Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Persepsi Mahasiswa Perbankan Syariah Terhadap Minat Menggunakan Produk Bank Syariah Rahmaniah Kusuma Wardani; M. Yarham; Ridwana Siregar
SAUJANA : Jurnal Perbankan Syariah dan Ekonomi Syariah Vol 5 No 02 (2023): SAUJANA : Jurnal Perbankan Syariah dan Ekonomi Syariah
Publisher : STEI Kanjeng Sepuh Gresik Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59636/saujana.v5i02.140

Abstract

Persepsi mahasiswa merupakan suatu potensi dimana persepsi orang yang mencari dan mendalami berbagai macam ilmu, baik umum ataupun agama dalam kehidupan bermasyarakat itu sangat penting, sepert halnya persepsi/pengetahuan tentang sesuatu yang berhubungan dengan perbankan syariah. Bank syariah yang memiliki produk-produk syariah tersendiri. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif, pengumpulan data menggunakan kuisoner. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan Rumus untuk menentukan besar sampel adalah rumus Slovin. Pada penelitian sampel random sampling ini, hasil sampel dari rumus ini adalah 100 Mahasiswa. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana dengan uji asumsi klasik, uji validitas, dan uji reliabilitas. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang terhadap fenomena tersebut. Mayoritas mahasiswa belum mengetahui tentang produ-produk perbankan syariah dan sisitem akad-akad yang ada di bank syariah.
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM DI ERA DIGITAL Ridwana Siregar; Zainal Efendi Hasibuan
Sindoro: Cendikia Pendidikan Vol. 11 No. 2 (2025): Sindoro Cendikia Pendidikan
Publisher : Cahaya Ilmu Bangsa Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.9644/sindoro.v11i2.9603

Abstract

Manajemen pendidikan Islam di era digital menjadi tantangan sekaligus peluang dalam meningkatkan mutu pendidikan berbasis nilai-nilai Islam. Era digital menghadirkan berbagai inovasi teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pengelolaan pendidikan, seperti pembelajaran daring, sistem informasi manajemen sekolah, dan pengintegrasian teknologi ke dalam kurikulum. Dalam konteks pendidikan Islam, pemanfaatan teknologi harus tetap selaras dengan prinsip-prinsip syariah dan nilai-nilai akhlak mulia.Pengelolaan pendidikan Islam di era digital mencakup beberapa aspek penting, termasuk perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pengendalian yang berbasis teknologi. Strategi manajemen berbasis digital dapat meningkatkan efisiensi administrasi, memperluas akses pendidikan, dan mendukung pembelajaran yang lebih interaktif dan adaptif. Namun, penggunaan teknologi juga menghadirkan tantangan, seperti kesenjangan digital, etika penggunaan teknologi, dan kebutuhan akan literasi digital bagi pendidik dan peserta didik.Penelitian ini menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam manajemen pendidikan Islam, yang mengintegrasikan teknologi dengan penguatan karakter berbasis nilai-nilai keislaman. Dengan demikian, lembaga pendidikan Islam dapat memanfaatkan era digital untuk menciptakan ekosistem pembelajaran yang inovatif, relevan, dan berlandaskan nilai-nilai Islami. Kajian ini memberikan rekomendasi strategis, termasuk pelatihan literasi digital untuk pendidik, pengembangan platform pembelajaran Islami, dan penguatan sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam mendukung transformasi digital pendidikan Islam.
MODERASI DAN TOLERANSI: MEMBANGUN PENDIDIKAN MULTIKULTURAL YANG HARMONIS Ridwana Siregar; Zainal Efendi Hasibuan
Ahsani Taqwim: Jurnal Pendidikan dan Keguruan Vol. 1 No. 3 (2024): Oktober
Publisher : Yayasan Baitul Hikmah al-Zain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63424/ahsanitaqwim.v1i3.78

