Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ANALISIS FAKTOR PENYEBAB PEMBENGKAKAN BIAYA (COST OVERRUN) PERALATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI DERMAGA DI SULAWESI UTARA Pandey, Raymond David; Sompie, Bonny F.; Tarore, Huibert
JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING Vol 2, No 3 (2012): JURNAL ILMIAH MEDIA ENGINEERING
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kompleksitas suatu proyek seringkali menyebabkan perbedaan pada apa yang telah direncanakan dan pelaksanaannya dilapangan, sehingga terjadi keterlambatan dan pembengkakan biaya. Kontribusi biaya peralatan terhadap total biaya proyek dermaga cukup besar (15-20%), sehingga jika terjadi pembengkakan biaya pada peralatan dapat mengakibatkan pembengkakan biaya proyek. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sumber resiko yang menyebabkan pembengkakan biaya pada manajemen biaya peralatan dan menganalisis hubungan dan pengaruh kelompok sumber risiko pembengkakan biaya terhadap biaya peralatan. Penelitian dilakukan pada 10 lokasi proyek pembangunan dermaga di Sulawesi Utara pada tahun anggaran 2010-2011. Survey dilakukan dengan sampel 100 staff teknik di 10 lokasi proyek tersebut. Penentukan penyebab utama cost overruns menggunakan metode analisis risiko dan metode AHP. Hubungan dan pengaruh antara variabel sumber risiko terhadap biaya peralatan diperoleh menggunakan analisis korelasi dan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan adanya 20 sumber utama yang sangat berisiko menyebabkan pembengkakan biaya pada manajemen biaya peralatan. Kelompok faktor penyebab terbesar ada pada Perencanaan dan Penjadwalan dengan 9 indikator sangat berisiko atau berisiko besar. Besarnya pengaruh secara simultan antara faktor sumber risiko pembengkakan biaya terhadap Biaya Peralatan tergolong sangat kuat. Sedangkan kontribusi secara bersama-sama (simultan) Perencanaan dan Penjadwalan (X1), Pengadaan (X3), Operasional (X4), Pemeliharaan (X5), Perbaikan (X6), Faktor Eksternal (X9) terhadap Biaya Peralatan adalah 96,6% sedangkan sisanya 3,4% dipengaruhi oleh faktor lain yaitu pengorganisasian dan personil inti, change order dan pengawasan dan pengendalian. Kelompok faktor sumber risiko utama penyebab pembengkakan biaya peralatan adalah faktor Perencanaan dan Penjadwalan R = 0,781 dan KP = 71,8%. Kesalahan dalam memprediksi kondisi lapangan, kesalahan penyusunan WBS dan kesalahan penggunaan peralatan merupakan indikator high risk yang berdampak pada keterlambatan proyek dan cost overruns. Faktor Perencanaan dan Penjadwalan merupakan sumber utama penyebab cost overrun Kata kunci : biaya peralatan, pembengkakan biaya, analisis risiko, perencanaan, penjadwalan.
ANALISIS KONSTRUKSI BAWAH DERMAGA DENGAN PERHITUNGAN KALENDERING TIANG PANCANG Fenny Moniaga; Raymond Pandey; Joni Kampilong
Jurnal Ilmiah Realtech Vol. 19 No. 1 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Katolik De La Salle Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pekerjaan pemancangan merupakan pekerjaan konstruksi pondasi. Pondasi tiang pancang tersebut mampu memikul beban dan menahan gaya ke sumbu tiang, dibuat menjadi kesatuan yang menyatu dengan pangkal tiang sebagai tumpuan pondasi. Jika pekerjaan pemancangan tiang pancang tidak dilakukan sesuai ketentuan pelaksanaan pekerjaan, berdampak pada kerusakan konstruksi bangunan dermaga secara keseluruhan. Salah satu tahapan yang penting dan perlu yakni uji pembebanan pada uji tersebut akan mendapatkan nilai daya dukung tiang. Penelitian ini dilakukan untuk bagaimana mendapatkan nilai dan menghitung daya dukung tiang pancang baja pada konstruksi bawah dermaga pada perhitungan kalendering tiang pancang maupun cara dan metode yang digunakan dalam memecahkan masalah daya dukung tiang adalah uji pembebanan akan di peroleh datanya dengan menggunakan metode kalendering tiang pancang sebagai hasil yang nantinya akan di peroleh juga harus memerlukan data pendukung berupa ukuran material tiang pancang yang akan digunakan sesuai spesifikasi teknis dengan diameter tiang yang direncanakan serta kedalaman tiang, per pukulan ,cm yang masuk kedalam tanah. Untuk itu pada saat menghitung dan menganalisa data menggunakan rumusan hilley, akan diketahui setiap satu titik tiang pancang dengan panjang tiang 34 meter dan diameter tiang pancang baja 40 cm, sambungan 3 tiang pancang mendapatkan nilai daya dukung tiang pancang baja pada konstruksi bawah dermaga. final set diperoleh sebesar1,40 – 2,50 cm, pada 10 pukulan terakhir
MODELISASI STRUKTUR PADA PROYEK KONSTRUKSI GEDUNG RAWAT INAP RSUD BOROKO I Kafrain; Raymond Pandey
Jurnal Ilmiah Realtech Vol. 19 No. 2 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Katolik De La Salle Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perhitungan yang bersifat sederhana dan perilaku struktur dapat diselesaikan dengan model matematis sehingga hasil analisa dapat diperoleh langkah ini merupakan modelisasi struktur. Modelisasi struktur dilakukan dengan menggunakan software analisis struktur SAP 2000. modelisasi stuktur bangunan pada proyek konstruksi gedung rawat inap RSUD Boroko dikaji dalam penelitian ini , salah satu hasil Perencanaan struktur bangunan Gedung Rawat Inap RSUD Boroko diperoleh bahwa konstruksi kolom digunakan penampang (500 x 500) mm ukuran penampang digunakan sama pada semua lantai. Hasil desain struktur telah memperhitungkan pembebanan yang bekerja pada struktur. pembebanannya yaitu : beban mati, beban hidup dan beban gempa