p-Index From 2020 - 2025
0.408
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Fakumi Medical Journal
Hermiaty Nasruddin
Departemen Ikatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Uji Sensitivitas Daun Mangrove Terhadap Bakteri Eschericia Coli dengan Metode Kirby Bauer Disc Amirullah; Hermiaty Nasruddin; Marzelina Karim; Nurhikmawati; Yusriani Mangarengi; Syarifuddin Wahid
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 5 (2022): Mei
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i5.2

Abstract

Eschericia Coli adalah flora normal usus dan berperan penting dalam sintesis vitamin K, konversi pigmen-pigmen empedu, asam empedu dan penyerapan zat makanan. Eschericia Coli berasosiasi dengan enteropatogenik menghasilkan enterotoksin pada sel epitel. 30-40% diare pada anak di dunia diakibatkan oleh bakteri ini, jumlah infeksi dari bakteri ini meningkat selama bulan-bulan hangat di Negara dengan iklim sedang dan meningkat pada musim penghujan pada Negara dengan iklim tropis. Mengetahui dampak pemberian ekstrak daun mangrove terhadap bakteri Eschericia Coli. Penelitian ini adalah experimental post test menggunakan metode kirby bauer disc untuk melihat efektivitas Ekstrak Daun Mangrove sebagai antimikroba terhadap Eschericia Coli secara in vitro. Hasil uji sensitivitas ekstrak daun mangrove konsentrasi 100% memperlihatkan tidak adanya zona hambat yang terbentuk yang menunjukkan zona hambat bersifat resisten, konsentrasi 150% memperlihatkan tidak adanya zona hambat yang terbentuk yang menunjukkan zona hambat bersifat resisten, konsentrasi 200% memperlihatkan zona hambat yang terbentuk 17mm yang menunjukkan zona hambat bersifat intermediet. Sementara pengamatan pertumbuhan bakteri Eschericia coli yang di uji menggunakan antibiotik Ciprofloxacin 500 mg sebagai kontrol positif di dapatkan zona hambat sebesar 40mm dengan interpretasi sensitif. Dari masing-masing konsentrasi 100%, 150% dan 200% hanya pada konsentrasi 200% yang menunjukkan adanya zona hambat yang terbentuk yaitu 17mm yang berarti bersifat intermediet sedangkan pada konsentrasi 100% dan 150% tidak menunjukkan adanya zona hambat yang terbentuk. Sedangkan pada pembandingan zona hambat antara kelompok perlakuan dan kontrol positif menunjukan perbendaan yang sangat jauh berbeda yaitu lebih dari 2 kali lipat dimana zona hambat yang terbentuk pada kelompok kontrol positif yaitu 40mm.
Perbandingan Efektivitas Gentamicin Cream 0,1% & Asam Fusidat Cream 2% Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus Penyebab Pioderma Amalia Azza Ghassani; Lisa Yuniati; Andi Sitti Fahirah Arsal; Hermiaty Nasruddin; Rachmat Faisal Syamsu
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 4 (2022): April
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i4.26

Abstract

Latar Belakang: Staphylococcus aureus adalah kuman yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit dengan tanda-tanda yang khas, yaitu peradangan, nekrosis dan pembentukan abses. Infeksinya dapat berupa furunkel. Pioderma ialah penyakit kulit yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus, Streptococcus atau oleh keduanya. Faktor predisposisi terjadinya Pioderma ialah higenitas yang kurang, menurunnya daya tahan dan adanya penyakit lain dikulit sehingga memudahkan terjadinya infeksi. Gentamisin sulfat dengan kadar 2-10 mcg/mL menghambat banyak Staphylococcus, koliform dan bakteri gram negative lainnya in vitro. Asam fusidat bersifat bakteriostatik terhadap berbagai bakteri gram positif terutama bakteri Staphylococcus aureus. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbandingan gentamisin cream dan asam fusidat cream terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus pada kasus pioderma. Metode: Jenis penelitian ini merupakan Literature Review dengan metode Narrative Review. Hasil penelitian ini didapatkan dari beberapa literature yang telah dikumpulkan, bahwa Asam fusidat cream 2% lebih efektif untuk Pioderma dibandingkan dengan Gentamicin cream 0,1%. Kesimpulan: Dari hasil penelitian diketahui bahwa dari beberapa jurnal yang telah dibandingkan lalu didapatkan hasil bahwa terapi kombinasi sistemik + topikal adalah pengobatan terbaik untuk pengobatan Pioderma.