Yusriani Mangarengi
Departemen Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Uji Sensitivitas Daun Mangrove Terhadap Bakteri Eschericia Coli dengan Metode Kirby Bauer Disc Amirullah; Hermiaty Nasruddin; Marzelina Karim; Nurhikmawati; Yusriani Mangarengi; Syarifuddin Wahid
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 5 (2022): Mei
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i5.2

Abstract

Eschericia Coli adalah flora normal usus dan berperan penting dalam sintesis vitamin K, konversi pigmen-pigmen empedu, asam empedu dan penyerapan zat makanan. Eschericia Coli berasosiasi dengan enteropatogenik menghasilkan enterotoksin pada sel epitel. 30-40% diare pada anak di dunia diakibatkan oleh bakteri ini, jumlah infeksi dari bakteri ini meningkat selama bulan-bulan hangat di Negara dengan iklim sedang dan meningkat pada musim penghujan pada Negara dengan iklim tropis. Mengetahui dampak pemberian ekstrak daun mangrove terhadap bakteri Eschericia Coli. Penelitian ini adalah experimental post test menggunakan metode kirby bauer disc untuk melihat efektivitas Ekstrak Daun Mangrove sebagai antimikroba terhadap Eschericia Coli secara in vitro. Hasil uji sensitivitas ekstrak daun mangrove konsentrasi 100% memperlihatkan tidak adanya zona hambat yang terbentuk yang menunjukkan zona hambat bersifat resisten, konsentrasi 150% memperlihatkan tidak adanya zona hambat yang terbentuk yang menunjukkan zona hambat bersifat resisten, konsentrasi 200% memperlihatkan zona hambat yang terbentuk 17mm yang menunjukkan zona hambat bersifat intermediet. Sementara pengamatan pertumbuhan bakteri Eschericia coli yang di uji menggunakan antibiotik Ciprofloxacin 500 mg sebagai kontrol positif di dapatkan zona hambat sebesar 40mm dengan interpretasi sensitif. Dari masing-masing konsentrasi 100%, 150% dan 200% hanya pada konsentrasi 200% yang menunjukkan adanya zona hambat yang terbentuk yaitu 17mm yang berarti bersifat intermediet sedangkan pada konsentrasi 100% dan 150% tidak menunjukkan adanya zona hambat yang terbentuk. Sedangkan pada pembandingan zona hambat antara kelompok perlakuan dan kontrol positif menunjukan perbendaan yang sangat jauh berbeda yaitu lebih dari 2 kali lipat dimana zona hambat yang terbentuk pada kelompok kontrol positif yaitu 40mm.
Literature Review Uji Sensitivitas Antibiotik Terhadap Bakteri Penyebab Penyakit Sepsis Tasya Ardiani; Yusriani Mangarengi; Farah Ekawati Mulyadi; Faisal Sommeng; Sri Irmandha Kusuma
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 4 (2022): April
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i4.28

Abstract

Sepsis merupakan disfungsi organ akibat gangguan regulasi respons tubuh terhadap terjadinya infeksi. Kondisi sepsis merupakan gangguan yang menyebabkan kematian. Syok sepsis merupakan abnormalitas sirkulasi dan metabolisme seluler. The Sepsis Occurrence in Acutely Ill Patients (SOAP) melaporkan penyebab dari sepsis adalah bakteri gram positif dan gram negatif. World Health Assembly (WHA) dan World Health Organization (WHO) menjadikan sepsis sebagai global prioritas kesehatan dan mengadopsi resolusi yang mendesak 194 negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk meningkatkan pencegahan, diagnosis, dan pengelolaan sepsis. Sepsis memerlukan penanganan yang tepat dan efektif agar prognosisnya dapat menjadi lebih baik. Karena salah satu faktor penyebab dari sepsis ialah bakteri, maka diperlukan terapi menggunakan antibiotik.
Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Penyebab ISK Pada Wanita Hamil Di RSIA Sitti Khadijah 1 Makassar Nadya Machyanthi Yanis; Yusriani Mangarengi; Nur Fadhillah Khalid; Shulhana Mokhtar; Sri Irmandha Kusumardhani
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 2 (2022): Februari
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i2.49

