Alnodus Jamsenjos Indirwan Ziliwu
Universitas Kristen Immanuel

Published : 10 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

IMPLEMENTASI PERANAN ROH KUDUS MELALUI LAYANAN KONSELING KRISTEN BAGI REMAJA Alnodus Jamsenjos Indirwan Ziliwu; James Hendarto
JURNAL PENABIBLOS Vol. 14 No. 02 (2023): JURNAL PENABIBLOS (JPS)
Publisher : Universitas Kristen Immanuel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peranan Roh Kudus sudah banyak dibahas oleh para peneliti lainnya, beberapa topik telah didiskusikan secara spesifik oleh para peneliti tersebut, namun pada penelitian kali ini akan fokus pada pembahasan peranan Roh Kudus lewat layanan konseling yang sangat sedikit pembahasannnya bila Roh Kudus juga berperan lewat pelayanan konseling Kristen. Bahkan peneliti lebih fokus lagi pada implementasi peranan Roh Kudus dan memilih sasaran implementasi ini bagi pelayanan konseling bagi remaja. Pada penelitian ini peneliti akan menggunakan metode penelitian kualitatif analisis literatur yang bersifat studi pustaka (Library Research). Dan tulisan ini menghasilkan pemahaman bahwa untuk mencapai penerapan/ implementasi peranan Roh Kudus pada pelayanan konseling Kristen diperlukan beberapa tindakan, yaitu: (1) Mempercayai Roh Kudus; (2) Mengandalkan Roh Kudus; (3) Meminta Roh Kudus Menyadarkan; (4) Meminta Roh Kudus Memulihkan; (5) Meminta Roh Kudus Mendoakan; (6) Meminta Roh Kudus Menuntun ke Langkah Selanjutnya. Dengan langkah ini dapat disimpulkan bahwa Roh Kudus akan berperan melawat kegiatan konseling yang dilakukan oleh konselor sampai pada konseli akan mendapatkan pemulihan dan pengertian akan kasih Tuhan Yesus Kristus lewat Firman-Nya.
Manajemen Konflik Terhadap Emosional dan Implikasinya: Studi Eksegesis Berdasarkan Mazmur 37:8 Pattinaja, Aska Aprilano; Ziliwu , Alnodus Jamsenjos Indirwan; Kulka , Elister; Soll, Meyut
SAINT PAUL'S REVIEW Vol. 4 No. 1 (2024): June
Publisher : STT Saint Paul Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu penyebab terjadinya konflik adalah ketidaakmampuan untuk menahan amarah dalam situasi konflik. Mazmur 37:8 merupakan bagian Firman Tuhan yang sangat tepat untuk memberikan solusi praktis manajemen konflik bagi orang percaya untuk tidak menjadi marah. Penelitian khusus dan komprehensif tentang konteks manajemen konflik ini khusus terhadap mazmur 37:8 masih sangat jarang untuk dilakukan. Melihat pentingnya manajemen konflik dalam kehidupan orang percaya, maka artikel ini ditulis menggunakan metode deskriptif kualitatif, dengan pendekatan sub-genre hermeneutik untuk menemukan prinsip-prinsip kebenaran dalam hubungan dengan manajemen konflik dan implikasinya. Artikel ini menemukan ada tiga prinsip utama yang menjadi solusi praktis manajemen konflik, dalam Mazmur 37:8 yakni: pertama, berusahalah agar jangan marah; kedua, jangan frustrasi; ketiga, jangan terpengaruh dengan kenyataan. Ketiga prinsip ini adalah kunci penting, dan sangat berimplikasi terhadap respon dan keputusan orang percaya dalam menghadapi kemarahan. Hasil penelitian ini sangat berguna bagi rujukan para konselor, pengajar, motivator, pemimpin, hamba Tuhan, dan setiap orang percaya yang ingin menemukan resolusi dalam setiap konflik.
Kesalehan atau Kebenaran: Analisis Terjemahan כָּל־צִדְקֹתֵ֑ינוּ (kol-ṣiḏqōtếnû) dalam Yesaya 64:6 Simbolon, Andreas Kongres Pardingotan; Christian, Ade Widi; Ziliwu, Alnodus Jamsenjos Indirwan
Angelion: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 4, No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jan.v4i2.664

