Andi Sitti Fahirah Arsal
Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

EFEKTIVITAS EKSTRAK DAUN KELOR ( MORINGA OLEIFERA) TERHADAP PENURUNAN KADAR KOLESTEROL TOTAL PADA TIKUS PUTIH ( RATTUS NOVERGICUS) Sri Wahyu; Andi Sitti Fahirah Arsal; Indah Chintya Maharani
Green Medical Journal Vol 1 No 1 (2019): Green Medical Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (632.676 KB) | DOI: 10.33096/gmj.v1i1.24

Abstract

  Pendahuluan: Prevalensi hiperkolesterolemia di Indonesia diperkirakan terus meningkat. Salah satu obat tradisional yang digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol darah adalah daun kelor (Moringa oleifera Lam). Penurunan kadar kolesterol setelah pemberian  ekstrak daun kelor ini disebabkan oleh kandungan zat aktif dalam daun kelor seperti flavanoid, tanin saponin dan ?-sitosterol. Tujuan: Untuk mengetahui efektivitas pemberian ekstrak daun kelor terhadap penurunan kadar kolestrol total. Metode: Penelitian ini adalah penelitian analitik dengan menggunakan pre experimental designs dengan metode pendekatan one group pre-test post-test Dengan membandingkan kelompok perlakuan dan kelompok kontrol. Hasil: uji T berpasangan menunjukkan bahwa pada kelompok perlakuan menggunakan ekstrak daun kelor diperoleh sebelum intervensi rerata kadar kolesterol sebesar 307.40 mg/dl dan setelah interval sebesar 209.00 mg/dl. Hasil uji statistik diperoleh nilai p (0.00041) <0.05 yang berarti ada perbedaan rerata kadar kolesterol antara sebelum dan sesudah perlakuan. Begitu pula pada kelompok menggunakan obat simvastatin diperoleh sebelum intervensi rerata kadar kolesterol sebesar 271.20 mg/dl dan setelah interval sebesar 127.40 mg/dl. Hasil uji statistik diperoleh nilai p (0.009) <0.05 yang berarti ada perbedaan rerata kadar kolesterol antara sebelum dan sesudah perlakuan. Kesimpulan: Didapatkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara pemberian ekstrak daun kelor dan pemberian obat simvastatin dalam menurunkan kadar kolesterol total darah.
Antibacterial Potency of Black Garlic Extract from Allium sativum on Escherichia coli Harun, Muhammad Alief; Buraena, Sultan; Wello, Eny Arlini; Idrus, Hasta Handayani; Arsal, Andi Sitti Fahirah
Green Medical Journal Vol 3 No 3 December (2021): Green Medical Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/gmj.v3i3.90

Abstract

Background: Diarrhea is still one of the global issues especially in developing countries. Diarrhea can be caused by either an infectious agent or a non-infectious agent. Escherichia coli is one of the infectious agents that is responsible for causing diarrhea. Garlic (Allium sativum) is a plant that has a good antibacterial activity potential because of its organosulfur and phenolic compound. Black garlic is the product of spontaneous fermentation of garlic that has improved its bioactive compounds. Content: Antibacterial potency of black garlic extract on Escherichia coli is shown on the resistance zone that formed where the lowest zone diameter is 9,67 mm while the highest zone is 24 mm. The fermentation of black garlic happened at the temperature of 70-80°C with 75-80% for 28-40 days. Conclusion: Black garlic is shown to exhibit antibacterial activity against bacteria such as Escherichia coli. This fermented product has the potential to be a therapeutic agent for diseases caused by Escherichia coli.
Pengaruh Penggunaan Madu Untuk Pengobatan Akne Vulgaris Selin Iriana Pasombak; Lisa Yunianti; Andi Sitti Fahirah Arsal; Sri Julyani; Sri Irmandha
Indonesian Journal of Health Vol 1 No 03 (2021): Vol.01 No.03 (Juni 2021)
Publisher : Yayasan Citra Cendekia Celebes