Abstract

Penyakit infeksi merupakan penyakit yang sering dijumpai di seluruh dunia. Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan infeksi tersering kedua setelah infeksi saluran nafas atas yang terjadi pada populasi dengan ratarata 9.3% pada wanita diatas 65 tahun dan 2.5 – 11% pada pria diatas 65 tahun. Organisme yang menyebabkan ISK dalam kehamilan adalah flora normal, dan Escherichia coli sebagai penyebab tersering (90%). Infeksi Saluran Kemih tergantung banyak faktor seperti usia, gender, prevalensi bakteriuria, pada ibu hamil, dan faktor predisposisi yang menyebabkan perubahan struktur saluran kemih termasuk ginjal. Di Indonesia infeksi saluran kemih yang terjadi pada ibu hamil berkisar antara 20-25%. Tujuan penelitian ini untuk mengisolasi dan mengidentifikasi bakteri penyebab infeksi saluran kemih pada wanita hamil di Rumah Sakit Ibu dan Anak Siti Khadijah 1 Muhammadiyah Cabang Makassar. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang berlangsung dari bulan Desember 2019 sampai Februari 2020 dengan menggunakan metode total sampling dengan jumlah sampel sebanyak 5 orang. Jumlah penderita Infeksi saluran Kemih (ISK) wanita hamil di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah Cabang Makassar pada pada bulan Desember 2019- Februari 2020 adalah 5 orang. Bakteri yang teridentifikasi dari sampel penderita Infeksi saluran Kemih (ISK) wanita hamil di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sitti Khadijah 1 Muhammadiyah Cabang Makassar adalah Escherichia sp, Pseudomonas sp, Enterococcus sp dan Klebsiella sp.
Uji Efektivitas Ekstrak Rumput Laut (Gracilaria sp.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus Muh. Rifky Mapallawa; Zulfiyah Surdam; Rezky Pratiwi L; Yani Sodiqah; Yusriani Mangarengi
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 1 (2022): Januari
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i1.55

Abstract

Staphylococcus aureus adalah patogen komensal manusia dan hewan. Kira-kira 30% dari manusia populasi tersebut berkoloni dengan Staphylococcus aureus terutama pada kulit, hidung dan selaput lendir. Staphylococcus aureus dikaitkan dengan folikulitis, pneumonia, endokarditis, infeksi tulang dan sendi. Peningkatan mikroorganisme patogen yang resisten terhadap sebagian besar antibiotik mendesak dan perlu mengeksplorasi obat-obatan alami dengan senyawa bioaktif dan efek samping yang kecil. rumput laut dikenal kaya akan polisakarida, karotenoid, serat makanan, mineral, vitamin dan makromolekul lain seperti protein, karbohidrat, lipid, asam lemak esensial, asam amino esensial dan nonesensial dan polifenol. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah ekstrak rumput laut (Gracilaria sp.) dapat menghambat pertumbuhan dari bakteri Staphylococcus aureus. Jenis penelitian ini merupakan Literature Review dengan metode Narrative Review. Diketahui bahwa mengekstrak rumput laut dengan menggunakan ethyl-acetat dengan konsentrasi 0.51% masuk dalam kategori sensitf, dengan menggunakan methanol 70% dengan konsentrasi 500 μg/ml masuk dalam kategori intermediet. Dengan menggunakan etanol dengan konsentrasi 100%, 50%, 25% masuk dalam kategori resiten dan menggunkan kloroform dengan konsentrasi 100%, 50%, 25%, 12.5%, 6.25% masuk dalam kategori resisten. Menggunakan aquades sebagai pelarut dengan konsentrasi 60% masuk dalam kategori resisten. Dengan menggunakan ethyl-acetat sebagai pelarut dalam mengekstrak Gracilaria sp. didapatkan hasil sensitif.
Uji Efektivitas Ekstrak Daun Binahong terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aures Pratiwi; Hermiaty Nasruddin; Marzelina Karim; Nurfachanti Fattah; Yusriani Mangarengi; Muhammad Dali Amiruddin; Fanny Iskandar
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 7 (2022): Juli
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i7.91