Abstract

Isaiah 64:6, which states that "all our righteousness" is like filthy rags, has been the subject of debate and discussion in Christian theology. This journal aims to explore the concept of righteousness as a condition for human salvation in interpreting this verse. The journal begins by conducting an in-depth analysis of Isaiah 64:6, highlighting keywords such as "filthy rags, menstruation, righteousness, or piety," as well as the textual context within prophetic writings. In this analysis, I argue that human righteousness plays a crucial role in salvation. I describe how righteousness, as a manifestation of humility and repentance, can be the first step in seeking the grace of God and faith in Jesus Christ. Over time, this journal elaborates on how righteousness can become a determining factor in the relationship between humans and God. The goal of this journal is to convey the idea that human righteousness can be a prerequisite that leads people into the embrace of God's grace. It is an effort to delve into the meaning and role of righteousness in Christian theology and to provide a perspective that supports the notion that righteousness is a key factor in the journey toward salvation.
Kajian Teologis Tentang "Restorasi Allah" Menurut Kitab Yehezkiel 36:26-27 dan Implikasinya dalam Layanan Konseling Kristen Ziliwu, Alnodus Jamsenjos Indirwan; Sualang, Farel Yosua
Angelion: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 4, No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jan.v4i2.647

Abstract

Dosa menyebabkan manusia menjadi keras hati, sehingga sifat dan respons mereka terhadap pemulihan Tuhan terhambat. Orang berdosa menganggap dirinya tidak layak menerima pemulihan Tuhan. Oleh karena itu, manusia memerlukan proses pemulihan melalui layanan konseling Kristen agar dapat memperoleh pemahaman yang sejati akan kasih Tuhan. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menganalisis teologi pemulihan Tuhan menurut Yehezkiel 36:26-27 dan menganalisis bagaimana konsep tersebut dapat diterapkan dalam layanan konseling Kristen. Sehingga penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman yang baik terhadap konsep "Pemulihan Tuhan" dapat membantu proses layanan konseling kristiani khususnya membantu konseli dalam proses penyembuhan dan pemulihan. Dan penelitian ini juga akan menunjukkan bahwa konsep "Pemulihan Tuhan" dapat diterapkan dalam layanan konseling Kristen.
Eksplorasi Kepercayaan Orang Niniwe kepada Allah Ditinjau dari Yunus 3:1-10 Elen, Maria; Ziliwu, Alnodus Jamsenjos Indirwan
Angelion: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristen Vol 4, No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jan.v4i2.663

Abstract

There are many prophetic books to be found in the Bible, one of which is the book of Jonah. Jonah was sent by God to deliver God's judgment to the wicked city of Nineveh.  From Jonah chapter 3, it is known that Jonah's short message instilled the Ninevites' trust in God. Previous studies on Jonah 3:1-10 have emphasized God's mercy that cancelled the punishment, and compared Nineveh's repentance with Israel's stubbornness. Using hermeneutical methods to understand the context of historical and theological narratives, this study presents a different focus, which is an exploration of the Ninevites' trust in God. The author investigates the Ninevites' belief in God and explores the meanings and implications of the beliefs presented in the text of Jonah 3:1-10. I then relate this to the broader narrative context of the Book of Jonah and compare it to elements of Old Testament theology. The results show that Jonah 3:5 is the culmination of the Ninevites' repentance that reflects their deep trust in God. The verse describes how the people of Nineveh, both adults and children, responded to the call to repentance by fasting and wearing sack. This reflected a deep change of heart and a willingness to repent collectively, from the king to the commoners. This belief was key to the restoration of the city. The implication of this study is that everyone has the opportunity to turn to God through repentance and receive forgiveness.
Kesalehan atau Kebenaran: Analisis Terjemahan כָּל־צִדְקֹתֵ֑ינוּ (kol-ṣiḏqōtếnû) dalam Yesaya 64:6 Simbolon, Andreas Kongres Pardingotan; Christian, Ade Widi; Ziliwu, Alnodus Jamsenjos Indirwan
Angelion Vol 4 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jan.v4i2.664

