukum Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar tradisi adat Jawa dapat sejalan dengan hukum Islam, terutama dalam aspek-aspek seperti mahar, peran wali nikah, dan prosesi pernikahan. Namun, terdapat beberapa aspek yang memerlukan klarifikasi dan penyesuaian agar sesuai dengan ajaran Islam. Kesimpulan penelitian ini memberikan wawasan tentang integrasi harmonis antara tradisi adat Jawa dan hukum Islam dalam konteks pernikahan, sekaligus menyoroti pentingnya pemahaman mendalam terhadap nilai-nilai agama dalam menjalankan tradisi pernikahan adat Jawa. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap perdebatan akademis dan praktis mengenai hubungan antara tradisi lokal dan ajaran agama dalam konteks pernikahan di masyarakat Jawa.
Penerapan Etika Bisnis Islam terhadap Jual Beli di Pasar Paraman Ampalu Pasaman Barat M. Yarham
Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi Vol. 4 No. 3 (2025): Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi
Publisher : CV. Picmotiv

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61930/jebmak.v4i3.1295

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meninjau penerapan etika bisnis Islam dalam praktik jual beli di Pasar Paraman Ampalu, Kecamatan Gunung Tuleh, Kabupaten Pasaman Barat. Etika bisnis Islam merupakan prinsip dasar dalam kegiatan ekonomi umat Islam yang menekankan nilai-nilai kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab sosial dalam muamalah. Jenis penelitian ini adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan lapangan (field research). Data diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap pedagang, pembeli, serta pengelola pasar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pedagang di Pasar Paraman Ampalu telah menerapkan prinsip etika bisnis Islam seperti kejujuran dalam menimbang, keterbukaan harga, dan sikap ramah terhadap pembeli. Namun, masih ditemukan praktik yang belum sepenuhnya sesuai dengan etika Islam, seperti kurangnya kejelasan kualitas barang (gharar) dan ketidaktepatan dalam pengukuran timbangan. Faktor penghambat utama penerapan etika bisnis Islam antara lain rendahnya literasi keagamaan dalam bidang muamalah serta lemahnya pengawasan pasar. Penelitian ini merekomendasikan perlunya pelatihan muamalah bagi pedagang dan penguatan peran lembaga nagari serta ulama dalam pembinaan etika bisnis Islam di pasar rakyat.