Abstract

Penyakit infeksi merupakan penyebab paling utama tingginya angka kesakitan dan angka kematian terutama pada negara-negara berkembang seperti halnya Indonesia dan yang paling sering dijumpai adalah Staphylococcus aureus. Tanaman binahong (Anredera cordifolia (Ten.) Steenis) adalah tanaman obat potensial yang dapat mengatasi berbagai jenis penyakit dan memiliki daya hambat terhadap bakteri Gram-positif dan Gram-negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun binahong terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan mengukur zona hambat yang terbentuk. Bahan yang digunakan yaitu ekstrak daun binahong dan bakteri Staphylococcus aureus. Jenis penelitian ini adalah deskriptif eksperimental dengan menggunakan metode disc-diffusion dengan kadar 75% dan 100% yang kemudian diteteskan pada medium agar pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus lalu diukur diameter zona hambat yang terbentuk dan membandingkannya dengan kontrol positif ciprofloxacin. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa rata-rata zona hambat ekstrak daun binahong pada konsentrasi 75% sebesar 9,75 mm dengan interpretasi sedang dan konsentrasi 100% sebesar 10,75 mm dengan interpretasi sangat kuat. Hasil uji statistik kruskall wallis didapatkan nilai p yaitu 0,003 dimana < 0,05 yang berarti terdapat pengaruh pemberian ekstrak daun binahong terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun binahong memiliki efek antibakteri terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
Isolasi, Identifikasi, Uji Sensitivitas Antibiotik Kuman pada Mulut Sebelum dan Sesudah Wudhu Herika Laksmi Safitri K; Yusriani Mangarengi; Wawan Susilo; Shulhana Mokhtar; Sri Irmandha Kusumardhani
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 11 (2022): November
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i11.141

Abstract

Berbagai penyakit yang timbul dirongga mulut utamanya disebabkan oleh mikroba yang ada dalam rongga mulut selain flora normal. Islam adalah agama yang mengutamakan kebersihan yang dilakukan sebelum beribadah yang dikenal sebagai wudhu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara mengisolasi, mengidentifikasi dan menguji sensitivitas antibiotik kuman pada mulut sebelum dan sesudah wudhu. Penelitian Experimental Semu dengan metode penelitian case control. Sampel penelitian adalah Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia angkatan 2016. Hasil yang diperoleh didapat jenis bakteri Escherichia sp, Pseudomonas sp, Lactobacillus sp, Fusobacterium sp, Streptococus sp dan Veillonella sp. Persentase bakteri gram positif sebelum berwudhu yaitu 13,34%, gram negatif yaitu 86,67% dan persentase bakteri gram positif sesudah berwudhu yaitu 33,33%, gram negatif yaitu 66,67%. Sedangkan Antibiotik yang digunakan yakni Ciprofloxacin sebelum wudhu yaitu sensitif dengan persentase 93,33%, antibiotik Amoksisilin resisten dengan persentase 100%, tingkat kepekaan antibiotik Ciprofloxacin setelah wudhu yaitu sensitif dengan persentase 93,33% dan antibiotik Amoksisilin resisten setelah berwudhu dengan presentasi 93,33%. Disimpulkan bahwa Jenis bakteri yang ditemukan sebelum dan sesudah berwudhu hampir sama, namun terjadi peningkatan jumlah bakteri flora normal yaitu bakteri gram positif pada mulut probandus setelah berwudhu. Antibiotik Ciprofloxacin sebelum dan setelah berwudhu tingkat kepekaan sensitif dengan persentase sama, kemudian antibiotik Amoksisilin tingkat kepekaan resisten namun setelah berwudhu persentase resisten turun menjadi 93,33%.
Uji Efektivitas Ekstrak Cacing Tanah (Lumbricus Rubellus) terhadap Bakteri Salmonella Typhi Penyebab Demam Tifoid Ahmad Nabani; Indah Lestari Daeng Kanang; Sri Wahyuni Gayatri; Yusriani Mangarengi; Zulfitriani Murfat
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 12 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i12.160