Abstract

Isaiah 64:6, which states that "all our righteousness" is like filthy rags, has been the subject of debate and discussion in Christian theology. This journal aims to explore the concept of righteousness as a condition for human salvation in interpreting this verse. The journal begins by conducting an in-depth analysis of Isaiah 64:6, highlighting keywords such as "filthy rags, menstruation, righteousness, or piety," as well as the textual context within prophetic writings. In this analysis, I argue that human righteousness plays a crucial role in salvation. I describe how righteousness, as a manifestation of humility and repentance, can be the first step in seeking the grace of God and faith in Jesus Christ. Over time, this journal elaborates on how righteousness can become a determining factor in the relationship between humans and God. The goal of this journal is to convey the idea that human righteousness can be a prerequisite that leads people into the embrace of God's grace. It is an effort to delve into the meaning and role of righteousness in Christian theology and to provide a perspective that supports the notion that righteousness is a key factor in the journey toward salvation.
Kesalehan atau Kebenaran: Analisis Terjemahan "kol-sidqotenu" dalam Yesaya 64:6 Simbolon, Andreas Kongres Pardingotan; Christian, Ade Widi; Ziliwu, Alnodus Jamsenjos Indirwan
Angelion Vol 4 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Berita Hidup

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.38189/jan.v4i2.664

Abstract

Isaiah 64:6, which states that "all our righteousness" is like filthy rags, has been the subject of debate and discussion in Christian theology. This journal aims to explore the concept of righteousness as a condition for human salvation in interpreting this verse. The journal begins by conducting an in-depth analysis of Isaiah 64:6, highlighting keywords such as "filthy rags, menstruation, righteousness, or piety," as well as the textual context within prophetic writings. In this analysis, I argue that human righteousness plays a crucial role in salvation. I describe how righteousness, as a manifestation of humility and repentance, can be the first step in seeking the grace of God and faith in Jesus Christ. Over time, this journal elaborates on how righteousness can become a determining factor in the relationship between humans and God. The goal of this journal is to convey the idea that human righteousness can be a prerequisite that leads people into the embrace of God's grace. It is an effort to delve into the meaning and role of righteousness in Christian theology and to provide a perspective that supports the notion that righteousness is a key factor in the journey toward salvation.
Analisis Tematik Kisah Emosional Ayub dan Usulan Implementasi dalam Penanganan Penderita Ziliwu, Alnodus Jamsenjos Indirwan; Sualang, Farel Yosua
Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja Vol 9 No 1 (2025): Volume 9 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Abdiel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Harapan untuk kehidupan bebas penderitaan dan kenyataan tak terhindarkan dari penderitaan diperkenalkan melalui kisah Ayub, dengan penekanan pada konsep literatur emosional dalam Alkitab. Penelitian menggunakan metode analisis tematik dengan pendekatan kualitatif untuk memahami secara mendalam aspek emosional terkait dengan penanganan penderitaan dalam naratif Ayub. Tujuan penelitian adalah mengungkap bagaimana Ayub berhasil mengatasi aspek emosional yang dialaminya, termasuk pemikiran tidak realistis, kebingungan, perasaan ditolak, takut, dan kesusahan. Hasil penelitian mengidentifikasi tiga prinsip yang dipegang oleh Ayub untuk mengatasi penderitaannya: pemahaman bahwa Allah mengatur segala sesuatu, keyakinan bahwa dirinya tidak salah dan tidak seharusnya mengalami penderitaan ini, serta kesabaran Ayub dalam menunggu pertolongan dari Allah.
Analisis Tematik Kisah Emosional Ayub dan Usulan Implementasi dalam Penanganan Penderita Ziliwu, Alnodus Jamsenjos Indirwan; Sualang, Farel Yosua
Jurnal Abdiel: Khazanah Pemikiran Teologi, Pendidikan Agama Kristen dan Musik Gereja Vol. 9 No. 1 (2025): Volume 9 Nomor 1 Tahun 2025
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Abdiel