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33368/inajoh.v1i03.64

Abstract

Akne vulgaris adalah suatu kondisi dari unit pilosebasea pada kulit yang menyerang sekitar 85% remaja di seluruh dunia. Akne bermanifestasi sebagai papula, pustula, dan nodul biasanya disertai nyeri dan menetap di rahang, dagu, dan leher bagian atas. Terapi yang digunakan untuk pengobatan akne vulgaris adalah antibiotik topical. Madu telah digunakan sebagai pengobatan topikal yang murah dan efektif untuk luka. Sifat antibakteri madu membantu mengatasi infeksi pada luka sedangkan sifat anti inflamasinya dapat mengurangi nyeri yang berpengaruh pada proses penyembuhan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan Madu Untuk Pengobatan Akne Vulgaris. Metode penelitian ini adalah literatur review dengan desain narrative review. Hasil penelitian didapatkan bahwa madu memiliki pH yang rendah, kandungan glukosa yang tinggi, senyawa fenolik, flavonoid, alkaloid, terpenoid dan saponin yang bermanfaat sebagai antibakteri, antioksidan, antiinflamsi serta antiseptik untuk penyembuhan akne vulgaris. Kesimpulan penelitian ini bahwa madu terbukti dapat digunakan untuk mengobati akne vulgaris pada wajah.
Perbandingan Efektivitas Gentamicin Cream 0,1% & Asam Fusidat Cream 2% Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus Penyebab Pioderma Amalia Azza Ghassani; Lisa Yuniati; Andi Sitti Fahirah Arsal; Hermiaty Nasruddin; Rachmat Faisal Syamsu
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 4 (2022): April
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i4.26

Abstract

Latar Belakang: Staphylococcus aureus adalah kuman yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit dengan tanda-tanda yang khas, yaitu peradangan, nekrosis dan pembentukan abses. Infeksinya dapat berupa furunkel. Pioderma ialah penyakit kulit yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus, Streptococcus atau oleh keduanya. Faktor predisposisi terjadinya Pioderma ialah higenitas yang kurang, menurunnya daya tahan dan adanya penyakit lain dikulit sehingga memudahkan terjadinya infeksi. Gentamisin sulfat dengan kadar 2-10 mcg/mL menghambat banyak Staphylococcus, koliform dan bakteri gram negative lainnya in vitro. Asam fusidat bersifat bakteriostatik terhadap berbagai bakteri gram positif terutama bakteri Staphylococcus aureus. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbandingan gentamisin cream dan asam fusidat cream terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus pada kasus pioderma. Metode: Jenis penelitian ini merupakan Literature Review dengan metode Narrative Review. Hasil penelitian ini didapatkan dari beberapa literature yang telah dikumpulkan, bahwa Asam fusidat cream 2% lebih efektif untuk Pioderma dibandingkan dengan Gentamicin cream 0,1%. Kesimpulan: Dari hasil penelitian diketahui bahwa dari beberapa jurnal yang telah dibandingkan lalu didapatkan hasil bahwa terapi kombinasi sistemik + topikal adalah pengobatan terbaik untuk pengobatan Pioderma.
Pengaruh Pemberian Kurma Ajwa Sebagai Antibakterial dan Imunomodulator terhadap Bakteri Salmonella Typhi Ulfa Namirah; Andi Sitti Fahirah Arsal; Rasfayanah; Indah Lestari Daeng Kanang; Hermiaty Nasruddin
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 7 (2022): Juli
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i7.86

Abstract

Salmonella typhi merupakan bakteri penyebab infeksi tifoid. Bakteri tersebut menghasilkan endotoksin. Efek dari endotoksin yaitu mengaktivasi makrofag. Kurma adalah salah satu imunomodulator yang dapat mempengaruhi sel limfosit melalui produksi sitokin yang dapat mengaktivasi makrofag. Kurma ajwa adalah salah satu varietas kurma yang mempunyai kandungan seperti vitamin A, zinc, dan polifenol yang dapat menstimulasi sistem imun. Kurma mempunyai efek antimikroba terhadap bakteri gram positif maupun negatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian kurma ajwa sebagai antibakterial dan imunomodulator terhadap bakteri Salmonella thypi. Jenis penelitian ini menggunakan literature review dengan desain narrative review. Jenis data penelitian dari jurnal internasional dan jurnal nasional yang diperoleh dari Google Scholar, Elseiver, PubMed. Potensi antibakteri dari kurma varietas ajwa terhadap Salmonella typhi pada zona hambat menggunakan ekstrak metanol lebih tinggi dibanding ekstrak air, kematangan kurma yang berbeda menghasilkan zona hambat yang berbeda pula. Salah satu kandungan kurma yaitu flavonoid dan fenolik tertinggi berada pada kurma ajwa dibandingkan jenis kurma lainnya, yang merupakan sumber antibakterial dan imunomodulator. Kurma ajwa memperlihatkan efek antibakterial dan imunomodulator terhadap bakteri Salmonella typhi. Sehingga kurma ajwa bisa dijadikan alternative herbal untuk penyakit yang disebabkan oleh Salmonella typhi.
Uji Efektivitas Ekstrak Jintan Hitam Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah pada Mencit yang Hiperglikemia Fiscarina; Armanto Makmun; Zulfiyah Surdam; Asrini Safitri; Andi Sitti Fahirah Arsal
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 8 (2022): Agustus
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i8.109