Abstract

Salmonella typhi (S.typhi) merupakan kuman patogen penyebab demam tifoid. Menurut data WHO (World Health Organisation) memperkirakan angka insidensi di seluruh dunia sekitar 17 juta jiwa per tahun. Di Indonesia sendiri, penyakit tifoid bersifat endemik, menurut WHO angka penderita demam tifoid di Indonesia mencapai 81% per 100.000. penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui sensitivitas ekstrak cacing tanah (Lumbricus Rubellus) terhadap bakteri Salmonella typhi sebagai penyebab demam tifoid dengan metode Disc diffusion. Penelitian ini adalah jenis penelitian eksperimental dengan menggunakan metode Disc Difussion untuk melihat Bagaimana Efektivitas dari ekstrak Cacing Tanah (Lumbricus Rubellus) pada pertumbuhan Salmonella typhi. Hasil penelitian ini didapatkan daya hambat ekstrak cacing tanah (Lumbricus rubellus) pada pertumbuhan bakteri Salmonella typhi dengan konsentrasi 100%, 150%, 200 % tidak terbentuk zona hambat dari tiga kali percobaan atau tidak dapat menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi. Pada ekstrak cacing tanah (Lumbricus rubellus) belum dapat menghambat pertumbuhan bakteri Salmonella typhi, sudah dilakukan prosedur sesuai dengan standard yang optimal tetapi hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dapat mempengaruhi hasil zona hambat dari penelitian ini, faktor ini dapat berasal dari medium, bakteri uji, serta pada saat proses perlakuan
Uji Sensitivitas Antibiotik Bakteri ISK Wanita Hamil di RSIA Siti Khadijah 1 Muhammadiyah Cabang Makassar 2019 Mustika; Yusriani Mangarengi; Wawan Susilo; Mona Nulanda; Shulhana Mokhtar
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 12 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i12.161

Abstract

Infeksi saluran kemih (ISK) sering terjadi selama kehamilan karena perubahan hormonal dan anatomo-fisiologis yang memfasilitasi pertumbuhan dan penyebaran bakteri di saluran kemih ibu. Diperkirakan bahwa 5-10% wanita mengembangkan beberapa jenis ISK selama kehamilan. Infeksi saluran kemih merupakan salah satu faktor terjadinya persalinan preterm, berat lahir neonatal rendah, kematian janin, preeklampsia. Resistensi antimikroba adalah masalah kesehatan masyarakat yang utama di seluruh dunia, sebagian disebabkan oleh penggunaan antimikroba yang berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sensitivitas antibiotik pada bakteri Infeksi Saluran Kemih terhadap wanita hamil. Sampel urin porsi tengah pada ibu hamil yang digunakan sebagai bahan penelitian. Jenis penelitian ini bersifat true experimental dengan menggunakan metode disk diffusion. Hasil penelitian yang didapatkan antibiotik ampicillin memiliki tingkat sensitivitas terhadap bakteri penyebab ISK sebesar 80,00%, intermediet 0%, dan resisten 20%, antibiotik ciprofloxacin mempunyai tingkat sensitif sebesar 80,00%, intermediet 0%, dan resisten 20,00%, antibiotik cotrimoxazole memiliki tingkat sensitif sebesar 80,00%, intermediet 0%, dan resisten 20,00%. Antibiotik yang baik dan aman digunakan pada ibu hamil dengan infeksi saluran kemih adalah ampicillin. Berdasarkan dari hasil penelitian pada kelima sampel empat diantaranya mendapatkan hasil sensitif. Sebab cipfroloxacin dan cotrimoxazole termasuk kategori C pada FDA yang memiliki risiko terhadap ibu dan janin lebih tinggi dari Ampicillin dengan kategori B.
Pengaruh Edukasi Pola Makan dan Pola Hidup Bersih dan Sehat terhadap Penyembuhan Pasien Demam Tifoid di RS Ibnu Sina YW-UMI Makassar Yudia Nurul Eliza; Hasta Handayani Idrus; Febie Irsandi Syahruddin; Yusriani Mangarengi; Aryanti Bamahry
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 4 (2023): April
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i4.194

Abstract

Typhoid fever is one of the 10 most inpatients in Ibnu Sina Hospital in Makassar. A dietary habit and a less clean and health life behavior cause Salmonella typhi germs to easily enter the digestive tract through fecal andoral passages that enter the human body from contaminated food and drink. This study aims to determine the influence of dietary education and a clean and healthy lifestyle on the healing of typhoid fever patients at Ibnu Sina YW-UMI Hospital Makassar. Type of research used observational analytics with a cross-sectional study approach. The sampling technique uses a total sampling of 30 sampels and is processed using the Fisher test. From the statistical data, it shows that there is a significant influence of dietary habit on healing typhoid fever patients with a r value = 0.000, while for a clean and healthy life behavior, it shows no influence before and after education with a r value = 0.330.