Abstract

Moderate multicultural education plays a crucial role in fostering harmony and tolerance within diverse communities of various cultures and religions. This approach emphasizes the importance of respecting and understanding differences as sources of richness rather than conflict. Anchored in Islam, moderate multicultural education aims to create an inclusive learning environment and facilitate intercultural dialogue. By leveraging both formal and informal education, and employing openness, inclusive content, and dialogic teaching methods, moderate multicultural education seeks to cultivate peaceful, tolerant attitudes and behaviors that honor diversity in everyday life. Multicultural education is a crucial approach in addressing the complexities of today's global society. By recognizing and appreciating cultural diversity, this education aims not only to foster cross-cultural understanding but also to develop critical thinking skills, empathy, and intercultural cooperation. Effective implementation of multicultural education requires strong commitment from educational institutions to integrate universal values of human rights, social justice, and global peace into daily curricula and teaching practices. Therefore, multicultural education not only prepares future generations to tackle global challenges but also promotes social harmony and inclusion in an increasingly interconnected and complex world. Therefore, the implementation of moderate multicultural education is expected to strengthen interfaith harmony and cohesion in Indonesia.
Peranan Usaha Mikro Kecil Menengah Terhadap Perekonomian Indonesia Munthe, Asmaira; M. Yarham; Ridwana Siregar
Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi Vol. 2 No. 3 (2023): Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi
Publisher : CV. Picmotiv

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61930/jebmak.v2i3.321

Abstract

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja, memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional. Peran penting tersebut telah mendorong Indonesia untuk terus berupaya meningkatkan daya saing UKM dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perkembangan UMKM di kalangan masyarakat dan meningkatkan daya saing UMKM untuk menghadapi MEA 2016 Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan tipe diskriptif. Teknik penentuan informan dilakukan secara purposive sampling. Proses analisis data dilakukan dengan reduksi data dan menyajikan data yang telah diperoleh untuk kemudian dilakukan penarikan kesimpulan.  Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa perkembangan UMKM dikalangan masyarakat dan meningkatkan daya saing UMKM dilihat dari segi produktivitas : penggunaan alat produksi yang sederhana serta pendidikan SDM pelaku UKM masih rendah namun tetap menghasilkan produk yang berkualitas. Segi kualitas produk UKM sudah bagus namun perlu peningkatan. Segi nilai : harga produk UKM yang dihasilkan mampu diterima oleh masyarakat, kemudahan dalam pembelian cukup mudah karena telah ada tempat pusat oleh-oleh, ketersediaan produk tersedia apabila ada pesanan. Segi penetapan posisi : UKM melakukan promosi melalui pameran serta media internet. Segi penciptaan brand : sebagian besar produk UKM belum mempunyai hak paten.
Persepsi Mahasiswa Terhadap Pembelian dan Penggunaan Smartphone iPhone Dalam Perspektif Hukum Islam M. Yarham; Setia Hidayah; Ridwana Siregar
Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi Vol. 3 No. 3 (2024): Jurnal Ekonomi Bisnis, Manajemen dan Akuntansi
Publisher : CV. Picmotiv

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61930/jebmak.v3i3.835

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari bagaimana mahasiswa melihat smartphone iPhone sebagai simbol status sosial di kalangan pengguna teknologi. Smartphone, khususnya iPhone, dianggap sebagai penanda strata sosial di era digital saat ini selain sebagai alat komunikasi. Penelitian ini dilakukan melalui wawancara mendalam dengan mahasiswa dari berbagai latar belakang ekonomi dan sosial. Pendekatan kualitatif digunakan untuk pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar mahasiswa melihat iPhone sebagai simbol gaya hidup mewah dan prestise. Faktor-faktor seperti harga tinggi, desain unik, dan popularitas di kalangan selebriti dan influencer memperkuat persepsi ini. Meskipun demikian, beberapa individu melihat penggunaan iPhone sebagai fungsional tanpa mengaitkannya dengan status sosial. Sebagian mahasiswa menggunakan smartphone iPhone sebagai salah satu cara untuk menunjukkan identitas sosial dan ekonomi mereka di lingkungan mereka.  Pada dasarnya, Islam mengatur bahwa segala sesuatu itu halal kecuali ada dalil yang mengharamkannya. Pembelian dan penggunaan iPhone pada dasarnya adalah halal karena produk ini sendiri bukanlah sesuatu yang dilarang, tidak mengandung unsur haram, dan tidak secara langsung melanggar prinsip-prinsip Islam. Namun, penggunaan ponsel tersebut bisa menjadi haram atau makruh jika dipakai untuk tujuan yang tidak sesuai dengan syariat Islam, seperti untuk kegiatan maksiat, menyebarkan hal-hal yang merugikan atau fitnah, atau untuk aktivitas-aktivitas yang tidak mendatangkan manfaat baik bagi diri maupun masyarakat. Dan jika tujuannya hanya untuk menunjukkan status sosial atau berlebihan dalam konsumsi (tabdzir), Islam menganjurkan umat untuk menghindari perilaku konsumtif yang berlebihan.