Abstract

Hiperglikemia adalah kedaan kadar gula darah meningkat. Peningkatan kadar gula darah yang lama, dapat menyebabkan kebutaan, gagal ginjal, penyakit vaskular, dan neuropati. Bahan alami untuk pengobatan sudah banyak digunakan salah satuanya Jintan hitam (Nigella sativa) yang memiliki banyak kandungan komponen aktif salah satunya thymoquinone, dengan efek farmakologi yang berhubungan dengan beberapa organ tubuh yaitu sebagai hipoglikemia. (1) Tujuan dari penelitian berguna untuk mengetahui efektivitas dari ekstrak jintan hitam (Nigella sativa) terhadap penurunan kadar gula dalam darah. Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksperimental laboratorik, dilakukan dengan cara mengukur kadar glukosa darah dengan menggunakan alat glukometer
Pengaruh Pemberian Madu dari Lebah (Apis Mellifera) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Escherichia Coli Ainun Jariah Fahay; Syamsu Rijal; Andi Sitti Fahirah Arsal; Indah Lestari Daeng Kanang; Fendy Dwimartyono
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 10 (2022): Oktober
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i10.124

Abstract

Penyakit infeksi merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen salah satunya bakteri Escherichia coli. Madu merupakan senyawa alami yang dihasilkan dan disimpan dalam sarang madu oleh lebah, Madu memiliki efek antibakteri, efek antiinflamasi, efek antioksidan dan meningkatkan sistem imun. Madu memiliki tempat istimewa dalam pengobatan tradisional selama berabad-abad. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh madu sebagai anti mikroba terhadap pertumbuhan bakteri escherichia coli dan gram negatif lainnya. Jenis penelitian ini menggunakan literature review dengan desain narrative review yaitu mencari artikel yang berhubungan dengan madu, baketeri Escherichia coli dan bakteri gram negatif lainnya yang telah dipublikasikan pada jurnal 2014-2020. Berdasarkan telaah dari 9 jurnal yang ada didapatkan bahwa madu mampu menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia dan bakteri gram negatif lainnya.
Uji Efektivitas Daya Hambat Ekstrak Daun Binahong terhadap Pertumbuhan Candida Albicans Wisudawan; Andi Sitti Fahirah Arsal; Achmad Imron; Aryanti Bamahry; Armanto Makmun
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 1 No. 2 (2021): November
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v1i2.153

Abstract

Jamur adalah eukariota heterotrofik yang ada dimana-mana, tahan terhadap lingkungan dan beradaptasi dengan lingkungan yang beragam. Yang paling patogen penting manusia adalah ragi dan jamur. Invasif jamur telah muncul sebagai morbiditas dan mortalitas pada pasien bedah rawat inap. Salah satu jenis jamur ialah Candida albicans dimana spesies Candida yang paling sering terlibat dalam infeksi manusia. Daun binahong (Anredera Cordifolia Tenore Steenis) mengandung banyak zat aktif, diantaranya adalah saponin, alkaloid, polifenol, dan flavonoid yang terbukti memiliki aktivitas antifungi. Mengetahui efektivitas ekstrak daun binahong (Anredera Cordifolia Tenore Steenis) terhadap pertumbuhan Candida Albicans. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian experimental post test dengan menggunakan metode disc diffusion. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Penelitian FK-UMI dengan sampel Candida Albicans dan ekstrak daun binahong (Anredera Cordifolia Tenore Steenis) dengan konsentrasi 75% dan 100%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada ekstrak daun binahong (Anredera Cordifolia Tenore Steenis) konsentrasi 75%, tidak terbentuk zona hambat dengan interpretasi resisten. Pada konsentrasi 100%, tidak terbentuk zona hambat dengan interpretasi resisten. Pada Kontrol Positif yang digunakan Ketokonazol terbentuk zona hambat sebesar 25 mm dengan interpretasi sensitif. Ekstrak Daun Binahong (Anredera Cordifolia Tenore Steenis) tidak efektif sebagai agen antifungi terhadap Candida Albicans
Hubungan Penggunaan Bedak Tabur Dengan Akne Vulgaris Pada Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Novia D Kaprawi; Lisa Yuniarti; Andi Sitti Fahirah Arsal; Nurelly N Waspodo; Andi Dhedie Prasatia Sam; Muhammad Dali Amiruddin; Fanny Iskandar
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 1 No. 2 (2021): November
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v1i2.154