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37368/wpzv3y90

Abstract

Harapan untuk kehidupan bebas penderitaan dan kenyataan tak terhindarkan dari penderitaan diperkenalkan melalui kisah Ayub, dengan penekanan pada konsep literatur emosional dalam Alkitab. Penelitian menggunakan metode analisis tematik dengan pendekatan kualitatif untuk memahami secara mendalam aspek emosional terkait dengan penanganan penderitaan dalam naratif Ayub. Tujuan penelitian adalah mengungkap bagaimana Ayub berhasil mengatasi aspek emosional yang dialaminya, termasuk pemikiran tidak realistis, kebingungan, perasaan ditolak, takut, dan kesusahan. Hasil penelitian mengidentifikasi tiga prinsip yang dipegang oleh Ayub untuk mengatasi penderitaannya: pemahaman bahwa Allah mengatur segala sesuatu, keyakinan bahwa dirinya tidak salah dan tidak seharusnya mengalami penderitaan ini, serta kesabaran Ayub dalam menunggu pertolongan dari Allah.
Kualifikasi Konselor dalam Konteks Pelayanan Misi Gereja di Era Industri 4.0: Analisis Berdasarkan 1 Timotius 3:1-7 Ziliwu, Alnodus Jamsenjos Indirwan; Setiawan , Markus; Gosal, Youla Martje
SCRIPTA: Jurnal Teologi dan Pelayanan Kontekstual Vol. 17 No. 1 (2024): Pembinaan Warga Gereja
Publisher : Sekolah Tinggi Theologia Ebenhaezer Tanjung Enim

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47154/sjtpk.v17i1.254

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menganalisis kualifikasi konselor menurut 1 Timotius 3:1-7 sebagai pedoman bagi gereja dalam menentukan penilik sebagai konselor, dengan harapan meningkatkan efektivitas pelayanan misi gereja dalam konteks Industri 4.0 di Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode analisis literatur deskriptif terhadap teks 1 Timotius 3:1-7. Hasil penelitian mengungkapkan empat aspek penting. Pertama, kualifikasi sebagai penilik jemaat (1 Tim. 3:1-3) dianggap esensial. Kedua, pengalaman yang baik (1 Tim. 3:4-5) menjadi faktor penting dalam menentukan kualifikasi seorang konselor gereja. Ketiga, pentingnya pemulihan pribadi (1 Tim. 3:6) dalam menunjukkan kesediaan untuk memimpin dan melayani dengan integritas. Terakhir, menjadi teladan (1 Tim. 3:7) merupakan hal yang sangat penting bagi seorang konselor. Implikasi praktis dari temuan ini adalah bahwa penilik atau konselor yang memenuhi kriteria tersebut dapat secara signifikan meningkatkan kualitas pelayanan misi gereja. Dengan menerapkan syarat atau kualifikasi yang dijelaskan oleh Paulus dalam teks 1 Timotius 3:1-7, gereja dapat lebih terarah dalam memilih penilik atau konselor yang akan mendukung pelayanan misi mereka di tengah tantangan kompleks dalam era Industri 4.0 saat ini. Kesimpulannya, penerapan kualifikasi yang ditetapkan oleh Paulus dapat menjadi landasan yang kokoh untuk memperkuat dan memperbarui pelayanan misi gereja sesuai dengan tuntutan zaman.