Abstract

Akne vulgaris umumnya disebabkan oleh perubahan hormon dan peningkatan produksi sebum yang berlebihan. Akan tetapi, penggunaan kosmetik yang tebal dan berganti-ganti dapat menjadi salah satu faktor resiko akne vulgaris. Remaja sedang berada pada masa pubertas yang sering kali ingin mencoba sesuatu hal yang baru atau yang sedang ramai digunakan. Saat ini salah satu produk yang sedang ramai digunakan oleh remaja putri adalah bedak tabur. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan penggunaan bedak tabur dengan kejadian akne vulgaris pada mahasiswi angkatan 2017, 2018, 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Makassar. Metode penelitian ini adalah analisis observasional dengan metode cross-sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswi angkatan 2017, 2018, 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Makassar yang bersedia menjadi responden, dan didapatkan sebanyak 96 orang yang sesuai dengan kriteria inklusi penelitian. Teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah data primer yakni kuesioner yang dibagikan melalui link google form. Hasil penelitian ini didapatkan yang menggunakan bedak tabur 79 orang dan 17 orang tidak menggunakan bedak tabur, kemudian yang mengalami akne vulgaris 64 orang dan 32 orang tidak mengalami akne vulgaris. Berdasarkan hasil analisis uji Chi-Square terhadap hubungan antara penggunaan bedak tabur dan kejadian akne vulgaris didapatkan nilai p-value 0,450. Kesimpulan penelitian ini, tidak terdapat hubungan bedak tabur dengan kejadian akne vulgaris pada mahasiswi angkatan 2017, 2018, 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia Makassar.
Hubungan Faktor Resiko Penyakit Jantung terhadap Hasil Elektrokardiografi (EKG) pada Perawat UGD RS. Ibnu Sina Jihan Raihanah Arkam; Wisudawan; Andi Sitti Fahirah Arsal; Nurhikmawati; Faisal Sommeng
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 1 (2023): Januari
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i1.177

Abstract

Menurut data dari World Health Organization (WHO) tahun 2018 bahwa di Indonesia, penyakit kardiovaskuler adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas, bertanggung jawab atas sepertiga dari semua kematian di Indonesia. Perawat merupakan tenaga medis yang memilki kontak langsung paling sering dengan pasien sehingga rentan terhadap kelelahan yang dapat meningkatkan kemungkinan penyakit akibat kerja. Adapun faktor-faktor resiko yang dapat mengakibatkan kardiovaskuler, ialah faktor yang dapat dikendalikan dan faktor yang tidak dapat dikendalikan. EKG merupakan pemeriksaan yang paling sering digunakan untuk menegakkan diagnosis kelainan jantung. Untuk mengetahui Hubungan Faktor Resiko Penyakit Jantung terhadap Hasil EKG pada Perawat UGD di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar tahun 2022. Penelitian Analitik Observasional dengan desain penelitian yang digunakan adalah Pendekatan Cross Sectional Study. Hasil penelitian dari 19 Sampel penelitian didapatkan hasil chi-Square Score hubungan antara Tekanan darah dengan Hasil Elektrokardiografi (EKG) (p = 0,039) pada perawat UGD di Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar dimana hasil uji chi-square diperoleh dimana nilai p lebih kecil dibandingkan nilai kemaknaan 5% (p< 0,05). Adapun Tidak terdapat hubungan signifikan antara factor resiko (Usia p = 0,200; Jenis Kelamin p = 0,372 Kolesterol p = 0,121; IMT p = 0,635 Merokok p = 0,131) terhadap hasil Elektrokardiografi (EKG) pada Perawat UGD di Rumah Sakit Ibnu Sina Tahun 2022. Terdapat Hubungan antara factor resiko Tekanan Darah dengan hasil EKG, sedangkan tidak ditemukan hubungan yang signifikan antara factor resiko Usia, Jenis Kelamin, Kolesterol, IMT dan Merokok dengan hasil EKG pada Perawat UGD Rumah Sakit Ibnu Sina Makassar